masa menopause, osteoporosis juga dapat terjadi pada pria, wanita yang berusia lebih
muda, dan anak-anak. Kekurangan kalsium diperkirakan menjadi penyebab kasus-
kasus osteoporosis di Indonesia.
Pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang memengaruhi kekuatan tulang atau
kadar hormon, seperti konsumsi prednisolon berkepanjangan.
Kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, seperti rheumatoid
arthritis, penyakit paru obstruktif kronis/COPD (chronic obstructive pulmonary disease), dan
penyakit Crohn.
Jika Anda telah mengalami keretakan tulang, terdapat beberapa cara yang dapat membantu Anda
untuk pulih. Misalnya perawatan dengan mandi air hangat atau menyiapkan kantong kompres
dingin. Relaksasi juga bisa membantu proses pemulihan.
Tanyakan kepada dokter tentang cara menjalani hidup dengan osteoporosis dalam jangka
panjang. Selain itu, cobalah untuk bertukar pikiran dengan konselor terlatih, psikolog, atau
penderita lain.
Osteoporosis terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun tanpa diiringi gejala yang jelas.
Kondisi ini biasanya baru terdeteksi setelah seseorang mengalami keretakan tulang.
Dengan osteoporosis, tulang menjadi keropos dan rentan untuk retak akibat berkurangnya
kepadatan tulang. Jika Anda mengidap penyakit ini, terbentur atau terjatuh dari posisi duduk atau
berdiri, membuat tulang Anda berisiko untuk retak.
Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terjadi keretakan tulang. Jika
Anda merasakan sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang, ini bisa saja gejala
osteoporosis. Kondisi ini juga dapat berdampak kepada pernapasan Anda akibat terbatasnya
ruang untuk paru-paru mengembang.
Gejala osteoporosis yang dapat terlihat jelas adalah postur punggung bungkuk yang sering
terlihat pada orang lanjut usia. Postur ini terjadi karena pengeroposan pada tulang belakang yang
membuat tulang punggung sulit untuk menahan berat tubuh.
Cedera yang umum terjadi pada penderita osteoporosis adalah keretakan pada tulang punggung,
tulang pangkal paha, dan pergelangan tangan.
Keretakan tulang pada orang lanjut usia bisa menjadi masalah serius, tergantung pada bagian
tubuh manakah keretakan tersebut terjadi. Misalnya dalam kasus keretakan tulang pangkal paha,
kebebasan bergerak bisa terhambat dan bahkan bisa berujung pada kelumpuhan permanen.
Dalam kasus osteoporosis yang parah, batuk atau bersin ringan saja dapat menyebabkan
keretakan pada tulang rusuk atau salah satu bagian dari tulang belakang.
Saat muda, tulang manusia beregenerasi dengan cepat serta berada dalam kondisi paling padat
dan kuat. Namun seiring pertambahan usia, tulang lama tidak segera tergantikan dengan tulang
baru dan tidak lagi bertumbuh. Hal ini membuat tulang secara perlahan menjadi lebih rapuh dari
waktu ke waktu. Makin tua, kepadatan tulang Anda menjadi makin berkurang. Tulang menjadi
melemah, keropos, dan lebih rentan retak.
Menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim) sebelum usia 45, terutama jika
kedua ovarium juga diangkat.
Pengaruh hormon pada osteoporosis yang diidap pria tidak sesignifikan pada wanita. Meski
demikian, diperkirakan tetap ada hubungan antara osteoporosis dengan hormon testosteron yang
membantu menjaga tulang tetap kuat. Hal ini diindikasikan oleh risiko osteoporosis yang
meningkat pada pria dengan kadar testosteron rendah walaupun pria terus memproduksi hormon
testosteron hingga usia tua.
Dalam setengah kasus penderita pria, penyebab osteoporosis tidak diketahui dengan pasti
sedangkan setengahnya bisa disebabkan oleh:
Konsumsi obat-obatan seperti glukokortikoid atau obat-obatan steroid selama lebih dari
tiga bulan.
Kondisi yang menyebabkan kadar testosteron lebih rendah dari kadar normal
(hipogonadisme).
Riwayat orang tua yang pernah mengalami retak tulang pangkal paha atau mengidap
osteoporosis.
Ukuran tubuh yang lebih kecil menyebabkan berkurangnya kadar massa tulang yang
berdampak kepada kepadatan tulang seiring bertambahnya usia.
Kekurangan konsumsi
Penyakit osteoporosis kerap baru terdiagnosis setelah terjadi keretakan tulang. Pemeriksaan
dengan rontgen atau sinar-X berguna untuk mengidentifikasi keretakan tulang, tapi bukanlah
metode yang tepat untuk mengukur kepadatan tulang. Jika Anda berisiko tinggi terkena
osteoporosis, Anda disarankan untuk memeriksa kepadatan tulang dengan pemindaian DEXA
(absorpsiometri sinar X dengan energi ganda).
Di atas Standar Deviasi (SD) (-1) berarti normal Antara SD (-1) dan (-2,5)
diklasifikasikan sebagai osteopenia. Osteopenia adalah kondisi saat kepadatan tulang lebih
rendah dari rata-rata, tapi belum serendah tulang osteoporosis,
Di bawah SD (-2,5) dikategorikan sebagai osteoporosis. Pemindaian DEXA dapat
mendiagnosis osteoporosis, tapi hasil BMD bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
risiko keretakan tulang Anda. Dokter juga akan memperhitungkan usia, jenis kelamin, dan
berbagai cedera yang Anda alami sebelumnya untuk menentukan apakah Anda membutuhkan
perawatan untuk osteoporosis.
International Osteoporosis Foundation (IOF) mendeteksi bahwa akses terhadap fasilitas pindai
DEXA scan menjadi persoalan utama di Indonesia. Setengah dari jumlah total mesin DEXA
yang ada hanya berada di Jakarta. Harga pemeriksaan tes DEXA yang berkisar Rp 700.000 juga
relatif sulit terjangkau oleh kebanyakan orang Indonesia. Hal ini juga membuat angka pasti
jumlah penderita osteoporosis di Indonesia sulit diketahui. Pemeriksaan yang lebih umum
dilakukan adalah dengan ultrasound, tapi standarisasinya masih dipertanyakan.
Jaga tubuh Anda tetap bugar dan sehat dengan olahraga dan mengatur pola makan. Tubuh
yang aktif dapat membantu Anda tetap bebas bergerak dan mengurangi risiko terjatuh serta
mengalami keretakan tulang.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mulai sulit berjalan atau sulit berdiri dengan
tegap. Dokter akan mendiskusikan tindakan pencegahan agar Anda tidak cedera saat beraktivitas.
Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan penyebab cedera seperti kualitas
penglihatan, penggunaan obat-obatan, serta kekuatan otot dan keseimbangan.
Mengalami keretakan tulang karena jatuh adalah risiko yang akan terjadi ketika Anda
menua. Meski demikian, kondisi ini bukan tidak bisa dihindari. Ada hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko retak tulang yang dapat terjadi akibat jatuh.
Mengenal Pengobatan untuk Osteoporosis
Jika tulang Anda mengalami keretakan atau Anda seorang penderita osteoporosis, Anda
memerlukan penanganan yang dapat mengurangi risiko terjadinya keretakan yang lebih parah di
masa mendatang.
Pilihan penanganan osteoporosis yang akan diberikan ditentukan berdasarkan usia, kepadatan
tulang, dan faktor risiko keretakan.
Anda mungkin tidak memerlukan atau menginginkan obat-obatan untuk mengobati osteoporosis,
tapi Anda tetap perlu menjaga tercukupinya kadar kalsium dan vitamin D. Dokter mungkin akan
menyarankan perubahan pola makan dan konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan ini.
Jika Anda tidak mendapat cukup kalsium dalam pola makan Anda, tanyakan tentang
kemungkinan konsumsi suplemen kalsium. Untuk mencegah keretakan tulang atau pengobatan
osteoporosis, Anda memerlukan dosis kalsium sebanyak 1,2 gram per hari dan vitamin D
sebanyak 20 mikrogram. Dosis ini hanya bisa didapatkan terutama dari obat-obatan yang
diformulasikan dalam resep dokter.
Bisphosphonate
Obat yang menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko keretakan ini biasa diberikan dalam
bentuk tablet atau suntikan. Bisphosphonate bekerja dengan memperlambat laju sel-sel yang
meluruhkan tulang (osteoclast). Ada beberapa bisphosphonate berbeda seperti alendronate,
etidronate, ibandronate, risedronate, dan asam zolendronic. Selalu ikuti petunjuk penggunaan
obat yang diberikan dokter mengenai dosis dan cara konsumsi yang benar.
Iritasi pada kerongkongan, kesulitan menelan, dan sakit perut bisa menjadi efek samping yang
timbul dari mengonsumsi bisphosphonate meski belum tentu terjadi pada setiap orang. Efek
samping lain yang sangat jarang terjadi adalah nekrosis pada rahang.
Strontium ranelate
Strontium ranelate dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang dilarutkan dalam air. Obat ini bisa
menjadi alternatif jika penggunaan bisphosphonate dirasa tidak cocok. Strontium ranelate
memicu sel-sel yang membentuk jaringan tulang yang baru (osteoblasts) dan menekan kinerja
sel-sel peluruh tulang. Efek samping yang mungkin timbul pada konsumsi strontium ranelate
adalah mual dan diare.
Obat-obatan yang Bersifat Hormon
Pengobatan hormon meliputi pemberian SERMs, terapi penggantian hormon, testosteron,
hormon paratiroid, dan kalsitonin.
kram kaki
Kalsitonin
Kalsitonin adalah hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar tiroid. Hormon ini
memperkuat kepadatan tulang dengan menghambat sel-sel yang meluruhkan tulang.
Kalsitonin atau salcatonin dikonsumsi tiap hari dalam bentuk semprotan yang dihirup atau
suntikan. Efek samping yang umum dari pengobatan ini adalah mual, muntah, dan diare.
Pencegahan
Kekuatan tulang dan tingkat potensi risiko terhadap osteoporosis ditentukan oleh gen Anda.
Namun faktor gaya hidup seperti pola makan dan olahraga juga dapat berdampak kepada
seberapa sehat kualitas tulang Anda. Pencegahan osteoporosis akan memberikan Anda infomasi
tentang olahraga-olahraga sederhana yang dapat Anda lakukan.
Olahraga 2–3 jam tiap pekan
Penderita osteoporosis sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan
sebelum melakukan olahraga untuk memastikan apakah aktivitas tersebut tepat untuk dilakukan.
Setiap pekan, orang dewasa harus melakukan setidaknya sekitar 2- 3 jam olahraga dengan
intensitas menengah, seperti bersepeda atau jalan cepat. Peregangan otot hendaknya dilakukan
paling tidak 2-3 hari dalam seminggu, termasuk pada bahu, lengan, pinggang, tungkai,
punggung, perut, dan dada.
Melatih kaki dan lutut
Latihan menggunakan beban dalam berat yang tidak berlebihan sangat penting untuk
meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Aktivitas menyangga
beban adalah olahraga yang melatih kaki dan lutut Anda untuk menopang massa tubuh. Olahraga
seperti lari, melompat, menari, dan aerobik bermanfaat menguatkan otot, ligamen, dan sendi.
Orang yang berusia di atas 60 tahun juga dapat memperkuat tulang mereka dengan olahraga,
seperti jalan cepat atau bermain badminton berdurasi pendek. Saat berolahraga, gunakan sepatu
yang mampu meminimalkan risiko cedera pada pergelangan kaki.
Latihan kekuatan tulang
Latihan ketahanan meliputi gerakan-gerakan seperti push-up, angkat berat, atau latihan angkat
beban menggunakan peralatan di pusat kebugaran. Tarikan yang dilakukan otot tendon terhadap
tulang dapat meningkatkan kekuatan tulang. Tanyakan cara penggunaan alat-alat tersebut kepada
instruktur untuk menghindari cedera.
Menerapkan pola makan sehat
Jika gaya hidup atau pola makan membuat Anda kekurangan vitamin D, Anda dapat
mengonsumsi suplemen vitamin D. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium yang
diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. Vitamin D dapat ditemukan dalam kuning telur,
susu kedelai, dan hati sapi.
Untuk orang dewasa, direkomendasikan untuk mengonsumsi 15 mikrogram vitamin D tiap hari.
Kalsium juga penting untuk menjaga kekuatan tulang. Kadar konsumsi minimal kalsium yang
direkomendasikan tiap hari adalah 1000 miligram. Kalsium juga dapat ditemukan pada beberapa
makanan, seperti tahu, tempe, kacang merah, dan ikan sardin.
Menjaga pola makan yang seimbang dapat menjauhkan Anda, tidak hanya dari risiko
osteoporosis, namun juga penyakit jantung, diabetes, hingga berbagai jenis kanker.
Bersahabat dengan sinar matahari pagi
Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami.
Usahakan agar kulit terkena sinar matahari selama paling tidak 10 menit sebelum menggunakan
tabir surya. Lakukan ini di pagi hari sebelum jam 9. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan
kalsium di dalam tubuh. Proses tersebut membantu memperkuat gigi dan tulang yang pada
akhirnya dapat mencegah osteoporosis.
Menghentikan kebiasaan buruk
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol juga dapat melindungi Anda
dari osteoporosis. Rekomendasi maksimal mengenai konsumsi alkohol oleh wanita adalah 2
kaleng bir dan oleh pria sebanyak 2,5 kaleng bir dengan kadar alkohol 4,7 persen.