Tugas Makalah PPK
Tugas Makalah PPK
DISUSUN OLEH:
NIM: 1824041010
HERDI JOSHUA
NIM: 1824042024
NIM: 1824042001
RISKA PATO
NIM: 1824042022
NIM: 1824042014
NIM: 1824042037
PEMBAHASAN
b) Education for employability : (pendidikan untuk kelayakan kerja) siswa mengikuti pendidikan
ditargetkan untuk menjadi tenaga kerja ahli yang profesional, berdedikasi, mengetahui dan
memahami serta merespon dengan cepat apa yang terjadi di lingkungannya. Siswa diperkenalkan
dengan masalah baru dan dilatih untuk menyelesaikan, juga mampu mengembangkan sendiri
kemampuannya, mencari alternatif pekerjaan, serta pemecahannya untuk berani mengambil
keputusan dengan cepat.
a) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus,
agar para lulusan memiliki keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian,
kerumahtanggaan, otomotif telekomunikasi, listrik, bangunan dan sebagainya (Snedden, 1917:8)
b) Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah bagian dari pendidikan yang mencatak individu
agar dia dapat bekerja pada kelompok tertentu (Evan, 1978).
c) Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah suatu program yang berada di bawah organisasi
pendidikan tinggi yang diorganisasikan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia
kerja (Good, 1959).
Dari berbagai definisii di atas dapat kita kemukakan bahwa pendidikan teknologi dan
kejuruan adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi para siswa yang merencanakan dan
mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu untuk bekerja secara produktif dan
professional dan juga siap melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam pendidikan kejuruan ada dua aliran filsafat yang sesuai dengan keberadaanya,
yaitu eksistensialisme dan esensialisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan
kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia untuk bertahan hidup, bukan merampasnya.
Sedangkan esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya
dengan sistem-sistem yang lain seperti ekonomi, politik, sosial, ketenaga kerjaan serta religi dan
moral.
Landasan filosofis yang mendasari pendidikan kejuruan, harus mampu menjawab dua
pertanyaan : pertama, Apa yang harus diajarkan? dan kedua, Bagaimana harus mengajarkan?
(Calhoun dan Finch, 1982). Chalhoun dan Finch menegaskan bahwa sumber prinsip-prinsip
fundamental pendidikan kejuruan adalah individu dan perannya dalam suatu masyarakat
demokratik, serta peran pendidikan dalam transmisi standar sosial.
a) Bimbingan
Bimbingan merupakan unsur yang penting dalam pendidikan kejuruan. Lembaga
pendidikan dan kejuruan diharapkan bisa memberikan bimbangan dan tuntunan kepada
masyarakat sekitar dalam memecahkan maslah hidup dan kehidupannya.
b) Belajar seumur hidup
Prinsip belajar seumur hidup atau terus menerus dapat diterapkan pada pendidikan
kejuruan karena pendidikan kejuruan harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
c) Memenuhi kebutuhan masyarakat
Pendidikan kejuruan harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik secara individu,
masyarakat maupun nasional.
d) Pendidikan kejuruan terbuka bagi semua
Pendidikan kejuruan terbuka bagi semua lapisan masayarakat tanpa terkecuali, tanpa
membedakan yang kaya dan yang miskin, pria dan wanita.
e) Penempatan
Bukan hanya melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi, pendidikan kejuruan juga
bertanggung jawab untuk dalam penempatan lulusannya untuk menduduki berbagai bidang
pekerjaan dalam kehidupannya sesuai dengan kompetensinya.
f) Perbedaan peran jenis kelamin
Pendidikan kejuruan dapat berperan menghilangkan anggapan salah sebagian masyarakat
bahwa pendidikan kejuruan hanya untuk kaum pria saja. Sesuai dengan prinsip sebelumnya
bahwa pendidikan kejuruan tidak membedakan antara pria dan wanita.
g) Individu dengan kebutuhan khusus dilayani melalui pendidikan kejuruan
Sebagian individu/ masyarakat memiliki kebutuhan khusus yang berbeda dengan yang
lain. Hal ini dapat dilayani melalui pendidikan kejuruan.
h) Organisasi siswa adalah suatu corak pendidikan kejuruan integral melalui pendidikan kejuruan
dapat dibentuk organisasi siswa secara integral
i) Guru pendidikan kejuruan merupakan guru pendidikan profesi dan jabatan
Guru merupakan komponen utama dan penting dalam pendidikan kejuruan. Oleh sebab
itu guru harus memiliki kompetensi khusus dalam bidang yang diajarkannya (kompetensi
akademik) dan mengetahui bagaimana cara mengajar (kompetensi pedagogik).
j) Etos kerja (work ethic) dipromosikan melalui pendidikan kejuruan
Etos kerja dapat diartikan sebagai kebiasaan kerja, kecendrungan modal kerja atau
pandangan hidup kerja. Melalui pendidikan kejuruan siswa dilatih untuk meningkatkan etos
kerjanya, prestasi kerjanya dan pada gilirannya dapat mencapai produktivitas yang tinggi.
Dalam kaitannya dengan prinsip pengajaran pendidikan kejuruan, Miller juga
memberikan 8 prinsip sebagai berikut:
1. Kesadaran akan karir adalah bagian penting dalam pendidikan kejuruan khususnya pada
proses awal pendidikan itu sendiri.
2. Pendidikan kejuruan merupakan pendikan yang menyeluruh dan merupakan bagian dari
masyarakat (public system).
3. Kurikulum dalam pendidikan kejuruan berdasarkan atas kebutuhan dunia kerja/ dunia
industry.
4. Jabatan atu pekerjaaan dalam kelompok/ keluarga sebagai salah satu pengembangan
kurikulum pendidikan kejuruan khususnya pada tingkat menengah.
5. Inovasi merupakan bagian yang sangat ditekankan dalam pendidikan kejuruan.
6. Seseorang dipersiapkan untuk dapat memasuki dunia kerja melalui pendidikan kejuruan.
7. Keselamatan kerja merupakan unsure penting dalam pendidikan kejuruan.
8. Pengawasan dalam peningkatan pengalaman okupasi/ pekerjaan dapat dilakukan melalui
pendidikan kejuruan.
1. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika
lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan
dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan
bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendri
4. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia dapat memampukan setiap individu memodali
minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi
5. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat
diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang dapat
untung darinya
6. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja
dan kebiasaan berfkir yang benar diulangkan sehingga pas seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya
7. Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang sukses
dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja yang akan
dilakukan
8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia
tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut
9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar (memperhatikan tanda-tanda
pasar kerja)
10. Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan
kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan lewat
pengajaran kejuruan
Pendidikan kejuruan diperngaruhi oleh beberapa aliran filsafat. Aliran-aliran filsafat
pendidikan kejuruan memberikan sumbangsih pemikiran terhadap arah dan tujuan
pendidikan kejuruan. Berikut beberapa aliran filsafat dan perannya dalam pendidikan
kejuruan :
a. Aliran pragmatisme memiliki peran yang penting dalam pendidikan teknologi dan
kejuruan. Pragmatisme yang cenderung berpikir secara materialis dan nyata serta
memikirkan kebutuhan-kebutuhan dunia secara praktis memiliki peran terhadap pendidikan
teknologi dan kejuruan yang berorientasi pada penguasaan keterampilan untuk memenuhi
kebutuhan dunia kerja. Aliran pragmatisme dengan pendidikan teknologi dan kejuruan
sama-sama mengharapkan hal-hal yang praksis sebagai tindakan nyata. Hal praktis dan
nyata dalam aliran pragmatisme diaktualkan melalui praktek dan kerja pada pendidikan
teknologi dan kejuruan.
c. Aliran eksistensialisme yang menganggap manusia sangat ditentukan oleh tindakan dan
pengalmannya sangat berkaitan dengan pendidikan teknologi dan kejuruan. Aliran
eksistensialisme memberikan sumbangsih pemikiran pada pendidikan teknologi dan
kejuruan terutama dalam penguatan esensi. Pemberian pengalaman berupa praktek dalam
pendidikan teknologi dan kejuruan sangat ditekankan karena akan menjadi bekal bagi
peserta didik sebelum terjun ke dunia kerja. Eksistensialisme menjadikan praktek dalam
pendidikan teknologi dan kejuruan sebagai tindakan real yang menentukan nasib peserta
didik di dunia kerja.