Anda di halaman 1dari 10

Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam

Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi


Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam
(Studi pada BMT Maslahah Sidogiri)

JAM Nur Ahmad Budi Yulianto


Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
14, 4 Noermijati
Diterima, Oktober 2016
Direvisi, Nopember 2016 Achmad Sudiro
Disetujui, Desember 2016
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract: Human role in an organization is a very important asset that must be managed
effectively, because of their uniqueness in the human resources are diverse and constantly
evolving, so that the problem of human resources is also more complicated. In Indonesia the
human resource problems that often occur is a job satisfaction. Workers demonstrated to
demand a wage increase for reasons workload is not balanced with the remuneration given
by the company.This study aimed to determine the effect of job satisfaction and organiza-
tional commitment to Islamic Organizational Citizenship Behavior (OCB). This study is a
quantitative study with explanatory research approach performed in BMT Maslahah
Pasuruan. The population of this research is all employees of BMT Maslahah totaling 46
employees and the sample of this study were40 employees. The analysis methodis Partial
Least Square (PLS) that is a tool of analysis using WarPLS 3.0. The results showed that job
satisfaction has an effect on the Islamic OCB, satisfaction has an effect on the organizational
commitment, OCB organizational commitment has an effect on the Islam, and organizational
commitment mediated the effect of job satisfaction to theIslamic OCB.

Keywords: organizational commitment, job satisfaction, organizational citizenship behav-


ior, islamic OCB

Abstrak: Peran manusia dalam sebuah organisasi merupakan aset yang sangat penting yang
harus dikelola dengan efektif karena adanya keunikan pada sumber daya manusia yang beragam
dan terus berkembang sehingga semakin lama permasalahan sumber daya manusia juga semakin
rumit. Di negara Indonesia permasalahan SDM yang sering terjadi adalah masalah kepuasan
kerja. Buruh berdemo menuntut kenaikan upah dengan alasan beban kerja yang diberikan tidak
seimbang dengan upah yang diberikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap Organizational Citizenship
Jurnal Aplikasi
Behavior (OCB) Islam. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan explana-
Manajemen (JAM) tory research dilakukan di BMT Maslahah Pasuruan. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Vol 14 No 4, 2016 karyawan BMT Maslahah yang berjumlah 46 orang dan semuanya merupakan sampel pada
Terindeks dalam penelitian ini. Metode analisis dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) sedang alat
Google Scholar
analisisnya menggunakan WarPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh terhadap OCB Islam, kepuasan berpengaruh terhadap komitmen organisasional,
komitmen organisasional berpengaruh terhadap OCB Islam dan komitmen organisasional
Alamat Korespondensi: memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap OCB Islam.
Nur Ahmad Budi Yulianto,
Pascasarjana FEB Universi-
tas Brawijaya, DOI: http://dx. Kata Kunci: kepuasan kerja, organizational citizenship behavior, OCB Islam, komitmen
doi.org/10.18202/jam23026
332.14.4.15 organisasional

TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 747 ISSN: 1693-5241 747


Nur Ahmad Budi Yulianto, Noermijati, Achmad Sudiro

Peran manusia dalam sebuah organisasi sangat mencegah organisasi dari kerugian secara sukarela
penting karena manusia merupakan faktor penentu (Wibowo, et al., 2013).OCB Islam diidentikkan
keberhasilan suatu perusahaan. Manusia adalah aset dengan perilaku ikhlas, Artinya bekerja semaksimal
terpenting dari suatu perusahaan yang harus dikelola mungkin kepada organisasi dengan tujuan beribadah
dengan efektif karena adanya keunikan pada sumber dan mencari ridho Allah (Nurdiana, 2011).Pada
daya manusia yang beragam. Manajemen sumber penelitian ini OCB yang dipakai adalah OCB Islam
daya manusia yang dilaksanakan dengan baik akan karena konsep OCB Islam ini sangat relevan dengan
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam usaha obyek penelitian yaitu karyawan BMT Maslahah.
mencapai sasaran organisasi atau perusahaan (Trito, Organ menyatakan bahwa OCB mempunyai
2005). lima dimensi yaitu. Conscientiousness.Altruisme,
Menurut Sukamto (2015) nasib buruh di Indonesia Civic, Sportmanship, Courtesy. Selain itu dalam
masih jauh dari sejahtera. Dari sisi upah, buruh di penelitian Podsakoff, et al. (2009) dimensi OCB di
Indonesia menerima bayaran jauh di bawah rekan atas dikembangkan menjadi tujuh, yaitu ditambah
senasib di negara-negara lain di Asia. Mereka merasa peacekeeping dan cheerleading. Berbeda dengan
antara beban kerja dan gaji yang diberikan perusa- pendapat Nurdiana (2012), bahwa OCB mempunyai
haan belum sesuai dengan yang mereka yakini, karena 4 dimensi yaitu: At-ta’awun, Sportif, Courtesy dan
merasa tidak puas terhadap perusahaan terutama civic virtue. Sedangkan Wibowo, et al. (2013) me-
terkait upah kerja mengakibatkan banyaknya aksi ngatakan bahwa OCB mempunyai empat dimensi
demo yang dilakukan buruh untuk menuntut kenaikan yaitu, ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Tafakul.
upah terutama dilakukan pada saat peringatan hari Menurut Podsakoff, et al. (2000), OCB dapat
buruh nasional (Mayday). Akibat dari ketidakpuasan mempengaruhi keefektifan organisasi karena bebe-
itu karyawan berhenti bekerja dan perusahaan menga- rapa alasan. Pertama, OCB dapat membantu mening-
lami kegagalan dalam memelihara karyawan katkan produktivitas rekan kerja. Kedua, OCB dapat
(Robbins, 1998) membantu meningkatkan produktivitas manajerial.
Perusahaan dianggap sukses apabila karyawan Ketiga, OCB dapat membantu mengefisienkan peng-
perusahaannya mempunyai perilaku yang sesuai gunaan sumberdaya organisasional produktif. Keempat,
dengan job description (in-role) dan perilaku yang OCB dapat menurunkan tingkat kebutuhan akan
melebihi job description (extra-role) atau sering juga penyediaan sumberdaya organisasional (pemeliharaan
disebut organizational citizenship behavior (OCB) karyawan). Kelima, OCB dapat dijadikan sebagai
(Sloat, 1999). dasar yang efektif untuk aktivitas-aktivitas koordinasi
Pertama kali kajian tentang OCB dilakukan oleh antara anggota-anggota tim. Keenam, OCB dapat
organ (1997) yang meyatakan bahwa OCB adalah meningkatkan kemampuan organisasi untuk menda-
perilaku yang bebas, tidak berkaitan secara langsung patkan dan mempertahankan SDM-SDM handal.
atau eksplisit dengan sistem reward dan bisa mening- Ketujuh, OCB dapat meningkatkan stabilitas kinerja
katkan fungsi efektif organisasi. Artinya karyawan organisasi. Dan terakhir, OCB dapat meningkatkan
yang mempunyai OCB adalah karyawan yang siap kemampuan organisasi untuk beradaptasi terhadap
bekerja sama dengan organisasi (Harper, 2015). OCB perubahan-perubahan lingkungan bisnisnya.Diantara
menjadikan semua anggota organisasi merasa saling Contoh OCB adalah membuat saran inoavtif untuk
membutuhkan karena mempunyai satu tujuan yang meningkatkan kinerja departemen, tidak menyalah-
sama (Podsakoff, et al., 2000; Kim, 2006). Sedang- gunakan hak-hak rekan kerja, tidak mengambil
kan OCB Islam adalah manifestasi dari perilaku extra- istirahat ekstra, dan menghadiri pertemuan elektif
role Yang merupakan bentuk kesadaran diri dari perusahaan (Salehi dan Gholtash, 2011).
muslim yang bekerja di sebuah organisasi (Nurdiana, Organ pada tahun 1983 melakukan penelitian
2012). Bekerja tidak hanya untuk menjalankan pe- yang hasilnya menunjukkan bahwa yang mempenga-
kerjaan sesuai job description saja, tetapi lebih dari- ruhi OCB adalah kepuasan kerja. Sampai pada tahun
pada itu adalah untuk meringankan beban organisasi 1990an, peneliti masih menitikberatkan pada kepuasan
dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat dan kerja sebagai leading predictor dari OCB (Podsakof,

748 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 4 | DESEMBER 2016
Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam

2009; Nurdiana, 2011). Kepuasan adalah sikap kerja 0.40 dan nilai p signifikan kurang dari 0.05 (<0.05)
karyawan atau persepsi karyawan terhadap peker- maka indikator atau item tersebut dinyatakan valid
jaannya terkait perasaan suka atau tidak suka (Chang, (Solihin dan Ratmono, 2013).
2005). Luthans (2011) mengatakan bahwa untuk Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan
mengetahui tercapainya kepuasan kerja bisa dilihat sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
melalui beberapa indikator yaitu, Pekerjaan itu sendiri, atau dapat diandalkan. Penilaian reliabilitas didasar-
Hubungan dengan atasan, Teman kerja, Promosidan kan pada composite reliability dan cronbach’s alpha.
Gaji atau Upah. Selain itu, faktor yang juga mempe- Keduanya harus bernilai diatas 0.70 sebagai syarat
ngaruhi OCB adalah komitmen organisasional (Hui reliabilitas (Solihin dan Ratmono, 2013).Alur penelitian
et al., 2014). Allen dan Mayer (1990) komitmen orga- pada penelitian ini yaitu melakukan pengumpulan data
nisasional adalah keadaan psikologis yang menggam- untuk diidentifikasi, dilakukan pengelompokan data,
barkan hubungan karyawan dengan organisasi. dan menganalisis data.Pada analisis data penelitian
Komitmen organisasional digolongkan menjadi tiga ini menggunakan SEM-PLS dengan bantuan software
konstruk yaitu, Affective commitment, Continuance WARP-PLS 3.0 untuk mengetahui pengaruh langsung,
commitment, Normative Commitment (Allen and dan pengaruh mediasi dari variabel kepuasan kerja,
Meyer, 1993). OCB Islam dan komitmen organisasional.
Penelitian tentang hubungan kepuasan kerja, Hipotesis dalam penelitian ini untuk membuktikan
OCB, dan komitmen organisasional telah banyak kepuasan kerja berpengaruh terhadap OCB Islam,
dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen
Foote dan Tang (2008) mengatakan bahwa Kepuasan organisasional, komitmen organisasional berpengaruh
Kerja berpengaruh terhadap OCB. Selanjutnya pene- terhadap OCB Islam, dan komitmen organisasional
litian yang dilakukan oleh Zaenabadi (2010) yang me- memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap OCB
ngatakan bahwa kepuasan kerja berkorelasi positif Islam.
terhadap OCB dan penelitian yang dilakukan oleh
Sani (2013) mengatakan bahwa kepuasan kerja tidak HASIL
berpengaruh terhadap OCB. Adanya inkonsistensi
Karakteristik Responden
hasil penelitian terdahulu maka perlu dilakukan peneli-
tian lebih lanjut dengan judul peran komitmen organi- Pada penelitian ini metode pengambilan sampel
sasional dalam memediasi pengaruh kepuasan kerja adalah sensus jadi semua anggota populasi merupakan
terhadap OCB Islam. sampel penelitian. Sampel penelitian ini berjumlah 46
responden, namun setelah pembagian kuisioner, kuisi-
METODE oner yang terkumpul hanya berjumlah 40 kuisioner
sehingga jumlah sampel menjadi 40 responden yang
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan semuanya berjenis kelamin laki-laki, dengan instrument
pendekatan explanatory research dilakukan di BMT penelitian menggunakan kuisioner yang didistribusikan
Maslahah Pasuruan. Populasi penelitian ini adalah langsung kepada karyawan di kantor pusat BMT
seluruh karyawan BMT Maslahah yang berjumlah Maslahah dan kantor BMT Maslahah cabang Sidogiri.
46 orang dan semuanya merupakan sampel pada Maka dapat dilihat beberapa gambaran tentang res-
penelitian ini. Namun kuisioner yang berhasil dikum- ponden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, masa
pulkan sebanyak 40 kuisioner, karena ada beberapa kerja dan gaji perbulan. Hasil rekapitulasi distribusi
responden yang sedang bertugas di luar kota. frekuensi terkumpul dari kuisioner tentang karakte-
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner ristik responden disajikan pada tabel 1.
untuk mengukur variabel kepuasan kerja, OCB Islam
dan komitmen organisasional, dan pengaruhnya. Sebe-
Hasil Analisis Deskriptif
lum digunakan, instrumen di uji validitas dan realibi-
litasnya. Validitas pada penelitian ini diukur dengan Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan
menggunakan kriteria output combined loadings dan tujuan untuk memberikan gambaran tentang jawaban
cross loadings, jika nilai loading factor lebih dari responden atas item-item pernyataan dalam

TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN: 1693-5241 749


Nur Ahmad Budi Yulianto, Noermijati, Achmad Sudiro

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Usia, Secara keseluruhan, indikator kepuasan terhadap rekan
Pendidikan, Masa Kerja dan Gaji kerja merupakan indikator dengan nilai rata-rata
Usia Frekuensi Persentase tertinggi yaitu 4.57. Indikator dengan nilai rata-rata
<20 tahun 0 0 paling rendah adalah kepuasan terhadap pekerjaan
20-30 tahun 34 85 itu sendiri, yang artinya pemberian kerja karyawan
31-40 tahun 5 12.5 pada BMT Maslahah belum sesuai dengan minat kerja
>40 tahun 1 2.5 karyawan (keahlian).
Jumlah 40 100 Tabel 2. Skor rata-rata variabel kepuasan kerja
Pendidikan Frekuensi Persentase Indikator Rata-rata
SD 6 15 Kepuasan terhadap sistem 4.45
SMP 11 27.5 pembayaran
Kepuasan terhadap promosi 4.47
SMA 18 45 Kepuasan terhadap rekan kerja 4.57
Universitas 5 12.5 Kepuasan terhadap penyelia 4.49
Jumlah 40 100 (supervisor)
Masa Kerja Frekuensi Persentase Kepuasan terhadap pekerjaan itu 4.40
sendiri
0 - 3 Tahun 10 25
Rata-rata Variabel Kepuasan kerja 4.47
4 -6 Tahun 13 32.5
Sumber: Data primer diolah, 2016
7 -9 Tahun 6 15
> 10 Tahun 11 27.5 OCB Islam
Jumlah 40 100 Hasil Jawaban responden secara deskriptif me-
Gaji Bulanan Frekuensi Persentase ngenai kepuasan kerja karyawan BMT Maslahah.
<Rp. 500.000 0 0 Tanggapan responden atas variabel OCB Islam
Rp. 500.000-1.000.000 0 0 disajikan pada tabel 3.
Rp. 1.000.000-1.500.000 6 15 Hasil deskripsi variabel menunjukkan nilai rata-
Rp. 1.500.000-2.000.000 21 52.5
rata OCB Islamsebesar 4.50. Nilai ini berada di antara
4 (tinggi) dan 5 (sangat tinggi).Temuan ini menunjuk-
>Rp. 2.0 00 .000 13 32.5
kan karyawan BMT Maslahah memiliki OCB Islam
Jumlah 40 100
yang tinggi dalam bekerja. Artinya karyawan BMT
Sumber: Data primer diolah, 2016
Maslahah saling mengenal rekan kerjanya dan organi-
kuesioner. Pada bagian ini dijelaskan paparan secara sasinya yang mengakibatkan adanya saling memaha-
deskriptif mengenai jawaban responden atas item- mi, saling menolong, bahkan rela berkorban yang
item pada setiap variabel, yaitu kepuasan kerja, OCB akhirnya karyawan BMT Maslahah dapat bekerja
Islam dan komitmen organisasional karyawan BMT dengan ikhlas demi kemajuan organisasi. Indikator
Maslahah. ikhlasmemiliki nilai rata-rata yang paling tinggiyaitu
sebesar 4.62, sedangkan indikator tafahum memiliki
Variabel Kepuasan Kerja nilai rata-rata yang paling rendah 4.35.

Hasil Jawaban responden secara deskriptif me- Tabel 3. Nilai rata-rata variabel OCB Islam
ngenai kepuasan kerja karyawan BMT Maslahah. Indikator Rata-rata
Tanggapan responden atas variabel kepuasan kerja Ta’aruf (Saling mengenal) 4.44
Tafahum (Saling memahami) 4.35
disajikan pada tabel 2. Ta’awun (Saling menolong) 4.54
Hasil deskripsi variabel pada Tabel 2 menun- Tafakul (rela berkorban dan 4.56
jukkan nilai rata-rata kepuasan kerja sebesar 4.47. toleransi)
Nilai ini berada di antara 4 (tinggi) dan 5 (sangat Ikhlas 4.62
tinggi). Hasil ini menunjukkan bahwa setiap karyawan Rata-rata variabel OCB Islam 4.50
BMT Maslahah memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Sumber: Data primer diolah, 2016

750 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 4 | DESEMBER 2016
Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam

Hal ini menunjukkan bahwa karyawan BMT dari 0.05 (<0.05) yang berarti tiap-tiap indikator
maslahah sudah ikhlas bekerja, mau berkorban pada variabel dinyatakan valid.
organisasi, saling menolong dan saling mengenal satu
sama lain namun belum bisa saling memahami dalam Uji Reliabilitas
menyelesaikan pekerjaan.
Uji reliabilitas adalah pengujian yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana jawaban seseorang
Komitmen Organisasional konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Teknik
Hasil Jawaban responden secara deskriptif me- pengujian reliabilitas pada software WarpPLS 3.0
ngenai komitmen organisasional karyawan BMT adalah dengan menggunakan nilai Cronbach’s Alpha
Maslahah. Tanggapan responden atas variabel komit- dan Composite Reliable. Kriteria pengambilan kepu-
men organisasionaldisajikan pada tabel 4. tusannya adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha dan
Hasil deskripsi variabel menunjukkan nilai rata- Composite Reliable lebih besar dari 0,70 maka variabel
rata komitmen organisasionalsebesar 3,89. Nilai ini tersebut sudah reliabel (Solihin dan Ratmono,
berada di antara 3 (cukup) dan 4 (tinggi).Temuan ini 2013).Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel 6.
menunjukkan setiap karyawan BMT Maslahah memi-
liki komitmen organisasional yang cukup tinggi dalam Hasil Pengujian Hipotesis
bekerja.Rata-rata indikator yang tertinggi terletak Analisis data yang digunakan untuk melakukan
pada indikator affective commitment yaitu sebesar pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis
4.05 dan nilai rata-rata indikator terendah terletak pada SEM-PLS dengan software WarpPLS 3.0. Kelebihan
indikator continuance commitment. Hasil ini menun- program warpPLS 3.0 adalah dapat mengidentifikasi
jukkan bahwa para karyawan BMT Maslahah merasa hubungan nonlinier dan mengoreksi nilai koefisien jalur
memiliki organisasi karena antara karyawan dan berdasarkan hubungan tersebut. Berikut hasil analisis
organisasi memiliki nilai dan tujuan yang sama yaitu SEM-PLS dengan menggunakan program WarpPLS
ingin memasyarakatkan ekonomi syari’ah namun 3.0 untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
karyawan mempunyai keinginan untuk menghabiskan
karir di BMT Maslahah.
Indikator model fit
Tabel 4. Nilai rata-rata variabel Komitmen Organisasional Indikator model fit berfungsi membandingkan
Indikator Rata- model terbaik dari berbagai model yang berbeda,
rata diantaranya average R-squared (ARS), average
Affective commitment 4.05 path coefficient (APC) dan average variance
Normative commitment 3.81 inflation factor (AVIF). Nilai p untuk APC dan ARS
Continuance commitment 3.89
harus lebih kecil dari 0.05, sedangkan AVIF sebagai
Rata-rata variabel komitmen 3.91
organisasional indikator multikolinearitas harus lebih kecil dari 5.
Sumber: Data primer diolah, 2016
Indikator model fit disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 menunjukkan bahwa kriteria goodness
Analisis Partial Least Square (PLS) offit model telah terpenuhi karena nilai p dari APC
kurang dari 0.05 dan AVIF kurang dari 5, walaupun
Uji Validitas nilai ARS lebih dari 0,05.
Pengujian validitas menggunakan software Warp
PLS 3.0 dikatakan valid apabila nilai outer loading Model mediasi
antara 0.40-0.70 dan nilai p value lebih kecil dari 0.05
Pengaruh mediasi terjadi ketika pengaruh antara
(<0.05) menghasilkan nilai masing-masing item
variabel X berpengaruh terhadap variabel Y melalui
pernyataan dengan skor item pertanyaan secara
variabel Z (mediasi).Kelebihan program WarpPLS
keseluruhan (Solihin dan Ratmono, 2013). Untuk lebih
adalah dapat menganalisis hipotesis mediasi secara
jelasnya disajikan pada tabel 5. Berdasarkan Tabel 5
langsunguntuk model penelitian.
dapat dilihat bahwa outer loading dan p lebih kecil

TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN: 1693-5241 751


Nur Ahmad Budi Yulianto, Noermijati, Achmad Sudiro

Tabel 5. Nilai Uji Validitas


Uji Validitas Uji Validitas
Variabel Item Outer Status Variabel Item Outer p value Status
p value
Loading Loading
KK1 0,578 < 0,001 Valid OCB1 0,768 < 0,001 Valid
KK2 0,713 < 0,001 Valid OCB2 0,722 < 0,001 Valid
KK3 0,482 0,012 Valid OCB3 0,661 < 0,001 Valid
KK4 0,733 < 0,001 Valid OCB4 0,611 < 0,001 Valid
Kepuasan KK5 0,510 0.005 Valid OCB OCB5 0,888 < 0,001 Valid
Kerja KK6 0,735 < 0,001 Valid Islam OCB6 0,700 < 0,001 Valid
KK7 0,762 < 0,001 Valid OCB7 0,769 < 0,001 Valid
KK8 0,711 < 0,001 Valid OCB8 0,656 < 0,001 Valid
KK9 0,428 0.010 Valid OCB9 0,527 <0,004 Valid
KK10 0,595 < 0,001 Valid OCB10 0,718 < 0,001 Valid
Variabel Item Uji Validitas Status
Outer Loading p value
OC1 0,484 0,008 Valid
OC2 0,610 0,003 Valid
OC3 0,746 0,003 Valid
Kepuasan Kerja
OC4 0,845 <0,001 Valid
OC5 0,866 0,001 Valid
OC6 0,847 <0,003 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2016

Tabel 6. Hasil Uji Reliabel Instrumen Penelitian


Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Composite Keterangan
Alpha Reliable
Kepuasan Kerja 0.829 0.867 Reliabel
OCB 0.887 0.909 Reliabel
Komitmen Organisasional 0.831 0.879 Reliabel

Tabel 7. Model Fit Indices and P- Value


Model fit Indices P Value
APC (Average Path Coefficient) 0.477 P<0.001
ARS (Average R Squered) 0.476 P<0.001
AVIF (Average Varience Inflation Factor) 1.327 <5.00
Sumber: Data primer diolah, 2016

Gambar 1 menunjukkan bahwa dengan menggu- Berdasarkan analisis SEM-PLS dengan software
nakan derajat kepercayaan 95%, maka job satisfac- WarpPLS 3.0 dapat diketahui hasil pengujian hipotesis
tion berpengaruh langsung terhadap organizational sebagai berikut:
citizenship behavior (OCB)Islam (p<0,001, 1. Hipotesis pertama (H1) yaitu kepuasan kerja
=0,69)dan organizational commitment (p<0,001’ berpengaruh langsung terhadap organizational
=0,49), organizational commitment berpengaruh citizenship behavior (OCB) Islam. Berdasar-
langsung terhadaporganizational citizenship kan analisis SEM-PLS, nilai  sebesar 0,69 dengan
behavior (OCB) Islam (p=<0,003’ =0,25)dan job nilai p < 0,001, artinya kepuasan kerja berpenga-
satisfaction berpengaruh langsung terhadap ruh langsung organizational citizenship behavior
organizational citizenship behavior (OCB) Islam (OCB) Islam, maka hipotesis pertama (H1)
yang dimediasi oleh organizational commitment diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
(p=0,081’ =0,124).

752 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 4 | DESEMBER 2016
Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen


Orga nizat ional
commitment
organisasional mengakibatkan peningkatan orga-
nizational citizenship behavior (OCB) Islam
2 3 karyawan.
β = 0.49 β= 0.25 (p<0.001) 4. Hipotesis keempat (H4) yaitu komitmen organi-
(p= 0.003) sasional memediasi pengaruh kepuasan kerja
4 terhadap organizational citizenship behavior
β = 0.124
p = 0.081
(OCB) Islam. Berdasarkan analisis SEM-PLS,
Job OCB Islam nilai  sebesar 0,124 dengan nilai p = 0,081, arti-
satisfaction nya komitmen organisasionalmemediasi pengaruh
1 kepuasan kerjaterhadap organizational citizen-
β = 0.69 ship behavior (OCB) Islam, maka hipotesis
(p<0.001)
keempat (H4) diterima. Hal ini menunjukkan
Gambar 1. Model SEM-PLS bahwa adanya komitmen organisasional karya-
Sumber: data diolah (2016)
wan dalam bekerja akan semakin meningkatkan
tinggi kepuasan karyawan dalam bekerja akan kepuasan kerja terhadap organizational citizen-
mendorong peningkatan OCB Islam karyawan. ship behavior (OCB) Islam.Dari uraian di atas,
2. Hipotesis kedua (H2) yaitu kepuasan kerja ber- hasil pengujian hipotesis secara ringkas disajikan
pengaruh terhadap komitmen organisasional. pada tabel 8.
Berdasarkan analisis SEM-PLS, nilai  sebesar
0.49 dengan nilai p < 0,001, artinya kepuasan kerja PEMBAHASAN
berpengaruh langsung terhadap komitmen orga- Hipotesis pertama menyatakan kepuasan kerja
nisasional. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berpengaruh terhadap OCB Islam.Artinya, semakin
tinggi kepuasan karyawan dalam bekerja akan tinggi kepuasan kerja maka OCB Islam yang dimiliki
mendorong peningkatan komitmen organisasional karyawan juga semakin tinggi.Secara empiris, hasil
karyawan. penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya
3. Hipotesis ketiga (H3) yaitu komitmen organisa- yang dilakukan oleh Foote dan Tang (2008), Zaenabadi
sionalberpengaruh terhadap organizational citi- (2010), dan Murphy (2002) Yang menemukan bahwa
zenship behavior (OCB) Islam. Berdasarkan Kepuasan kerja berpengaruh terhadap OCB.Hal ini
analisis SEM-PLS, nilai  sebesar 0,25 dengan dikarenakan gaji yang diberikan kepada oleh mana-
nilai p=0,003, artinya kepuasan kerjaberpengaruh jemen BMT Maslahah sudah sesuai dengan harapan
langsung terhadap komitmen organisasional. Hal karyawan, sehingga kebutuhan karyawan telah

Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis


Hipotesis Hubungan Path Path Value Cut off Status
Coefficient
H1 Kepuasan kerja 0.689 <0.001 <0.05 Signifikan
OCB Islam
H2 Kepuasan kerja 0.492 <0.001 <0.05 Signifikan
Komitmen
Organisasional
H3 Komitmen 0.252 0.0 33 <0.05 Signifikan
Organisasional
OCB Islam
H4 Kepuasan Kerja 0.124 0.0 81 <0.05 Signifikan
Komitmen
Organisasional
OCB Islam
Sumber: Data Primer diolah, 2016

TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN: 1693-5241 753


Nur Ahmad Budi Yulianto, Noermijati, Achmad Sudiro

terpenuhi. Setelah kepuasan secara finansial terpe- yang mendorong mereka agar bekerja secara ikhlas
nuhi, karyawan BMT maslahah juga memperoleh dan saling tolong menolong untuk mencapai tujuan
kepuasan secara batiniah yaitu berupa ketenangan organisasi karena hal tersebut merupakan ibadah dan
hidup karena mereka beranggapan bahwa bekerja taqwa. Seperti yang diterangkan dalam surat Al-
merupakan ibadah kepada Allah, sehingga karyawan Maidah ayat 2 yang artinya:
akan bekerja semaksimal mungkin karena merasa Dan tolong-menolonglah dalam kebaikan dan
diawasi langsung oleh Allah Seperti yang diterangkan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan
dalam hadits Arba’in Nawawiyah yang artinya: kejahatan. (Al-Maidah: 2).
Jibril berkata: berilah informasi kepadaku tentang Hipotesis keempat menyatakan bahwa komitmen
ihsan. Nabi menjawab: Hendaklah engkau beribadah organisasional memediasi pengaruh kepuasan kerja
kepada Allah, seakan-akan kamu engkau melihat- Terhadap OCB Islam.Makna dari temuan ini adalah,
Nya, kalaupun engkau tidak melihatnya, sesungguhnya apabila tingkat kepuasan kerja yang dirasakan karya-
Dia melihatmu (HR. Muslim). wan BMT maslahah tinggi, maka tingkat OCBIslam
Hipotesis kedua menyatakan bahwa kepuasan yang dimiliki para karyawan juga tinggi. Namun, OCB
kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional. Islam karyawan akan semakin meningkat apabila
Artinya, jika kepuasan kerja karyawan meningkat karyawan memiliki komitmen organisasional yang
maka perilaku komitmen organisasional yang dimiliki tinggi pula. Dengan kata lain, semakin tinggi kepuasan
karyawan juga meningkat. Secara empiris, hasil kerja yang dirasakan karyawan, mampu menciptakan
penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya komitmen organisasional dan berimplikasi pada OCB
yang dilakukan oleh Unal (2013)Yang menemukan Islamkaryawan yang meningkat pula (Fraga, et al.,
bahwa Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komit- 2015; Sani, 2013; Zaenabadi, 2010).
men organisasional. Hal ini dikarenakan, karyawan Faktor pendorong kepuasan kerja karyawan
mempunyai keinginan untuk melakukan yang terbaik BMT Maslahah tinggi karena selama bekerja di BMT
bagi BMT Maslahah didorong oleh keinginan untuk Maslahah kebutuhan hidup karyawan selalu terpenuhi.
mengabdi kepada kyai, umat serta keinginan untuk Selain itu, BMT juga memberikan sesuatu yang lebih
memasyarakatkan ekonomi syari’ah karena hal terse- kepada karyawan terutama yang berkaitan dengan
but sesuai dengan visi BMT maslahah yaitu memba- pengembangan diri. Mereka mengaku mendapatkan
ngun dan Mengembangkan ekonomi umat dengan banyak pengalaman setelah bekerja di BMT penga-
konsep yang sesuai syari’at Islam dan menanamkan laman bekerja yang menyenangkan, pengalaman
pemahaman bahwa konsep syari’ah adalah konsep bersosial dengan masyarakat, mendapatkan tambahan
yang mudah, murah dan maslahah. Selain itu, hal pengetahuan agama tentang muamalah dan secara
tersebut sesuai dengan ajaran hidup para karyawan langsung mengamalkannya dan mendapatkan skill
yang bersumber dari agama dengan konsep akad yang dibutuhkan dalam bekerja yang sebelumnya
syari’ah maka yaitu apapun yang kita lakukan akan belum pernah mereka dapatkan.
menjadi berkah karena terhindar dari transaksi Karyawan merasa bangga bekerja di BMT
ribawiyah. Maslahah karena antara BMT dan karyawan memiliki
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa komitmen nilai hidup dan tujuan yang sama yaitu ingin mengem-
organisasional berpengaruh terhadap OCB Islam. bangkan dan mengimplementasikan ekonomi syaria’ah
Artinya, bahwa adanya peningkatan komitmen organi- dan mengabdi kepada kyai secara tidak langsung dan
sasional yang lebih tinggi akan meningkatkan OCB mengabdi kepada umat secara langsung, mereka
Islam yang lebih tinggi pula. Secara empiris, hasil percaya dalam Islam konsep pengabdian kepada umat
penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya merupakan perbuatan yang amat mulia karena mem-
yang dilakukan oleh Ortiz, et al. (2015), Unal (2013), beri manfaat yang banyak kepada orang lain. Selain
Sani (2013), dan Zaenabadi (2010) Yang menemukan itu, bekerja di BMT Maslahah merupakan manifestasi
bahwa komitmen organisasional berpengaruh terha- dari fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah yaitu
dap OCB. Hal ini dikarenakan, karyawan BMT mem- untuk mendapatkan dua keuntungan yang berupa
punyai komitmen yang tinggi kepada BMT Maslahah keuntungan dunia yang ditandai dengan tercukupinya

754 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 4 | DESEMBER 2016
Peran Komitmen Organisasional dalam Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB Islam

kebutuhan hidup melalui kerja dan kebahagiaan Harper, Pamelaa, J. 2015.Exploring forms of organizational
akhirat. citizenship behaviors (OCB): antecedents and out-
comes. Journal of Management and Marketing Re-
search Volume 18- February, 2015.
KESIMPULAN Journal of Management 2000 volume 26 No. 3.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kim, Sangmook. 2006. Public Service Motivation And Or-
karyawan yang mempunyai kepuasan kerja tinggi ganizational Citizenship Behavior In Korea. Interna-
maka OCB Islam yang dimiliki karyawan juga tinggi tional Journal of Manpower Vol. 27 No. 8, 2006 pp.
dan akan lebih meningkat lagi apabila komitmen 722-740.
Krause, T.R., Seymour, K.J., dan Sloat, K.C.M. 1999. Long-
organisasional yang dimiliki karyawan kuat. Selain itu
term evaluation of a behavior-based method for im-
berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa proving safety performance: a meta-analysis of 73
komitmen organisasional merupakan variabel mediasi interrupted time-series replications. Safety Science
pengaruh antara kepuasan kerja terhadap OCB Islam. 32 (1999) 1-18.
Luthans, Fred. 2011. Organizational Behavior: An Evi-
DAFTAR RUJUKAN dence-Based Approach. New York: McGraw-Hill.
Allen, Natalie, J., Meyer, John, P. 1990. The Measurement Murphy, Gregory, Athanasou, James, King, Neville. 2002.
and Antecedents of Affective, Continuance and Nor- Job satisfaction and organizational citizenship
mative Commitment to The Organization. Journal of behaviour: A study of Australian human-service pro-
Occuptional Psychology Volume 63, Issue 1, Pages fessionals. EmeraldJournal of Managerial Psycho-
1-18, March 1990. logy, Vol. 17 Iss: 4 pp. 287–297.
Allen, Natalie, J., Meyer, John, P. 1993. Organizational com- Nurdiana, Ilfi. 2011. Kepemimpinan Islami, Organizational
mitment: Evidence of career stage effects? Journal of Citizen Behavior (OCB), dan pengaruhnya terhadap
Business Research Volume 26, Issue 1, January 1993, kinerja karyawan di Universitas Islam Negeri Maulana
Pages 49-61. Malik Ibrahim Malang.Tidak dipublikasikan.
Al-Qur’anul Karim. Desertasi. Surabaya: Universitas Airlangga.
An-Nawawi, Imam.2005. Terjemah Hadits Arba’in Nawai. Nurdiana, Ilfi. 2012. OCB dalam Islam. Jurnal Ilmu Ekonomi
Ebook. Surabaya: Aw Publisher. dan Sosial, Jilid 1, Nomor 2, November 2012, hlm.141-
Bakar, Bahrun Abu. 2000. Tafsir Ibnu Katsir juz 6. Bandung: 148.
Penerbit Sinar Baru Algensindo. Organ, D.W. 1997. Organizational Citizenship Behavior: It’s
Chang, Pao-Ling. 2005.An Analysis of Factors That Effect Construct Clean-Up Time. Human Performance, 10(2),
Organizational Citizenship Behavior in Taiwan. Dis- 85-97.
sertation. Nova Southeastern University 2005. Ortiz, Maria Zayas, Rosario, Ernesto, Marquez, Eulalia,
Foote, David, Tang, Thomas Li-Ping. 2008. Job satisfac- Gruneiro, Pablo Colon. 2015. Relationship between
tion and organizational citizenship behavior (OCB): organizational commitments and organizational citi-
Does team commitment make a difference in self-di- zenship behaviour in a sample of private banking
rected teams? Emerald Insight Management Deci- employees. International Journal of Sociology and
sion, Vol. 46 Iss 6 pp. 933–947. Social Policy, Vol. 35 Iss 1/2 pp. 91–106.
Fraga, Deonisio Gonzaga Meles; Sudiro, Achmad; Podsakof, Philip M., MacKenzie, Scott, B., Paine, Julie
Surachman; dan Noermijati. 2015. Organizational Com- Beth., Bachrach, Daniel, G. 2000. OCB: Critical Review
mitment and Job Satisfaction as a Mediator the Effect of the Theoritical and Empirical Literature and Sug-
of Leadership Style on Organizational Citizenship gestions for Future Research. Journal of Manage-
Behavior of Employees. Australian Journal of Basic ment 2000 volume 26 No. 3.
and Applied Sciences, 9(31) September 2015, Pages: Podsakoff, N.P., Whiting, S.W., Podsakoff, P.M., and Blume,
498-508. B.D. 2009. Individual-and Organizational-Level Con-
Fu Hui, Li Yaoqi , Duan Yanhong. 2014. “Does employee- sequences of Organizational Citizenship Behaviors:
perceived reputation contribute to citizenship behav- A Meta Analysis. Journal of Applied Psychology,
ior?: The mediating role of organizational commit- 94, 122-141.
ment”, International Journal of Contemporary Hos- Robbins, S.P. 1996. Perilaku Organisasi. Jakarta:
pitality Management, Vol. 26 Iss: 4, pp.593–609. Prenhallindo.

TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN: 1693-5241 755


Nur Ahmad Budi Yulianto, Noermijati, Achmad Sudiro

Salehi, Moslem and Gholtash, Abbas. 2011. The Relation- Economics and Administrative Sciences Y. 2013,
ship Between Job Satisfaction, Job Burnout and Or- Vol.18, No.1, pp.243-269.
ganizational Commitment With The Organizational Ünal, Ömer Faruk. 2013. Relationship Between The Facets
Citizenship Behavior Among Members Of Faculty In of Job Satisfaction and The Dimensions of Organiza-
The Islamic Azad University-First District Branches, tional Citizenship Behavior: Mediating Role of Orga-
in Order To Provide The Appropriate Model. Journal nizational Commitment. The Journal of Faculty of
Procedia Social and Behavioral Sciences 15 (2011) Economics and Administrative Sciences Y.2013,
306–310. Vol.18, No.1, pp.243-269.
Sani, Achmad. 2013. Role of Procedural Justice, Organiza- Wibowo, Ugung D.A., Iskandar, Tb. Zulrizka, and
tional Commitment and Job Satisfaction on job Per- Prathama, A. Gimmy. 2013. Organizational Commitment
formance: The Mediating Effects of Organizational as Mediator of Antecendents of Organizational Citi-
Citizenship Behavior. International Journal of Busi- zenship Behavior in Sharia Organization. Interna-
ness and Management; Vol. 8, No. 15; 2013 Cana- tional Conference on Economics, Education and
dian Center of Science and Education. Humanities (ICEEH’14) Dec. 10-11, 2014 Bali (Indo-
Solihin, Mahfud dan Ratmono, Dwi. 2013. Analisis SEM- nesia).
PLS dengan WarpPLS 3.0 untuk Hubungan Zeinabadi dan Salehi. 2011. Role of Procedural Justice,
Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Trust, Job Satisfaction, and Organizational Commit-
Yogyakarta: Penerbit Andi. ment in Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Sukamto, Imam. 2015. [Online]https://m.tempo.co/read/ of Teachers: Proposing A Modified Social Exchange
news/2015/04/07/090655987/memprihatinkan-upah- Model. Jurnal Procedia - Social and Behavioral
buruh-indonesia-paling-rendah. [11 April 2015] Sciences 29 (2011) 1472 – 1481.
Trito, (2005). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Zeinabadia, Hassanreza. 2010. Job Satisfaction and Orga-
Manusia. Yogyakarta: Tugu Publiser. nizational Commitment as Antecedents of Organiza-
Ünal, Ömer Faruk. 2013. Relationship Between The Facets tional Citizenship Behavior (OCB) of Teachers.
of Job Satisfaction and The Dimensions of Organiza- Elsevier Procedia Social and Behavioral Sciences
tional Citizenship Behavior: Mediating Role of Orga- 5 (2010) 998–10.
nizational Commitment. The Journal of Faculty of

756 JURNAL APLIKASI


Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 4 | DESEMBER 2016

Anda mungkin juga menyukai