Seperti yang dikutip dari sheknows, probiotik adalah mikroorganisme (termasuk ragi) yang baik dan dapat
meningkatkan kesehatan seseorang. Probiotik ditemukan dalam beberapa jenis makanan tertentu,
termasuk makanan fermentasi.
Dalam tubuh manusia sendiri, terdapat bakteri baik dan buruk, untuk itu diperlukan keseimbangan untuk
kesehatan yang optimal. Menambahkan sejumlah probiotik dalam tubuh dan menu makan Anda, akan
memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan fungsi usus dan membantu mempertahankan
sistem kekebalan tubuh.
Peneliti di International University di Barcelona Spanyol juga berhasil menemukan efek probiotik pada
radang gusi, bau mulut dan perkembangan rongga mulut. Probiotik menunjukkan hasil yang positif, untuk
meningkatkan kesehatan mulut baik dikonsumsi sendiri atau sebagai bagian dari formula.
"Orang-orang yang mengonsumsi susu probiotik selama 7 bulan menunjukkan penurunan gigi berlubang.
Kami juga telah mengamati ketika probiotik diberikan langsung ke gusi. Hal tersebut memang
menunjukkan penurunan penyakit gusi dan periodontal juga," kata Denise Cole, seorang ahli diet di Klinik
Cleveland seperti dilansir dari FoxNewsHealth.
1. Yogurt
Kandungan bakteri baik di dalam yogurt bukan cuma menguntungkan pencernaan tapi juga bisa
melangsingkan hingga mempercantik kulit. Yogurt mungkin merupakan sumber probiotik yang
paling dikenal di dunia.
2. Tempe
Tempe bisa menjadi lauk untuk teman makan nasi, bisa juga menjadi cemilan. Anda bisa
menggoreng, membakar, atau menumisnya, semuanya lezat. Meskipun harganya murah, tempe
sangat bergizi. Makanan yang mengandung vitamin B12 ini bisa menjadi pengganti daging,
sementara kandungan probiotiknya bisa menyehatkan pencernaan.
3. Susu kedelai
Kedelai sendiri pada dasarnya mengandung beberapa manfaat probiotik. Beberapa produk susu
kedelai yang tersedia di pasaran sekarang ini telah menambahkan kadar bakteri aktifnya. Seperti
juga saat membeli yogurt, pastikan pada label kemasan tertera informasi “live and active
cultures”.
4. Sup miso
Salah satu hidangan Jepang ini merupakan sup yang dibuat dari kaldu sayuran, dengan isi berupa
tofu dan sedikit sayuran. Secara keseluruhan menjadi hidangan yang rendah kalori, namun kaya
akan probiotik dan protein. Sup miso jauh lebih sehat daripada sup krim, apalagi yang kemasan
kaleng siap saji.
5. Teh kombucha
Jenis teh ini biasanya bisa diperoleh di toko-toko makanan kesehatan. Kombucha sendiri
termasuk teh hitam yang diketahui dapat meningkatkan energi dan membantu melancarkan
sistem pencernaan. Anda bisa menyajikannya panas maupun dingin.
6. Kefir
Teksturnya lebih encer dan rasanya lebih asam daripada yogurt, sehingga Anda mungkin akan
menilainya lebih mirip susu asam daripada yogurt. Dari kefir Anda juga bisa mendapatkan
manfaat probiotik dan vitamin untuk pencernaan. Sama seperti yogurt, sebaiknya Anda
mengonsumsi kefir yang tawar. Tambahkan buah-buahan atau kacang untuk memberikan cita
rasa yang berbeda.
7. Susu
Ada beberapa produk susu di pasaran yang belakangan ini menambahkan probiotik ke dalamnya.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa susu probiotik bisa saja menyebabkan kembung dan gas
di dalam perut, yang umumnya terjadi pada anak-anak dan kaum lanjut usia.
8. Acar
Ketika Anda membeli nasi goreng, mi goreng, atau hidangan China yang diberi tambahan acar,
jangan langsung membuangnya karena tidak suka. Ada juga kok, acar yang tidak terlalu asam
-bahkan cenderung manis- sehingga bisa dikudap langsung. Acar mengandung cukup banyak
jumlah probiotik yang berguna untuk kesehatan pencernaan.
9. Kimchi
Ketika Anda bersantap di restoran Korea, biasanya akan disajikan berbagai pilihan kimchi
hingga semeja penuh jumlahnya. Setelah Anda puas mengudapnya, barulah hidangan utama
disajikan. Kimchi yang masih kental cita rasa Koreanya memang cenderung lebih asam dan
pedas. Namun sayuran yang difermentasi ini kaya akan vitamin, kalsium, dan probiotik, sehingga
sebaiknya tidak melewatkannya saat disajikan di atas piring Anda.
10. Sauerkraut
Hidangan khas Jerman yang bisa digambarkan sebagai acar kol ini biasanya disajikan seperti
salad, yang menemani hidangan utamanya. Anda juga bisa menambahkan sauerkraut ke dalam
hot dog atau hidangan ikan yang Anda masak.
Selain PROBIOTIK, ada istilah yang mirip yaitu PREBIOTIK. Apa itu prebiotik?
Prebiotik adalah nondigestible food ingredient yang mempunyai pengaruh baik terhadap host
dengan memicu aktivitas, pertumbuhan yang selektif, atau keduanya terhadap satu jenis atau
lebih bakteri penghuni kolon. Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat yang tidak dicerna
dan tidak diserap, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan serat pangan.
Apa itu Prebiotik dan Probiotik??? Bisakah
Didapat dari Makanan Alami???
Mo sedikit berbagi tentang prebiotik dan probiotik, semoga bisa membantu menambah
info…bwt temen2 TPG,pliss tambahin ato koreksi ya… :)
Prebiotik adalah subisatrat yang dibutuhkan oleh bakteri probiotik untuk kehidupannya,
istilah mudahnya prebiotik adalah makanan bagi bakteri probiotik
Sedangkan probiotik adalah bakteri baik yang dapat memperbaiki pencernaan manusia,
ada yang langsung terkandung di usus, ada yang berasal dari luar tubuh
Banyak berasal dari polisakarida, umumnya dari golongan oligosakarida seperti fructo
oligosakarida, raffinosa, maltulosa, dll…
Untuk dapat disebut sebagai prebiotik, syaratnya adalah harus bisa digunakan sebagai
subisatrat pendukung pertumbuhan bakteri probiotik
Banyak sekali makanan di sekitar kita yang mengandung prebiotik seperti ubi jalar,
kedelai, talas bogor, yang banyak mengandung raffinosa
Umumnya sehabis konsumsi ubi jalar atau makan kedelai atau minum susu kedelai sering
merasa kembung atau kentut2
Itu pertanda orang tersebut sensitif terhadap oligosakarida yang terkandung dalam ubi
tersebut yaitu raffinosa yang merupakan salah satu prebiotik alami
Sedangkan untuk bisa disebut sebagai probiotik, bakteri harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain
Jadi kenapa ada slogan yang digunakan oleh salah satu minuman fermentasi, *saya
minum 2*! karena memang dibutuhkan probiotik dalam jumlah besar (cont)
Untuk dapat mempertahankan kesehatan pencernaan dan membunuh bakteri jahat seperti
Salmonella, E.coli dll
Jadi antara prebiotik dan probiotik harus saling mendukung menjadi satu kesatuan untuk
mempertahankan kesehatan pencernaan
Demikian pula apabila konsumsi prebiotik tanpa jumlah probiotik yang cukup didalam
pencernaan, Tidak akan maksimal dalam mempertahankan kesehatan pencernaan
Karenanya, jangan terlalu termakan rayuan iklan, perbaiki terlebih dahulu pola makan
kita agar probiotik yang sudah ada di pencernaan kita bisa bertambah
Terlebih lagi terhadap produk yang diklaim mengandung bakteri probiotik, harap
diperhatikan beberapa hal yaitu (cont)
1. Cek apakah pola penyimpanan dan pendistribusian produk tersebut baik karena bakteri
itu sangat mudah mati hanya karena peningkatan suhu
Contohnya apabila tenyata disimpan tidak di kulkas ato ditempat bersuhu 7 derajad
celcius, dapat dipastikan banyak bakteri probiotik yang mati
Kalo banyak yang mati, maka yang diperoleh hanyalah susu fermentasi tanpa bakteri
probiotik didalamnya
2. Jumlah bakteri probiotik harus 10 pangkat 9 cfu, bisa dicek di keterangan yang
dicantumkan produk tersebut
Tulisan : “mengandung prebiotik” atau “dilengkapi dengan probiotik”, sering kita temui pada label
kemasan beberapa produk makanan dan minuman. Atau juga kita pasti pernah mendengar iklan salah
satu produk susu fermentasi yang menganjurkan untuk : “saya minum dua”. Hal ini menunjukkan bahwa
prebiotik/probiotik/sinbiotik selain diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk yang diproduksinya,
juga menjadi alat promosi, yang dapat digunakan untuk strategi pemasaran dari produknya.
Konsep probiotik diperkenalkan oleh Fuller sejak tahun 1992, sedangkan konsep prebiotik diperkenalkan
oleh Gib-son dan Robefroid pada tahun 1995. Pada saat yang sama, konsep sinbiotik, yaitu kombinasi
prebiotik dan probiotik pada suatu produk, juga diperkenalkan. Bakteri asam laktat terutama dari
kelompok bifidobakteria dan beberapa spesies laktobasili lainnya merupakan contoh-contoh mikrobiota
yang telah digunakan sebagai sumber probiotik.
Definisi umum probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari
mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu
diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara
memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan
tersebut.
Sedangkan prebiotik didefinisikan sebagai ingredien pangan yang tidak dapat dicerna dengan cara
merangsang pertumbuhan dan aktivitas mikrobiota yang menguntungkan di dalam saluran pencernaan.
Efek prebiotok dapat meningkatkan kesehatan pencernaan inang seperti dapat mencegah timbulnya
kanker usus besar karena sifat prebiotik sebagai bahan anti-radang. Prebiotik difermentasi dalam saluran
pencernaan sebagai sumber karbon dan sumber energi menjadi asam lemak rantai pendek (SCFAs)
sehingga dapat digunakan mikrobiota untuk berkembang di dalam usus besar.
Suatu ingredien pangan dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik bila memenuhi persyaratan berikut : (i)
Tidak terhidrolisis atau terserap pada saluran pencernaan bagian atas, (ii) Secara selektif dapat
menstimulir pertumbuhan bakteri yang menguntungkan pada kolon, dan (iii) Dapat menekan
pertumbuhan bakteri patogen, sehingga secara sistemik dapat meningkatkan kesehatan.
Pada umumnya senyawa oligosakarida yang tidak tercerna seperti rafinosa, fruktooligosaka-rida,
isomaltooligosakarida atau transgalakto-siloligosakarida (TOS), dan galaktosillaktosa diketahui dapat
meningkatkan jumlah bifidobakteria indigenus dan bakteri asam laktat yang terdapat di dalam saluran
pencernaan. Beberapa prebiotik seperti inulin dan oligosakarida dapat diisolasi dari sumber alami, seperti
umbi-umbian. Umumnya umbi-umbian mengandung oligosakarida dalam bentuk rafinosa dalam jumlah
tinggi.
Baru-baru ini grup peneliti yang diketuai oleh Komiyama et. al. dari perusahaan Kirin Co., Ltd.—
perusahaan Farmasi di Jepang—mengembangkan sumber prebiotik baru yang berasal dari bekatul.
Penelitian tersebut telah dipublikasikan di Scandinavian Journal of Gastroenterology edisi Agustus 2010.
Produk tersebut mereka beri nama dengan enzyme-treated rice bran foodstuff (ERF) yang kaya dengan
kandungan dietary fiber dan juga fraksi lemak.
Langkah pertama untuk mendapatkan prebiotik dari bekatul adalah dengan cara : (i) Bekatul difermentasi
dengan heat-resistant amylase untuk menghilangkan residu (sisa) fraksi pati, (ii) Fraksi tidak larut dari
bekatul difermentasi lanjut dengan enzim hemiselulase dan protease pada suhu 50°C selama satu
malam, dan (iii) Inaktivitas enzim dengan cara pemanasan, kemudian diperoleh residu yang kemudian
disebut dengan ERF, komposisi kimia ERF disajikan pada Tabel 1.
*Sumber: Komiyama et. al., 2010 (Agustus, 24). Scandinavian Journal of Gastroenterology.
**Persentase dietary fiber
Perlakuan enzim sangat efektif untuk menurunkan kandungan protein dan kandungan pati pada bekatul.
Selanjutnya perlakuan enzim sangat bermanfaat untuk meningkatkan kandungan dietary fiber karena
rusaknya struktur dinding sel bekatul. Pada Tabel 1 terlihat bahwa ERF yang dihasilkan mengandung
dietary fiber sebanyak 70 persen—42,8 persen berasal dari hemiselulosa. Jumlah dietary fiber meningkat
sebanyak 36,3 persen bila dibandingkan dengan bekatul awet yang digunakan sebagai bahan baku awal.
Produk ERF memiliki nilai water holding capacity (WHC) sehingga ERF dapat berkontribusi untuk
perbaikan metabolisme pencernaan terutama pada penderita diare kronis.
Pada bagian akhir penelitian Komiyama et. al. menyebutkan bahwa ERF memiliki kemampuan sebagai
bahan anti-inflamasi (anti-radang) pada colon (usus besar) yang uji menggunakan hewan percobaan.
Komiyama et. al. menyimpulkan bahwa kemampuan ERF sebagai bahan anti-inflamasi disebabkan
karena ERF memiliki kemampuannya dalam menghambat dysbiosis, menurunkan dan menekan
pertumbuhan bakteri Clostridium sp. dan Eubacterium sp.—dua spesies bakteri patogen yang ada di
dalam saluran pencernaan, meningkatkan jumlah SCFAs yang dapat berkontribusi kontribusi pada efek
anti-inflamasi, dan respon beberapa fraksi lemak ERF yang dapat meningkatkan reaksi imun pada sel.
Hasil penelitian di atas sudah memberikan gambaran yang cukup jelas, bahwa pengembangan potensi
bekatul sebagai sumber prebiotik sangat besar. Hal ini juga sekaligus bisa menjadikan bekatul sebagai
ingredien pangan yang dengan mudah dapat ditambahkan pada formulasi produk pangan lainnya.
Keunggulan bekatul sebagai sumber prebiotik, menambahkan deretan manfaat dari bekatul sebelumnya,
yaitu bahan anti-hipertensi, anti-hiperlilidemia, bahan dasar kosmestik dan kecantikan. Hal ini sudah
cukup menjadi dasar yang kuat, untuk meningkatkan citra bekatul, dan mengembangkannya sebagai
bahan baku ingredien dan/atau produk yang potensial. Peluang bagi kalangan industri/pengusaha, untuk
segera ‘menangkapnya’, dan bersiap menjadi pioneer yang sukses bersama bekatul. Sebagai konsumen
beras yang besar, bagi negeri ini penemuan akan keunggulan bekatul, diharapkan juga dapat
meningkatkan nilai tambah industri perberasan di tanah air.
Oleh: Ardiansyah, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, FTIK, Universitas Bakrie
Kenaikan dan penurunan jumlah probiotik
Meminum air PAM yang mengandung klorin dan natrium florida,
mengkonsumi makanan basi/terkontaminasi, meminum obat
antibiotik, pil KB, dan banyak obat lainnya dapat menurunkan
jumlah bakteri bersahabat di dalam usus.
Sebaliknya, mengkonsumsi makanan sumber probiotik seperti
tempe, bawang putih, pisang, susu fermentasi, dan lainnya dapat
meningkatkan jumlah bakteri bersahabat