SKRIPSI
Oleh :
PENDAHULUAN
1
Hinaya. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Federal Internasional Finance Cabang Palopo. Jurnal Of Economic, Management And
Accounting. , Vol.1, No.1, Maret 2018
1
2
2
Teman Koesmono. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah Di
Jawa Timur, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, (September 2005), h.171-188.
3
terbaik mereka, guna menjaga nama baik perusahaan, mencapai kepuasan dan
memiliki kepercayaan konsumen. Karena dalam perusahaan jasa transportasi,
keselamatan, kepercayaan dan kepuasan pelanggan adalah hal yang sifatnya wajib
untuk dicapai. Seperti halnya PT Kereta Api (Persero) yang merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi. Dalam perusahaan ini
para pegawai memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda tetapi
mempunyai satu kesamaan yaitu semangat yang tinggi dalam bekerja untuk
mencapai tujuan perusahaan.
B. Identifikasi Masalah
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran dari hasil penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
A. Deskripsi Teori
1. Sistem Pengendalian Manajemen
a. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya merupakan suatu sistem
yang dipergunakan manajemen dalam membangun masa depan organisasi. Sistem
pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para
manajer untuk mengarahkan para anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan
organisasi secara efektif dan efisien sesuai strategi pokok yang telah ditentukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.3
3
Imas Purnamasari, Hubungan Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Dan Proses
Sistem Pengendalian Manajemen Dengan Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero), Fokus Ekonomi, Vol. 4 No. 1, (Juni 2009), h. 27 – 43
4
Karsam Sunaryo, Sistem Pengendalian Manajemen Dan Perilaku Disfungsional, 2018
5
Mulyadi, Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen, Jakrta: Salemba Empat,
2007, h. 884
6
7
t q=è èy ÿ
ÇÊËÈ b ø ?s $Bt b
t qHç >s èô ƒt ÇÊ È û
t ü6Î FÏ ».x $BY #•t .Ï
Kaitan controling dengan ayat ini adalah pengawasan terhadap diri sendiri
supaya senantiasa melakukan kebaikan dan tidak melakukan kemungkaran.
Karena kehidupan kita selalu diawasi oleh malaikat.
8
Peni Sawitri, Interksi Budaya Dan Organisasi Dengan Sistem Pengendalian Manajemen
Terhadap Kinerja Unit Bisnis Industri Manufaktur Dan Jasa, Jurnal Manajamen Dan
Kewirausahaan, Vol. 13, No. 2, September 2011
9
Justine T. Sirait, Anggaran Sebagai Alat Bantu Bagi Manajemen, Grasindo, Penerbit PT
Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2006
10
Slamet Riyadi, Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Manufaktur Di Jawa Timur, Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.13, No. 1, Maret 2011: 40-45
9
sama, yaitu kinerja (performance) adalah cacatan yang dihasilkan dari fungsi
suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu.11
Kepuasan kerja karyawan adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat
tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhinya antara lain motivasi kerja,
kepemimpinan dan budaya organisasi/ perusahaan dapat diakomodasikan dengan
baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam suatu organisasi/perusahaan.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Dengan kata lain bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.12
t qHç >s à
ÇÊÒÈ b ô ƒã w ö d
Ÿ N è ru N
ö g
ß =n »uHå
ù &r N
ö kå Žu ùjÏ qu ‹ã 9Ï ru ( #( q=è HÏ å
x $I- E
eÊ M
× »_ e9 6
y ‘u Šy @ à 9Ï ru
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan
mereka sedang mereka tiada dirugikan”.13
11
Diana Sulianti K. L. Tobing, Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Di Sumatera Utara, Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.11, No. 1, (Maret 2009), h. 31-37
12
Ida Ayu Brahmasari, Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus
pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia), Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,
Vol.10, No. 2, (September 2008), h.124-135
13
Departemen Agama RI: Al-Qu’an Tajwid dan Terjemah. (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2012, h. 504
10
1. Motivasi
Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota
organisasi (karyawan). Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan
dapat mendorong karyawan bekerja lebih baik.
2. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai kinerja yang lebih baik. Hal demikian ternyata merupakan
syarat yang penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Tanpa bekal
pendidikan, mustahil orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat
baru didalam cara atau suatu sistem kerja.
3. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan
yang telah ditentukan.
4. Keterampilan
14
M. Manulang, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Ghalia Indonesia, medan, 1973, h.235
15
Sarita Permata Dewi, Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Spbu Yogyakarta, Jurnal Nominal, Vol.1, No.1, Tahun 2012
16
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 178
11
B. Penelitian Terdahulu
12
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Penulis Judul Penelitan Variabel Hasil
1. Feriz Andrian Pengaruh Sistem Metode Pengendalian
pengendalian kuantitatif Internal
Manajemen terhadap Variabel bebas berpengaruh positif
Kinerja Karyawan X1: Pengendalian dan signifikan
Dengan Inovasi X2: Kinerja terhadap Kinerja
Varabel Moderating Karyawan Spbu
Yogyakarta
2. Gary Hamel Evaluasi Sistem Variabel bebas Sistem pengendalian
Pengendalian Intern X1: Sistem intern berpengaruh
Terhadap Piutang Pengendalian positif dan signifikan
Pada PT Nusantara X2: Piutang terhadap piutang
Surya Sakti17 pada PT nusantara
Surya Sakti
3. Yuwinda Desentralisasi Dan Variabel Bebas Desentralisasi dan
Lempas, Sistem Akuntansi yaitu sistem akuntansi
Ventje Ilat, Manajemen X1: Desentralisasi manajemen
Harijanto Terhadap Kinerja X2:Sistem berpengaruh postif
Sabijon Manajer Pada Pt. Akuntansi dan signifikan
Sinar Galesong Manajemen terhadap kinerja
Prima Manado18 Y:Kinerja manajer pada PT.
Manajer Sinar Galesong
Prima Manado.
4. Ni Kadek Pengaruh Variabel Bebas Akuntabilitas publik,
Astini, Ni Luh Akuntabilitas Publik, yaitu sasaran anggaran
Gede Erni Kejelasan Sasaran X1: Akuntabilitas dan sistem
Sulindawati, Anggaran, Dan Publik pengendalian
Ni Kadek Sistem Pengendalian X2: Sasaran berpengaruh positif
Sinarwati Manajemen Anggaran dan signifikan
Terhadap Kinerja X3: Sistem terhadap kinerja
Manajerial Skpd Di Pengendalian manajerial.
Kabupaten Y: Kinerja
Klungkung19 Manajerial
5. Nastiti Mintje Pengaruh TQM, Variabel Bebas TQM, sistem
Sistem Penghargaan yaitu penghargaan, dan
17
Gary Hamel, Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT
Nusantara Surya Sakti, Jurnal EMBA, Vol.1 No.3 Juni 2013, h. 274-281
18
Yuwinda Lempas, Desentralisasi Dan Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja
Manajer Pada Pt. Sinar Galesong Prima Manado, Jurnal EMBA, Vol.2 No.1, (Maret 2014), h.
431-440
19
Astini, Pengaruh Akuntabilitas Publik, Kejelasan Sasaran Anggaran, Dan Sistem
Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Di Kabupaten Klungkung, e-
Journal, Vol. 2, No.1, h. 79
13
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian-kajian pustaka, penelitian ini mengambil dua variabel
yaitu sistem pengendalian manajemen dan kinerja karyawan. Penelitian ini
dilakukan dan menyebar kuisioner pada karyawan kereta api untuk memberikan
gambaran jelas pada penelitian ini maka disusunlah kerangka pemikiran seperti
gambar dibawah ini
Sistem pengendalian
Kinerja karyawan
manajemen
D. Hipotesis
20
Nastiti Mintje, Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan Dan Sistem Pengukuran Kinerja
Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Air Manado, Jurnal EMBA,Vol.1 No.3 September 2013,
h. 5
14
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian eksperimen dan survey dan data penelitian berupa angka-
angka serta analisis menggunakan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Metode survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang terhadap topik dan isu-isu tertentu untuk mendapatkan data
dari tempat tertentu yang alami dengan peneliti melakukan penelitian data
(menyebarkan kuisioner, tes, wawancara).21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi/Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilakukan di PT. Kereta Api Sumatera Utara.
Jalan Stasiun Medan.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2018
sampai Maret 2019.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No. Kegiatan Bulan dan Minggu
Desember Januari Februari Oktober
2018 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Proposal
3. Bimbingan Proposal
4. Seminar Proposal
5. Pengumpulan Data
6. Bimbingan Skripsi
7. Sidang Skripsi
21
Asep Saepul Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Aplikasi Pendidikan,
(Yogyakarta: Deepublish 2014), h. 34
15
16
22
Johar Arifin, Statistik Bisnis Terapan Dengan Miscrosoft Excel 2007,( Jakarta, PT Elex
Media Komputindo 2008), h. 69
23
Khairani, “Penelitian Geografi Terapan”, Cet.1, (Jakarta: Prenadamedia Group,2016)
h.144
17
N
n =
1 + Ne²
50
=
1 + (50) (10%)²
= 33,3 dibulatkan menjadi 33
Jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 33 responden. Hal
tersebut dikarenakan adanya pembulatan bilangan.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu yang menjadi objek pengamatan penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.24
1. Variabel bebas:
- Sistem Pengendalian Manajemen (X1)
2. Varibael terikat:
- Kinerja Karyawan (Y)
1. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat berbentuk
output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan
atau hal-hal yang dapat di inginkan organisasi.26 Setiap perusahaan perlu
melakukan penilaian kinerja para karyawannya.
Indikator kinerja terdiri dari, yaitu:
1. Ketepatan waktu
2. Tanggung jawab yang tinggi
3. Ketaatan waktu
4. Pemanfaatan sarana
2. Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan
oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar melaksanakan
strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai
tujuan organisasi, dimana sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan
proses.
Indikator sistem pengendalian terdiri dari, yaitu:
1. Alokasi hak pengambilan keputusan
2. Penggunaan standar, aturan, dan regulasi
3. Evaluasi kerja
4. Pengahargaan dan insentif.
Tabel 3.2
Skala likert
No Jawaban Nilai
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 1
Sangat Tidak Setuju (STS)
1. Observasi
Observasi ini merupakan aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Observasi dalam penelitian ini melihat kondisi atau keadaan secara
langsung tempat penelitian yaitu PT. Kereta Api Sumatera Utara
Berikut ini instrumen untuk mengukur sistem pengendalian manajemen
dan kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
4. Komunikasi dan
Informasi
5. Aktivitas
Pengawasan
2. Kinerja karyawan (y) 1. Kuantitas Hasil Skala likert
Kerja
2. Kualitas Hasil
Kerja
3. Ketepatan
Waktu
4. Pekerjaan
G. Instrumen Penelitian
Untuk menguji keabsahan instrumen (kuisioner) adalah diuji dengan
validitas dan reliabilitasnya.
1) Uji Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuisioner mampu
untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam
penelitian ini pengukuran validitas dilakukan dengan teknik korelasi product
moment. Teknik ini dikembangkan oleh karl person dan sering kali disebut teknik
korelasi person.
(∑ ) − (∑ )(∑ )
=
[ .∑ − (∑ ) ][ . ∑ − (∑ ) ]
Keterangan :
n = Banyaknya pasangan pengamatan
∑X = Jumlah pengamatan variabel x
∑Y = Jumlah pengamatan variabel y
(∑X²) = Jumlah kuadrat pengamatan variabel x
(∑Y²) = Jumlah kuadrat pengamatan variabel y
21
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas ini memiliki dua
cara untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak yaitu melalui
22
1) Jika ada pola tertentu sperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka
telah terjadi heterokedasitisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitisitas
atau homokedasitisitas.
Y = a + bx
Dimana :
Y= Variabel terikat
a= Konstanta
b = Besaran Koefisien Regresi
x = Variabel Bebas
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji t ( uji persial )
Uji statistik t pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variabel dependen. Dengan bantuan komputer program Statistical Package For
Social Sciences. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signficane level
tarafnya nyata 0,05 (α = 5% ).
√ −2
=
1− ²
Dimana :
r = korelasi xy
n = jumlah sampel
t = t hitung
24
d= 100%
Dimana :
d = koefisien determinan
r = koefisien korelasi variabel dengan variabel terikat
27
Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariante Dengan Program SPSS. (Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2011) h. 97.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Institusi
a. Sejarah PT. Kereta Api
Pada hari Jumat, tanggal 17 Juni 1864, kereta api pertama di Indonesia
lahir. Pembangunan diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg
Maatschappij(NIS) dengan rute Samarang-Tanggung. Pencangkulan tanah
pertama dilakukan di Desa Kemijen dan diresmikan oleh Mr. L.A.J.W. Baron
Sloet van de Beele. Namun jalur ini dibuka tiga tahun berikutnya, 10
Agustus 1867. Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah,
yaitu Semarang, Solo, dan Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.
Pada tahun 1869, untuk pertama kalinya, angkutan trem diperkenalkan
oleh perusahaan trem Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM), untuk
warga Batavia. Sarana penariknya berupa hewan kuda dengan lebar sepur 1.188
mm. Masa politik kolonial liberal rupanya mengakibatkan Pemerintah Belanda
enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi
perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun sayangnya, perusahaan swasta itu
tidak memberikan keuntungan berarti (apalagi NIS masih membutuhkan bantuan
keuangan dari Pemerintah Kolonial), maka Departemen Urusan Koloni
mendirikan operator KA lain, Staatsspoorwegen, yang membentang
dari Buitenzorg hingga Surabaya. Pertama dibangun di kedua ujungnya, jalur
pertama di Surabaya dibuka pada tanggal 16 Mei 1878 dan terhubung pada
tahun 1894. Selain itu, muncul juga lima belas operator KA swasta di Jawa yang
menamakan dirinya sebagai "perusahaan trem uap", namun meskipun namanya
demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.
Selain itu, muncul juga lima belas operator KA swasta di Jawa yang
menamakan dirinya sebagai "perusahaan trem uap", namun meskipun namanya
demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.
Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di Indonesia mempunyai
dua tujuan: ekonomis dan strategis. Nyatanya, syarat bantuan
25
26
c. Logo Perusahaan.
28
Dokumentasi PT. Kereta Api Sumatera Utara, Tanggal 05 Maret 2019
29
STRUKTUR ORGANISASI
PT. KERETA API
Vice President
Gambar 4.2
Struktur Organisasi PT. Kereta Api
Ada lima nilai utama yang harus dijunjung tinggi oleh semua insan PT Kereta
Api Indonesia (PERSERO), yaitu:
a. Integritas
Bertindak sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik
perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan
diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten
walaupun sulit untuk melakukannya.
b. Profesional
Memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang
terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,
mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan kepada orang lain.
c. Keselamatan
Memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau
menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko
yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan
dari kemungkinan terjadi kerugian.
d. Inovasi
Selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan
perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif
untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
e. Pelayanan Prima
Memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu
yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan
dengan memenuhi 6A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude
(Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action
(Tindakan) dan Accountability (Tanggung Jawab).
32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tabel 4.3
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
3. Penyajian Data
Berikut ini penulis akan menyajikan tabel frekuensi hasil skor jawaban
responden dari angket yang penulis sebarkan. Diantaranya dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Deskripsi hasil analisis persentase jawaban responden tentang variabel sistem
pengendalian manajemen (X1).
Tabel 4.4
Skor Angket Untuk Variabel Sistem Pengendalian Manajemen
Alternatif Jawaban
SS S KS TS STS Jumlah
No F % F % F % F % F % F %
1 13 39,3 20 60,6 - - - - - - 33 100
2 10 30,3 22 66,6 1 3,3 - - - - 33 100
3 18 54,5 15 45,5 - - - - - - 33 100
4 10 30,3 23 69,6 - - - - - - 33 100
5 17 51,5 16 48,4 - - - - - - 33 100
6 16 48,4 17 51,5 - - - - - - 33 100
7 13 39,3 20 60,6 - - - - - - 33 100
8 15 45,5 18 54,5 - - - - - - 33 100
9 15 45,5 18 54,5 - - - - - - 33 100
10 15 45,5 18 54,5 - - - - - - 33 100
11 11 33,3 22 66,6 - - - - - - 33 100
12 15 45,5 18 54,5 - - - - - - 33 100
13 8 24,5 25 75,5 - - - - - - 33 100
14 17 51,5 16 48,4 - - - - - - 33 100
15 11 33,3 19 57,5 3 10 - - - - 33 100
Unstandardized Residual
N 33
a
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .093
Negative -.122
Kolmogorov-Smirnov Z .699
Smirnov Test. Dimana signifikan 0,712>0,05 level signifikan (α) sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Hasil uji One-Sample Kolmogorov Smirnov Test diatas juga didukung oleh
hasil analisis grafiknya histogram maupun grafik normal probability plot-nya
seperti gambar dibawah ini:
2. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel
independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir dasar
pengambilan keputusannya yaitu: untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel
independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir dasar
pengambilan keputusannya.
45
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Sistem
Pengedalian .874 .075 .902 1.000 1.000
Manajemen
3. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.2
Tabe 4.11
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1(Constant) 7.698 5.004 1.538 .134
Sistem Pengendalian
.874 .075 .902 11.604 .000 1.000 1.000
Manajemen
a. Dependent Variable: Kinerja
Karyawan
a = 7,698
bX = 0,874
Y = a +bX
Y = 7,698 + 0,874
Keterangan :
a = Konstanta
d. Uji Hipotesis
1. Uji t (persial)
Tabel 4.12
Hasil Uji T (persial)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1(Constant) 7.698 5.004 1.538 .134
Sistem Pengendalian
.874 .075 .902 11.604 .000 1.000 1.000
Manajemen
a. Dependent Variable: Kinerja
Karyawan
Tabel 4.13
Hasil Uji Dertiminasi
b
Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 .902 .813 .807 2.088
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Manajemen
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Manajemen (X). Sementara sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi oleh variabel yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
a. Interpretasi Hasil Analisis Data
Hasil pengujian terlihat bahwa variabel bebas memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat. Lebih rinci hasil analisis dari pengujian tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh positif
dan signifikan antara variabel X (Sistem Pengendalian Manajemen) terhadap
variabel Y (Kinerja Karyawan) menyatakan nilai thitung 11,604 dengan derajat
kebebasan (dk) n-1 = 33-1 = 32 adalah 1.697 ttabel, hal ini dilihat dari nila t nilai
0,000<0,05 dan nilai thitung 11,604 > 1.697 ttabel, menunjukkan H0 ditolak dan Ha
diterima, berarti Sistem Pengendalian Manajemen berpengaruh secara signifikan
terhadap Kinerja Karyawan pada taraf 0,05. Kontribusi pengaruh (R) sistem
pengendalian manajemen terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,813 atau
81,3% menunjukkan sekitar 34,2% variabel Kinerja Karyawan (Y) dipengaruhi
oleh Sistem Pengendalian Manajemen (X) sementara sisanya sebesar 18,7%
dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Feriz Andrian (2016) menunjukkan
bahwa sistem pengendalian manajemen positif berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan, hasil ini ditunjukkan dengan data statistik yang telah diolah
dimana nilai signifikan lebih dari alpha 0,05 dengan koefisien 0,678 atau 67,8%.
Variabel-variabel lain yang mengindikasikan mempengaruhi minat berwirausaha
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Deskripsi Data
Data penelitian ini, penulis menggunakan data dalam bentuk angket
menggunakan 33 karyawan sebagai responden dengan mayoritas berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 23 orang (69,7%) dan perempuan sebanyak 10 orang (30,3%).
Frekuensi responden berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 23 orang (69,7%),
responden usia dari 30-40 tahun sebanyak 9 orang (27,3%), dan responden berusia
lebih dari 40 tahun sebanyak 1 orang (3,0%). Mayoritas responden pendidikan
50
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kereta Api Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengendalian
Manajemen berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan hal ini didasarkan
pada hasil Uji t 11,604 > 1.697 nilai dengan sig 0,000 < 0,05 menunjukkan H0
ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan uji Determinasi Nilai R Square 0,813 atau 81,3%
menunjukkan sekitar 81,3% variabel Kinerja Karyawan (Y) dipengaruhi oleh
Sistem Pengendalian Manajemen(X). Sementara sisanya sebesar 18,7%
dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Maka penulis
menarik kesimpulan dalam penelitian ini variabel Sistem Pengendalian
Manajemen mempunyai pengaruh positif dan signifikan sebesar 0,813 atau 81,3%
terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kereta Api Sumatera Utara.
B. Saran
Beberapa keterbatasan mempengaruhi hasil penelitian ini dan perlu
menjadi bahan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Saran-saran yang
dapat disampaikan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Teori
Penelitian ini diharapkan kedepan menjadi salah satu referensi mengenai
pengaruh penerapan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja
karyawan pada PT. Kereta Api Sumatera Utara
2. Praktik
a. Bagi Perusahaan hasil penelitian ini dapat memberi masukan dan
informasi yang dapat digunakan sebagai suatu bukti yang mendukung
dalam mengetahui sistem pengendalian kerja terhadap kinerja
karyawan sehingga selalu dapat memperbaiki kinerjanya.
b. Bagi Penulis, berguna sebagai alat untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan ilmu yang penulis miliki yang diperoleh selama masa
51
52