Anda di halaman 1dari 3

Kata sabar berasal dari bahasa arab yaitu 

as-Shabru, merupakan masdar dari fi’il madhi


yang berarti menahan diri dari keluh kesah. Ada juga yang mengatakan as-Shibru dengan
mengkasrahkan shadnya yang berarti obat yang sangat pahit dan tidak enak. Imam Jauhari
memahami kata sabar yang bentuk jamaknya berupa lafad ‫ص ُب ٌر‬
ُ dengan menahan diri ketika
dalam keadaaan sedih atau susah.

Ar-Raghib Al-Asfihani berpandangan bahwa sabar adalah kuat atau tahan ketika dalam
keadaan sempit maupun sulit. Menurutnya, sabar juga berarti menahan hawa nafsu dari
sesuatu yang dapat merusak akal dan syari’at. Sabar dalam pandangan M. Quraish Shihab
adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginan demi mencapai sesuatu yang baik
atau lebih baik. Adapun dalam pandangan Ibnu Qayyim al-Jauzi sabar adalah menahan diri
dari rasa gelisah, cemas dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah, menahan tubuh dari
kekacauan.
Lebih lanjut, kata sabar sebagaimana dalam Kamus Al-Quran al-Ishlah al-Wujuh wa an-
Nadlair fi Al-Quran Al-Karim mempunyai lima makna.

Pertama, sabar bermakna menahan, sebagaimana firman-Nya:


‫ين‬ ِ
‫ر‬ ِ‫الصاب‬
َّ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ َّ
‫ن‬ ِ‫الصرْبِ والصَّاَل ِة ۚ إ‬
َّ ِ‫استَعِينُوا ب‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬ ِ َّ‫يا أَيُّها ال‬
‫ذ‬
َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

Kedua, sabar bermakna berani, sebagaimana firman-Nya :


ِ ِ َّ‫أُو ٰلَئِك ال‬
ْ ‫اب بِالْ َم ْغفَر ِة ۚ فَ َما أ‬
‫َصَبَر ُه ْم َعلَى النَّا ِر‬ ‫ذ‬َ
َ َ َ‫ع‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ى‬
ٰ ‫د‬
َُ ‫هْل‬‫ا‬ِ
‫ب‬ ‫ة‬
َ ‫ل‬
َ ‫اَل‬ ‫الض‬
َّ ‫ا‬ ‫و‬‫ر‬ ‫ت‬ ‫ش‬
ْ
َُ َ َ
َ ‫ا‬ ‫ين‬ ‫ذ‬
“Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan
ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka.” (QS. Al-Baqarah : 175)

Ketiga, sabar bermakna ketabahan, sebagaimana firman-Nya:


ِ ِ ‫هِل‬ ِ
َ َ‫اب َم ْن أ‬
‫ ُّل‬#‫ض‬ َ ‫ َذ‬#‫ر ْو َن الْ َع‬#َ ‫ني َي‬
َ ‫و َن ح‬#‫ف َي ْعلَ ُم‬ َ ‫إِ ْن َك َاد لَيُضلُّنَا َع ْن آ َتنَا لَ ْواَل أَ ْن‬
#َ ‫ ْو‬#‫ا ۚ َو َس‬#‫َب ْرنَا َعلَْي َه‬#‫ص‬
‫َسبِياًل‬
“Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya
kita tidak sabar(menyembah)nya” dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka
melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.”(QS. Al-Furqan : 42)

Keempat, sabar bermakna ridha, sebagaimana firman-Nya :


‫وم‬‫ق‬ُ ‫ت‬
َ ‫ني‬ ِ ‫ك‬
‫ح‬ ‫ب‬
ِّ ‫ر‬ ِ ‫واصرِب حِل ْك ِم ربِّك فَِإنَّك بِأَعينِنا ۖ وسبِّح حِب م‬
‫د‬
ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُْ َ َ َ ُ ْ ْ َ
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada
dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun
berdiri” (QS. At-Thur : 48)

Kelima, sabar bermakna sabar itu sendiri, sebagaimana firman-Nya :


ِ ْ َ‫ب بِِه َواَل حَتْن‬ ِ
ٌ ‫صابًِرا ۚ ن ْع َم الْ َعْب ُد ۖ إِنَّهُ أ ََّو‬
‫اب‬ َ ُ‫ث ۗ إِنَّا َو َج ْدنَاه‬ ْ َ‫َو ُخ ْذ بِيَد َك ِض ْغثًا ف‬
ْ ‫اض ِر‬
“Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah
kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar.
Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (Q.S Shad:
44)
Keutamaan Sabar
keutamaan-keutamaan dari sifat sabar dalam agama Islam, diantaranya.
1. Orang yang sabar akan senantiasa bersama-sama Allah
Sabar adalah suatu tindakan mulia yang disukai oleh Allah, oleh karena itu siapapun orang
yang selalu menerapkan dan mengusahakan kesabaran dalam menjalani kehidupannya
akan lebih dicintai dan dekat dengan Allah SWT. Allah akan senantiasa memelihara
kesabaran, menjaga, melindungi, dan menolong mereka dari setiap hal apapun yang
menimpa mereka

2. Bersabar adalah ladang pahala tanpa batas


Dalam surat Az Zummar ayat 10 dijelaskan bahwa Allah SWT senantiasa akan memberikan
balasan luar biasa kepada mereka berupa pahala yang lebih baik dan tanpa batas, dimana
pahala tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersabar dalam menghadapi
ujiannya. Allah berfirman,

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-


orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.” (QS Az Zummar:10)

3. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mulia


Luar biasa nikmat yang Allah berikan untuk orang-orang yang bersungguh menerapkan
kesabaran dalam hidupnya. Kemuliaan bagi orang-orang sabar ini dituangkan dalam surat
Asy Syura ayat 43

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan.” (QS Asy Syura:43).

4. Sabar membuat kita lebih peka terhadap kekuasaan Allah subhana hua ta’ala
Menerapkan kesabaran dalam setiap ujian hidup maka akan menjadikan kita manusia yang
lebih peka terhadap apa-apa yang menjadi kekuasaan dan keagungan Allah sang pencipta
seluruh alam ini. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 32-33 yang berbunyi:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di


laut seperti gunung-gunung; Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka
jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak
bersyukur.” (Asy-Syura : 32-33)

5. Segala urusan yang dihadapi oleh orang-orang sabar adalah baik


Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dalam kehidupan, bahkan meskipun kita tengah
menghadapi masalah maupun ujian dalam kehidupan. Karena setiap masalah dan ujian
yang kita hadapi pasti akan mendatangkan hikmah dan kebaikan dalam diri dan kehidupan
kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis:

Dari Suhaib ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang
yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu
tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mu’min: Yaitu jika ia mendapatkan
kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang
terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa
hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai