Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
PEDESAAN (BASE LINE)
Di Desa Nongan – Kabupaten Karangasem

Oleh :

Ketua Pelaksana : Agus Nanda Yudistira


Pembina : 1. Sayu Ketut Sutrisna Dewi
2.Ayu Desi Indrawati
Anggota : 1. Ni Nyoman Yoni Tri Jayanti
2. I Putu Arya Finkayana
3. Ni Putu Eka Dewi Kartika
4. I Gusti Ngurah Dwiputra W
5. I Nyoman Angga Wirama

UKM KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS UDAYANA


DENPASAR - TAHUN 2015

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Nama Kegiatan : Pengembangan Kewirausahaan Pedesaan (Base Line)


di Desa Nongan Kecamatan - Kabupaten
Karangasem

2. Organisasi Pelaksana : UKM Kewirausahaan Unud

3. Ketua Pelaksana :
Nama Lengkap : Agus Nanda Yudistira
NIM/NIK : 1206205059
Program Studi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
No. Telepon/HP : 085737633186
E-mail : nandayudistira@gmail.com
4. Jumlah Anggota Pelaksana : 5 (lima) orang
5. Dosen Pendamping
Nama Lengkap Gelar : Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak
NIP/NIK :196311271992032003
No. Telepon/HP : 082237772799
6. Nama Lokasi Desa Binaan :Desa Nongan
Wilayah Mitra (Kelurahan/Kec.) :Kecamatan Rendang
Kabupaten/Kota :Kabupaten Karangasem
Provinsi :Bali

7. Biaya Total : Rp 32.250.000,-


Dikti (Rp) : Rp 32.250.000,-

Denpasar, 11 November 2015


Mengetahui,
Pembina UKM Kewirausahaan Ketua Pelaksana,
Universitas Udayana

ttd

Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak Agus Nanda Yudistira


NIK. 196311271992032003 NIM. 1206205059

2
LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PEDESAAN
(BASE LINE) UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015
Di Desa Nongan – Kabupaten Karangasem

I. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
sesuai dengan UUD 1945 serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa pedidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu misi pendidikan
nasional adalah memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta untuk meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan atau global.
Mahasiswa adalah luaran dari sistem pendidikan nasional yang akan menjadi
penggerak bangsa di masa depan. Oleh karena itu, salah satu indikator kemajuan suatu
bangsa dapat diukur dari kualitas mahasiswanya saat ini. Mahasiswa yang berkualitas
adalah mahasiswa yang memiliki multi kecerdasan, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual dan sosial. Oleh karena itu, proses pembelajaran perguruan tinggi harus mampu
mengembangkan soft skills dan hard skills mahasiswa serta mampu membangkitkan,
menumbuhkan dan mengembangkan sebagai dimensi kecerdasan tersebut. Soft Skills
mahasiswa dapat dikembangkan melalui berbagai program, salah satunya melalui
pemberdayaan masyarakat.
Dalam dimensi kehidupan masyarakat di Indonesia, mahasiswa juga sebagai moral
force dan societies counciousness. Dalam perspektif ini, potensi yang dimiliki mahasiswa
menumbuhkan dan meningkatkan potensi, penalaran, minat, dan bakat secara konstruktif
dan bertanggung jawab. Salah satu bentuk wadah kegiatan adalah melalui organisasi, baik
intra maupun antar perguruan tinggi. Melalui wadah organisasi ini, baik ikatan

3
organisasisejenis, unit kegiatan mahasiswa atau bentuk lain diharapkan mahasiswa akan
terlatih bekerja di dalam tim. Sehubungan dengan itu Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan memberi kesempatan kepada para mahasiswa melalui organisasinya untuk
terjun membangun desa dalam Program Hibah Bina Desa.
Program Hibah Bina Desa adalah kegiatan memberdayakan masyarakat yang
dilakukan oleh para mahasiswa melalui organisasi mahasiswa baik Ikatan Organisasi
Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM). Mahasiswa yang tergabung di dalam sebuah organisasi sebagai
pelaksana Program Hibah Bina Desa ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan
berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri,
berwirausaha, dan sejahtera.
Untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut, maka pendidikan di perguruan tinggi
dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan,
keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat
manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan
pengembangan hal-hal tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga aspek
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan dengan proporsi yang
seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan perguruan tinggi
dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam bidang masing-masing,
mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi umat manusia pada
umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Desa Nongan adalah merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kabupaten
Karangasem. Desa ini merupakan salah satu wilayah yang selalu dilewati jika masyarakat
ingin melakukan pariwisata spiritual menuju salah satu pura terbesar di Bali yaitu Pura
Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung. Berdasarkan inisiatif dari pengurus desa
setempat, untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk desa didirikanlah sebuah
tempat persimpangan atau tempat pujasera bagi masyarakat yang sedang melakukan
perjalanan dari dan menuju ke Pura Besakih. Di tempat tersebut dibuatkan foodcourt yang
menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman yang dijual oleh penduduk Desa
Nongan. Namun, ada permasalahan yang dihadapi oleh pengurus desa berkaitan dengan
pengelolaan pujasera tersebut. Permasalahan tersebut antara lain kurangnya pemahaman
penjual tentang kebersihan tempat berjualan, cara penyajian makanan kepada konsumen,

4
dan kurangnya motivasi berwirausaha dari penduduk sekitar dan juga pemuda desa.
Pengurus desa yang dalam hal ini juga sebagai pengurus pujasera menginginkan ada
kegiatan kewirausahaan yang juga dikelola oleh pemuda desa setempat.
Potensi wilayah, ekonomi dan sumber daya manusia di Desa Mangesta perlu digali,
dikembangkan, dan diarahkan agar mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik
bagi masyarakatnya. Penduduk desa yang memiliki kegiatan industi rumah tangga, penjual
di pujasera, serta pemuda desa setempat perlu diarahkan agar memanfaatkan waktu dengan
baik untuk masa depan dan kesejahteraan mereka. Program Kewirausahaan merupakan
suatu kegiatan yang bertujuan meningkatkan semangat dan jiwa kewirausahaan untuk
mengembangkan usaha yang telah ada serta menumbuhkan unit-unit usaha baru di Desa
Nongan, Kabupaten Karangasem.

II. LAPORAN KEGIATAN

Berdasarkan kegiatan yang berlangsung Pengentasan Kemiskinan melalui Program


Wirausaha Muda di Desa Mengesta – Kecamatan Penebel – Kabupaten Tabanan., berikut
laporan pelaksanaan kegiatan.

1. Persiapan Konsep Kegiatan


Persiapan awal terbentuknya kegiatan program pemantapan kewirausahaan melalui
Program Pengembangan Kewirausahaan Pedesaan (Base Line) di Desa ini dilaksanakan
dengan menetapkan pembina dan ketua panitia yang didasarkan kredibilitas dan
pertimbangan Universitas Udayana. Kemudian ketua panitia mencari sejumlah anggota
yang telah diketahui latar belakang kinerjanya untuk menempati pos-pos kepanitiaan.
Pembentukan konsep kegiatan dimulai dari bulan April hingga Juli 2015 yang dimulai
dengan melakukan serangkaian tahapan terstuktur. Pembentukan konsep ini dilakukan oleh
panitia dengan pertimbangan Enterpreneurship Development Center Universitas Udayana.
Pertama, panitia melakukan identifikasi masalah terhadap masalah potensi desa,
permasalahan SDM desa, kemudian disandingkan dengan berbagai potensi yang dimiliki
desa. Proses ini berlangsung pada bulan April-Mei 2015. Tahapan kedua adalah melakukan
analisis kebutuhan yaitu dengan cara mengkaji hal-hal apa yang dibutuhkan oleh desa
untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permalahan yang terkait dengan kewirausahaan
yang terjadi di desanya. Panitia melakukan analisis berdasarkan data-data yang telah

5
diperoleh dan menetapkan kebutuhan prioritas yang harus dimiliki oleh desa yaitu
memberikan pelatihan kewirausahaan. Berdasarkan hasil diskusi dengan perangkat desa
serta pihak sekaa teruna teruni (kelompok pemuda desa) beserta penjual di pujasera maka
disepakati bahwa pelatihan kewirausahaan memang sangat dibutuhkan oleh kalangan
muda-mudi mengingat adanya keinginan untuk maju walaupun terbatas dengan akses
pengetahuan untuk mengelola potensi alam yang mereka miliki. Proses ini berlangsung
selama bulan Juni 2015.
Penyusunan program pelatihan kewirausahaan dilakukan selama bulan Juli 2015.
Program pelatihan dibagi ke dalam aktivitas-aktivitas kecil yang secara bertahap
mengajarkan konsep berwirausaha dari dasar sampai menyentuh praktek langsung.
Pelatihan ini menyasar kelompok muda-mudi dan para pedagang di pujasera Desa Nongan.
Muda-mudi dipilih sebagai sasaran pelatihan karena mereka merupakan generasi penerus
bangsa yang kaya akan kreatifitas dan semangat, sehingga diharapkan dapat
memaksimalkan ilmu yang telah mereka miliki untuk membangun desanya dengan menjadi
wirausaha. Sedangkan bagi pedagang di pujasera difokuskan pada pelatihan mengenai
motivasi kewirausahaan dan mengungkapkan bagaimana cara menyajikan makanan yang
bersih dan sehat.
Adapun fasilitas yang peserta peroleh melalui kegiatan ini antara lain pelatihan awal
yaitu tentang motivasi kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan untuk
memberikan bekal pengetauan bisnis, dan mentoring bisnis. Sedangkan khusus untuk
pujasera selain pedagang diberikan pelatihan tentang bagaimana cara menyajikan makanan
yang bersih dan sehat, juga memberikan bantuan berupa alat-alat bantu promosi bagi
pujasera agar masyarakat atau siapapun yang melewati jalan raya menuju besakih tahu
bahwa ada tempat pujasera di Desa Nongan.

2. Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan dilakukan dengan diadakannnya rapat setiap dua minggu sekali,
yang kemudian diadakan rapat per seksi dimana waktunya kondisional setiap minggunya.
Rapat-rapat ini ditujukan untuk membahas perkembangan kerja yang sudah dilakukan.
Persiapan kegiatan dilakukan mulai Bulan Agustus – September 2015.
Selain rapat, persiapan kegiatan ini juga dilakukan dengan menghubungi pemateri serta
menyiapkan bahan-bahan pelatihan seperti materi motivasi kewirausahaan, business plan,

6
aspek manajemen dalam bisnis, tip dan trik menggali ide bisnis, dan materi penyajian
makanan bersih dan sehat dari BPOM Kota Denpasar.
Disamping itu, panitia juga aktif melakukan korespondensi dengan perangkat Desa
Nongan dalam rangka mengkordinasikan kegiatan. Panitia mengkomunikasikan program
yang telah dikonsepkan panitia kepada pihak perangkat desa. Dalam proses korespondensi
ini, panitia juga melakukan serangkaian kordinasi terkait lokasi-lokasi di Desa Nongan
yang bisa digunakan sebagai tempat pelatihan.

3. Pengembangan Kewirausahaan Pedesaan (Base Line) di Desa Nongan,


Kabupaten Karangsasem

Kegiatan pengembangan kewirausahaan pedesaan di Desa Nongan dilaksanakan


dalam bentuk workshop. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua tahap dengan
rincian sebagai berikut.
Workshop I
a. Acara Pembukaan
Kegiatan workshop dilaksanakan di Desa Nongan dilaksanakan pada hari Minggu, 4
Oktober 2015. Kegiatan diawali dengan pengabsenan peserta, kemudian peserta
langsung diarahkan menuju Wantilan Pujasera Desa Nongan untuk mengikuti
pelatihan. Acara diawali dengan pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan
laporan Ketua Panitia, Sambutan Pembina UKM Kewirausahaan Universitas
Udayana Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak, dan Kepala Desa Nongan
sekaligus membuka acara. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 30
orang pedagang di pujasera dan penduduk yang melakukan aktivitas produksi
makanan di Desa Nongan.
b. Penyuluhan Cara Penyajian Makanan yang Bersih dan Sehat
Penyuluhan ini disampaikan oleh Bapak Made Ery B. Hantana, S.Si, Apt dari BPOM
Provinsi Bali. Beliau menyampaikan bagaimana cara menyajikan makanan yang
bersih dan sehat kepada para pedagang baik yang berjualan di pujasera maupun di
luar pujasera. Penyuluhan tersebut juga mengundang para penduduk yang melakukan
aktivitas produksi makanan dan membawa sampel produknya. Saat itu juga
narasumber mengecek sampel produk yang mana yang layak dijual dan yang mana
yang harus diperbaiki cara pengemasan makananya.

7
c. Acara Penutupan
Acara terakhir dari kegiatan Program Wirausaha di Desa Nongan adalah penutupan.
Kegiatan penutupan dimulai dengan pemberian alat-alat atau sarana promosi kepada
pengelola pujasera yang disaksikan oleh Bendesa dan Kepala Desa Nongan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia dan pembina UKM
Kewirausahaan Universitas Udayana sekaligus menutup acara.

Workshop II
a. Acara Workshop
Kegiatan workshop tahap II dilaksanakan di Desa Nongan dilaksanakan pada hari
Minggu, 25 Oktober 2015. Kegiatan diawali dengan pengabsenan peserta, kemudian
peserta langsung diarahkan menuju Wantilan Pujasera Desa Nongan untuk mengikuti
pelatihan. Acara diawali dengan pembukaan yang kemudian dilanjutkan dengan
laporan Ketua Panitia, Sambutan Pembina UKM Kewirausahaan Universitas
Udayana Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak, dan Kepala Desa Mengesta
sekaligus membuka acara. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 98
orang pedagag dan pemuda-pemudi Desa Nongan.

b. Seminar Motivasi Kewirausahaan


Seminar Motivasi Kewirausahaan dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai 16.30
Wita. Materi ini disampaikan oleh Ibu Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak.
Pada materi ini peserta diberikan wawasan mengenai apa itu wirausaha diselingi
dengan games-games sederhana mengenai wirausaha. Diadakan pula pemutaran
video wirausaha muda yang telah sukses untuk menggugah minat berwirausaha bagi
para peserta.. Pada sesi seminar motivasi kewirausahaan ini, seluruh peserta tampak
begitu semangat dan antusias. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan mereka bertanya,
merespon materi, dan tepuk tangan yang bersemangat.
Sesi II penyampaian materi mengenai Tip dan Trik menggali ide bisnis dan aspek
manajamen dalam bisnis yang disampaikan oleh dua orang narasumber yaitu Dr.
Made Artha Wibawa dan Drs. I Gd Ketut Warmika, MM. Pada sesi ini peserta
workshop diajak untuk menggali potensi diri dan diberikan cara-cara jitu agar mampu
menemukan ide bisnis berdasarkan peluang-peluang yang ada di lingkungan sekitar.
Setelahnya, peserta diberikan pemahaman mengenai aspek-aspek manajemen yang

8
harus diperhatikan saat mendirikan sebuah usaha yaitu manajemen SDM, marketing,
keuangan, dan operasional.
Sesi III adalah penyampaian materi mengenai Business Plan oleh Ayu Desi
Indrawati, SE., MM. Pada sesi ini peserta diberikan penjelasan mengenai cara
menyusun proposal bisnis yang baik dan layak didanai oleh pihak ketiga. Sesi IV
adalah materi tentang cashflow games yang disampaikan oleh Putu Nuratama dimana
pada sesi ini peserta diajak bermain game cara mengelola uang dengan baik untuk
kegiatan bisnis yang dilakukannya.

Secara umum peserta sangat antusias mengikuti workshop. Para peserta menyimak
materi dengan baik dan mengikuti kegiatan sampai akhir. Kegiatan diskusi juga
berjalan cukup baik, karena ada komunikasi dua arah antara peserta dan narasumber.

c. Acara Penutupan
Bentuk terakhir dari kegiatan Program Wirausaha Muda di Desa Mengesta adalah
penutupan. Kegiatan penutupan dimulai dengan pembagian hadiah kepada para
pemenang kompetisi ide usaha, pemberian modal pembinaan kewirausahaan bagi
setiap sekaa teruna teruni di Desa Mengesta, dan pemberian dana bantuan kepada
Kantor Kepala Desa Mengesta. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan
ketua panitia dan pembina UKM Kewirausahaan Universitas Udayana sekaligus
menutup acara.

III. KENDALA-KENDALA
 Kegiatan yang melibatkan peserta dengan karakteristik berbeda-beda. Ada yang
mengikuti kegatan sesuai dengan alur yang ditetapkan oleh panitia, namun ada
juga yang tidak sesuai dengan peraturan panitia.
 Ada beberapa peserta yang sudah diundang tidak hadir dalam kegiatan tersebut
dikarenakan ada kegiatan lain yang lebih penting dilakukan.

IV. SARAN-SARAN
 Panitia perlu memerlukan waktu yang lebih panjang untuk melakukan sosialisasi
intensif kepada muda-mudi desa sebelum acara diselenggarakan, sehingga

9
semakin banyak pikiran muda-mudi desa yang terbuka. Diharapkan dengan hal
ini, akan lebih banyak peserta yang antusias untuk mengikuti pelatihan.
 Sebelum dimulai acara panitia harus lebih tegas dalam menyampaikan aturan
pelatihan sehingga peserta dapat lebih tertib dan patuh.

V. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pengembangan kewirausahaan ini disampaikan. Semoga
dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut dan dapat dijadikan
pertimbangan untuk kegiatan serupa di masa mendatang. Terima kasih atas perhatian yang
diberikan.

Denpasar, 11 November 2015


Mengetahui,
Ketua Pusat Pengembangan Kewirausahaan Ketua Panitia
Universitas Udayana

ttd

Sayu Ketut Sutrisna Dewi, SE., MM., Ak Agus Nanda Yudistira


NIP. 19631127 199203 2 003 NIM. 1206205059

10
LAMPIRAN

11
1. Foto Kegiatan

12
13
2. JADWAL KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

Hari : Minggu
Tanggal : 4 Oktober 2015
Waktu Aktivitas
08.00 – 09.00 Persiapan panitia dan pengelola pujasera
09.00 – 10.00 Registrasi peserta dan pembukaan
10.00 – 12.00 Materi : Made Ery B. Hantana, S.Si, Apt
Topik : Penyajian Makanan yang Bersih dan Sehat
12.00 – 13.00 Istirahat/makan siang
13.00 – selesai Penutupan dan Penyerahan Bantuan Promosi Pujasera kepada Aparat
Desa Nongan

Hari : Minggu
Tanggal : 25 Oktober 2015
Waktu Aktivitas
07.00 – 08.00 Persiapan kegiatan oleh panitia dan pegawai desa
08.00 – 09.00 Registrasi peserta dari STT Desa Mengesta dan Pembukaan
09.00 – 10.00 Materi 1 : Ibu Sayu Sutrisna Dewi, SE., MM.,Ak
Topik : Motivasi Kewirausahaan
10.00 – 11.00 Materi 2 : Drs. I Gd Ketut Warmika, MM
Topik : Tips dan trik menggali ide bisnis
11.00 – 12.00 Materi 3 : Dr. Md Artha Wibawa
Topik : Aspek Manajemen dalam Bisnis
12.00 – 13.00 Istirahat/makan siang
13.00 – 14.00 Materi 4 : Ayu Desi Indrawati, SE., MM
Topik : Business Plan
14.00 – 15.30 Materi 5 : Putu Nuratama
Topik : Cashflow Games
15.00 – 16.00 Break/snack
16.00 – selesai Penutupan

14

Anda mungkin juga menyukai