Anda di halaman 1dari 23

TEORI DAN KONSEP

KEUANGAN DAERAH
Keuangan Daerah

Keuangan daerah berperan penting dalam


mengukur kemampuan daerah secara nyata
dalam melaksanakan otonomi daerah yang luas,
nyata dan bertanggung jawab
Azas-azas Pemerintahan
• Azas Sentralisasi : Penyelenggaraan kewenangan pemerintahan
dilaksanakan oleh pemerintah pusat sendiri tidak didelegasikan
kepada pemerintah daerah.

• Azas Desentralisasi : Terjadi pendelegasian atau penyerahan


kewenangan untuk penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan
tertentu kepada daerah atau tingkat pemerintahan yang lebih
rendah sehingga urusan tersebut kemudian sepenuhnya menjadi
urusan rumah tangga daerah yang bersangkutan dan tidak lagi
menjadi kewenangan pemerintah pusat atau tingkatan pemerintahan
yang lebih tinggi.
Azas-azas Pemerintahan (2)

Azas Dekonsentrasi : Dengan Azas ini berarti urusan-urusan yang


menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam pelaksanaannya
ditangani oleh aparat pusat yang berada didaerah, instansi vertikal.

Azas Tugas Perbantuan : Dalam Azas Tugas perbantuan berarti


pelaksanaan urusan-urusan tertentu yang seharusnya menjadi urusan
tingkat pemerintahan yang lebih tinggi dilakukan oleh tingkat
pemerintahan yang berada dibawahnya.
Desentralisasi Fiskal
Konsep Desentralisasi erat kaitannya dengan penyelenggaraan sistem
pemerintahan dan pelaksanaan proses pembangunan. Pelaksanaan
desentralisasi yang berwujud pada otonomi daerah merupakan gejala yang
tidak terhindarkan dan diimplementasikan oleh hampir seluruh negara di dunia
dengan segala variasinya sesuai kondisi dan karakteristiknya.

Desentralisasi fiskal  Konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah


membentuk daerah otonom dengan kewenangan untuk mengatur, mengurus, dan
membiayai rumah tangganya sendiri.

Kemampuan suatu daerah memberikan pelayanan kepada masyarakat


bergantung pada kemampuan pendapatannya
Sekilas tentang Otonomi Daerah
UU No. 32 Thn 2004
Otonomi Daerah :
kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur & mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dg Peraturan Per-UU-an

Daerah Otonom (Daerah) :


kesatuan masyarakat hukum yg mempunyai batas Daerah tertentu berwenang
mengatur & mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan NKRI
Pendekatan yang Memadukan Pembagian Fungsi Pemerintahan
dan Sumber Pembiayaan

1. Kepada daerah diberikan sumber-sumber keuangan terlebih dahulu baru


berdasarkan sumber-sumber keuangan yang telah dimilikinya kepada daerah
diserahkan fungsi-fungsi atau tugas-tugas tertentu untuk dilaksanakan ( Function
Follow Money)

2. Fungsi-Fungsi atau tugas-tugas pemerintahan antara pemerintah pusat dan


pemerintah daerah dibagi terlebih dahulu baru kemudian kepada daerah diberikan
sumber-sumber keuangan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi-fungsi yang
telah diberikan terlebih dahulu ( Money Follow Function)
Pembagian Daerah di Indonesia :

1. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam daerah


Propinsi, daerah Kabupaten,dan daerah Kota yang bersifat Otonom.

2. Dalam rangka pelaksanaan azas Desentralisasi dibentuk dan disusun


Daerah Provinsi, Daerah Kota dan Daerah Kabupaten yang berwenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa sendiri berdasarkan apresiasi masyarakat.
Beberapa Jenis Alokasi Keuangan Pusat-Daerah

• Alokasi Anggaran
• Penambahan Modal
• Bagi Hasil Pajak
• Pinjaman
• Hibah atau Bantuan
Pendapatan Transfer Antar Pemerintahan
di Indonesia
1. Transfer Pemerintah Pusat :
1. Dana Perimbangan
2. Dana Otonomi Khusus
3. Dana Keistimewaan
4. Dana Desa

2. Transfer Antar daerah :


1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak

2. Bantuan Keuangan.
Penerimaan Daerah
( UU No. 32 & 33 Thn 2004 )

PENERIMAAN DAERAH

PENDAPATAN DAERAH PEMBIAYAAN

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah.


Penerimaan Pinjaman Daerah.
Dana Perimbangan.
Dana Cadangan Daerah.
Lain2 Pendapatan.
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
Komponen Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pendapatan Pajak Daerah
• Pajak Hotel, Restoran, dll
b) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
• Bagian Laba atas penyertaan modal pada BUMD, dll
c) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
• Hasil Penjualan Aset Daerah yang tidak dipisahkan, Penerimaan jasa giro, Denda Pajak
2. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak
b) Dana Alokasi Umum
c) Dana Alokasi Khusus
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
a) Pendapatan Hibah
• Hibah Dana BOS
b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
• Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
c) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
• DID, Dana Desa, dll
d) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
• Bantuan Keuangan dari Provinsi
DANA BAGI HASIL

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang


dialokasikan kepada DAERAH berdasarkan angka
persentase untuk mendanai kebutuhan DAERAH
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

100
Dana Bagi Hasil

• Bersumber dari Pajak


1. Pajak Bumi dan Bangunan - P3
2. Cukai Hasil Tembakau
3. Pajak Penghasilan
• Bersumber dari Sumber Daya Alam
1. Kehutanan
2. Mineral dan Batu Bara
3. Pertambangan Minyak dan Gas Alam
4. Panas Bumi
5. Perikanan
DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu


transfer dana pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah yang bersumber dari pendapatan APBN,
yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
ALOKASI DAU
1. DAU dialokasikan untuk daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
2. Besaran DAU ditetapkan sekurang-kurangnya
26% dari Pendapatan Dalam Negeri (PDN) netto
yang ditetapkan dalam APBN.
3. Proporsi DAU untuk daerah provinsi dan
kab/kota ditetapkan sesuai dengan imbangan
kewenangan antara provinsi dan kab/kota.
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang


bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional.
Dana Alokasi Khusus (2)
DAK Fisik

• DAK Reguler Bidang Pendidikan SD, SMP, SKB PAUD, Bidang


Kesehatan dan KB, Bidang Sanitasi, Bidang Jalan dll

DAK Non Fisik

• BOP PAUD, Tunjangan Profesi Guru, Tambahan Penghasilan


Guru, BOP Kesehatan, BOP KB, dll

DAK Penugasan

• Bidang Penguatan Intervensi Stunting, Bidang Peningkatan


Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bidang Irigasi,
Bidang Industri Kecil dan Menengah
Contoh Struktur APBD
Pemerintah Kota X
Rencana Pembangunan Nasional-Daerah
Sekilas tahapan penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Sebagai Pengingat
• APBN ditetapkan dengan Undang-Undang
• Rincian Pendapatan dan Belanja APBN ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah

• APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah


• Rincian Pendapatan dan Belanja APBD ditetapkan
dengan Peraturan Gubernur untuk Pemerintah
Provinsi, Peraturan Bupati untuk Kabupaten, dan
Peraturan Walikota untuk Kota.

Anda mungkin juga menyukai