Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit

sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman.

Flavonoid berperan sebagai antioksidan dengan caramendonasikan atom

hidrogennya atau melalui kemampuannya mengkelatlogam, berada

dalam bentuk glukosida (mengandung rantai sampingglukosa) atau

dalam bentuk bebas yang disebut aglikon (Fauziah, 2010).

Tanaman yang mengandung senyawa flavonoid dapat

digunakansebagai antikanker, antioksidan, antiinflamasi, antialergi dan

antihipertensi Peran terpenting flavonoid dari sayuran dan buah

segaradalah mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Kebanyakan sumber antioksidan alami adalah tanaman yang

mengandung senyawa fenol yang tersebar di seluruh bagian tanaman

baik di kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuksari (Fauziah,

2010).

Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan

simplisia yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope (umumnya

terpotong-potong atau berupa serbuk kasar) disatukan dengan bahan

pengekstraksi. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran

didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-kom ponen

campuran tersebut diantara du a fase, yaitu fase diam (padat atau cair)
dan fase gerak (cair atau gas). Dalam kromatografi lapis tipis pemilihan

sistem pelarut yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves like,

tetapi akan lebih cepat dengan mengambil pengalaman para peneliti,

yaitu dengan datar pustaka yang sudah ada ( Sjahid, 2008).

2.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (Depkes RI, 1979, hlm 96)

Nama resmi : AQUA DESTILATA

Nama lain : Air suling

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02 g/mol

Bobot Jenis : 1,00 g/mol

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,tidak

berasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pendingin

2. Amonium Klorida

Nama resmi : Acidum Oksalat

Nama lain : Asam Oksala

Pemerian : Seruk putih atau kuning gading

Penyimpanan : dalam wadah tertutup.

Kegunaan : Sebagai larutan blangko

3. Asam Borat
Asam borat (4 : 49)

Nama resmi  : Acidum boricum

Nama lain  : Asam borat

RM/ BM  : H3BO3/61,83

Pemerian  : Hablur, serbuk hablur putih atau sisik

4. Etanol (FI III Hal : 65 )

Nama resmi  : AETHANOLUM 

Nama lain  : Etanol, alkohol

Pemerian

: caira tak berwarna, jernih, mudahmenguap dan 

mudah bergerak : bau khas ; rasa

panas, mudahterbakar, denganmemberikan nyala

biru yang tidak berasap.

Kelarutan  : sangat mudah larut dalam air, dalamkloroform
P ,

5. Asam Klorida

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam klorida

Rumus molekul : HCL

Berat molekul : 36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat Tambahan


6. Asam Oksalat

Nama lain :      Asam oksalat.

RM / BM  :      (CO2H)2.2H2O / 126,07

Pemerian :      Hablur ,tidak berwarna

Kelarutan :      Larut dalam air dan etanol

Kegunaan   :      Baku primer untuk membakukan KMnO4

Penyimpanan :      Dalam wadah tertutup rapat

8. Eter (FI Edisi III : 66)

Nama Resmi : AETHER ANASTHETICUS

Nama Lain : Eter anastesi, efoksierana

RM       : C4H10O

BM             : 74,12

Pemerian             : Cairan transparan,tidak berwarna, bau khas, rasa

                             Manis atau membakar,sangat mudah terbakar.

Kelarutan            :  Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur

                            dengan etanol (95%) P dengan kloroform P,

                             minyak lemak, dan minyak atsiri.

Penyimpanan    : Dalam wadah tertutup rapat.


9. N-Heksan

Nama resmi : HEXAMINUM

Nama lain : heksamina

RM/BM : CH12N4/ 140,19

Pemerian :Hablur mengkilap, tidak berwarna atauserbuk

hablur putih, tidak berbau, rasamembakar

manis kemudian agak pahit. Jikadi panaskan

dalam suhu ± 260⁰ menyublim

Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5 mletanol (95

%) P dan dalam lebih kurang 10 bagian kloroform

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

10. Etil asetat

Nama resmi : Acidum aceticum

Nama lain : Cuka

BM : 60,05 g/mol

RM : C2H4O2

Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna, bau menusuk

Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%),

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : zat tambahan.


2.3 Klasifikasi Tanaman

Kedudukan tanaman sirsak dalam taksonomi adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Sub Divisio : Magnoliidae

Class : Magnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Species : Annona muricata Linn.

2.4 Morfologi Tanaman

Annona muricata L. merupakan tanaman dengan tinggi pohon sekitar

4 sampai 8 m, batang bulat, kasar dengan warna coklat gelap. Daun

lonjong bulat 4 telur dan 5 sampai 7 cm untuk lebar, bunga berukuran

3,2-3,8 cm. Buah berbentuk bulat telur atau berbentuk kerucut berbentuk

hati, yaitu hijau gelap ketika mentah dan hijau sedikit lebih muda ketika

matang dengan berat 0,9- 10 kg, dan rata-rata 4 kg. Kulit buah

berdaging, tonjolan runcing dan secara populer dianggap sebagai


'berduri'. Daging buah berwarna putih, seperti kapas berserat, berair, rasa

asam, dan kurang manis. Buah ini memiliki 127-170 biji, ukuran biji sirsak

beragam, panjangnya antara 1-2 cm, berat 0,33-0,59 g, warna hitam saat

panen, kemudian menjadi coklat tua (Pinto et al., 2005). Buah sirsak

terdiri dari 67,5% daging yang dapat dimakan, 20% kulit, 8,50% biji, dan

4% hati (Astuti, 2017).

Anda mungkin juga menyukai