Anda di halaman 1dari 12

Fakultas Komputer Reni Alfiani

UAS - 88675543

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI BIDANG HAK CIPTA


PATEN DAN MEREK

RENI ALFIANI
155100063, 785567872
Fakultas Komputer
Renialfiani.student@umitra.ac.id

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam, seni, dan
budaya memiliki berbagai pengetahuan tradisional yang memerlukan pengakuan dan
pelindungan hukum yang mampu menjaga terpeliharanya kepemilikan pengetahuan
tradisional tersebut sebagai karya bangsa yang diakui secara internasional. Regulasi
di bidang HKI, khususnya UU Paten bertujuan memberikan perlindungan hukum atas
suatu penemuan karya intelektual kepada penemunya dan memberikan keuntungan
ekonomis atas hasil temuannya. Namun UU Paten yang mengadopsi HKI negara-
negara maju dalam implementasinya belum mampu memberikan pengakuan dan
perlindungan kepada pengetahuan tradisional secara optimal. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan konsep antara HKI yang eksklusif dan individual dengan pengetahuan
tradisional yang memiliki karakteristik tradisional, komunal, dan terbuka. Minimnya
pemahaman masyarakat terhadap HKI serta penguasaan teknologi yang belum
memadai serta minimnya anggaran juga menjadi kendala untuk mematenkan
pengetahuan tradisional.

pemerintah RI mengundangkan UU No. 21 tahun 1961 tentang Merek Perusahaan


dan Merek Perniagaan (UU Merek 1961) untuk menggantikan UU Merek kolonial
Belanda. UU Merek 1961 yang merupakan undang-undang Indonesia pertama di
bidang HKI. Berdasarkan pasal 24, UU No. 21 Th. 1961, yang berbunyi "Undang-
undang ini dapat disebut Undang-undang Merek 1961 dan mulai berlaku satu bulan
setelah undang-undang ini diundangkan". Undang-undang tersebut mulai berlaku
tanggal 11 November 1961. Penetapan UU Merek 1961 dimaksudkan untuk
melindungi masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan. Saat ini, setiap tanggal 11
November yang merupakan tanggal berlakunya UU No. 21 tahun 1961 juga telah
ditetapkan sebagai Hari KI Nasional.

Kata Kunci : HaKI Bidang Hak Cipta,Paten,Merek,diindustri

1
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

A. INTRODUCTION semetara permintaan paten dalam


negeri, dan Pengumuman Menteri
Pada perkembangan teknologi
Kehakiman No. J.G. 1/2/17 yang
informasi maka Secara historis,
mengatur tentang pengajuan sementara
peraturan perundang-undangan di
permintaan paten luar negeri.
bidang HKI di Indonesia telah ada
sejak tahun 1840-an. Pemerintah
Pada tanggal 11 Oktober 1961
Kolonial Belanda memperkenalkan
pemerintah RI mengundangkan UU
undang-undang pertama mengenai
No. 21 tahun 1961 tentang Merek
perlindungan HKI pada tahun 1844.
Perusahaan dan Merek Perniagaan
Selanjutnya, Pemerintah Belanda
(UU Merek 1961) untuk menggantikan
mengundangkan UU Merek (1885),
UU Merek kolonial Belanda. UU
UU Paten (1910), dan UU Hak Cipta
Merek 1961 yang merupakan undang-
(1912). Indonesia yang pada waktu itu
undang Indonesia pertama di bidang
masih bernama Netherlands East-
HKI. Berdasarkan pasal 24, UU No.
Indies telah menjadi anggota Paris
21 Th. 1961, yang berbunyi "Undang-
Convention for the Protection of
undang ini dapat disebut Undang-
Industrial Property sejak tahun 1888
undang Merek 1961 dan mulai berlaku
dan anggota Berne Convention for the
satu bulan setelah undang-undang ini
Protection of Literary and Aristic
diundangkan". Undang-undang
Works sejak tahun 1914. Pada jaman
tersebut mulai berlaku tanggal 11
pendudukan Jepang yaitu tahun 1942
November 1961. Penetapan UU Merek
s.d. 1945, semua peraturan perundang-
1961 dimaksudkan untuk melindungi
undangan di bidang HKI tersebut tetap
masyarakat dari barang-barang
berlaku. Menteri Kehakiman RI
tiruan/bajakan. Saat ini, setiap tanggal
mengeluarkan pengumuman yang
11 November yang merupakan tanggal
merupakan perangkat peraturan
berlakunya UU No. 21 tahun 1961
nasional pertama yang mengatur
juga telah ditetapkan sebagai Hari KI
tentang paten, yaitu Pengumuman
Nasional. Tahun 1986 dapat disebut
Menteri Kehakiman No. J.S. 5/41/4,
sebagai awal era modern sistem HKI
yang mengatur tentang pengajuan

2
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

di tanah air. Pada tanggal 23 Juli 1986 undang-undang hak cipta yang
Presiden RI membentuk sebuah tim berlaku. Hasil Ciptaan yang dilindungi
khusus di bidang HKI melalui Undang-undang hak cipta ( uu hak
Keputusan No. 34/1986 (Tim ini lebih cipta No. 19/2002) adalah karya cipta
dikenal dengan sebutan Tim Keppres dalam tiga bidang, yaitu hak cipta ilmu
34). Tugas utama Tim Keppres 34 pengetahuan, hak cipta seni dan hak
adalah mencangkup penyusunan cipta sastra yang mencakup :
kebijakan nasional di bidang HKI,
1. Buku, program komputer, pamflet,
perancangan peraturan perundang-
perwajahan (lay out) karya tulis
undangan di bidang HKI dan
yang diterbitkan dan semua hasil
sosialisasi sistem HKI di kalangan
karya tulis lain;
instansi pemerintah terkait, aparat
2. Ceramah, kuliah, pidato dan
penegak hukum dan masyarakat luas.
ciptaan lain yang sejenis dengan
Tim Keppres 34 selanjutnya membuat
itu;
sejumlah terobosan, antara lain dengan
3. alat peraga yg dibuat untuk
mengambil inisiatif baru dalam
kpentingan pendidikan & ilmu
menangani perdebatan nasional
pengetahuan;
tentang perlunya sistem paten di tanah
4. musik/ lagu dengan atau tanpa
air. Setelah Tim Keppres 34 merevisi
teks;
kembali RUU Paten yang telah
diselesaikan pada tahun 1982,
Dalam Pengertian hak cipta,
akhirnya pada tahun 1989 Pemerintah
pemahaman yang benar tentang ruang
mengesahkan UU Paten.
lingkup hak cipta diperlukan untuk
menghindari adanya kerancuan
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi
pengertian hak cipta yang sering
pencipta atau penerima hak cipta untuk
terjadi di masyarakat Indonesia. hak
mengumumkan atau memperbanyak
cipta yang berkaitan dengan
ciptaannya atau memberi izin untuk itu
banyaknya produk budaya bangsa
dengan tidak mengurangi pembatasan-
yang diklaim pihak asing, beberapa
pembatasan menurut peraturan
kalangan minta agar Pemerintah segera

3
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

"mematenkan" hak cipta produk seni kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio
budaya tersebut. Dalam kasus hak manuasia yang menalar. Hasil
cipta ini, istilah "mematenkan" tidak kerjanya itu berupa benda imateril.
tepat, sebab "paten" hanya layak Benda tidak berwujud. Kita ambil
diterapkan bagi hak kekayaan industri, misalnya karya cipta lagu. Untuk
yaitu hak paten, bukan untuk hak cipta. menciptakan alunan nada (irama)
diperlukan pekerjaan otak. Menurut
B. CONTENT
ahli biologi otak bukanlah yang
Secara substantive pengertian HKI
berperan untuk menghayati kesenian,
dapat di deskripsikan sebagai hak atas
berhayal, menghayati kerohanian,
kekayaan yang timbul atau lahir
termasuk juga kemampuan melakukan
karena kemampuan intelektual
sosialisasi dan mengendalikan emosi.
manusia. HKI di kategorikan sebagai
Fungsi ini juga disebut sebagai fugsi
hak atas kekayaan mengingat HKI
nonverbal, metaforik, intuitif,
pada akhirnya menghasilkan karya-
imajinatif, dan emosional.
karya intelektual berupa: pengetahuan,
seni, sastra, teknologi, dimana dalam
HAKI merupakan hak eksklusif yang
mewujudkannya membutuhkan
diberikan negara kepada seseorang,
pengorbanan tenaga, waktu, biaya, dan
sekelompok orang, maupun lembaga
pikiran. Adany pengorbanan tersebut
untuk memegang kuasa dalam
menjadikan karya intelektual tersebut
menggunakan dan mendapatkan
menjadi memiliki nilai. Apabila
manfaat dari kekayaan intelektual yang
ditambah dengan manfaat ekonomi
dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI
yang dapat di nikmati, maka nilai
merupakan terjemahan dari
ekonomi yang melekat menumbuhkan
Intellectual Property Right (IPR),
konsepsi kekayaan (property) terhadap
sebagaimana diatur dalam undang-
karya-karya intelektual. Hak kekayaan
undang No. 7 Tahun 1994 tentang
intelektual itu adalah hak kebendaan,
pengesahan WTO (Agreement
hak atas sesuatu benda yang
Establishing The World Trade
bersumber dari hasil kerja otak, hasil
Organization). Pengertian Intellectual

4
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

Property Right sendiri adalah atas penemuan mereka diantaranya


pemahaman mengenai hak atas adalah Caxton, Galileo dan
kekayaan yang timbul dari Guttenberg. Hukum-hukum tentang
kemampuan intelektual manusia, yang paten tersebut kemudian diadopsi oleh
mempunyai hubungan dengan hak kerajaan Inggris tahun 1500-an dan
seseorang secara pribadi yaitu hak kemudian lahir hukum mengenai paten
asasi manusia (human right). pertama di Inggris yaitu Statute of
Monopolies (1623). Amerika Serikat
Istilah HAKI sebelumnya bernama
baru mempunyai undang-undang paten
Hak Milik Intelektual yang selama ini
tahun 1791. Upaya harmonisasi dalam
digunakan. Menurut Bambang
bidang HAKI pertama kali terjadi
Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual
tahun 1883 dengan lahirnya Paris
belum menggambarkan unsur-unsur
Convention untuk masalah paten,
pokok yang membentuk pengertian
merek dagang dan desain. Kemudian
Intellectual Property Right, yaitu hak
Berne Convention 1886 untuk masalah
kekayaan dari kemampuan Intelektual.
copyright atau hak cipta. Tujuan dari
Istilah Hak Milik Intelektual (HMI)
konvensi-konvensi tersebut antara lain
masih banyak digunakan karena
standarisasi, pembahasan masalah
dianggap logis untuk memilih langkah
baru, tukar menukar informasi,
yang konsisten dalam kerangka
perlindungan mimimum dan prosedur
berpikir yuridis normatif. Istilah HMI
mendapatkan hak. Kedua konvensi itu
ini bersumber pada konsepsi Hak
kemudian membentuk biro
Milik Kebendaan yang tercantum pada
administratif bernama The United
KUH Perdata Pasal 499, 501, 502,
International Bureau For The
503, 504. Undang-undang mengenai
Protection of Intellectual Property
HAKI pertama kali ada di Venice,
yang kemudian dikenal dengan nama
Italia yang menyangkut masalah paten
World Intellectual Property
pada tahun 1470. Penemu-penemu
Organisation (WIPO). WIPO
yang muncul dalam kurun waktu
kemudian menjadi badan administratif
tersebut dan mempunyai hak monopoli
khusus di bawah PBB yang menangani

5
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

masalah HAKI anggota PBB. Sebagai Menteri Kehakiman RI mengeluarkan


tambahan pada tahun 2001 WIPO pengumuman No. JS 5/41 tanggal 12
telah menetapkan tanggal 26 April Agustus 1953 dan No. JG 1/2/17
sebagai Hari Hak Kekayaan Intelektual tanggal 29 Agustus 1953 tentang
Sedunia. Setiap tahun, negara-negara Pendaftaran Sementara Paten.
anggota WIPO termasuk Indonesia
 Sejarah Hak Cipta
menyelenggarakan beragam kegiatan
dalam rangka memeriahkan Hari
Pada jaman dahulu tahun 600 SM,
HAKI Sedunia.
seseorang dari Yunani bernama Peh
Riad menemukan 2 tanda baca yaitu
Di Indonesia, HAKI mulai populer
titik (.) dan koma (,). Anaknya
memasuki tahun 2000 – sekarang.
bernama Apullus menjadi pewarisnya
Tetapi ketika kepopulerannya itu
dan pindah ke Romawi. Pemerintah
sudah mencapa puncaknya, grafiknya
Romawi memberikan Pengakuan,
menurun. Ketika mengalami
Perlindungan dan Jaminan terhadap
penurunan, muncul lah hukum siber
karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap
(cyber), yang ternyata perkembangan
penggunaan, penggandaan dan
dari HAKI itu sendiri. Jadi, HAKI
pengumuman ats penemuan Peh Riad
akan terbawa terus seiring dengan
itu, Apullus memperoleh penghargaan
ilmu-ilmu yang baru. seiring dengan
dan jaminan sebagai pencerminan
perkembangan teknologi informasi
pengakuan hak tersebut. Apullus
yang tidak pernah berhenti berinovasi.
ternyata orang yang bijaksana, dia
Peraturan perundangan HAKI di
tidak menggunakan seluruh
Indonesia dimulai sejak masa
honorarium yang diterimany. Honor
penjajahan Belanda dengan
titik (.) digunakan untuk keperluan
diundangkannya: Octrooi Wet No.
sendiri sebagai ahli waris, sedangkan
136; Staatsblad 1911 No. 313;
honor koma (,) dikembalikan ke
Industrieel Eigendom Kolonien 1912;
pemerintah Romawi sebagai tanda
dan Auterswet 1912 Staatsblad 1912
terima kasih atas penghargaan dan
No. 600. Setelah Indonesia merdeka,
pengakuan terhadap hak cipta tersebut.

6
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

 Paten (patent) hak milik seseorang atau dalam kaitan


dengan Hak Cipta. Kami sebenarnya
Paten merupakan hak khusus yang ingin sekali membahas Hak Kekayaan
diberikan negara kepada penemu atas Intelektual, namun, karena kelangkaan
hasil penemuannya di bidang data terkait, maka, kami pun terpaksa
teknologi, untuk selama waktu tertentu membahas HKI.
melaksanakan sendiri penemuannya
tersebut atau memberikan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau
pesetujuannya kepada orang lain untuk disebut juga Hak Milik Intelektual
melaksanakannya. (Intelectual Property Rights) adalah
sebuah hasil olah otak manusia yang
 Merk (Trademark) mengandung nilai komersial. Dari
pengertian ini bisa disimpulkan bahwa
Merk adalah tanda yang berupa
HKI tertuju pada hak milik pribadi.
gambar, nama, kata, huruf-huruf,
HKI merupakan salah satu bagian dari
angka-angka, susunan warna atau
hak pribadi tersebut, sebagai lawan
kombinasi dari unsur-unsur tersebut
dari hak milik umum. Dengan
yang memiliki daya pembeda dan
demikian, hukum HKI mempunyai
dipergunakan dalam kegiatan
tujuan utamanya melindungi
perdagangan barang dan jasa.
kepentingan pemegang haknya dengan
Berbicara mengenai perpustakaan, memberikan sebagai hak milik
secara tidak langsung kita berbicara terhadap benda tertentu, dengan segala
juga mengenai buku yang kemudian konsekuensinya dan pembatasannya
menjurus kepada masalah Hak yang dibenarkan hukum. Kamus
Kekayaan Intelektual (HKI) dan Hak Macquaire memberikan batasan
Kebebasan Intelektual. Hak Kebebasan pengertian HKI sebagai hak pekerja
Intelektual sendiri mencakup hak kreatif dalam lapangan ilmu
seseorang mendapatkan informasi pengetahuan, kesenian, kesusastraan
sedangkan HKI adalah hal-hal yang dan perindustrian yang dapat
berhubungan terhadap perlindungan melindungi melalui hak cipta, merek

7
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

dagang atau paten dan sebagainya. Hal C. CONCLUSION


senada juga bisa diperoleh dalam
Kesimpulan dari materi ini adalah
dokumen World Intelectual Property
sebagai hukum HKI mempunyai
Organization (WIPO). Sedangkan
tujuan utamanya melindungi
World Trade Organization (WTO)
kepentingan pemegang haknya dengan
melalui GATT 1994 lebih menekankan
memberikan sebagai hak milik
HKI pada perdagangan internasional
terhadap benda tertentu, dengan segala
dengan menambahkan beberapa
konsekuensinya dan pembatasannya
bagian olah otak manusia yang bisa
yang dibenarkan hukum. perancangan
dilindungi oleh perjanjian ini. Yaitu,
peraturan perundang-undangan di
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
bidang HKI dan sosialisasi sistem HKI
Rahasia Dagang dan Perlindungan
di kalangan instansi pemerintah
Varietas Tanaman.
terkait, aparat penegak hukum dan
Selain itu HKI juga erat kaitannya masyarakat luas. Hak Kekayaan
dengan Hak Cipta. Karena tiga bidang Intelektual (HKI) atau disebut juga
utama HAKI adalah Paten, Merek dan Hak Milik Intelektual (Intelectual
Hak Cipta. Hak Cipta melindungi isi Property Rights) adalah sebuah hasil
dari sebuah ciptaan itu sendiri agar olah otak manusia yang mengandung
terbebas dari perbanyakan atau nilai komersial. Dari pengertian ini
pengumuman tanpa seizin dari pihak bisa disimpulkan bahwa HKI tertuju
pencipta dan yang terkait di dalamnya. pada hak milik pribadi. HKI
Sedangkan Merek melindungi alat atau merupakan salah satu bagian dari hak
simbol yang digunakan pada suatu pribadi tersebut, sebagai lawan dari
barang dagangan. Lalu Paten, hak milik umum. pelindungan hukum
memberikan monopoli yang absolut yang mampu menjaga terpeliharanya
selama jangka waktu tertentu, yang kepemilikan pengetahuan tradisional
dapat mencegah pihak lainnya tersebut sebagai karya bangsa yang
menemukan penemuan yang persis diakui secara internasional. Regulasi di
sama. bidang HKI, khususnya UU Paten

8
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

bertujuan memberikan perlindungan pengetahuan, teknologi, seni, sastra,


hukum atas suatu penemuan karya keterampilan dan sebagainya yang
intelektual kepada penemunya dan tidak mempunyai bentuk tertentu. Hak
memberikan keuntungan ekonomis Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah
atas hasil temuannya. Namun UU hak eksklusif Yang diberikan suatu
Paten yang mengadopsi HKI negara- peraturan kepada seseorang atau
negara maju dalam implementasinya sekelompok orang atas karya ciptanya.
belum mampu memberikan pengakuan Secara sederhana HAKI mencakup
dan perlindungan kepada pengetahuan Hak Cipta, Hak Paten Dan Hak Merk.
tradisional secara optimal. Hal ini Dasar hukum mengenai HAKI di
disebabkan oleh perbedaan konsep Indonesia diatur dengan undang-
antara HKI yang eksklusif dan undang Hak Cipta no.19 tahun 2003,
individual dengan pengetahuan undang-undang Hak Cipta ini
tradisional yang memiliki karakteristik melindungi antara lain atas hak cipta
tradisional, komunal, dan terbuka. program atau piranti lunak computer,
Minimnya pemahaman masyarakat buku pedoman penggunaan program
terhadap HKI serta penguasaan atau piranti lunak computer dan buku-
teknologi yang belum memadai serta buku (sejenis) lainnya. Terhitung sejak
minimnya anggaran juga menjadi 29 Juli 2003, Pemerintah Republik
kendala untuk mematenkan Indonesia mengenai Perlindungan Hak
pengetahuan tradisional. Cipta, perlindungan ini juga
mencakup:
D. DISCUSSION Untuk warga Negara atau mereka yang
Hasil diskusi dari materi ini adalah bertempat tinggal atau berkedudukan
Hak Atas Kekayaan Intelektual di Amerika Serikat memiliki hak-hak
(HAKI) termasuk dalam bagian hak ekonomi yang diperoleh dari
atas benda tak berwujud (seperti Paten, UNDANG-UNDANG HAK CIPTA,
merek, Dan hak cipta). Hak Atas atau untuk mana suatu badan hukum
Kekayaan Intelektual sifatnya (yang secara langsung atau tak
berwujud, berupa informasi, ilmu langsung dikendalikan, atau mayoritas

9
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

dari saham-sahamnya atau hak peraturan perundang-undangan yang


kepemilikan lainnya dimiliki). berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Jika seseorang melakukan suatu Hak cipta diberikan terhadap ciptaan
pelanggaran terhadap hak cipta orang dalam ruang lingkup bidang ilmu
lain maka orang tersebut dapat pengetahuan, kesenian, dan
dikenakan tuntutan pidana maupun kesusasteraan. Hak cipta hanya
gugatan perdata. Jika anda atau diberikan secara eksklusif kepada
perusahaan melanggar hak cipta pihak pencipta, yaitu “seorang atau beberapa
lain, yaitu dengan sengaja dan tanpa orang secara bersama-sama yang atas
hak memproduksi, meniru atau inspirasinya lahir suatu ciptaan
menyalin, menerbitkan atau berdasarkan pikiran, imajinasi,
menyiarkan, memperdagangkan atau kecekatan, keterampilan atau keahlian
mengedarkan atau menjual karya- yang dituangkan dalam bentuk yang
karya hak cipta pihak lain atau barang- khas dan bersifat pribadi”.
barang hasil pelanggaran hak cipta Berbeda dengan hak cipta yang
(produk-produk bajakan). melindungi sebuah karya, paten
Hak Cipta adalah hak khusus bagi melindungi sebuah ide, bukan ekspresi
pencipta untuk mengumumkan atau dari ide tersebut. Pada hak cipta,
memperbanyak ciptaannya. Termasuk seseorang lain berhak membuat karya
ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan lain yang fungsinya sama asalkan tidak
dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dibuat berdasarkan karya orang lain
dan seni. yang memiliki hak cipta. Sedangkan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor pada paten, seseorang tidak berhak
19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta : untuk membuat sebuah karya yang
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi cara bekerjanya sama dengan sebuah
Pencipta atau penerima hak untuk ide yang dipatenkan.
mengumumkan atau memperbanyak
Ciptaannya atau memberikan izin
untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut

10
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

E. REFERENCE “IMPLEMENTATION OF
PARADOX DBASE.”
[11] A. S. Putra,
[1] O. M. Febriani and A. S. Putra,
“IMPLEMENTATION OF
“Sistem Informasi Monitoring
TRADE SECRET CASE
Inventori Barang Pada Balai
STUDY SAMSUNG MOBILE
Riset Standardisasi Industri
PHONE.”
Bandar Lampung,” J. Inform.,
[12] A. S. Putra,
vol. 13, no. 1, pp. 90–98, 2014.
“IMPLEMENTATION
[2] A. S. Putra, “Paperplain:
PATENT FOR APPLICATION
Execution Fundamental Create
WEB BASED CASE STUDI
Application With Borland
WWW. PUBLIKLAMPUNG.
Delphi 7.0 University Of Mitra
COM.”
Indonesia,” 2018.
[13] A. S. Putra,
[3] A. S. Putra, “2018 Artikel
“IMPLEMENTATION
Struktur Data, Audit Dan
SYSTEM FIRST TO INVENT
Jaringan Komputer,” 2018.
IN DIGITALLY INDUSTRY.”
[4] A. S. Putra, “ALIAS
[14] A. S. Putra, “MANUAL
MANAGER USED IN
REPORT & INTEGRATED
DATABASE DESKTOP
DEVELOPMENT
STUDI CASE DB DEMOS.”
ENVIRONMENT BORLAND
[5] A. S. Putra,
DELPHI 7.0.”
“COMPREHENSIVE SET OF
[15] A. S. Putra, “PATENT AS
PROFESSIONAL FOR
RELEVAN SUPPORT
DISTRIBUTE COMPUTING.”
RESEARCH.”
[6] A. S. Putra, “DATA
[16] A. S. Putra, “PATENT FOR
ORIENTED RECOGNITION
RESEARCH STUDY CASE
IN BORLAND DELPHI 7.0.”
OF APPLE. Inc.”
[7] A. S. Putra, “EMBARCADERO
[17] A. S. Putra, “PATENT
DELPHI XE 2 IN GPU-
PROTECTION FOR
POWERED FIREMONKEY
APPLICATION INVENT.”
APPLICATION.”
[18] A. S. Putra, “QUICK REPORT
[8] A. S. Putra, “HAK ATAS
IN PROPERTY
KEKAYAAN INTELEKTUAL
PROGRAMMING.”
DALAM DUNIA
[19] A. S. Putra, “REVIEW
TEKNOLOGY BERBASIS
CIRCUIT LAYOUT
REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
COMPONENT
[9] A. S. Putra, “IMPLEMENTASI
REQUIREMENT ON ASUS
PERATURAN
NOTEBOOK.”
PERUNDANGAN UU. NO 31
[20] A. S. Putra, “REVIEW
TAHUN 2000 TENTANG
TRADEMARK PATENT FOR
DESAIN INDUSTRI
INDUSTRIAL
BERBASIS INFORMATION
TECHNOLOGY BASED 4.0.”
TECHNOLOGY.”
[21] A. S. Putra, “TOOLBAR
[10] A. S. Putra,
COMPONENT PALLETTE IN

11
Fakultas Komputer Reni Alfiani
UAS - 88675543

OBJECT ORIENTED A. S. Putra, “Perancangan


PROGRAMMING.” Sistem Informasi SDM
[22] A. S. Putra, “WORKING Berprestasi pada SD Global
DIRECTORY SET FOR Surya,” in Prosiding Seminar
PARADOX 7.” Nasional Darmajaya, 2018, vol.
[23] A. S. Putra, “ZQUERY 1, no. 1, pp. 289–294.
CONNECTION
IMPLEMENTED
PROGRAMMING STUDI
CASE PT. BANK BCA Tbk.”
[24] A. S. Putra, D. R. Aryanti, and
I. Hartati, “Metode SAW
(Simple Additive Weighting)
sebagai Sistem Pendukung
Keputusan Guru Berprestasi
(Studi Kasus: SMK Global
Surya),” in Prosiding Seminar
Nasional Darmajaya, 2018, vol.
1, no. 1, pp. 85–97.
[25] A. S. Putra and O. M. Febriani,
“Knowledge Management
Online Application in PDAM
Lampung Province,” in
Prosiding International
conference on Information
Technology and Business
(ICITB), 2018, pp. 181–187.
[26] A. S. Putra, O. M. Febriani, and
B. Bachry, “Implementasi
Genetic Fuzzy System Untuk
Mengidentifikasi Hasil Curian
Kendaraan Bermotor Di Polda
Lampung,” SIMADA (Jurnal
Sist. Inf. dan Manaj. Basis
Data), vol. 1, no. 1, pp. 21–30,
2018.
[27] A. S. Putra, H. Sukri, and K.
Zuhri, “Sistem Monitoring
Realtime Jaringan Irigasi Desa
(JIDES) Dengan Konsep
Jaringan Sensor Nirkabel,”
IJEIS (Indonesian J. Electron.
Instrum. Syst., vol. 8, no. 2, pp.
221–232.
[28] D. P. Sari, O. M. Febriani, and

12

Anda mungkin juga menyukai