Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jimbaran, 8 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

Latar Belakang.........................................................................................................................1

Rumusan Masalah....................................................................................................................1

Tujuan.......................................................................................................................................2

Pancasila Sebagai Ideologi Negara........................................................................................3

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi..................................................................................5

Makna Pancasila Sebagai Ideologi........................................................................................6

Sebagai cita-cita negara.........................................................................................................6

Sebagai nilai integratif bangsa dan negara..........................................................................7

Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara......................................................7

Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara.................................................................................................................................9

Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan...........................................9

Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik........................................................12

Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bermasyarakat..........................................12

Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis...............................................................13

Pancasila Ditengah-tengah Ideologi Besar di Dunia..........................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................16

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh,
tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.
Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di
era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan teknologi
yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat
panjang dan rumit.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila
tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat
dan berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi
negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila
sebagai ideologi negara. Ideologi pancasila itu sendiri dapat diartikan sebagai ajaran
mengenai pengertian dasar pancasila, asa pendapat atau keyakinan yang dicita-citakan
pancasila. Pancasila berfungsi sekaligus baik sebagai dasar maupun tujuan atau cita-cita
bangsa.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian pancasila sebagai ideologi ?

 Apa makna pancasila sebagai ideologi ?

 Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

 Apa fungsi dan peran pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa, dan bernegara?

 Apa saja ideologi-ideologi besar di dunia?

1
C. Tujuan
 Dapat menjelaskan pengertian pancasila sebagai ideologi.

 Dapat menjelaskan makna pancasila sebagai ideologi.

 Dapat menjelaskan fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia.

 Dapat menjelaskan fungsi dan peran pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 Dapat mengetahui ideologi-ideologi besar di dunia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pengertian ideologi, yaitu keseluruhan pandangan cita-cita, nilai dan keyakinan yang
ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup yang konkrit (Soerjanto Poespowardojo, 1991:44).
Dengan demikian ideologi diyakini mampu memberikan semangat dan arahan yang positif,
bagi kehidupan masyarakat untuk berjuang melawan berbagai penderitaan, kemiskinan dan
kebodohan. Dengan pemahaman yang baik mengenai ideologi, maka seseorang dapat
menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Misalnya, dalam ideologi Pancasila nilai kekeluargaan atau kebersamaan yang
diutamakan, maka seorang yang memahami dengan baik nilai kekeluargaan akan menolak
nilai individualisme karena nilai ini melahirkan liberalisme, kapitalisme, kolonialisme,
imperilaisme, monopoli,otoriterianisme dan totaliterisme. Dengan memahami ideologi
Pancasila juga dapat untuk menilai misalnya , bahwa kejujuran sesuatu yang baik karena
sesuai dengan nilai kemanusiaan dan sebaliknya berbuat curang, menipu sesuatu yang tidak
baik, karena bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
Ideologi negara merupakan perkembangan dari ideologi bangsa. Abdurrahman Wahid
(Gus Dur) (1991:163), menyatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya setiap warga
negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar yang
tertuang dalam kelima sila. Kadang-kadang kedua istilah tersebut, disatukan menjadi
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia (Kaelan, 2010: 30-31). Pancasila
sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dimaksdukan bahwa Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau
kelompok orang sebagaimana ideologi –ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari
nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai relegius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan perkataan lain
unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan
hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis
Pancasila. Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri negara. Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
dan negara Indoensia.
Pembukaan UUD 1945, menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Dengan
demikian Pancasila merupakan nilai dasar yang normatif terhadap seluruh penyelengaraan
negara Republik Indonesia. Dengan kata lain Pancasila merupakan Dasar Falsafah Negara
atau Ideologi Negara, karena memuat norma-norma yang paling mendasar untuk mengukur
3
dan menentukan keabsahan bentuk-bentuk penyelenggaraan negara serta kebijaksanaan-
kebijaksanaan penting yang diambil dalam proses pemerintahan (Soerjanto Poespowardojo,
1991:44). Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila merupakan ajaran, doktrin, teori
dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya, disusun
secara sistematis serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas.
Abdurrahman Wahid (1991:163) menyatakan Pancasila sebagai falsafah negara
berstatus sebagai kerangka berpikir yang harus diikuti dalam menyusun undang-undang dan
produk hukum yang lain, dalam merumuskan kebijakan pemerintah dan dalam mengatur
hubungan formal antar lembaga-lembaga dan perorangan yang hidup dalam kawasan negara
ini.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi

4
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18untuk mendefinisikan "sains tentang ide".
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala
sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari
hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan
oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem
berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang
fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur
bagaimana suatu sistem itu dijalankan.Visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. Visi atau arah dari kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi
ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. Seluruh warga
negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-
Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

5
B. Makna Pancasila Sebagai Ideologi
1. Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung
dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya
kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan,
menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh
aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna Pancasila
sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di bidang politik.
Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada banyak sekali
bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara langsung, sebagai
perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan kebijakan – kebijakan yang lebih
mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Hal
itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
2. Sebagai nilai integratif bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif
bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan
bangsa Indonesia.
Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran yang
penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi
pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.

A. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara


Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik
Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang berkembangan secara
alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Sebuah
ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat tergantung daya
tahan dari ideologi itu.

6
Alfian mengatakan bahwa kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi
yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila
sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut :
a. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi
itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.

b. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam
praktikkehidupan bersama sehari-hari.
c. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran-tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita -realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.
Menurut Dr.Alfian Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat
dikatakan sebagai ideologi terbuka. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu :
a. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang
majemuk.

b. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta


membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

c. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam


pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

d. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan
Negara.

Pancasila jika akan dihidupkan secara serius, maka setidaknya dapat menjadi
etos yang mendorong dari belakang atau menarik dari depan akan perlunya aktualisasi
maksimal setiap elemen bangsa. Hal tersebut bisa saja terwujud karena Pancasila itu
sendiri memuat lima prinsip dasar di dalamnya, yaitu: Kesatuan/Persatuan, kebebasan,

7
persamaan, kepribadian dan prestasi. Kelima prinsip inilah yang merupakan dasar
paling sesuai bagi pembangunan sebuah masyarakat, bangsa dan personal-personal di
dalamnya. Menata sebuah negara itu membutuhkan suatu konsensus bersama sebagai
alat lalu lintas kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa konsensus tersebut,
masyarakat akan memberlakukan hidup bebas tanpa menghiraukan aturan main yang
telah disepakati. Ketika Pancasila telah disepakati bersama sebagai sebuah konsensus,
maka Pancasila berperan sebagai payung hukum dan tata nilai prinsipil dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dan sebagai ideologi yang dikenal oleh
masyarakat internasional, Pancasila juga mengalami tantangan-tantangan dari pihak
luar/asing. Hal ini akan menentukan apakah Pancasila mampu bertahan sebagai
ideologi atau berakhir seperti dalam perkiraan David P. Apter dalam pemikirannya
“The End of Idiology”. Pancasila merupakan hasil galian dari nilai-nilai sejarah
bangsa Indonesia sendiri dan berwujud lima butir mutiara kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu religius monotheis, humanis universal, nasionalis patriotis yang
berkesatuan dalam keberagaman,demokrasi dalam musyawarah mufakat dan yang
berkeadilan sosial. Dengan demikian Pancasila bukanlah imitasi dari ideologi negara
lain, tetapi mencerminkan nilai amanat penderitaan rakyat dan kejayaan leluhur
bangsa. Keampuhan Pancasila sebagai ideologi tergantung pada kesadaran,
pemahaman dan pengamalan para pendukungnya. Pancasila selayaknya tetap bertahan
sebagai ideologi terbuka yang tidak bersifat doktriner ketat. Nilai dasarnya tetap
dipertahankan, namun nilai praktisnya harus bersifat fleksibel. Ketahanan ideologi
Pancasila harus menjadi bagian misi bangsa Indonesia dengan keterbukaannya
tersebut. Pada akhirnya, semoga seluruh bangsa dan negara Indonesia serta Pancasila
sebagai ideologinya akan tetap bertahan dan tidak goyah meskipun dihantam badai
globalisasi dan modernisme. Sebagai generasi penerus, marilah kita menjaga
Indonesia dan Pancasila agar saling berdampingan dan tetap utuh hingga anak cucu
kita nantinya sebagai penerus kelangsungan negara ini.

B. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara
1. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan ketatanegaraan.
Bangsa Indonesia sebagai suatu kelompok manusia, maka ia membentuk ide-ide
dasar dalam segala hal dalam aspek kehidupan manusia yang dicita-citakan. Kesatuan yang
bulat dan utuh dari ide-ide dasar tersebut secara ketatanegaraan disebut ideologi. Dan ini
berupa seperangkat tata nilai yang dicita-citakan akan direalisir dalam kehidupan
8
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Indonesia). Ideologi ini akan memberikan stabilitas
arah sekaligus memberikan dinamika gerak menuju yang dicita-citakan. Dan perkembangan
tumbuhnya ideologi bangsa Indonesia dimulai semenjak 18 Agustus 1945 adalah Pancasila.
Negara di dalam cara pandang Indonesia, tidak akan memiliki kepentingan sendiri
(kepentingan pemerintah) terlepas atau bahkan bertentangan dengan kepentingan rakyatnya.
Di dalam cara pandang integralistik Indonesia, maka di dalam negara semua pihak
mempunyai fungsi masing-masing dalam suatu kesatuan yang utuh.
Negara Republik Indonesia lahir pada jam 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 dan tidak
ada satupun warga negara Indonesia yang menyangkalnya. Menurut alenia II pembukaan
UUD 1945 terjadinya negara Indonesia melalui rangkaian tahap-tahap yang
berkesinambungan. Rincian tahap-tahap itu sebagai berikut:
a. Perjuangan kemerdekaan Indonesia

b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan

c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat,


adil dan makmur.
Alasan pembenaran adanya negara Republik Indonesia dapat kita jumpai
dalam alenia pertama pembukaan UUD 1945, bahwa Negara Republik Indonesia perlu
ada karena kemerdekaan hak segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan harus kita hapuskan.
Demikian pula negara Republik Indonesia dalam hal ini kepentingan umum
bangsa Indonesia secara ketatanegaraan adalah terwujudnya masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila menurut alenia keempat pembukaan UUD 1945
adalah:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
(wilayah)
b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi,


kemerdekaan dan keadilan sosial.

Secara ketatanegaraan, tata organisasi merupakan hal yang fundamental dari


kehidupan ketatanegaraan.
1. Bentuk negara

9
Bangsa Indonesia memilih bentuk (organisasi) negara yang dinamakan
Republik, yang merupakan suatu pola yang mengutamakan pencapaian kepentingan
umum atau kesejahteraan yang ingin dicapai dalam hidup berkelompok. Dilhat dari
segi susunannya atau segi penggabungan bagian-bagian negara maka bentuk
organisasi negara dibedakan menjadi negara kesatuan atau negara serikat (federal).
Dan pilihan bangsa Indonesia di dalam hal bentuk negaranya yaitu kesatuan dan
Republik. Kemudian di dalam teori kenegaraan berkembang pembedaan lain yaitu
pembedaan demokrasi dan diktator. Pola demokrasi yang di inginkan bangsa
Indonesia membentuk tata nilai tentang tatanan kenegaraan yang di inginkan bangsa
Indonesia ini dirumuskan di dalam UUD 1945. Ia merupakan demokrasi politik
Indonesia atau demokrasi Pancasila.
2. Bentuk pemerintahan
Bentuk pemerintahan ialah pola yang menentukan hubungan antara lembaga-
lembaga negara dalam menentukan gerak kenegaraan, sistem pemerintahan negara
yang dipilih bangsa Indonesia sebagai berikut:
a. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum

b. Pemerintahan atas sistem konstitusi tidak bersifat absolute

c. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945

d. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD


e. Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh
presiden

f. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR

g. DPR mempunyai fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan

3. Unsur-unsur negara
Unsur wilayah negara dirumuskan dengan istilah” seluruh tumpah darah
Indonesia” cara pandang integralistik tentang rumusan pemerintah negara. Oleh
karena itu jika konsisten dengan cara pandang ini seharusnya kita sebutkan adanya:
a. Penyelenggara negara di bidang pembentukan peraturan perundangan (legislatif)

b. Penyelenggara negara di bidang penerapan hukum (eksekutif)

c. Penyelenggara negara di bidang penegakan hukum (yudikatif)

d. Penyelenggara negara di bidang kepenasehatan dan sebagainya

10
4. Sendi pemerintahan
Sendi pemerintahan adalah suatu prinsip untuk dapat menjalankan
pemerintahan dengan baik dimana ada anggapan bahwa pemerintah dengan baik
adalah membagi negara di dalam beberapa wilayah. Untuk masalah ini UUD 1945
setelah amandemen yang ke 2 dalam pasal 18 di atur sebagai berikut:
a. Negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
UU.

b. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kebupaten dan kota mengatur dan


mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.

c. Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota itu memiliki dewan
perwakilan rakyat daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan
umum

d. Gubernur, bupati dan walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah


daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokratis.

5. Tata Jabatan
Masalah tata jabatan muncul karena adanya anggapan bahwa di dalam
organisasi negara yang tetap adalah jabatannya, sedang pelakunya dapat berubah.
Permasalahan tata jabatan dirinci dalam sub masalah yang kesemuanya menganalisa
negara dalam strukturnya. Sub masalah tersebut dirinci dalam :
a. Masalah perwakilan (sistem dan kelembagaannya)

b. Masalah penggolongan-penggolongan penduduk

c. Masalah alat perlengkapan Negara.

2. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik


Suatu organisasi atau biasa dikenal sebagai partai politik bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita dalam memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan Negara serta memelihara keutuhan Negara
kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

11
Namun sebagai perwujudan Negara hukum, maka partai politik harus tunduk
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan terhadap pelaksanaan
undang-undang “partai politik” dilakukan oleh lembaga Negara yang berwenang
secara fungsional sesuai ketentuan Undang-undang.
3. Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bermasyarakat
Negara Republik Indonesia akan kokoh, kuat, sentosa, jaya dan lestari, jika
Pancasila telah benar-benar meresap kedalam jiwa masyarakatnya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa manusia selalu lekat dengan kebudayaan, hal ini dapat disebabkan
oleh manusia yang hidup bersama dengan waktu yang cukup lama. Dan ternyata
terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara manusia dan kebudayaannya di
satu pihak, dan Negara dengan sistem ketatanegaraannya di lain pihak. Apabila
kebudayaan masyarakat dan sistem ketatanegaraan di warnai oleh jiwa yang sama,
maka masyarakat dan Negara dapat hidup dengan jaya sentosa, aman, dan sejahtera.
Maka dari itu diperlukan masyarakat yang selalu bijak dalam bersikap, taa akan
aturan-aturan yang berlaku, dan mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam kegiatan
sehari-hari.
4. Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun tetap
saja bersifat reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, dan antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, IPTEK, serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi pancasila bukan berarti mengubah nilai-
nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara
lebih kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang reformasif untuk memecah
masalah- masalah aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat,
perkembangan IPTEK, serta zaman.
Dalam ideology terbuka terdapat cita – cita dan nilai – nilai yang mendasar
yang bersifat tetap dan tidak berubah sehingga langsung bersifat operasional, oleh
karena itu setiap kali harus dieksplisitkan.Eksplisitasi dilakukan dengan
menghadapkannya pada berbagai masala yang selallu silih berganti melalui refleksi
yang rasional sehingga terungkap makna operasionalnya. Dengaan demikian
penjabaran ideology dilaksanakan dengan interpretasi yang kritis dan rasional. Sebagai
suatu conth keterbukaan ideology pancasila antara lain dalam kaitannya dengan
kebebasan berserikat berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam kaitan

12
dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya
dengan pendidikan, hukum, kebudayaan, iptek, hankam dan bidang lainnya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang tak lain adalah
ideologi terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya nilai-nilai dasar Pancasila
bersifat tetap, namun dapat dijabarkan menajdi nilai instrumental yang berubah dan
berkembang secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan
masyarakat Indonesia. Tatanan nilai mempunyai tiga tingkatan ( fleksibelitas ideology
pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut :
Ciri-ciri ideologi terbuka
a. Nilai Dasar, merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal.
Nilai dasar ideology tertuang dalam pembukaan UUD 45. Sehingga
pembukaan UUD 45 memuat nilai-nilai dasar ideology pancasila. Sebagai
ideologi terbuka, nilai inilah yang bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan
hidup Negara

b. Nilai Instrumental, merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta


lembaga pelaksanaan. Nilai instrumental ini merupakan eksplisitasi,
penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideology pancasila.

c. Nilai Praksis, merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi


pengalaman yang bersifat nyata. Maksudnya, dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ideologi pancasila bukanlah merupakan suatu “doktrin” belaka yang bersifat


tertutup yang merupakan norma-norma beku, melainkan disamping memiliki idealism,
pancasila juga bersifat nyata dan reformatif yang mampu melakukan perubahan.

C. Pancasila Ditengah-tengah Ideologi Besar di Dunia


a. Ideologi Liberalisme
Ideologi ini berdasarkan struktur filsafat liberal atau liberalism atau individualism.
Ideology ini sangat mengagung-agungkan kebebasan individu di atas segalanya. Hak
asasi manusia dijunjung tinggi dan dijadikan dasar dalam melakukan tindakan-
tindakannya. Jadi setiap orang memntingkan hak dari pada kewajibannya.
b. Ideologi Komunisme
Tujuan daripada ideologi komunis bahwa negara atau masyarakatnya yang berperan
sebagai penyedia segala macam kebutuhan warga masyarakat. Namun, realisasi
ideologi komunis terhalang oleh kedaulatan yang dimiliki oleh setiap negara.
13
c. Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila mendasarkan pada struktur filsafat pancasila. Pancasila itu
sendiri sebagai filsafat tersusun atau berpangkal tolak dari nilai-nilai dasar, yang luhur,
kekal abadi, tidak berubah dan terdapatnya nilai-nilai itu dalam sosio budaya
masyarakat bangsa Indonesia itu sendiri, budaya-budaya bangsa Indonesia dan dalam
adat istiadat bangsa Indonesia sendiri. Dan inilah yang dimaksud substansinya
pancasila.
Tujuan ideologi pancasila ialah mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan
makmur, yang merata materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945
dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu,
dan kedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan bebas, pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.

BAB IV
KESIMPULAN

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting. Karena
Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara Indonesia yang kokoh,
bermartabat dan berbudaya tinggi. Tanpa Ideologi, bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya.
Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-
nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa Indonesia
menolak segala bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa terhadap bangsa yang lain.
Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.

14
Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan mampu
untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan
ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan keputusan
tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada
ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud
dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman Wahid.1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Kaitannya Dengan Kehidupan


Beragama dan Berkepercayaan Terhadap Tuhan YME, dalam Alfian & Oetojo Oesman, eds.
1991. Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa dan Bernegara, Jakarta : BP-7 Pusat.
Gumilar Rusliwa Somantri,2006. Pancasila dalam Perubahan Sosial-Politik Indonesia
Modern, dalam Restorasi Pancasila : Mendamaikan politik Identitas dan Modernitas,
Soerjanto Poespowardojo.1991. Pancasila Sebagai Ideology Ditinjau Dari Segi Pandangan
Hisup Bersama, dalam Alfian & Oetojo Oesman, eds. 1991. Pancasila Sebagai Ideologi

15
Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, Jakarta : BP-
7 Pusat
Windia, Wayan,dkk, 2014. Modul Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa. Bali:
Udayana University Press.

16

Anda mungkin juga menyukai