Jurnal Coba
Jurnal Coba
1 - 4
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935
Email: novita.wardani2000@gmail.com
Naskah diterima 20 Desember 2019, Revisi 15 Januari 2019, Terbit 20 April 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/pmt.v12i1.5172
Abstrak
Kontrasepsi pascapersalinan penting untung mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Dalam
melayani kontrasepsi pasca salin, klien dan pasangannya harus mendapat informasi dari petugas
kesehatan secara lengkap dan jelas agar dapat menentukan pilihannya dengan tepat. Penelitian ini
merupakan penelitian kuasi eksperimental. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
wanita usia subur berusia 20 - 35 tahun yang tinggal di wilayah Puskesmas Kamal, Bangkalan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konseling bidan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap ibu
menjadi akseptor IUD post plasenta berdasarkan analisis statistik. Hasil statistik menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden memilikiP value 0,014 pada kelompok perlakuan dan 0,025. Sedangkan
pada variabel sikap menunjukkan P value 0,027 pada kelompok perlakuan dan 0,017 pada kelompok
kontrol. Pemberian informasi dapat meningkatkan keberhasilan konseling sangat terkait dengan
sikap/perilaku konselor dalam memberikan informasi Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara pemberian konseling dengan tingkat pengetahuan dan sikap calon akseptor KB
dalam pemilihan AKDR Post Plasenta
need dan missed opportunity pada ibu pencapaian keputusan terbaik (Zarfiel,
pasca salin. 2002 ).
Mujiati (2013) mengemukakan bahwa Berdasarkan studi pendahuluan yang
dalam pelayanan KB pasca salin, sebelum telah dilakukan peneliti di Puskesmas
mendapat pelayanan kontrasepsi, klien Kamal, dari hasil wawancara langsung
dan pasangannya harus mendapat responden menyatakan bahwa kurang
informasi dari petugas kesehatan secara mengerti dengan AKDR post plasenta dan
lengkap dan jelas agar dapat menentukan ada yang menyatakan kurang mengerti
pilihannya dengan tepat. Pelayanan KB dengan kelebihan dan keterbatasan
pasca persalinan akan berjalan dengan kontrasepsi AKDR post plasenta. Dari
baik bila didahului dengan konseling yang studi pendahuluan tersebut dapat
baik, dimana klien berada dalam kondisi diketahui bahwa bidan belum menjelaskan
yang sehat, sadar, dan tidak di bawah secara lengkap informasi saat konseling
tekanan ataupun tidak dalam keadaan awal kontrasepsi AKDR. Tujuan
kesakitan. Konseling pelayanan KB pasca penelitian ini yaitu untuk mengetahui
persalinan dapat menggunakan media pengaruh konseling terhadap
lembar balik Alat Bantu Pengambilan pengetahuan dan sikap calon akseptor KB
Keputusan (ABPK) ber-KB. Konseling KB dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi dalam
pasca persalinan ini dapat dilaksanakan Rahim Post Plasenta di Wilayah
pada waktu pemeriksaan kehamilan, saat Puskesmas Kamal.
mengikuti kelas ibu hamil, selama proses
persalinan, pasca persalinan, dan METODOLOGI
sebelum/sesudah pelayanan kontrasepsi. Jenis rancangan penelitian ini adalah
Setelah dilakukan konseling pada klien kuasi eksperimental. Sampel yang
dan sudah ditentukan metode kontrasepsi digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dipilih, klien memberikan seluruh wanita usia subur berusia 20 - 35
persetujuannya berupa tanda tangan pada tahun yang tinggal di wilayah Puskesmas
lembar persetujuan tindakan medis Kamal, Bangkalan. Pengambilan sampel
(informed consent) untuk metode KB dilakukan secara cluster sampling. Jumlah
AKDR, implan serta kontrasepsi mantap sampel dalam penelitian ini adalah 50
(tubektomi dan vasektomi). Melakukan orang dengan pembagian 25 orang
identifikasi potensi volume sampah. sebagai kelompok kontrol dan 25 orang
Bidan merupakan tenaga kesehatan sebagai kelompok perlakuan. Kelompok
yang memiliki posisi yang strategis dalam kontrol diberi leaflet saja, kelompok
meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi, perlakuan diberi leaflet, penjelasan dan
dan balita. Salah satu peran bidan adalah konseling.Variabel pengetahuan dan sikap
konseling. Bidan adalah ujung tombak diukur sebelum dan sesudah perlakuan
pembangunan keluarga sejahtera dari dengan alat ukur checklist. Waktu
sudut kesehatan dan pemberdayaan penelitian dilakukan tanggal 1 Februari–30
lainnya.Karena itu, sebagai ujung tombak Maret 2018. Uji statistik yang digunakan
dalam bidang kesehatan, bidan dituntut adalah Wilcoxon Sign Rank.
untuk berperan memberi pertolongan dini
atau memberi petunjuk dalam pelayanan HASIL DAN PEMBAHASAN
kesehatan (Suyono, 2007). Karakteristik responden dalam
Diketahui dari 373 klinik di Indonesia, penelitian ini digambarkan berdasarkan
ternyata hanya 3 yang dapat pendidikan, umur dan jumlah paritas. Data
dikategorikan memenuhi standar responden berdasarkan pendidikan, umur
konseling. Salah satu indikator yang dan jumlah paritas dijelaskan pada Tabel
digunakan untuk mengukur standar itu 1 dibawah ini.
adalah kecakapan konselor dalam Tabel 1. Karakteristik Responden
melayani klien (Starh, 2002). Konseling Berdasarkan pendidikan, umur, dan
hendaknya juga tidak berorientasi pada jumlah paritas
efisiensi yang lebih mempertimbangkan Karakteristik Frekuensi %
faktor waktu, tetapi lebih kepada Responden
SD 2 4
keefektifan yang mengutamakan
Wardani, N. E. K, Irawati, D & Wayanti, S Pengaruh Konseling 3