Anda di halaman 1dari 108

Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada

Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan

Oleh :

Siti Masitah Fitriyani, S.Pd


NDH : 36
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN IX

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN


KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX :

NAMA : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd


NDH : 36
NIP : 19950328 201903 2 020
JABATAN : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
INSTANSI : SMP Negeri 1 Balikpapan
JUDUL : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada Pembelajaran
bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Kamis, 19
Maret 2020 bertempat di Kampus PUSLATBANG KDOD LAN.

Mentor, Coach,

Arintoko, S.Pd Muhammad Harry Rahmadi,S.Pi.,M.M


NIP : 19660525 199103 1 017 NIP. 19851009 201101

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon PNS Angkatan IX Tahun 2020:

Nama : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd


NDH : 36
NIP : 19950328 201903 2 017
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 1 Balikpapan
Judul Rancangan Aktualisasi : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan
Pada Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
1 Balikpapan

TELAH DISEMINARKAN dalam seminar laporan hasil Aktualisasi pada Hari Kamis, Tanggal
19 Maret 2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Penguji, Coach,

Dr. Rahmat Suparman, M.A Muhammad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M


NIP. 19710303 199603 1 001 NIP. 19851009 201101 1012

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya laporan aktualisasi ini
dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan ini. Untuk itu
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada.

1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala PUSLATBANG KDOD LAN RI Samarinda
yang mendukung penuh terlaksananya Latsar CPNS 2020 Angkatan IX.
2. Bapak Robi Ruswanto, S.Sos. selaku kepala BKPSDM kota Balikpapan beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III;
3. Bapak Muhammad Harry Rahmadi. selaku coach atas bimbingannya dalam membuat
laporan hasil aktualisasi ini;
4. Bapak Arintoko, S.Pd. selaku mentor yang telah memberikan masukan dan
dukungannya selama masa habituasi dan penyusunan laporan hasil aktualisasi;
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu terkait ANEKA dan ilmu lainnya
selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
6. Keluarga besar SMP Negeri 1 Balikpapan;
7. Seluruh keluarga atas dukungan dan semangatnya kepada penulis;
8. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan IX Tahun 2020

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman membuat penyusunan


Laporan Hasil Aktualisasi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan
saran dari para pembaca untuk melengkapi dan memperbaiki laporan Hasil Aktualisasi ini di
kemudian hari. Semoga laporan Hasil Aktualisasi ini dapat bermanfaat pembaca serta dapat
menambah pengetahuan tentang nilai dasar ANEKA dan penyusunan pelaporan aktualisasi.

Samarinda, Maret 2020

Penulis

Siti Masitah Fitriyani, S.Pd

iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ................................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI............................... ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI................................ iii
KATA PENGANTAR………………….………................................................. iv
DAFTAR ISI ….................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ……........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat Aktualisasi .................................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi......................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Identitas Sekolah............................................................................................. 5
2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah .......................................... 5
2.3 Visi dan Misi Sekolah………………………………………………………. 6
2.4 Struktur Organisasi.......................................................................................... 7
2.5 Fungsi dan Tugas Guru………………………………………………………. 8
2.6 Nilai-nilai Organisasi………………………………………………………… 9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Nilai-nilai Dasar ASN ……………................................................................ 10
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI…................................................... 16
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu ............................................................................................... 20
4.2 Prioritas Isu/ Teknik Analisis......................................................................... 21
4.3 Penetapan Isu................................................................................................... 23
4.4 Rancangan Aktualisasi.................................................................................... 23
4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi........................................................................... 38
BAB V RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………… 39

v
5.1 Pelaksanaan Kegiatan………………………………………………………. 39
5.2 Role Model …………………………………………………………………. 62
BAB VI PENUTUP…………………………………….……………………… 63
6.1 Kesimpulan …………………………………………………………………. 63
6.2 Saran ………………………………………………………………………… 63
Daftar Pustaka …………………………………………………………………. 64

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah………..…………… 5

4.1 Identifikasi Isu………........................................................................... 20

4.2 Analisis Isu Strategis…………………………………..…………….. 22

4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan……………………..………...……. 23

4.4 Rancangan Aktualisasi.......................................................................... 26

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Organisasi....................................................................................... 7


5.1 Penulis membuat RPP kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad ……...... 39
5.2 Konsultasi dengan Kepala Sekolah ……………………………………..... 40
5.3 Daftar hadir siswa dalam kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad …….. 40
5.4 Penulis membuat Petunjuk Penggunaan Wattpad ………………………… 40
5.5 Penulis Menjelaskan cara membuat akun pada Wattpad …………………. 41
5.6 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya ………………………………… 41
5.7 Penulis menjelaskan kembali cara menulis di Wattpad …………………... 42
5.8 Siswa menulis fabel di Wattpad …………………………………………... 42
5.9 Penulis menunjukkan daftar hadir siswa ………………………………….. 42
5.10 Vote dan Komentar penulis pada cerita di akun siswa ……………………. 43
5.11 Evaluasi terhadap kegiatan ALis (Ayo Menulis di Wattpad ………………. 43
5.12 Penulis dan siswa berfoto bersama menunjukkan hasil karya siswa ………. 44
5.13 Salah satu hasil karya tulis fabel siswa …………………………………….. 44
5.14 Penulis konsultasi dengan Kepala Sekolah ………………………………… 46
5.15 Penulis sedang membuat soal dan petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz … 47
5.16 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya…………………………………... 47
5.17 Siswa mulai bergabung di aplikasi Quizizz dan mengerjakan soal ……….. 48
5.18 Siswa melaksanakan post-test ……………………………………………… 48
5.19 Guru mengatasi kendala yang dialami siswa ………………………………. 49
5.20 Evaluasi kegiatan dari pendapat siswa……………………………………... 49
5.21 Penulis membuat konsep kegiatan E-Learning via Telegram……………… 51
5.22 Penulis melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah…………………….. 52
5.23 Penulis menyiapkan materi diskusi………………………………………… 52
5.24 Capsture percakapan penulis saat meminta siswa mendownload telegram… 53
5.25 Capsture siswa mulai bergabung di telegram………………………………. 53

viii
5.26 Capsture awal diskusi penulis dengan siswa……………………………….. 54
5.27 Capsture percakapan siswa aktif menjawab pertanyaan……………………. 54
5.28 Capsture percakapan siswa mengenai manfaat dari kegiatan……………… 55
5.29 Penulis membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran……………………... 57
5.30 Konsultasi dengan Kepala Sekolah………………………………………… 57
5.31 Kegiatan berdoa …………………………………………………………… 58
5.32 Penulis menjelaskan mengenai KarTuN ( Kartu Petunjuk Pantun)………… 58
5.33 Siswa berbaris bersiap melaksanakan kegiatan…………………………….. 59
5.34 Penulis menjelaskan alur kegiatan…………………………………………. 59
5.35 Siswa menempelkan pantun pada sterofom………………………………… 59
5.36 Siswa menempelkan pantun………………………………………………... 59
5.37 contoh salah satu hasil karya pantun siswa………………………………… 60
5.38 Evaluasi kegiatan berdasarkan pendapat siswa…………………………….. 60

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Kegiatan Alis (Ayo Menulis) Di 66


Wattpad..................................................................................................................
2 Petunjuk Penggunaan Aplikasi Wattpad………………………………………… 68
3 Capsture Hasil Karya Tulis Fabel Siswa Pada Aplikasi Wattpad……….............. 72
4 Dokumentasi Kegiatan Alis (Ayo Menulis) Di Wattpad ………………………. 75
5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Quizizz …………. 76
6 Petunjuk Penggunaan Quizizz…………………………………………………… 77
7 Hasil Pelaksanaan Pre-Test dan Post Test………………………………………. 81
8 Petunjuk Penggunaan Aplikasi Telegram……………………………………….. 85
9 Capsture Percakapan E-Learning Via Telegram……………………………....... 87
10 RPP Pembelajaran KarTuN……………………………………………………… 91
11 Hasil Karya Pantun Siswa ………………………………………………………. 93
12 Notulen konsultasi dengan Kepala Sekolah …………………………………….. 95

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina peserta didik agar memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Suatu proses

pendidikan dan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik memiliki

perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai suatu hasil yang baik tentu banyak

faktor yang mendukung. Guru harus memiliki kompetensi yang baik agar mampu mencapai

hasil yang diharapkan untuk peserta didik. Selain itu, adanya penggunaan media yang

bervariasi juga menjadi faktor keberhasilan suatu pembelajaran. Media pembelajaran yang

baik akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal itu akan membantu siswa

dalam mencerna pembelajaran yang disampaikan. Pendidikan terus mengikuti perkembangan

zaman. Guru dituntut untuk bisa menghadapi era 4.0 dengan mengembangkan inovasi-

inovasi baru yang kreatif sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran.

Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),

pemerintah telah bertekad untuk mengelola ASN yang profesional. Guru yang professional

adalah guru yang mampu mendidik anak muridnya menjadi generasi yang mampu bersaing

dan memiliki moral yang baik. Selain itu, sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelayan publik

menjadi dasar bahwa guru harus memberikan pelayanan yang baik dalam hal pembelajaran

terhadap peserta didik demi tercapainya peningkatan hasil belajar siswa.

Salah satu misi SMP Negeri 1 Balikpapan yakni Melaksanakan konsep manajemen

mutu yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah,

santun, kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang berakhlak mulia

1
dengan prestasi yang luar biasa. Untuk menjadi pendidik yang kompeten tentu seorang guru

harus memiliki kreatifitas dan inovasi dalam menerapkan pembelajaran yang menyenangkan

agar siswa lebih semangat dalam menerima pelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu

alat atau perantara untuk memudahkan proses belajar mengajar. Seorang guru dituntut untuk

lebih cermat dalam memilih media belajar yang tepat bagi siswa. Oleh karena itu, penulis

mengangkat isu kurang optimalnya penggunaan media belajar yang bervariasi pada

pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan. Dengan adanya kegiatan

aktualisasi ini, diharapkan mampu mengatasi isu yang ada dan dapat meningkatkan kinerja

pendidik dalam menerapkan nilai-nilai ANEKA pada proses pembelajaran melalui media

pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari kegiatan aktualisasi ini yaitu untuk mengimplemantasikan nilai-nilai ANEKA

serta kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan publik.

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan secara umum dari kegiatan aktualisasi penulis yaitu sebagai berikut.

1. Menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas sebagai bentuk

pertanggungjawaban dari kinerja ASN dengan melaksanakan kegiatan dalam

rangka mengoptimalkan proses pembelajaran melalui media yang bervariasi.

2. Menerapkan nilai-nilai dasar nasionalisme kepada siswa dengan memberi

kebebasan dalam menuangkan ide/gagasan melalui media pembelajaran yang

diterapkan.

3. Menerapkan nilai-nilai dasar etika publik dalam memberikan pelayanan

pembelajaran yang berdaya guna bagi kepentingan siswa serta kinerja guru.

2
4. Menerapkan nilai-nilai dasar komitmen mutu melalui penerapan media belajar

yang kreatif dan tepat sesuai materi pembelajaran

5. Menerapkan nilai-nilai dasar anti korupsi melalui penerapan sikap jujur dan

adil dalam pelaksanaan kegiatan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus kegiatan aktualisasi penulis yaitu sebagai berikut.

1. Memotivasi peserta didik meningkatkan keterampilan menulis dengan cara yang

menyenangkan melalui aplikasi Wattpad.

2. Memotivasi peserta didik untuk mencapai target maksimal dalam pembelajaran

bahasa Indonesia dengan metode Quizizz

3. Mengoptimalkan efektivitas proses pembelajaran peserta didik melalui kegiatan

E-Learning

4. Memotivasi untuk berpikir kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan

media belajar KarTun

5. Memberikan pelayanan pembelajaran yang maksimal kepada siswa melalui

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media yang merupakan wujud dari

aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di instansi SMP Negeri 1 Balikpapan.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut:

1.3.1 Manfaat Umum

1. Terbentuknya karakter ASN yang mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA

kedudukan PNS dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara

profesional di lingkungan kerja.

3
2. Terlaksananya kegiatan-kegiatan aktualisasi sebagai perwujudan bentuk

akuntabilitas dan menjadi inovasi kreatif yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran.

1.3.2 Manfaat Khusus

1. Peningkatan keterampilan menulis peserta didik dengan terciptanya sebuah karya

tulis.

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif dengan adanya

media belajar yang bervariasi.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi

Pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III Angkatan III Kota
Balikpapan berlangsung selama pada tanggal 14 Januari sampai dengan 17 Maret 2020,
dengan tahapan kegiatan:

1. Tahapan On Campus dilaksanakan tanggal 14 Januari – 4 Februari 2020 bertempat di


PUSLTBANG KDOD LAN Samarinda
2. Tahap Habituasi dilaksanakan tanggal 5 Februari – 17 Maret 2020 bertempat di SMP
Negeri 1 Balikpapan bertempat di Jalan Kapten Piere Tendean No. 63 RT 46 Kelurahan
Gunung Sari, Kecamatan Balikpapan Tengah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan
Timur. Adapun aktor yang terlibat adalah siswa kelas VII-11, mentor, dan coach.
3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 Maret – 20 Maret 2020 bertempat di
PUSLATBANG KDOD LAN.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Identitas Sekolah

Nama : SMP Negeri 1 Balikpapan Tengah

Provinsi : Kalimantan Timur

Otonomi : Kota Balikpapan

Kecamatan : Balikpapan Tengah

Alamat : Jl. Kap. P. Tendean No. 63 RT. 46

: Kelurahan Gunung Sari Ilir

: Kecamatan Balikpapan Tengah

: Balikpapan Kode Pos 76121

Telepon : (0542) 422703

Nilai Akreditasi Sekolah : A

2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Tabel 2.2 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah

Jenis Kela- Pend Mas


No min . a
Jabatan Nama Usia
. Akhi Kerj
L P r a

1. Kepala Sekolah ARINTOKO,S.Pd 1 - 53 S1 26

2. Wakil Kepala Ismadji, S. Pd. MM 1 - 59 S2 35


Sekolah

5
2.3 Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah

“Berakhlak Mulia, Berprestasi, Sehat Dan Berbudaya Lingkungan”

2. Misi Sekolah

Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang

dengan arah yang jelas. Misi SMP Negeri 1 Balikpapan yang disusun berdasarkan visi

diatas, antara lain sebagai berikut:

a. Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik


dan tenaga kependidikan yang amanah, santun, kompeten dan tangguh dalam rangka
perwujudan peserta didik yang berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa

b. Menumbuhkembangkan minat baca peserta didik melalui gerakan literasi sekolah serta
pembelajaran yang menyenangkan dan perilaku keteladanan

c. Mewujudkan perangkat kurikulum serta sarana prasarana yang lengkap, berwawasan ke


depan untuk mewujudkan prestasi akademik peserta didik yang sehat serta mutu lulusan
yang kompetitif dalam melanjutkan sekolah
d. Mengembangkan aktifitas kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan yang
berkelanjutan untuk mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan berbudi pekerti
luhur.

e. Menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni, olah raga dan
ketrampilan, melalui kegiatan ekstrakurikuler guna mewujudkan prestasi berbagai
lomba non akademik
f. Melaksanakan kegiatan pendidikan yang berwawasan lingkungan dalam upaya
mewujudkan lingkungan sekolah yang asri, bersih, sehat sebagai sumber dan tempat
belajar yang aman dan nyaman

6
2.4 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

7
2.5 Fungsi dan Tugas Guru

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik


profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu, guru juga memiliki tugas
sebagai berikut:

1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah sebagai
berikut:

1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;


2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1

1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

8
2.6 Nilai-Nilai Organisasi

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan

diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk

memberikan panduan kepada ASN dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan telah

diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik

Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang

harus dijadikan acuan dalam bekerja oleh seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan

Pemerintah Kota Balikpapan antara lain :

1. Responsif; Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.


2. Humanis; Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
3. Profesional; Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan
dan komitmen yang tinggi.
4. Integritas; konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.

9
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai

seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai

ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka

perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan organisasi dalam mencapai tujuan atay sasaran
yang telah ditetapkan.
Penty Kusumastuti (2014:2) mengemukakan bahwa akuntabilitas adalah bentuk
kewajiban penyedia penyelenggaraan kegiatan publik untuk dapat menjelaskan dan
menjawab segala hal menyangkut langkah dari seluruh keputusan dan proses yang
dilakukan, serta pertanggungjawaban terhadap hasil kinerjanya.
Adapun definisi akuntabilitas menurut Abdul Halim (2012:20), Akuntabilitas publik
adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban serta menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang, badan hukum atau pimpinan organisasi kepada pihak yang lain yang
memiliki hak dan kewajiban untuk meminta kewajiban pertanggungjawaban dan keterangan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa akuntabilitas
memiliki arti yaitu kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala
kegiatan sesuai tupoksi untuk mencapai tujuan suatu organisasi yakni memberikan
pelayanan terbaik untuk masyarakat. Seorang ASN memiliki kewajiban
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dalam suatu laporan yang konkret. Pelaporan

10
sebagai bentuk pertanggungjawaban mencerminkan bahwa seorang ASN telah menerapkan
nilai akuntabilitas. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. 2
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah, dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

2
Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas Modul Pelatihan Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN,
2015), h. 7.

11
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapainya tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nasionalisme berasal dari kata nasional dan
isme yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah
air, memiliki rasa kebangsaan bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. 3
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia didasari nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara, bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap
tenggang rasa.
Penulis menyimpulkan bahwa nasionalisme adalah sikap cinta dan bangga terhadap
bangsa, rela berkorban, dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai landasan dalam
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Adapun nilai-nilai nasionalisme sesuai dengan
lima sila pancasila yaitu sebagai berikut.

3
Lembaga Administrasi Negara, Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
(Jakarta: LAN, 2015), h. 1.

12
1) Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila pertama berhubungan terhadap perilaku kita sebagai umat kepada
Tuhannya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Selain itu dengan
bersikap saling menghormati terhadap semua orang meski berbeda keyakinan
merupakan cara dalam pengamalan nilai pancasila sila pertama.
2) Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Makna sila kedua berhubungan terhadap perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semua sama. Sikap yang mencerminkan nilai ini yaitu dengan bersikap
saling mencintai sesama manusia, tidak semena-mena terhadap orang lain, serta gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi orang banyak. Sebagai
pelayan publik tentu setiap kegiatan yang dilakukan bertujuan bermanfaat bagi
masyarakat.
3) Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita sebagai warga Negara yang
menjunjung tinggi persatuan dalam membangun negeri. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan sikap bangga dan cinta tanah air, memakai produk buatan Indonesia,
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, bergaul dengan teman tanpa
membeda-bedakan suku, ras, dan istiadat.
4) Sila Keempat : Kerakyatan Yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebiksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Makna sila ini berhubungan terhadap sikap kita untuk mau bermusyawarah dalam
menyelesaikan suatu masalah. Adapun contoh sikap yang mencerminkan sila keempat
yaitu selalu melakukan musyawarah dalam menyelesaikan masalah, menghargai
pendapat orang lain, melaksanakan keputusan hasil musyawarah dengan penuh
tanggung jawab.
5) Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Makna sila ini berhubungan dengan perilaku kita agar untuk bersikap adil terhadap
semua orang dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, gotong royong, dan
menghormati hak-hak orang lain.

13
3. Etika Publik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Etika berkaitan dengan nilai-
nilai, tata cara hidup yang baik, dan aturan hidup yang baik. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-Undang
ASN nomor 5 tahun 2014, yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;


b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan.
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun
nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;

14
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa. 4
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

4
Lembaga Administrasi Negara, Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
(Jakarta: LAN, 2015), h. 63

15
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional.
Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta
bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
2. Pelayanan Publik
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik menegaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Menurut AG.
Subarsono (Agus Dwiyanto,2005: 141) pelayanan publik didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan
warga pengguna.
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.

16
Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pelayanan publik
adalah pelayanan umum dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk
mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

17
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

18
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.

19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu


Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi dari beberapa isu yang
ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di instansi tempat bekerja yaitu SMP
Negeri 1 Balikpapan. Isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini berdasarkan
pertimbangan dari tiga aspek yaitu Whole of Government (WOG), Pelayanan Publik, dan
Manajemen ASN.
Adapun identifikasi isu yang ditemukan antara lain berkaitan dengan pelayanan publik
yakni sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
2. Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
3. Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1
Dari tiga isu di atas, metode USG diperlukan penulis untuk menetapkan kualitas
isu. Pemilihan isu menggunakan metode USG merupakan alat untuk menyusun skala
prioritas yang penting dan perlu untuk ditindak lanjut agar permasalahan bisa
dioptimalkan agar ada perubahan yang lebih baik.
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
Prinsip Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
ASN Diharapkan

1. Kurang optimalnya Pelayanan Tidak adanya lab Adanya media


penggunaan media Publik khusus bahasa pembelajaran yang
pembelajaran yang Indonesia serta bervariasi yang
bervariasi pada proses pembelajaran kreatif ataupun
pembelajaran bahasa yang masih berbasis digital
Indonesia di SMP Negeri monoton . Selain agar pembelajaran
1 Balikpapan itu masih bahasa Indonesia
kurangnya yang cenderung
penggunaan berbasis teks lebih
media belajar menyenangkan
yang bervariasi untuk dipelajari.
sehingga kurang

20
memotivasi
semangat belajar
siswa.

2. Kurang optimalnya Pelayanan Tidak adanya Siswa lebih


keterampilan menulis Publik semangat siswa meningkatkan
siswa pada pembelajaran dalam menulis keterampilan
bahasa Indonesia karena kurangnya menulis dengan
kosakata dan banyak membaca
tidak dapat sehingga dengan
menuangkan pengetahuan yang
gagasan/ide luas akan membuat
siswa mampu
menuangkan
ide/gagasannya.

3. Rendahnya minat baca di Pelayanan Kurangnya  Peserta didik


SMP Negeri 1 Publik pemanfaatan dapat
Balikpapan pojok baca. Hal memanfaatkan
ini terlihat dari pojok baca yang
sulitnya siswa ada di kelas
menuangkan untuk
ide/gagasannya meningkatkan
ketika menulis minat bacanya.
karena minat baca  Perlunya buku
yang kurang yang bervariasi
sementara sekolah agar siswa
sudah bersemangat
menerapkan pojok untuk membaca
baca. buku

4.2 Prioritas Isu/Teknik Analisis


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan perlu dilakukan
analisis isu untuk menentukan isu yang menjadi prioritas penulis sehingga dapat
ditentukan solusi untuk memecahkan isu yang telah ditetapkan. Proses penetapan isu
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth).

21
Analisis USG digunakan dengan mempetimbangkan tingkat kepentingan,
keseriusan, dan perkembangan variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi)
Tingkat kepentingan dari isu yang diangkat diilihat dari seberapa
mendesaknya isu tersebut untuk segera ditindaklanjut dan diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan)
Tingkat seriusnya suatu isu dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap kualitas
pelayanan publik dan produktivitas kinerja. Sebuah isu akan menjadi
permasalahan yang serius apabila tidak segera diselesaikan.
c. Growth ( Perkembangan)
Sebuah isu/masalah dapat dilihat tingkat perkembangannya yang berupa
dampak buruk apabila dibiarkan terus-menerus tanpa penyelesaian. Oleh
karena itu penetapan isu oleh penulis salah satunya berdasarkan pada tingkat
perkembangan dari isu tersebut yang lebih berpeluang pada dampak yang
buruk.
Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis
Kriteria Ran
Prinsip ASN Identifikasi Isu
U S G ∑
Pelayanan Kurang optimalnya penggunaan media
Publik pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 4 3 3 10 1
Balikpapan

Pelayanan Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa


Publik pada pembelajaran bahasa Indonesia 3 3 2 8 2

Pelayanan Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1


Publik Balikpapan 2 2 3 7 3

22
4.3 Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan berdasarkan isu yang memiliki prioritas lebih tinggi. Hal
ini dilihat dari hasil analisis isu strategis melalui USG. Isu yang terpilih berdasarkan
analisis tersebut yaitu “Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan”.
Dengan perolehan skor USG 10. Adapun analisis dampak dari isu terplih jika tidak
terselesaikan yaitu pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

Pelayanan Kurang optimalnya  Sulitnya mewujudkan visi misi


Publik penggunaan media sekolah
pembelajaran yang  Produktivitas kinerja guru akan
bervariasi pada proses menurun karena tidak ada inovasi
dalam mewujudkan pembelajaran
pembelajaran bahasa
yang menyenangkan.
Indonesia di SMP Negeri 1
 Siswa cenderung bosan dengan
Balikpapan pembelajaran yang monoton tanpa
metode yang bervariasi yang akan
berdampak pada hasil belajar.

4.4 Rancangan Aktualisasi

Judul : Variasi Media Belajar Asik dan Menyenangkan Pada


Pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan
Nama : Siti Masitah Fitriyani, S.Pd
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Balikpapan
Coach : Muhammad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M
Mentor : Arintoko, S.Pd

Identifikasi Isu :
1) Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan

23
2) Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
3) Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1 Balikpapan

Isu terpilih dari tiga isu di atas yaitu “Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri
1 Balikpapan”. Adapun gagasan penyelesaian isu tersebut yaitu dengan menerapkan
variasi metode belajar yang asik dan menyenangkan bagi siswa yang dapat diterapkan
baik saat di sekolah maupun di rumah agar lebih menumbuhkan minat belajar siswa
terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yang cenderung berbasis teks. Adapun langkah-
langkah kegiatan penerapan media belajar yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Metode ALis (Ayo Menulis) di Wattpad menjadi media menulis yang diharapkan
membuat siswa berani mengembangkan gagasan/idenya melalui aplikasi yang dapat
dipublikasikan dan di apresiasi oleh banyak orang diseluruh dunia yang membacanya.
2. Penggunaan Aplikasi Quizizz
Aplikasi Quizizz merupakan aplikasi game kuis yang menyenangkan karena
memotivasi siswa untuk bersaing secara adil dengan menjawab pertanyaan dari
aplikasi tersebut. Siswa akan lebih termotivasi karena tampilan aplikasi yang variatif
dan adanya scoring tertinggi untuk ketepatan dan kecepatan dalam menjawab game
sesuai durasi waktu dari guru selaku pembuat soal. Adapun soal yang diberikan yaitu
berkenaan dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan sebelum dan
sesudah pembelajaran sebagai refleksi dari ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. E-Learning via telegram
Konsep E-Learning digunakan saat siswa berada di rumah. Guru akan menentukan
waktu E-learning dengan durasi satu jam. Siswa akan berpartisipasi aktif dalam
diskusi materi yang akan dibahas untuk pembelajaran esok. Melalui kegiatan E-
Learning guru akan berbagi materi pembelajaran power point kepada siswa untuk
dibaca kemudian didiskusikan bersama. Evaluasi E-Learning dapat dilakukan
keesokan harinya melalui penugasan yang sudah disesuaikan dengan pembahasan
yang dilakukan.

24
4. KarTun (Kartu Petunjuk Pantun)
Konsep KarTun merupakan sebuah media belajar agar siswa mudah membuat sebuah
pantun dengan bantuan petunjuk pada sebuah kartu yang berisi sebuah kata yang
harus diteruskan kalimatnya. Setiap siswa bertanggung jawab menyelesaikan satu
baris kalimat dan diteruskan oleh siswa berikutnya dalam satu kelompok. Evaluasi
dari kegiatan ini berupa ketepatan dan kesesuaian pantun yang dibuat oleh tiap-tiap
kelompok.

25
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi

Adapun rancangan kegiatan yang penulis lakukan untuk mengatasi permasalahan yang dipilih yaitu sebagai berikut.
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Balikpapan

Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan

2. Kurang optimalnya keterampilan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia


3. Rendahnya minat baca siswa di SMP Negeri 1 Balikpapan
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Balikpapan

Gagasan Pemecahan Isu : 1. ALis (Ayo Menulis) di Wattpad

2. Penggunaan Aplikasi Quizizz

3. E-Learning via telegram

4. KarTun (Kartu Petunjuk Pantun)

Kontribusi
Nilai Penguatan
terhadap Visi
No Kegiatan Deskripsi Tahapan Implementasi Output Nilai
dan Misi
Dasar Organisasi
Organisasi
1 ALis (Ayo Ayo Menulis Tahapan :  Akuntabilitas :  Dokumentasi Mewujudkan Melalui
Menulis) (ALis) 1.Membuat konsep Guru bertanggung kegiatan misi sekolah kegiatan ini
di berbasis tentang kegiatan jawab membuat ALis melalui yaitu: dapat
Wattpad aplikasi menulis di wattpad daftar hadir dan Wattpad mengembangka memperkuat
Wattpad 2.Penulis Konsultasi format tema serta  Produk n pelajaran nilai dasar

26
adalah metode Mendiskusikan paraf bagi siswa cerita pada yang organisasi
menulis mengenai konsep yang telah aplikasi menyenangkan. yaitu
menyenangka menulis via wattpad mempublikasikan Wattpad Selain itu, responsif
n untuk siswa. kepada kepala hasil karyanya. Hal yang telah melaksanakan karena guru
Melalui sekolah ini sesuai dengan dipublikasik pembelajaran mampu
penggunaan 3. Menyiapkan nilai dasar an berbasis IT. Hal beradaptasi
aplikasi format nama dan akuntabilitas yaitu ini sesuai dengan
WattPad tema yang akan diisi tanggung jawab dengan teknologi
yang dapat di oleh siswa sesuai  Nasionalisme: dilaksanakanny dan mampu
download di tema yang Guru memulai a penggunaan menerapkan
playstore diinginkan pembelajaran media belajar kepada
siswa dapat 4. Membuat dengan berdoa melalui aplikasi siswa. Selain
leluasa petunjuk sebagai wujud Wattpad dalam itu terdapat
menuangkan penggunaan aplikasi pengalaman sila pembelajaran pula
ide/gagasan Wattpad kepada kesatu bahasa penguatan
dalam siswa agar siswa pancasila. Guru Indonesia. nilai
menulis. memahami apa yang secara adil Profesional
Metode ini harus dilakukan. memberi dalam
digunakan 5. seluruh Siswa kebebasan siswa mengenalka
dalam membuat akun dalam memilih n media
pembelajaran wattpad tema sesuai berbasis
bahasa 6. Melaksanakan dengan keinginan digital
Indonesia kegiatan ALis di dan kreatifitas terhadap
guna Wattpad dengan mereka. Hal ini penerapan
meningkatkan rentang waktu yang sesuai dengan pembelajara
keterampilan diestimasikan. Siswa sila ke-5 n bahasa
menulis siswa. yang selesai lebih pancasila. Indonesia.
Melalui dahulu akan  Etika Publik:
WattPad mempublikasikan Guru
karya tulis hasil karyanya dan mendiskusikan
siswa dapat akan diapresiasi oleh konsep ALis
langsung di teman-temannya kepada kepala
publish dan melalui option vote sekolah dengan

27
diapresiasi dan komentar pada sikap yang
oleh aplikasi tersebut. santun dan
pembacanya. pakaian yang
sopan
 Komitmen
mutu:
Guru membuat
petunjuk
penggunaan
aplikasi Wattpad
dengan teliti,
cermat, dan
tepat agar siswa
mudah
memahami
penggunaan
aplikasi Wattpad.
 Anti Korupsi:
Guru
memastikan
siswa jujur
menulis sesuai
ide dan
gagasannya
sendiri tanpa
meniru
pekerjaan siswa
lainnya.
2 Pengguna Aplikasi Tahapan :  Akuntabilitas:  Hasil rekap Mewujudkan Melalui
an Quizizz adalah 1. Membuat konsep Guru scoring misi sekolah kegiatan ini
Aplikasi aplikasi yang mengenai kegiatan bertanggung seluruh siswa yaitu: dapat
Quizizz digunakan pembelajaran jawab membuat setelah game mengoptimalka memperkuat
untuk melatih dengan petunjuk kuis n proses nilai dasar

28
siswa belajar menerapkan penggunaan diselesaikan pembelajaran organisasi
dengan kegiatan Pre-Test aplikasi dan soal siswa. dan bimbingan. yaitu
menyenangka dan Post-Test yang akan  Dokumentasi Selain itu, responsif
n melalui soal melalui aplikasi diberikan pada pelaksanaan melaksanakan karena guru
yang telah Quizizz siswa. Hal ini kegiatan pembelajaran mampu
dibuat oleh 2. Konsultasi sesuai dengan penerapan berbasis IT. Hal beradaptasi
guru. Mendiskusikan nilai dasar media ini sesuai dengan
Tampilan konsep tersebut akuntabilitas aplikasi dengan teknologi
aplikasi yang dengan kepala yaitu Tanggung Quizizz. dilaksanakanny dan mampu
menarik akan sekolah Jawab dan a penggunaan menerapkan
membuat 3. Guru membuat soal sikap Integritas media belajar kepada
siswa dan membuat guru dalam melalui aplikasi siswa. Selain
semangat petunjuk melaksanakan Quizizz dalam itu terdapat
dalam penggunaan kegiatan sesuai pelaksanaan pula
bermain game aplikasi Quizizz dengan rencana. Pre-Test dan penguatan
kuis soal pada 4. Pelaksanaan  Nasionalisme: Post Test pada nilai
aplikasi kegiatan yaitu Guru secara pembelajaran Profesional
Quizizz. Memulai game kuis bijak bahasa dalam
Melalui di awal dan memberikan Indonesia. mengenalka
aplikasi diakhiri kesempatan bagi n media
Quizizz, guru pembelajaran siswa untuk berbasis
akan memulai dengan jujur dan bertanya apabila digital
pembelajaran menyelesaikan ada hal yang terhadap
dengan dengan tepat waktu belum dipahami penerapan
melakukan sesuai durasi yang mengenai pembelajara
Pre Test ada di setiap soal penggunaan n bahasa
melalui 5. Mengevaluasi aplikasi Quizizz. Indonesia.
Quizizz. kegiatan dalam Hal ini sesuai
Kemudian di bentuk video dengan sila ke-
akhir refleksi testimoni 4.
pembelajaran siswa tentang  Etika Publik:
sebagai manfaat Guru
refleksi guru penggunaan mendiskusikan

29
akan kembali media belajar konsep kegiatan
melakukan dengan kepala
post test sekolah dengan
melalui game sikap yang
kuis soal santun sesuai
Quizizz. dengan nilai
Dengan dasar etika
adanya publik.
kegiatan  Komitmen
bermain game Mutu:
mengerjakan Guru
soal menggunakan
diharapkan aplikasi Quizizz
akan sebagai metode
memotivasi pembelajaran
siswa berbasis digital
menyerap sebagai bentuk
pembelajaran nilai dasar
dengan baik komitmen mutu
untuk yakni kreatif
mencapai dan inovatif
hasil yang agar siswa siap
baik pada saat menghadapi era
post test. 4.0
 Anti Korupsi:
Guru melatih
siswa untuk
jujur dalam
menyelesaikan
soal pada game.
Hal ini sesuai
dengan
penerapan nilai

30
dasar anti
korupsi yaitu
jujur.
3 E- E-learning Tahapan:  Akuntabilitas :  Capsture Mewujudkan Melalui
Learning merupakan 1. Membuat konsep Guru secara percakapan misi sekolah kegiatan ini
Via kegiatan tentang profesional dan hasil diskusi yaitu: dapat
Telegram belajar pelaksanaan E- tanggung dari kegiatan mengoptimalka memperkuat
melalui Learning via jawab membuat E-Learning n proses nilai dasar
aplikasi yang Telegram konsep tentang  Dokumentasi pembelajaran organisasi
dilakukan 2. Berdiskusi pelaksanaan E- kegiatan dan bimbingan. yaitu
dengan durasi dengan kepala Learning via berupa foto Selain itu, Humanis
waktu yang sekolah Telegram. siswa sedang melaksanakan karena
ditentukan 3. Menyiapkan  Nasionalisme : melaksanaka pembelajaran dengan
oleh guru. E- materi Guru n kegiatan E- berbasis IT. Hal kegiatan ini
learning pada pembelajaran memberikan Learning via ini sesuai guru melatih
kegiatan ini yang akan kebebasan siswa telegram. dengan komunikasi
dilakukan didiskusikan berpendapat dilaksanakanny yang baik
melalui 4. Mensosialisasika pada kegiatan E- a kegiatan E- antara
aplikasi n kepada siswa Learning . Hal Learning pada sesama
Telegram. petunjuk kegiatan ini sesuai pembelajaran siswa serta
Siswa akan E-Learning yang dengan bahasa siswa
diberikan akan pengamalan Indonesia. dengan guru,
materi dilaksanakan via sila keempat selain itu,
pembelajaran telegram yaitu :  Etika Publik: kegiatan E-
terlebih a. Siswa dapat Guru Learning
dahulu. mendownload menghargai memperkuat
Kemudian, telegram pada komunikasi nilai
siswa dapat playstore yang terjadi responsif
berdiskusi dan b. Siswa pada percakapan karena guru
bertanya bergabung dalam grup saat mampu
jawab melalui grup chatt diskusi. beradaptasi
telegram Telegram  Komitmen dengan
bersama guru. c. Guru Mutu: teknologi

31
Keaktifan memeriksa Guru dan mampu
siswa dalam kehadiran siswa melaksanakan menerapkan
proses E- dengan cara kegiatan E- kepada
learning akan siswa Learning siswa. Selain
menjadi berkomentar dengan itu terdapat
penilaian. dengan memberikan pula
menuliskan nama pelayanan yang penguatan
masing-masing cepat, tepat, nilai
d. Pada akhir dan ramah Profesional
waktu E- terhadap siswa dalam
Learning Siswa saat mengenalka
menuliskan mendiskusikan n media
manfaat kegiatan materi. berbasis
E-Learning.  Anti Korupsi: digital
5. Melaksanakan Guru terhadap
kegiatan E- menerapkan penerapan
Learning berupa sikap mandiri pembelajara
Tanya jawab kepada siswa n bahasa
kepada siswa saat pelaksanaan Indonesia
pada grup E-Learning
telegram yang yang sejalan
telah dibuat. dengan nilai
6. Mengevaluasi dasar anti
siswa dilakukan korupsi yakni
dalam bentuk mandiri. Selain
tambahan nilai itu guru
keterampilan menentukan
berbahasa dengan durasi
cara melihat pelaksanaan E-
keaktifan siswa Learning untuk
dalam diskusi melatih sikap
Tanya jawab. disiplin siswa.
Sementara itu,

32
evaluasi kegiatan
dilakukan dari
adanya refleksi
siswa ketika
menuliskan
manfaat kegiatan
E-Learning dan
menyertakan foto
individu saat
melaksanakan
kegiatan.

4 Media Kartu Tahapan :  Akuntabilitas :  Hasil kerja Mewujudkan Melalui


Belajar Petunjuk 1. Membuat konsep Guru secara siswa berupa misi sekolah kegiatan ini
KarTun Pantun kegiatan profesional pantun yang yaitu: dapat
(Kartu (KarTun) pembelajaran membuat konsep telah mengoptimalka memperkuat
Petunjuk adalah kartu dengan media dan dituliskan n proses nilai dasar
Pantun) yang berisi Kartu Petunjuk mempersiapkan pada kertas pembelajaran organisasi
kata petunjuk Pantun (KarTun) kartu sebagai metaplan dan bimbingan. yaitu
bagi siswa 2. Mendiskusikan media belajar  Dokumentasi Penggunaan Humanis
untuk kegiatan tersebut siswa kegiatan media belajar karena
menyusun dengan kepala  Nasionalisme : pembelajaran KarTUn akan dengan
sebuah pantun sekolah. Guru melalui membantu kegiatan ini
dengan modal 3. Mempersiapkan menerapkan media siswa dalam guru melatih
kata yang kartu sistem KarTun meningkatkan komunikasi
didapat oleh menggunakan berkelompok keterampilan yang baik
setiap orang kertas buffalo agar menulis pantun antara
dalam satu yang berisi menumbuhkan dengan cara sesama
kelompok. petunjuk kata sikap saling yang siswa, serta
Setiap orang untuk membuat kerja sama menyenangkan. siswa
dalam pantun sesuai antar siswa dengan guru
kelompok jumlah siswa di dalam kegiatan
akan membuat kelas. KarTun sebagai

33
1 baris pantun 4. Melaksanakan bentuk
yang kegiatan pengalaman
kemudian pembelajaran sila keempat.
akan dengan media  Etika Publik:
dilanjutkan belajar KarTun Guru
oleh teman (Kartu Petunjuk mengarahkan
berikutnya Pantun) dengan dan menjelaskan
secara cara sebagai secara tepat dan
bergantian. berikut. dengan sabar
Teman a. siswa kepada siswa
dibelakangnya membentuk mengenai
dapat kelompok kegiatan
membuka b. Setiap siswa pembelajaran
kartu petunjuk secara bergantian yang akan
selanjutnya mendapat kartu dilaksanakan.
setelah teman petunjuk pantun  Komitmen
di depan yang berisi Mutu :
menyelesaika sebuah kata yang Pelaksanaan
n satu baris harus dilanjutkan pembelajaran
pantun. menjadi sebuah dengan media
Kelompok satu baris kalimat KarTun
tercepat dan yang ditulis pada merupakan
tepatlah yang kertas metaplan bentuk inovasi
memenangkan yang telah penulis dalam
permainan tertempel di menciptakan
papan tulis. pembelajaran
c. Kelompok bahasa
tercepat dan Indonesia yang
tepatlah yang menyenangkan
menjadi dengan
pemenang dalam melibatkan
permainan siswa secara
KarTun aktif di kelas.

34
5. Melakukan  Anti Korupsi :
evaluasi dengan Kegiatan
melihat pembelajaran
kesesuaian melalui media
pantun yang KarTun (Kartu
dibuat dari tiap- Petunjuk
tiap kelompok. Pantun)
memberikan
rasa adil pada
seluruh siswa
karena diberi
tugas dan
tanggung jawab
yang sama
dalam setiap
kelompok.

35
4.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rencana kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada saat off campus yaitu sebagai berikut.

Februari Maret
No Kegiatan Bukti Kegiatan
1 2 3 4 5

1. ALis (Ayo  Notulen diskusi


Menulis) di dengan kepala
Wattpad sekolah
 Konsep petunjuk
penggunaan
Wattpad
 Daftar nama, tema,
dan paraf siswa
dalam kegiatan
ALis
 Dokumentasi
kegiatan ALis
melalui Wattpad
 Produk cerita pada
aplikasi Wattpad
yang telah
dipublikasikan

2. Penggunaan  Notulen hasil


Aplikasi Quizizz diskusi kegiatan
 Konsep petunjuk
bermain
mengerjakan soal

36
pada aplikasi
Quizizz.
 Soal pada aplikasi
Quizizz
 Hasil rekap scoring
seluruh siswa
setelah game kuis
diselesaikan siswa.

 Dokumentasi
pelaksanaan
kegiatan penerapan
media aplikasi
Quizizz.
3. E-Learning via  Notulen hasil
telegram diskusi dengan
kepala sekolah
 Materi
Pembelajaran
 Capsture
percakapan hasil
diskusi dari
kegiatan E-
Learning

 Dokumentasi
kegiatan berupa
foto siswa sedang
melaksanakan
kegiatan E-
Learning via

37
telegram.
4. KarTun (Kartu  Notulen hasil
Petunjuk Pantun) diskusi dengan
kepala sekolah.
 Hasil kerja siswa
berupa pantun yang
telah dituliskan
pada kertas
metaplan
 Dokumentasi
kegiatan
pembelajaran
melalui media
KarTun

38
BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

5.1 PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan nilai-nilai dasar CPNS yang didapatkan saat menjalani
on campus telah diimplementasikan saat menjalani habituasi. Kegiatan aktualisasi
dilaksanakan terhitung mulai tanggal 5 Februari sampai dengan 17 Maret 2020.
Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini adalah kueang optimalnya penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi di SMP Negeri 1 Balikpapan. Oleh karena itu,
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penulis melaksanakan empat kegiatan
yakni: a) Kegiatan ALis (Ayo Menulis di Wattpad); b) Penggunaan aplikasi Quizizz);
c) E-Learning via telegram; dan d) Media belajar KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).
Adapun tahapan, bukti, dan hasil/output dari kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang
telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
A. Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
a. Deskripsi kegiatan
Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di wattpad ini merupakan kegiatan untuk
meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui aplikasi yakni wattpad.
Kegiatan ini telah dilaksanakan di kelas 7-11 pada hari Jumat, 28 Februari
2020. Pada kegiatan tersebut, siswa kelas 7-11 menulis cerita fabel sesuai
dengan materi silabus. Pada kegiatan tersebut terdapat tujuh tahapan yaitu
sebagai berikut.
1. Membuat Konsep Kegiatan
Pada kegiatan ini, penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk kegiatan ALis
di Wattpad. RPP yang dibuat
menyesuaikan dengan kompetensi
dasar yang harus dicapai siswa.
Adapun kompetensi dasar tersebut
yaitu siswa mampu menulis cerita
fabel sesuai kaidah bahasa fabel.
Penulis membuat RPP termasuk
bentuk penerapan nilai Gambar 5.1 Penulis membuat RPP kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
akuntabilitas dan komitmen mutu
sebagai tahap awal guna tercapainya kegiatan tersebut.
2. Konsultasi dengan kepala sekolah
Pada tahap ini penulis menemui kepala sekolah dengan pakaian yang
sopan dan bahasa yang santun. Hal ini sesuai dengan nilai dasar etika
publik yaitu santun Penulis mendiskusikan Rencana pelaksanaan
pembelajaran untuk kegiatan menulis di wattpad kepada kepala sekolah.
Berdasarkan konsultasi tersebut, kepala sekolah menyetujui rencana
kegiatan saya dan meminta saya melanjutkan kegiatan tersebut dengan

39
baik. Adanya tahap konsultasi dengan kepala sekolah juga mencerminkan
nilai dasar etika publik yaitu menghargai komunikasi dan konsultasi.

Gambar 5.2 Konsultasi dengan Kepala Sekolah

3. Persiapan format daftar hadir dan tema menulis


Penulis telah mempersiapkan daftar hadir menggunakan kertas folio
agar siswa dapat mengisi nama, tema cerita, judul, dan paraf. Hal ini
penulis lakukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kegiatan guna
sebagai cerminanan nilai dasar
akuntabilitas yakni tanggung
jawab. Dari daftar hadir tersebut
terlihat bahwa siswa kreatif dalam
memilih tema secara bebas sesuai
keinginannya. Penulis memberi
kebebasan siswa sebagai bentuk
nilai dasar nasionalisme. Hal ini
sesuai dengan sila ke lima
pancasila.
Gambar 5.3 Daftar hadir siswa dalam kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di Wattpad

4. Membuat petunjuk penggunaan aplikasi Wattpad


Penulis membuat tutorial singkat penggunaan aplikasi Wattpad untuk
memudahkan siswa dalam menggunakan aplikasi tersebut untuk menulis
cerita. Adanya aplikasi
Wattpad juga bermanfaat
agar kegiatan menulis lebih
efektif dan efisien. Selain itu,
siswa menjadi semangat saat
diminta menulis melalui
aplikasi. Guru membuat
petunjuk penggunaan
Wattpad secara cermat,
teliti, dan tepat sesuai Gambar 5.4 Penulis membuat Petunjuk Penggunaan
Wattpad

40
dengan nilai dasar komitmen mutu. Hal ini dilakukan agar siswa mudah
memahami.
5. Seluruh siswa membuat akun Wattpad.
Setelah siswa memahami petunjuk penggunaan aplikasi wattpad,
siswa membuat akun wattpad
terlebih dahulu agar dapat
melanjutkan pada kegiatan
ALis (Ayo Menulis) di
Wattpad. Kegiatan membuat
akun di aplikasi Wattpad
dilakukan di hari sebelum
pelaksanaan kegiatan menulis
yaitu pada hari Selasa, 25
Februari 2020. Hal ini
dilakukan terlebih dahulu
agar pada hari pelaksanaan Gambar 5.5 Penulis Menjelaskan cara membuat akun
kegiatan menulis fabel siswa pada Wattpad
memiliki waktu yang lebih.
Dalam hal ini penulis telah menerapkan nilai dasar komitmen mutu yaitu
efisiensi waktu agar dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan waktu.

6. Pelaksanaan Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan pada minggu keempat dikarenakan penulis
menyesuaikan dengan kompetensi dasar pada silabus. Kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan waktu materi diajarkan. Pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis fabel merupakan materi KD terakhir guna
menilai keterampilan menulis siswa. Pada kegiatan tersebut siswa menulis
cerita fabel melalui aplikasi Wattpad.
Menulis di aplikasi merupakan cara penulis menerapkan nilai dasar
komitmen mutu yaitu agar lebih efektif, efisien, dan menjadi suatu inovasi
baru dalam mengurangi
penggunaan kertas. Kegiatan
tersebut diawali dengan berdoa
yang merupakan bentuk
penerapan sikap nasionalisme
sila pertama. Setelah itu siswa
menyanyikan lagu Indonesia
raya. Gambar 5.6 Siswa menyanyikan lagu Indonesia
Raya

41
Pada kegiatan pembelajaran penulis mempersiapkan InFocus untuk
menampilkan kembali petunjuk
penggunaan Wattpad serta
memberikan contoh cerita penulis
di wattpad.
Hal ini menjadi tanggung jawab
penulis sebagai penerapan nilai
dasar akuntabilitas guna
terlaksananya kegiatan dengan
Gambar 5.7 Penulis menjelaskan kembali cara baik.
menulis di Wattpad

Gambar 5.8 Siswa menulis fabel di Wattpad

Setelah persiapan selesai, siswa mulai menggunakan tablet masing-


masing dan membuka aplikasi Wattpad sambil memerhatikan penjelasan
penulis mengenai cara penulisan pada aplikasi Wattpad. Selain memberi
penjelasan mengenai penggunaan aplikasi wattpad, penulis juga
menyampaikan ulang langkah-langkah menulis fabel yaitu dengan
memerhatikan kaidah bahasa fabel.
Setelah siswa memahami penjelasan penulis, siswa mulai menulis
cerita dengan tema yang mereka inginkan. Penulis memberikan daftar
hadir siswa yang diisi siswa yaitu meliputi nama, tema cerita, judul cerita,
serta paraf. Penulis
memberi kebebasan siswa
dalam mengembangkan
ide/gagasan cerita fabel
agar siswa lebih leluasa
dalam menulis fabel. Hal
ini guna menerapkan nilai
dasar nasionalisme
Gambar 5.9 Penulis menunjukkan daftar hadir siswa bersikap adil dalam
memberi kebebasan siswa
memilih tema yang selaras dengan nilai sila kelima. Penulis juga
memastikan siswa menulis dengan jujur sesuai dengan pemikiran mereka

42
masing-masing tanpa meniru cerita orang. Hal ini selaras dengan nilai
dasar anti korupsi yaitu jujur.
Setelah
kegiatan menulis selesai, siswa menunjukkan hasil kerjanya dengan
mengikuti akun Wattpad
penulis sehingga penulis
dapat melihat hasil kerja
semua siswa.
Kemudian, penulis
mengevaluasi siswa
dengan memberikan
vote dan komentar pada
hasil tulisan siswa.
Penulis memberikan
vote dan komentar
Gambar 5.10 Vote dan Komentar penulis pada cerita di akun sebagai bentuk apresiasi
siswa
terhadap hasil kerja
siswa. Hal ini selaras dengan penerapan nilai dasar etika publik yaitu
menghargai hasil kerja siswa. Selain itu, juga sebagai bentuk
akuntabilitas penulis dalam mempertanggungjawabkan kegiatan yang
telah dilaksanakan dengan memberikan evaluasi. Siswa juga saling
memberi vote di akun wattpad teman-temannya.
Selain itu, penulis juga
meminta beberapa siswa
memberikan tanggapan mereka
terhadap kegiatan ALis (Ayo
Menulis) di Wattpad sebagai
bentuk evaluasi dari kegiatan
ini. Siswa mengatakan bahwa
menulis dengan menggunakan Gambar 5.11 Evaluasi terhadap kegiatan ALis (Ayo
Menulis di Wattpad
aplikasi lebih memudahkan
mereka dalam menuangkan ide tanpa harus menulis di kertas. Selain itu,
mereka juga merasa sebagai generasi milenial tidak boleh ketinggalan
zaman dan harus terus update mengenai perkembangan zaman yang serba
efisien. Mereka juga merasa menulis di aplikasi jauh lebih menyenangkan
karena mudah dilakukan di mana saja. Adapun Output dari kegiatan ini
adalah produk cerita fabel pada aplikasi Wattpad serta dokumentasi
kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad.
Melalui evaluasi dari yang dirasakan siswa membuat penulis optimis
dan yakin bahwa melalui kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad dapat
menjadi sebuah gerakan dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Keterampilan menulis itu sendiri merupakan salah satu bagian dari

43
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.

Gambar 5.12 Penulis dan siswa berfoto bersama menunjukkan hasil karya siswa

Gambar 5.13 Salah satu hasil karya tulis fabel siswa

b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad merupakan kegiatan yang
dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Salah satu keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Melalui
kegiatan ini siswa lebih termotivasi dalam mengungkapkan gagasan/idenya.
Produk karya tulis yang dihasilkan juga bisa dibaca teman-temannya yang lain
melalui aplikasi Wattpad. Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang
mendukung salah satu visi sekolah yaitu menumbuhkan minat baca peserta
didik melalui gerakan literasi. Kegiatan aktualisasi ini juga menimbulkan
sikap responsif siswa terhadap karya temannya sehingga selaras dengan nilai-
nilai organisasi kota Balikpapan.
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad yaitu sebagai berikut.
1) Pemanfaatan aplikasi Wattpad tentu membutuhkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang baik, daftar hadir siswa, serta petunjuk
penggunaan aplikasi untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan
kegiatan menulis. Penulis sebagai guru memiliki tanggung jawab sebagai

44
bentuk akuntabilitas penulis dalam mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Oleh karena itu, apabila
penulis tidak mempersiapkan dengan cermat dan teliti maka kegiatan tidak
akan terlaksana dengan baik. Siswa akan bingung jika penulis tidak
menjelaskan menggunakan petunjuk penggunaan aplikasi. Penulis juga
tidak akan terarah dalam melaksanakan kegiatan jika tidak terlebih dahulu
mempersiapkan RPP.
2) Pada kegiatan ini, penulis sebagai guru mengarahkan siswa dalam berdoa,
dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai pembelajaran.
Jika Penulis sebagai guru acuh dan tidak mengarahkan siswa maka nilai
dasar nasionalisme tidak akan terealisasi. Hal ini akan membuat siswa juga
acuh terhadap pentingnya menerapkan nilai nasionalisme melalui sila-sila
pada pancasila yang seharusnya tertanam dalam diri setiap insan. Selain
itu, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut penulis memberikan kebebasan
siswa dalam memilih tema sebagai wujud sikap adil penulis. Apabila
penulis menentukan tema untuk siswa, maka siswa akan sulit
mengembangkan ide/gagasan mereka dalam menulis.
3) Sebelum kegiatan ini terealisasi tentu penulis perlu mendiskusikan konsep
kegiatan pada kepala sekolah selaku mentor. Sikap yang santun seperti
mengucapkan salam ketika masuk ke ruangan kepala sekolah serta
menggunakan pakaian yang sopan tentu menjadi nilai dasar etika publik
yang harus penulis aktualisasikan. Jika penulis mengabaikan nilai dasar
etika tersebut maka akan mempengaruhi pandangan kepala sekolah
terhadap penulis sebagai guru. Seorang guru adalah panutan yang ditiru
oleh siswa. Hal ini mengajarkan penulis untuk senantiasa memiliki etika
yang baik di manapun dan kapanpun. Selain itu, pada kegiatan tersebut
penulis menerapkan nilai dasar etika publik yakni menghargai pekerjaan
siswa dengan memberikan evaluasi berupa vote dan komentar sebagai
bentuk apresiasi terhadap siswa. Apabila penulis tidak menerapkan nilai
dasar etika publik tersebut, tentu siswa akan merasa hasil karyanya sia-sia
dan tidak bermakna. Apresiasi adalah hal utama agar siswa termotivasi
dalam menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
4) Pada kegiatan tersebut sebagai bentuk komitmen mutu penulis, penulis
membuat petunjuk penggunaan aplikasi Wattpad secara cermat, teliti, dan
tepat untuk memudahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan. Apabila
nilai dasar tersebut tidak penulis terapkan maka siswa akan kesulitan
memahami petunjuk. Hal ini akan mempengaruhi jalannya kegiatan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis memastikan kejujuran siswa dalam
menulis cerita dengan ide/gagasannya sendiri sehingga nilai dasar anti
korupsi dapat tertanam dalam diri siswa. Penulis sebagai guru perlu
menanamkan karakter jujur pada siswa. Jika nilai dasar tersebut tidak
diterapkan maka siswa akan berani meniru cerita dari pekerjaan orang lain
atau meniru cerita pada internet.

45
d. Faktor Penghambat Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Adapun kendala yang terdapat dalam kegiatan ini yaitu ada tablet yang
baterainya habis sehingga ada siswa yang harus mengisi daya baterainya
terlebih dahulu sementara posisi terminal kabelnya tidak memungkinkan jika
sambil digunakan. Hal ini membuat waktu menulis untuk siswa tersebut
menjadi berkurang sehingga pada saat akan menulis terkesan terburu-buru
dalam menyelesaikan.
e. Faktor Pendukung Kegiatan ALis (Ayo Menulis) di Wattpad
Kegiatan ini didukung oleh Kepala Sekolah sehingga dapat terlaksana
sesuai rencana. Selain itu, adanya media tablet dan wifi dari sekolah turut
mendukung lancarnya kegiatan menulis di aplikasi Wattpad yang memang
membutuhkan internet. Adapun siswa yang tidak mendapat tablet telah
menggunakan android pribadi mereka sehingga kegiatan berlangsung lancar.
B. Penggunaan Aplikasi Quizizz
a. Deskripsi kegiatan
Penggunaan aplikasi Quizizz merupakan kegiatan penulis dalam rangka
menerapkan media belajar yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa.
Quizizz merupakan aplikasi yang digunakan penulis untuk memberikan kuis
soal yang menyenangkan dan membuat siswa bersemangat untuk meraih score
yang tinggi. Hal ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk lebih memahami
materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, penulis menggunakan aplikasi
ini di awal dan akhir pembelajaran untuk melihat kemampuan siswa dalam
memahami pembelajaran. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Selasa 25
Februari 2020. Pada kegiatan tersebut sebanyak 35 siswa mengikuti kuis soal
yang diberikan melalui aplikasi Quizizz. Adapun tahapan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Membuat konsep kegiatan
Pada kegiatan ini, penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini sebagai penerapan nilai dasar akuntabilitas yaitu
tanggung jawab penulis agar kegiatan teraktulisasikan dengan baik.
Adapun materi yang diajarkan pada siswa yaitu mengenai fabel. Agar
siswa lebih mudah memahami dan mencerna materi yang akan diberikan,
penulis mengadakan Pre-test dan Post- Test melalui aplikasi Quizizz guna
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Adanya penggunaan aplikasi ini
sebagai pemicu semangat siswa dalam belajar.
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Pada tahap ini, penulis
mendiskusikan konsep
kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz pada Kepala Sekolah.
Penulis masuk ke dalam

Gambar 5.14 Penulis konsultasi dengan Kepala


46 Sekolah
ruangan dengan sikap yang santun yakni mengucapkan salam dan
menggunakan pakaian yang sopan sebagai bentuk nilai dasar etika
publik. Pada saat mengonsultasikan rencana kegiatan, Kepala Sekolah
mendukung konsep penulis dan meminta penulis melaksanakan kegiatan
tersebut sesuai rencana.

3. Pembuatan soal dan petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz


Pada tahap ini, penulis telah mempersiapkan soal yang diberikan
pada siswa melalui aplikasi
Quizizz. Soal yang dipersiapkan
berkaitan dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan yaitu
mengenai fabel.
Selain itu, penulis juga telah
membuat petunjuk penggunaan
aplikasi Quizizz Adapun nilai
Gambar 5.15 Penulis sedang membuat soal dan dasar yang penulis terapkan yaitu
petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz
bertanggung jawab sebagai
bentuk akuntabilitas penulis guna terlaksananya kegiatan.
4. Pelaksanaan kegiatan penggunaan aplikasi Quizizz
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan di awal pembelajaran yaitu dalam bentuk Pre-test
dan di akhir pembelajaran dalam bentuk Post-test. Penggunaan aplikasi
Quizizz merupakan bentuk penerapan nilai dasar komitmen mutu penulis
yakni kreatif dan inovatif dalam rangka menghadapi era 4.0. Selain itu,
penggunaan media ini juga dimaksudkan untuk menciptakan pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan bagi siswa.
Kegiatan ini diawali dengan berdoa, menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini sebagai cerminan nilai dasar
nasionalisme. Kegiatan
selanjutnya dilanjutkan
dengan mempersiapkan tablet
pembelajaran. Sebelum masuk
pada materi pembelajaran,
seluruh siswa melaksanakan
kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz untuk mengerjakan
pre-test mengenai materi
fabel. Gambar 5.16 Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya

47
Penulis menjelaskan petunjuk menggunakan aplikasi Quizizz pada
siswa dengan menampilkan pada LCD melalui In-Focus. Seluruh siswa
membuka aplikasi Quizizz lalu memasukkan kode game yang telah
ditayangkan guru melalui In-
Focus. Setelah seluruh siswa telah
bergabung dalam game , penulis
memulai soal sehingga seluruh
siswa telah dapat mengerjakan
soal yang diberikan. Seluruh
siswa terlihat antusias dalam
mengerjakan soal karena pada
aplikasi tersebut menampilkan
score dan peringkat urutan siswa
yang menjawab secara tepat dan
cepat akan menempati posisi
pertama dan seterusnya. Selain
itu, pada aplikasi tersebut juga
menampilkan gambar-gambar

lucu setiap kali berganti soal


sebagai penyemangat siswa.
Penulis memasukkan gambar-
gambar lucu tersebut agar siswa
tidak merasa bosan dalam
mengerjakan soal. Melalui
aplikasi Quizizz ini penulis
Gambar 5.17 Siswa mulai bergabung di aplikasi berharap siswa lebih mudah
Quizizz dan mengerjakan soal menerima materi yang akan
disampaikan sehingga pada post-
test siswa dapat memberikan peningkatan hasil belajar.
Setelah Pre-test dilaksanakan,
penulis melanjutkan materi
pembelajaran fabel kepada siswa. Di
akhir pembelajaran penulis kembali
meminta siswa untuk membuka aplikasi
Quizizz untuk melaksanakan Post-test.
Penulis juga membantu siswa
ketika ada siswa kesulitan dan
mengalami kendala keluar dari aplikasi Gambar 5.18 Siswa melaksanakan post-
test
akibat jaringan yang tidak stabil dalam
pengerjaan soal di aplikasi Quizizz. Siswa dapat memasukkan kode
kembali agar dapat mengerjakan soal lagi. Penulis sebagai guru merasa

48
harus cepat tanggap dalam memberikan layanan belajar yang maksimal
kepada siswa. Hal ini telah penulis terapkan guna mengaktualisasikan nilai
dasar etika publik yaitu pemberian
layanan yang cepat dan tanggap.
Pada kegiatan penggunaan aplikasi
Quizizz. Melalui penggunaan
aplikasi Quizizz siswa akan fokus
terhadap soal yang dikerjakan pada
tablet masing-masing sehingga
melatih sikap jujur dalam
Gambar 5.19 Guru mengatasi kendala yang menjawab soal. Hal ini selaras
dialami siswa
dengan nilai dasar anti korupsi
yang telah penulis aktualisasikan
dalam kegiatan ini.

5. Evaluasi Kegiatan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, penulis mengevaluasi kegiatan
dengan meminta pendapat siswa terkait penggunaan aplikasi Quizizz
sebagai media pembelajaran.

Gambar 5.20 Evaluasi kegiatan dari pendapat siswa

Dari hasil wawancara, siswa mengatakan bahwa aplikasi Quizizz


adalah aplikasi yang menyenangkan dan dapat membuat mereka
bersemangat dalam meraih peringkat yang tinggi. Penulis sebagai guru
juga turut merasakan bahwa media pembelajaran ini dapat menjadi pemicu
semangat siswa dalam menerima pembelajaran yang bervariasi dan
menyenangkan.

b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Quizizz di awal dan akhir
pembelajaran merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan motivasi siswa
untuk mendapatkan hasil yang baik. Melalui kegiatan ini siswa terdorong
untuk lebih kompeten dan berkeinginan untuk berprestasi dalam pembelajaran.
Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang mendukung salah satu visi sekolah
yaitu melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah, santun,

49
kompeten, dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa. Kegiatan ini dilaksanakn
sebagai bentuk sikap responsif penulis dalam mengatasi masalah mengenai
media belajar yang kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan nilai dasar
organisasi yaitu responsif.

c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan penggunaan aplikasi Quizizz yaitu sebagai berikut.
1) Pada kegiatan ini penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran, petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz sebagai bentuk
tanggung jawab penulis dalam melaksanakan kegiatan penggunaan
aplikasi Quizizz sebagai media belajar yang bervariasi bagi siswa. Apabila
penulis tidak menerapkan nilai dasar akuntabilitas tersebut, maka
kegiatan tidak akan terstruktur. Oleh sebab itu, dibutuhkan rencana
pembelajaran agar kegiatan bisa terarah dan terlaksana dengan baik.
2) Pada kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Quizizz tersebut,
penulis tak lupa di awal pembelajaran untuk memulai dengan berdoa
sebagai wujud sila ke satu guna menjadikan siswa berakhlak mulia
melalui hal-hal kecil seperti itu. Selain itu, dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya merupakan wujud sikap nasionalisme yang penulis
aktualisasikan dalam pembelajaran agar menjadi contoh yang baik bagi
siswa. Jika nilai dasar nasionalisme tidak diterapkan maka siswa akan
menjadi anak yang acuh dan tidak memiliki sikap cinta terhadap tanah air.
Selain itu, pada kegiatan tersebut penulis secara adil memberikan
kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan. Jika
penulis tidak menerapkan nilai dasar nasionalisme yakni adil maka siswa
akan merasa terbebani saat mengalami kesulitan karena malu bertanya.
3) Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut, penulis
menerapkan nila dasar etika publik yaitu bersikap santun saat
berkonsultasi mengenai kegiatan pada Kepala Sekolah. Jika penulis tidak
menerapkan sikap yang santun maka penulis tidak bisa menjadi contoh
yang baik bagi siswa. Oleh karena itu, penulis sebagai guru harus memiliki
etika yang baik di manapun dan kapanpun.
4) Melalui adanya ide penulis untuk menggunakan Quizizz dalam
pembelajaran merupakan bentuk penerapan nilai dasar komitmen mutu
yakni kreatif dan inovatif. Jika penulis tidak menerapkan nilai dasar
komitmen mutu dalam diri penulis, maka penulis akan menjadi guru yang
pasif dan tidak mau berkembang. Sementara itu, zaman yang menuntut
kita untuk maju membuat penulis harus memiliki gagasan yang inovatif
agar pembelajaran lebih bervariasi dan menyenangkan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis menanamkan sikap jujur pada siswa dalam
mengerjakan soal. Hal ini terealisasi dengan adanya Quizizz sebagai
media untuk mengerjakan soal. Siswa menjadi lebih fokus pada soal

50
masing-masing dan jujur menjawab dengan kemampuan sendiri. Jika nilai
dasar anti korupsi yakni jujur tidak teraktualisasikan maka siswa akan
terus bergantung pada temannya dan tidak termotivasi untuk berusaha
sendiri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

d. Faktor Penghambat Kegiatan Penggunaan Aplikasi Quizizz


Adapun kendala yang terdapat pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menggunakan aplikasi Quizizz ini adalah terkait waktu pembelajaran. Penulis
menjadi terburu-buru dalam menyampaikan materi agar dapat melaksanakan
kegiatan Post-Test. Waktu yang kurang juga dikarenakan persiapan siswa pada
saat penulis membagikan tablet masing-masing siswa. Hal ini menjadi
pembelajaran bagi penulis agar bisa lebih memanajemen waktu dengan baik.
e. Faktor Pendukung Kegiatan Penggunaan Aplikasi Quizizz
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah tersedianya fasilitas
tablet, penyediaan voucher internet dari sintesis SMPN 1 yang memudahkan
siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis android melalui
aplikasi Quizizz. Selain itu dukungan Kepala Sekolah terhadap penulis juga
membuat kegiatan ini terlaksana dengan baik.

C. E-Learning Via Telegram


a. Deskripsi Kegiatan
E-Learning merupakan pembelajaran dengan media elektronik yaitu
ponsel pintar siswa melalui aplikasi Telegram. Kegiatan ini dilaksanakan
sebelum materi dipelajari di sekolah. Kegiatan berlangsung dengan durasi
yang ditentukan oleh penulis sebagai guru. Kegiatan ini penulis laksanakan
bersama siswa-siswi kelas 7-11. Melalui kegiatan E-Learning, siswa akan
diberi materi pembelajaran ataupun soal singkat yang didiskusikan bersama.
Penulis juga melaksanakan Tanya jawab terhadap siswa. Kegiatan ini sangat
membantu siswa untuk bisa memahami pembelajaran sebelum materi
diberikan saat pertemuan mata pelajaran. Adapun tahapan-tahapan pada
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebagai berikut.
1. Membuat konsep pelaksanaan E-Learning via Telegram
Pada tahapan ini penulis membuat konsep pelaksanaan yakni
membuat petunjuk kegiatan penggunaan telegram. Petunjuk ini dibuat agar
memudahkan siswa dalam pelaksanaan kegiatan. Penulis telah menerapkan
nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan untuk ketercapaian pelaksanaan kegiatan.

Gambar 5.21 Penulis membuat konsep kegiatan E-Learning via Telegram


51
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Pada tahapan ini penulis berdiskusi dengan Kepala Sekolah
mengenai konsep penggunaan aplikasi telegram untuk kegiatan E-
Learning. Penulis
melaksanakan konsultasi
dengan memakai pakaian yang
sopan sebagai cerminan nilai
dasar etika publik. Melalui
diskusi ini, Kepala Sekolah
sangat mendukung Gambar 5.22 Penulis melakukan konsultasi dengan
Kepala Sekolah
pelaksanaan E-Learning ini
sebagai metode agar siswa lebih memahami pembelajaran yang akan
disampaikan
3. Menyiapkan Materi Diskusi
Pada tahapan ini penulis mempersiapkan materi mengenai puisi
rakyat seperti contoh syair, gurindam yang akan dibagikan pada siswa.
Selain itu penulis juga mencari
contoh soal fabel untuk
didiskusikan dengan siswa.
Materi bervariasi karena
pelaksanaan E-Learning ini
telah dilaksanakan sebanyak
enam kali kegiatan. Kegiatan
pertama membahas materi
mengenal puisi rakyat.
Kegiatan kedua membahas Gambar 5.23 Penulis menyiapkan materi diskusi
pembuatan pantun . kegiatan
ketiga mendiskusikan ciri-ciri pantun, jenis, dan struktur puisi rakyat.
Kemudian pada kegiatan keempat hal yang didiskusikan mengenai unsur
intrinsik pada fabel. Pada kegiatan kelima hal yang didiskusikan mengenai
identifikasi struktur pada fabel. Lalu kegiatan keenam pembahasan E-
Learning yaitu mengenai struktur dan kaidah fabel. Tujuan penulis
mempersiapkan dan mencari materi diskusi agar diskusi lebih terarah dan
memiliki manfaat yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Melalui
tahapan ini, penulis telah menerapkan nilai dasar akuntabilitas yakni
tanggung jawab.

52
4. Sosialisasi Terkait Pelaksanaan E-Learning
Pemberitahuan mengenai kegiatan E-Learning telah disampaikan
saat pertemuan di kelas. Pemberitahuan lebih lanjut disampaikan melalui
grup kelas di Whatsapp. Penulis
memberitahukan kepada siswa
untuk mengunduh aplikasi
telegram di ponsel masing-
masing terlebih dahulu.
Kemudian penulis membagikan
link grup telegram 7-11 di
whatsapp agar siswa dapat
bergabung ke grup melalui tautan
yang penulis kiri. Penulis mulai
membagikan link pada tanggal
10 Februari 2020.
Gambar 5.24 Capsture percakapan penulis saat
meminta siswa mendownload telegram

5. Pelaksanaan Kegiatan E-Learning via Telegram


Kegiatan E-Learning telah dilaksanakan sebanyak enam kali diskusi
di hari yang berbeda. Sebelum kegiatan dilaksanakan penulis sudah
memberikan waktu mulai dari tanggal 10
Februari – 13 februari 2020 kepada
siswa untuk bergabung di grup telegram
melalui tautan yang diberikan melalui
grup whatsapp kelas 7-11.
Pada hari Jumat tanggal 14
Februari 2020 penulis telah
melaksanakan kegiatan E-learning
melalui telegram dengan membahas
materi mengenai puisi rakyat. E-
Learning kedua dilaksanakan pada hari
Minggu, 16 Februari 2020 dengan
membahas materi mengenai menulis
Gambar 5.25 Capsture siswa mulai
pantun. E-Learning ketiga dilaksanakan bergabung di telegram
pada hari Kamis, 20 Februari 2020
dengan membahas materi ciri-ciri, jenis, dan struktur puisi rakyat. E-
Learning keempat dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Februari 2020
dengan pembahasan diskusi tentang unsur intrinsik pada fabel. E-Learning
kelima dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2020 dengan materi
diskusi identifikasi mengenai struktur pada fabel. Kemudian kegiatan E-
learning terakhir dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Maret 2020 dengan
materi struktur fabel.

53
Setiap pelaksanaan E-Learning dimulai, penulis mengawali kegiatan
dengan mengucapkan salam kepada siswa. Hal ini sesuai dengan nilai
dasar etika publik yaitu sopan dan
santun yang penulis aktualisasikan
dalam kegiatan. Pelaksanaan E-
Learning dilakukan sekitar pukul
20.00 hingga pukul 21.00. Adanya
ketentuan mengenai durasi juga
melatih sikap disiplin pada siswa.
Hal ini sesuai dengan nilai dasar anti
korupsi yaitu disiplin. Penulis
memulai diskusi dengan memberi

salam kemudian meminta siswa Gambar 5.26 Capsture awal diskusi penulis
dengan siswa
absen dengan menyebutkan nama
dan nomor absen. Setelah itu, penulis mulai bertanya hal terkait materi
yang dibahas. Siswa mulai aktif
menjawab pertanyaan yang
diberikan. Diskusi pun berjalan
lancar. Setelah diskusi selesai
penulis mengucapkan terimakasih
dan mempersilakan siswa istirahat.
Dari pelaksanaan kegiatan E-
Learning tersebut secara
keseluruhan terlihat bahwa siswa
antusias dalam berdiskusi
menjawab pertanyaan. Penulis
juga secara adil memberi seluruh
siswa kesempatan dalam
menyampaikan pendapatnya. Hal
ini sesuai dengan sila kelima guna
mengaktualisasikan nilai dasar
nasionalisme. Penulis juga
menghargai komunikasi yang
terjadi pada percakapan grup saat
pelaksanaan E-Learning. Hal ini
sesuai dengan nilai dasar etika
publik. Penulis memberikan
pelayanan yang cepat, tepat, dan
ramah sebagai bentuk komitmen
mutu penulis selama pelaksanaan
diskusi agar siswa merasa
Gambar 5.27 Capsture percakapan siswa aktif nyaman untuk turut aktif dalam
menjawab pertanyaan
kegiatan E-Learning.

54
Melalui kegiatan E-learning yang telah dilaksanakan menjadi suatu
metode belajar yang membuat siswa lebih memahami materi yang
disampaikan ketika pertemuan di sekolah. Penggunaan ponsel sebagai
media belajar juga menjadi cara efektif agar siswa termotivasi untuk
belajar. Melalui kegiatan ini penulis menerapkan sikap mandiri pada siswa
sesuai dengan nilai dasar anti korupsi yaitu mandiri.

6. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilihat dari keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan. Selain itu, sebagai bentuk komitmen mutu
yaitu berorientasi mutu guna mengukur baik buruk persepsi individu
terhadap kegiatan ini, penulis meminta siswa menuliskan manfaat dari
kegiatan E-learning.

Gambar 5.28 Capsture percakapan siswa mengenai manfaat dari kegiatan

Siswa merasa dengan adanya kegiatan E-learning via Telegram


membantu siswa untuk memahami materi. Selain itu, dapat menjadi
sumber informasi siswa mengenai materi dari hasil diskusi yang ada.
Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat bagi siswa
agar lebih giat belajar dan bisa melatih siswa untuk mengutarakan
pendapatnya.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan E-Learning via Telegram penulis terapkan sebagai bentuk
antisipatif agar siswa termotivasi untuk belajar, berdiskusi, dan mau
mengutarakan pendapatnya. dari kegiatan ini siswa lebih memahami
pembelajaran yang disampaikan saat pertemuan dengan guru. kegiatan ini
sesuai dengan salah satu misi sekolah yaitu mewujudkan siswa yang
berprestasi. Kegiatan E-Learning ini juga selaras dengan nilai dasar organisasi
yaitu humanis karena melalui kegiatan E-Learning maka akan terjadi
komunikasi yang baik antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa dalam
berdiskusi mengenai materi pembelajaran.

55
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan E-Learning via Telegram yaitu sebagai berikut.
1) Pada kegiatan E-learning tersebut penulis memiliki tanggung jawab
membuat konsep pelaksanaan kegiatan sebagai wujud nilai dasar
akuntabilitas penulis. Apabila nilai dasar ini tidak penulis aktualisasikan
dalam pelaksanaan kegiatan maka kegiatan tidak akan terencana dengan
baik. Oleh karena itu penting bagi penulis sebagai guru untuk bertanggung
jawab mempersiapkan hal yang dibutuhkan demi lancarnya suatu kegiatan.
2) Pada kegiatan E-Learning tersebut penulis memberi kebebasan siswa
untuk mengutarakan pendapatnya melalui diskusi. Hal ini penulis lakukan
guna menerapkan nilai dasar nasionalisme yakni penerapan sila keempat.
Jika nilai dasar ini tidak penulis aktualisasikan maka kegiatan E-Learning
akan menjadi pasif. Siswa tidak akan berani mengutarakan pendapatnya.
3) Pada kegiatan E-Learning tersebut penulis mengaktualisasikan nilai dasar
etika publik yaitu menghargai komunikasi pada percakapan di grup
dengan merespon jawaban siswa. Apabila penulis tidak menerapkan nilai
dasar etika publik pada kegiatan ini maka siswa akan menjadi takut dan
tidak percaya diri dengan jawaban yang mereka utarakan melalui kegiatan
E-Learning.
4) Pada kegiatan E-Learning penulis juga telah menerapkan nilai dasar
komitmen mutu yakni dengan pelayanan diskusi yang cepat, tepat, dan
ramah. Jika nilai dasar ini tidak penulis terapkan maka kegiatan tidak
akan berjalan dengan lancar. Hasil diskusi tidak akan maksimal.
5) Pada kegiatan E-Learning penulis juga telah menerapkan nilai dasar anti
korupsi yaitu disiplin dengan adanya durasi pelaksanaan kegiatan. Jika
hal ini tidak penulis aktualisasikan maka siswa akan menunggu terlalu
lama dan kegiatan tidak akan berjalan efektif.
d. Faktor Penghambat Kegiatan E-Learning via Telegram
Adapun kendala dalam kegiatan E-Learning via Telegram yang telah
dilaksanakan yaitu masih ada siswa yang kurang cepat dalam merespon
pertanyaan sehingga membuat kegiatan E-Learning selesai lebih lama dari
waktu yang ditentukan. Namun, penulis mengatasinya dengan tetap merespon
jawaban siswa agar siswa tetap bersemangat mengikuti kegiatan E-Learning.
Selain itu, kendala dalam kegiatan ini yaitu adanya siswa yang belum bisa
bergabung karena sedang ada acara lain. Namun, penulis tetap melaksanakan
kegiatan sesuai yang direncanakan agar siswa lain tetap bisa mengikuti
kegiatan E-Learning via Telegram.
e. Faktor Pendukung Kegiatan E-Learning via Telegram
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah dukungan dari kepala
sekolah sehingga kegiatan ini bisa terlaksana. Selain itu kesiapan siswa untuk
meluangkan waktunya di rumah menjadi pendukung utama kegiatan ini
berjalan dengan lancar.

56
D. KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
a. Deskripsi Kegiatan
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) merupakan media pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam menulis materi pantun dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas 7-11 pada hari Senin, 17
Februari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan menyesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan berdasarkan silabus. Adapun tahapan-tahapan dari
pelaksanaan kegiatan ini yaitu sebagai berikut.

1. Membuat Konsep Kegiatan


Pada kegiatan ini penulis telah mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran mengenai materi
menulis pantun menggunakan
media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun). Rencana pelaksanaan
pembelajaran penulis buat sebagai
bentuk aktualisasi nilai dasar
akuntabilitas yakni tanggung

jawab. Hal ini penulis lakukan agar Gambar 5.29 Penulis membuat Rencana
kegiatan pembelajaran terarah dan pelaksanaan Pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang dicapai.
2. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Pada kegiatan ini penulis telah mendiskusikan rencana pelaksanaan
pembelajaran pada Kepala Sekolah.
Penulis mengucapkan salam terlebih
dahulu kemudian berdiskusi dengan
kepala sekolah mengenai rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah
penulis buat. Kepala sekolah
mendukung kegiatan yang telah
penulis rancang dan meminta untuk
melanjutkan kegiatan. Kepala sekolah
juga memberi saran bahwa penerapan
media belajar yang bervariasi harus
konsisten dilaksanakan agar tercipta Gambar 5.30 Konsultasi dengan Kepala
pembelajaran yang baik, inovatif, dan Sekolah
menyenangkan.
3. Persiapan Media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
Pada tahap ini penulis telah mempersiapkan kartu yang akan
digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini telah penulis lakukan
sebagai penerapan nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab. Selain

57
itu, juga sebagai bentuk komitmen penulis untuk menciptakan sebuah
media yang memudahkan siswa dalam menyusun pantun.
Hal ini merupakan bagian dari inovasi penulis dalam rangka
mengaktualisasikan nilai dasar komitmen mutu di dalam pekerjaan.
Penulis membuat desain kartu dengan gambar dan sebuah kata yang akan
menjadi petunjuk bagi siswa dalam menulis pantun.

Gambar 5.27 Penulis membuat Kartu petunjuk pantun

Kemudian penulis mencetak di kertas buffalo agar kartu tidak mudah


sobek. Setelah itu, penulis menggunting kertas tersebut menjadi media
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun). Penulis mengurutkan penyusunan kartu
sesuai dengan urutan struktur pantun yakni sampiran dan isi agar siswa
mudah dalam menyesuaikan dengan rima pada kata yang diberikan.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dengan Media KarTuN (Kartu
Petunjuk Pantun)
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Februari 2020.
Kegiatan dilaksanakan di kelas 7-11 dengan materi menulis teks pantun.
Kegiatan diawali dengan berdoa lalu penulis menjelaskan mengenai
metode KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).

Gambar 5.31 Kegiatan berdoa Gambar 5.32 Penulis menjelaskan mengenai


KarTuN ( Kartu Petunjuk Pantun)

Penulis membuat media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)


merupakan wujud nilai dasar komitmen mutu sebagai guru yaitu dengan
menciptakan suatu inovasi untuk memberikan kemudahan dalam
pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terkait dengan materi puisi rakyat yakni

58
pantun. Penulis menjelaskan dengan tepat dan sabar kepada siswa agar
siswa memahami jalannya
kegiatan pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan nilai dasar etika
publik. Siswa membentuk
kelompok yang terdiri 4-5 orang.
Kemudian setiap kelompok
berbaris berbanjar ke belakang. Gambar 5.33 Siswa berbaris bersiap
melaksanakan kegiatan

Ketua kelompok berada di


depan memegang kartu-kartu yang akan diambil oleh anggotanya secara

Gambar 5.34 Penulis menjelaskan alur kegiatan Gambar 5.35 Siswa menempelkan pantun pada
sterofom

bergantian. Setiap siswa yang mengambil kartu harus membuat satu baris
kalimat lalu disusul siswa berikutnya dengan tugas yang sama. Penulis

Gambar 5.36 Siswa menempelkan pantun

menerapkan sistem kelompok untuk menumbuhkan sikap kerja sama


sebagai salah satu bentuk nilai dasar nasionalisme yang mencerminkan
penerapan sila keempat. Setelah empat baris kalimat selesai, ketua
kelompok yang berada di depan akan menuliskan pada post-it kemudian
menempelkan pada sterofom kelompok yang ada di papan tulis.
Setiap kelompok berlomba untuk segera menyelesaikan empat bait
pantun dengan petunjuk kata pada kartu petunjuk pantun yang rimanya
telah diurutkan oleh penulis.

59
Gambar 5.37 contoh salah satu hasil karya pantun siswa

Media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) ini memudahkan siswa


untuk berpikir menyusun teks pantun. Setelah siswa selesai menyelesaikan
pantun dan menempelkan di sterefom, hasil karya siswa dipajang di
dinding kelas sebagai bentuk apresiasi penulis untuk menghargai karya
siswa. Hal ini sesuai dengan nilai dasar etika publik.
5. Evaluasi kegiatan Pembelajaran
Evaluasi dilakukan dengan melihat kesesuaian pantun yang dibuat
oleh setiap kelompok. Selain itu di pertemuan selanjutnya penulis meminta
pendapat siswa tentang penggunaan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun). Hal ini dikarenakan sudah waktunya pergantian pelajaran.
Dari evaluasi kegiatan siswa
mengatakan bahwa adanya media
KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun)
memudahkan siswa dalam menulis
pantun. Kendala yang dialami siswa
adalah sulitnya merangkai kata-kata.
Gambar 5.38 Evaluasi kegiatan
Oleh karena itu, dengan adanya petunjuk
berdasarkan pendapat siswa
melalui media kartu petunjuk pantun
membantu siswa berpikir menyusun kalimat.
b. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Sekolah dan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan pembelajaran menggunakan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun) merupakan kegiatan yang memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran dalam menulis pantun. Hal ini sebagai wujud aktualisasi penulis
untuk menjadikan siswa berprestasi. Untuk mencapai pada tujuan tersebut,
penulis membuat media KarTuN sebagai salah satu media yang memudahkan
siswa dalam memahami pembelajaran yang diajarkan. Hal ini menjadi sebuah
bentuk dukungan penulis terhadap salah satu misi sekolah yakni mewujudkan
siswa dengan prestasi yang luar biasa. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung
nilai organisasi humanis. Kegiatan ini mendorong siswa untuk mengutamakan

60
keterbukaan, saling percaya pada teman satu kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan bantuan media kartu petunjuk pantun.
c. Analisis Dampak
Adapun dampak jika nilai-nilai dasar ANEKA tidak diaktualisasikan
pada kegiatan media belajar KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun) yaitu sebagai
berikut.
1) Pada kegiatan penggunaan media belajar KarTuN ( Kartu Petunjuk
Pantun), penulis telah bertanggung jawab dalam membuat konsep
kegiatan yakni membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
kartu petunjuk pantun sebagai bentuk penerapan nilai dasar akuntabilitas
penulis. Jika penulis tidak mengaktualisasikan nilai dasar tersebut maka
kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar. Suatu pembelajaran akan
berjalan dengan baik apabila terdapat rencana pelaksana pembelajaran
yang berisi alur kegiatan yang akan dilaksanakan di kelas.
2) Pada kegiatan tersebut penulis juga telah mengaktualisasikan nilai dasar
nasionalisme yakni adanya penerapan sistem kelompok pada siswa untuk
menumbuhkan kerja sama antar siswa yang mencerminkan sila keempat.
Apabila penulis tidak menerapkan nilai tersebut dalam kegiatan yang
penulis laksanakan maka siswa akan kesulitan dan kegiatan akan
membuang waktu terlalu lama sehingga menjadi tidak efisien.
3) Sebelum kegiatan tersebut terlaksana, penulis telah menerapkan nilai dasar
etika publik yakni pada saat konsultasi dengan kepala sekolah. Penulis
mengenakan pakaian yang sopan saat berdiskusi dengan kepala sekolah.
Apabila nilai kesopanan tidak penulis aktualisasikan dalam pekerjaan
penulis maka akan menjadi contoh yang tidak baik bagi siswa. Selain itu,
pada saat kegiatan penulis menjelaskan secara tepat dan sabar kepada
siswa mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Apabila nilai dasar
tersebut tidak penulis aktualisasikan maka siswa tidak akan mengerti
mengenai jalannya kegiatan.
4) Pada kegiatan yang telah penulis laksanakan, penulis telah menerapkan
nilai dasar komitmen mutu karena telah berinovasi dalam pembuatan
media kartu petunjuk pantun. Apabila nilai dasar komitmen mutu tidak
penulis aktualisasikan dalam pekerjaan maka penulis akan menjadi guru
yang pasif dan pembelajaran akan membosankan.
5) Pada kegiatan tersebut penulis telah mengaktualisasikan nilai dasar anti
korupsi yaitu secara adil telah memberikan tanggung jawab yang sama
kepada siswa untuk menyelesaikan tugas yakni membuat pantun dengan
bantuan kartu. Jika penulis tidak mengaktualisasikan nilai tersebut pada
kegiatan maka siswa akan bergantung pada temannya dan tidak mau
bekerja sama menyelesaikan tanggung jawabnya.
d. Faktor Penghambat kegiatan dengan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun)
Adapun faktor penghambat kegiatan ini yaitu masalah waktu jam
pelajaran yang kurang sehingga siswa tidak sempat mempersentasikan

61
hasilnya. Oleh karena itu, penulis meminta siswa memajang hasil karyanya di
dinding kelas sebagai bentuk evaluasi dan apresiasi terhadap hasil pantun yang
telah mereka buat. Selain itu terkait evaluasi berupa video refleksi dari
kegiatan yang telah dilaksanakan, dilakukan di hari lain karena waktu yang
kurang.
e. Faktor Pendukung kegiatan dengan media KarTuN (Kartu Petunjuk
Pantun)
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah dukungan dari kepala
sekolah sehingga kegiatan dapat dilaksanakan. Selain itu keaktifan siswa juga
mendorong lancarnya pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan melalui
media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun).

5.2 Role Model


Salah satu sosok Aparatur Sipil Negara yang menjadi panutan saya sebagai
calon Pegawai Negeri Sipil yaitu salah satu guru bahasa Indonesia senior di SMP
Negeri 1 Balikpapan. Adapun biodata beliau adalah sebagai berikut.

Nama : Sri Natalisniwati, S.Pd


Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan, 25 Desember 1966
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
NIP : 19661225 198803 2 012
Riwayat Pendidikan :

1. TK Bayangkari Tahun 1972-1973 4. SMAN 1 Tahun 1982-1985


2. SD Teladan Latihan 1973-1979 5. D2 UNMUL 1985-1987
3. SMPN 2 Tahun 1979-1982 6. S1 UT Tahun 2002-2006
4. SMAN 1 Tahun 1982-1985
Beliau adalah sosok panutan bagi penulis karena dedikasinya yang tinggi
dalam mengembannya tugasnya sebagai guru bahasa Indonesia. Beliau adalah sosok
guru yang disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan tugas. Beliau juga merupakan
sosok yang humble pada rekan-rekan sejawat. Beliau sering berbagi ilmu dan
berdiskusi dengan saya dan teman-teman. Beliau juga sosok yang selalu membimbing
dan mengarahkan kami mengenai tugas-tugas sebagai guru. Beliau adalah sosok
panutan penulis karena memiliki sikap yang sopan dan santun dalam menyampaikan
pendapatnya terhadap sesuatu. Saat penulis melaksanakan tahap On-Campus beliau
juga membantu penulis untuk mengisi jam mata pelajaran yang saya tinggalkan
selama latsar. Beliau selalu memberikan dukungan terhadap saya dalam mengikuti
latsar CPNS.
Moto hidup beliau adalah bertambah usia bukan berarti kehilangan masa
muda, tetapi menjadi babak baru untuk meningkatkan amal dan ibadah kita. Dari
moto tersebut, penulis menyimpulkan bahwa berapapun usia kita jadilah manusia
yang bermanfaat bagi orang lain dan jangan sia-siakan waktu yang kita punya.
Teruslah berbuat baik, tingkatkan amal ibadah dan lakukan yang terbaik.

62
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan penulis
selama masa habituasi yaitu media pembelajaran siswa menjadi lebih variasi dan
menyenangkan. Sebagian dari kegiatan penulis memanfaatkan teknologi digital untuk
melaksanakan pembelajaran. Hasilnya pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Melalui kegiatan ALis (Ayo Menulis) di aplikasi wattpad membuat siswa lebih
bersemangat dalam menciptakan suatu karya tulis. Pengaruh gawai sebagai media
belajar membuat mereka tertarik dan mau menikuti arahan penulis sebagai guru. Lalu
pada kegiatan aplikasi Quizizz yang telah dilaksanakan membuat siswa merasa senang
dan termotivasi untuk meraih nilai yang tinggi dari temannya. Adanya Quizizz
sebagai media belajar pada kegiatan Pre Test dan Post tes membuat siswa
bersemangat dalam pembelajaran. Pada kegiatan ketiga yaitu E-Learning via
Telegram menjadikan siswa lebih giat belajar di rumah. Kegiatan keempat yang juga
telah dilaksanakan yaitu media KarTuN (Kartu Petunjuk Pantun). Adanya media
yang penulis buat memberikan hasil yang baik dalam pembelajaran. Siswa terlihat
aktif dan saling bekerja sama di dalam kelompoknya. Simpulan akhir dari seluruh
kegiatan ini adalah siswa menyukai metode pembelajaran baru yang menyenangkan
dan yang dapat membantu mereka mencerna dan memahami pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, bagi penulis, sebagai guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
baik kita harus memiliki inovasi baru, ide yang kreatif agar terdapat perubahan dalam
diri siswa untuk berproses ke arah yang lebih baik dan senantiasa menerapkan nilai-
nilai dasar ANEKA di dalamnya.

6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu media yang penulis
gunakan dalam pembelajaran dapat pula diterapkan bagi pembaca sebagai guru di
tempat lain. Hal ini tentu akan memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran.
Diharapkan pula ke depannya akan terus ada media belajar bervariasi lainnya yang
membuat siswa tidak jenuh berada di kelas sehingga membuat siswa merasa senang
setiap bertemu dengan gurunya.

63
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2005. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lembaran
Negara RI Tahun 2003 No. 78. Seketariat Negara. Jakarta.
Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di Lingkungan
Pemerintah Kota Balikpapan.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Sumber Laman

http://digilib.unila.ac.id/1844/8/BAB%20II.pdf ( nasionalisme)

http://repository.unpas.ac.id/28204/5/BAB%20II%20-%20Copy.pdf (akuntabilitas public)

diakses pada tanggal 31 januari 2020

64
LAMPIRAN

65
LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEGIATAN ALis (Ayo


Menulis) di Wattpad

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran Alokasi Kelas:


Pendidikan waktu
SMP Negeri 1 Bahasa Indonesia VII/ Genap 2019/2020 6 JP VII
Balikpapan (3 kali
pertemuan)
Materi pokok: Tujuan:
Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel Peserta didik dapat:
1. Menulis cerita fabel sesuai struktur dan kaidah bahasa
KD: Target kompetensi:
4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah 4.16.1 Menulis cerita fabel dengan memperhatikan kaidah
setempat yang dibaca dan didengar kebahasaan .

Model: Media : Sumber :


ALis (Ayo Menulis) di Tablet, Aplikasi Wattpad Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Wattpad Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan., internet
sumber yang relevan
Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran:
Pendahuluan Guru:
1. Guru dan siswa mengawali kegiatan dengan berdoa
2. Memberi salam, mengecek kehadiran, fisik, dan psikis siswa;
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
hari siswa;

Kegiatan inti Siswa:


1. Menentukan tema untuk cerita fabel.
2. Membuat akun wattpad
3. Menulis gagasan/ ide cerita fabel pada aplikasi wattpad sesuai dengan
keinginan siswa
4. Hasil karya dipublikasikan
5. Guru memberi apresiasi dan penilaian dengan memberikan like dan komentar
pada karya siswa di aplikasi wattpad.
Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
2. Guru dan siswa melakukan evaluasi berupa refleksi terkait pembelajaran yang
telah dilakukan yaitu dengan video reaksi siswa setelah melakukan kegiatan
menulis melalui wattpad

Penilaian: Tujuan: Teknik: Bentuk: Contoh: Waktu:


Sikap Mengetahui sikap siswa Observasi Jurnal Lihat Selama
lampiran pembelajaran
Pengetahuan Mengetahui kemajuan Penugasan Uraian Lihat Selama
dan hasil belajar siswa lampiran pembelajaran

66
67
LAMPIRAN 2

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD

TUTORIAL PENGGUNAAN APLIKASI WATTPAD

Wattpad adalah layanan situs web dan aplikasi telepon pintar asal Toronto, Kanada, yang
memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk artikel, cerita
pendek, novel, puisi, atau sejenisnya. Wattpad diluncurkan pada tahun 2006 oleh Allen Lau dan Ivan Yuen.
Sebagian besar pengguna Wattpad berasal dari Amerika Serikat, kemudian diikuti oleh Britania Raya,
Kanada, Filipina, Australia, Rusia, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya.

Wattpad merupakan komunitas online bagi para penulis dan pembaca. Fungsinya tidak jauh berbeda
dengan blogger. Kalian dapat membuat akun gratis untuk mulai menulis di Wattpad atau sekedar membaca
postingan - postingan di Wattpad, entah itu cerita pendek, cerita bersambung, artikel ataupun puisi.

Adapun langkah-langkah penggunaan aplikasi Wattpad yaitu sebagai berikut.

1. Download aplikasi wattpad di playstore/googlestore


2. Setelah aplikasi terinstal, buka aplikasi dan tampilannya akan seperti di bawah ini.

3. Setelah itu kita klik tombol facebook untuk bisa masuk melalui facebook/google jika ingin melalui
google.

68
4. Tunggu sampai login berhasil

5. Setelah login berhasil, kita sudah masuk ke dalam menu utama wattpad seperti di gambar. Nama
menu yang dalam lingkaran hitam itu Home

69
6. Untuk yang kedua menu library, di sana kita bisa memasukan berbagai macam cerita yang akan kita
baca.

7. Untuk yang ketiga menu write. Pada menu ini kita bisa menulis cerita sendiri dan membagikan ke
banyak orang untuk dibaca dan divote

.
8. Untuk selanjutnya yaitu menu notifikasi. Pada menu ini akan muncul notif jika salah satu cerita
dalam library telah diupdate dan pemberitahuan tentang komentar maupun vote yang masuk pada
cerita yang kita buat.

70
9. Menu terakhir yaitu profil. Di sini kita bisa melihat profil kita sendiri, mengubah, dan menyetelnya
sesuai keinginan. Pada menu ini terdapat menu “tentang” dan “percakapan” yang bisa dikatakan
sebagai beranda profil sehingga kita bisa mengupdate status lewat sub menu tersebut.

71
LAMPIRAN 3

CAPSTURE HASIL KARYA TULIS FABEL SISWA PADA APLIKASI WATTPAD

72
73
74
LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI KEGIATAN ALis (Ayo Menulis) di Wattpad

75
LAMPIRAN 5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN
APLIKASI QUIZIZZ

76
LAMPIRAN 6

PETUNJUK PENGGUNAAN QUIZIZZ

PETUNJUK PENGGUNAAN
APLIKASI QUIZIZZ

77
Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis
interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas anda misalnya saja untuk
penilaian formatif. Penggunaannya sangat mudah, kuis interaktif yang anda buat
memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar. Anda juga dapat
menambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan dan menyesuaikan
pengaturan pertanyaan sesuai keinginan anda. Bila kuis anda sudah jadi, anda
dapat membagikannya kepada siswa anda dengan menggunakan kode 5 digit yang
dihasilkan.

Berikut ini petunjuk penggunaan aplikasi Quizizz.

1. Masuk ke www.quizizz.com atau unduh aplikasi Quizizz di Playstore.


Setelah itu pilih sign up.

78
2. Untuk memudahkan, anda bisa memakai akun google anda.

3. Pilihlah peran anda apakah sebagai guru, siswa, orang tua atau lainnya
kemudian legkapi data.

79
4. Setelah berhasil sign up anda akan masuk ke akun anda

5. Setelah itu, anda bisa membuat soal dan menemukan soal untuk berlatih.
Selain itu, anda bisa bergabung pada kuis yang diberikan oleh guru dengan
memilih option gabung game

80
LAMPIRAN 7

Hasil Pelaksanaan Pre-Test dan Post Test

81
82
83
84
LAMPIRAN 8

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI TELEGRAM

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI TELEGRAM

Telegram merupakan salah satu aplikasi pengiriman pesan instan yang mirip dengan
aplikasi obrolan lain yang sering digunakan seperti Whatsapp. Uniknya, Telegram
menggunakan basis cloud dalam pengoperasiannya sehingga pengiriman pesan bisa dibilang
lebih cepat dan ringan. Keunggulan tersebut membuat aplikasi ini juga tidak memakan ruang
penyimpanan perangkat sama sekali.
Telegram juga menyediakan layanan akses dalam berbagai jenis perangkat. Anda dapat
mengaksesnya melalui web pada desktop/PC, hingga aplikasi pada smartphone dan tablet.
Berbeda dengan Whatsapp yang mengharuskan aplikasi berada pada keadaan aktif, Telegram
dengan basis cloud-nya masih dapat diakses tanpa perlu mengecek keadaan aktif di perangkat
lain.
Adapun cara menggunakan telegram yaitu sebagai berikut.
1. Instalasi Telegram
Download Telegram pada apikasi Google Play Android Anda. Kemudian, tunggu
proses instalasi hingga selesai.
.

2. Buka aplikasi Telegram. Pada tampilan seperti ini, klik tombol START
MESSAGING.

85
3. Masukkan nomor handphone Anda pada kolom yang telah disediakan. Klik ikon
ceklis yang berada pada sudut kanan atas tampilan untuk melanjutkan.

4. Setelah memasukkan nomor handphone, selanjutnya Anda diminta untuk


memasukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan Telegram berupa SMS ke nomor
Anda. Masukkan kodenya pada kolom yang telah disediakan lalu klik ikon ceklis.
5. Jika Anda tidak menerima pesan, Anda dapat
mengulanginya dengan mengklik tulisan Didn’t get the
code yang berwarna biru. Atau jika Anda ingin
memastikan kembali nomor handphone yang Anda
masukkan sudah benar atau belum, Anda dapat mengklik
tulisan Wrong number? yang juga berwarna biru.

6. Selanjutnya, Telegram akan meminta perizinan untuk mengakses kontak Anda. Hal
ini akan memudahkan Anda terhubung dengan teman-teman Anda yang memiliki
akun Telegram. Untuk itu, pilih CONTINUE.

7. Telegram anda telah dapat digunakan.

86
LAMPIRAN 9

CAPSTURE PERCAKAPAN E-LEARNING VIA TELEGRAM

87
88
89
90
LAMPIRAN 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KarTuN

Satuan Pendidikan Mata Kelas/Semester Tahun Pelajaran Alokasi Kelas:


Pelajaran waktu
SMP Negeri 1 Balikpapan Bahasa VII/ Genap 2019/2020 6Jp (3 kali VII
Indonesia pertemuan)
Materi pokok: Media: Tujuan:
Struktur dan kebahasaan Discovery Learning ,Diskusi Peserta didik dapat:
puisi rakyat (Pantun, syair, Media : 1. Menulis pantun dengan berbagai
dan gurindam) KarTun (Kartu Petunjuk Pantun) konteks
Alat & Bahan :
Kertas metaplan, sterofom
KD: Target kompetensi:
4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan 4.14.1 Menulis pantun dengan berbagai konteks
dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis
dengan memperhatikan struktur, rima, dan
penggunaan bahasa

Pertemuan Ke-3 Kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan Guru:
1. Guru dan siswa mengawali kegiatan dengan berdoa
2. Guru dan siswa Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. memberi salam, mengecek kehadiran, fisik, dan psikis siswa;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari siswa;

Kegiatan Inti Siswa :


Adapun kegiatan pembelajaran dengan media KarTun (Kartu Petunjuk Pantun) yaitu sebagai
berikut.
a. Siswa membentuk kelompok (4-5 orang)
b. Guru mempersiapkan 7 kursi di bagian depan. Di atas kursi terdapat kartu yang berisi
sebuah kata yang dapat menjadi petunjuk untuk membuat empat bait pantun.
c. Setiap siswa dalam kelompok baris berbanjar ke belakang searah dengan kartu yang
telah diletakkan di masing-masing kursi
d. Setiap siswa dalam tiap kelompok secara bersamaan bergantian bergegas mengambil
kartu dan melihat petunjuk tersebut lalu dengan segera menuliskan satu baris kalimat
pada kertas metaplan yang telah tersedia di atas kursi.
e. Setelah itu, siswa tersebut kembali ke barisan menuju baris paling belakang. Siswa
berikutnya bergantian mengambil kartu dan kembali melanjutkan baris kedua pada
kertas metaplan dan seterusnya.
f. Setelah pantun selesai ditulis, siswa harus bergegas menempelkan 4 kertas metaplan
pada Sterofom masing-masing kelompok dan menuliskan nama kelompok dengan nama
pahlawan.
g. Setiap kelompok memiliki target menuliskan pantun dengan cepat dan tepat sesuai
aturan kebahasaan dalam membuat pantun.
h. Melalui cara cabut kertas nomor, setiap kelompok secara bergantian mempersentasikan
hasil pantunnya dan menjelaskan pula makna dari isi pantun tersebut.
Penutup 1. guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran;
2. guru dan siswa melakukan refleksi terkait penerapan media KarTun di
3. guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang, yaitu mengidentifikasi informasi pada
fable.
Penilaian: Tujuan: Teknik: Bentuk: Contoh: Waktu:
Sikap Mengetahui sikap siswa Observasi Jurnal Lihat Selama
lampiran pembelajaran

91
92
LAMPIRAN 11

HASIL KARYA PANTUN SISWA

93
94
LAMPIRAN 12

NOTULEN KONSULTASI DENGAN KEPALA SEKOLAH

95
96
97
98

Anda mungkin juga menyukai