Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan konsep keperawatan komunitas, asuhan keperawatan komunitas adalah


merupakan bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang
ditujukan pada masyarakat yang ditekankan pada kelompok resiko tinggi, untuk mencapai
tingkat derajat kesehatan yang optimal melalui upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan menjamin ketergantungan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pelayanan
kesehatan.

Kelompok akan membahas analisa kesenjangan antara perencanaan dengan implementasi


yang telah dilakukan mahasiswa selama melakukan kegiatan praktek profesi keperawatan
selama 9 minggu di Kelurahan Kwitang khususnya RW 09. Upaya mengaktifkan peran serta
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, diperlukan suatu kelompok kerja
kesehatan yang dibentuk melalui pendekatan masyarakat, tokoh masyarakat, Kade, Ketua
RT-RW, dan orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat. Terbinanya hubungan saling
percaya antara mahasiswa dengan masyarakat maka akan mempermudah proses keperawatan
komunitas dan keluarga. Hal ini mahasiswa melibatkan warga RW 09 Kelurahan Kwitang
dengan Kader yang sudah terbentuk.
Adapun analisa yang dilakukan oleh sekelompok melalui beberapa tahap proses
keperawatan, yaitu:
A. PENGKAJIAN
Sesuai dengan teori konsep keperawatan komunitas model system community as
partner diperkenalkan oleh Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan
menggunakan model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari
dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan
bagian dari pengkajian keperawatan.

Berdasarkan teori tersebut tahap pertama yang dilakukan oleh kelompok dalam memberikan
asuhan keperawatan komunitas yaitu dengan cara pengumpulan data, pengolahan data, dan
analisa data. Teknik pengumpulan data dengan metode community as partner adalah
melalui winshield survey (pengamatan langsung ke masyarakat dengan berkeliling wilayah
dengan menggunakan semua panca indra), hasil wawancara, kuisioner, dan data sekunder
(data statistik, laporan puskesmas, laporan kelurahan dan lain-lain). Observasi yang
dilakukan ditujukan pada luas wilayah, batas wilayah,keadaan lingkungan perumahan, pusat
pelayanan kesehatan, transportasi, politik, kebiasaan masyarakat, tempat peribadatan, sarana
komunikasi dan sarana komunikasi dan sarana umum lainnya seperti pasar, warung, MCK
dan sekolah.

Wawancara dilakukan pada Kader kesehatan dan aparat RW untuk mendapatkan informasi
guna mengathui gambaran umum mengenai status kesehatan warga RW 09 dan mengkaji
kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan oleh kader kesehatan. Terkait dengan salah satu
subsistem yaitu politik, di wilayah RW 09 Kelurahan Kwitang Kecamatan Senen Jakarta
Pusat sudah terfasilitasi mobil ambulance dari salah satu partai namun pemanfaatannya
belum maksimal dikarenakan jumlah ambulance yang ada belum mewakili jumlah
masyarakat di RW 09. Berdasarkan hasil yang didapat hanya 10% warga RW Kelurahan
Kwitang yang menggunakan fasilitas ambulance tersebut.

Berdasarkan hasil data di wilayah RW 09 Kelurahan Kwitang Kecamatan Senen Jakarta


Pusat tidak memiliki tempat rekreasi, warga biasanya menghabiskan waktu hanya dengan
menonton TV atau mengobrol dengan tetangga saja. Penyebaran kuesioner di maksudkan
untuk mendapatkan data demografi, keluhan kesehatan, juga kebiasaan sehari-hari
masyarakat dalam memelihara kesehatan diri dan lingkungannya.

Setelah dilakukan analisa, dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi


pengkajian tersebut, antara lain:
Strenght Weakness Opportunity Theatment
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
 Pelaksanaan  Jumlah  Adanya respon  Adanya
pengkajian angket positif dari data-data
askep yang jajaran yang tidak
komunitas di disebarka pengurus RW sesuai
Wilayah RW n cukup 09 untuk dengan
09 telah besar dan menerima keadaan
dilakukan disebarka kehadiran sebenarnya
dengan n cukup mahasiswa yang
berbagai besar dan sebagai bagian diberikan
pendekatan disebarka dari petugas oleh warga
yang n dengan kesehatan yang
memungkinkan metode akan
diperolehnya door to membantu
data-data yang door , mengatasi
lebih menjadika masalah-
komprehensif, n proses masalah
yaitu melalui penyebara kesehatan di
pendekatan n dan RW 09
observasi, pengisian  Keberadaan
wawancara, angket mahasiswa
dan penyebaran memakan FIK UMJ
angket waktu merupakan
 Masyarakat yang sebuah
khususnya cukup kesempatan
kader dan lama bagi pengurus
aparat RW  Ada kader RW 09
berperan aktif warga untuk
dalam proses yang mendapatkan
pengkajian menolak informasi lebih
khususnya di banyak
pada saat wawancar mengenai
penyebaran a atau masalah-
angket diberikan masalah
 Adanya respon kuisioner kesehatan dan
yang baik dari  Waktu alternatif
masyarakat yang penyelesaiann
dalam proses dimiliki ya.
pengisian pada saat
angket memapark
sehingga an hasil
memudahkan pengkajia
mahasiswa n sedikit
dalam
melakukan
pendekatan ke
masyarakat

B. PERENCANAAN
Setelah dilakukan pengumpulan data selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan komputer kemudian datan dikelompokkan dan dianalisa, selanjutnya data
disajikan dalam pertemuan dengan masyarakat RW 09 Kelurahan Kwitang, sesuai data
yang terkumpul maka kelompok menetapkan 3 diagnosa keperawatan komunitas yang
semuanya bersifat resiko. Sebelum disusun suatu perencanaan kegiatan (planning of
action) untuk menyelesaikan masalah yang muncul, masalah yang ada dirioritaskan
bersama dengan warga RW 09. Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok,
pendidikan kesehatan, dan kerja sama serta mendemontrasikan keterlibatan masyarakat
dalam asuhan keperawatan. hal ini dilakukan melalui musyawarah bersama kader dan
pengurus RW dan RT di Sekolah Kancil RT 07 untuk menyusun rencana kegiatan.
Penyusunan rencana kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Ketua RW 09, perwakilan
masing-masing RT, dan perwakilan kader. Pada tahap perencanaan telah teridentifikasi
hal-hal yang mempengaruhi penyusunan perencanaan, antara lain:
Strenght Weakness Opportunity Theatment
(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
 Adanya  Tidak  Sudah  Tidak semua
respon yang semua terbentuknya warga tahu
baik dari warga Posyandu perencanaan
masyarakat mampu Balita kegiatan yang
dalam membantu  Adanya menyeluruh
menanggapi merencana mahasiswa  Perencanaan
permasalahan kan FIK UMJ kegiatan yang
kesehatan penyelesai yang akan ada
yang an membantu kurang/tidak
teridentifikas masalah masyarakat maksimal.
i oleh yang ada. mengatasi
mahasiswa di masalah-
RW 09 masalah
 Adanya kesehatan
antusiasme yang
masyarakat ditemukan
untuk tersebut.
mengetahui
lebih lanjut
untuk
mengatasi
masalah yang
ditemukan
 Adanya kerja
sama yang
kuat antara
mahasiswa
dengan kader
dan aparat
RW.

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas di RW 09 Kelurahan Kwitang, saat


melakukan intervensi kelompok tidak menggunakan strategi pembentukan kelompok. Hal
ini dikarenakan luas wilayah RW 09 yang besar tidak berbanding dengan jumlah kader
yang ada di RW 09 sehingga tenaga yang dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kurang.

C. PELAKSANAAN

Setelah dilakukan dua tahap dari proses keperawatan komunitas, maka yang selanjutnya

dilakukan adalah suatu upaya untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang

ditemukan tersebut. Beberapa rencana tindakan yang telah disusun oleh mahasiswa
kemudiam ditangani oleh masyarakat untuk disempurnakan menjadi sebuah rencana

tindakan yang lebih komprehensif juga telah dilakukan, antara lain: penyegaran kader

tentang penyakit Hipertensi, mengadakan acara penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat yang dilakukan mahasiswa, penyuluhan kader kepada warga tantang

penyakit Hipertensi, dan pemeriksaan kesehatan kepada warga, senam, ,UKS, dan dinas

di puskesmas.

Berdasarkan implementasi dari kegiatan tersebut, maka dapat dirumuskan faktor-faktor

yang mempengaruhi kegiatan tersebut, antara lain:

Strenght Weakness Opportunity Threatment


(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
1. Adanya 1. adanya 1. tingkat

dukungan dan kebijakan kepadatan

peran serta pemerintah penduduk yang

masyarakat setempat untuk tidak merata

dalam mengatasi sehingga

melaksanakan masalah- memungkinkan

upaya-upaya masalah menimbulkan

mengatasi kesehatan yang masalah yang

masalah ditemukan pada baru.

kesehatan yang masyarakat RW

ada di wilayah 04

RW 04

2. Kader dan staf 2. adanya kerjasama

RW yaitu RT lintas program dan

membantu lintas sektor

pelaksanaan
tindakan

keperawtan

tersebut

D. EVALUASI

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan komunitas yang

bertujuan mengevaluasi adanya kemajuan/perubahan setelah sebuah tindakan

keperawatan diberikan pada sebuah kelompok masyarakat. Evaluasi juga merupakan

sebuah tindakan keperawatan diberikan pada sebuah kelompok masyarakat. Evaluasi

juga merupakan sebuah upaya untuk menilai apakah tindakan keperawatan yang selama

ini diberikan sudah tepat, atau masih diperlukan tambahan atau modifikasi permasalahan

tersebut belum juga dapat diatasi. Sebagaimana diketahui bahwa beberapa tindakan

keperawatan baik yang bersifat mandiri maupun kolaborasi telah diupayakan oleh

mahasiswa bekerjasama dan elemen masyarakat lainnya. Tindakan yang dilakukan

tentunya disesuaikan dengan plan of action yang telah dibuat. Kemudian dilakukan

sebuah evaluasi untuk menilai keberhasilan tindakan tersebut. Berdasarkan hasil analisa

kelompok, maka beberapa factor yang mempengaruhi proses evaluasi adalah :

Strenght Weakness Opportunity Theatment


(Kekuatan) (Kelemahan) (Kesempatan) (Ancaman)
1. Sebagian kader 1. Tidak adanya 1.adanya dukungan 1. Masalah

hadir dalam kepengurusan dari pengurus RT, kesehatan yang

pelaksanaan karang taruna RW setempat serta ditemukan

kegiatan untuk terlibat dari pihak kelurahn belum dapat

dalam kegiatan diatasi

yang 2. Adanya seluruhnya

diselenggaraka mahasiswa PSIK


n mahasiswa FIK-UMJ

Anda mungkin juga menyukai