07ManajemenPerguruanTinggi Revisi
07ManajemenPerguruanTinggi Revisi
2
Wake up calls
Tantangan Pengembangan Dikti : Universial
Globalisasi &
internasionalisasi,
perdagangan barang
dan jasa lintas negara
persaingan ketat
Lahirnya
knowledge-based
Pembelajaran economy,
sepanjang hayat sumberdaya pengetahuan
iptek baru, mengalahkan
pengetahuan baru sumberdaya alam
Perguruan dan modal
Tinggi
75 75
50 50
25 25
0 0
1950 1970 1990 2010
Asia North America and Europe Rest of the world
Note: GDP is adjusted for purchasing power parity (2011 prices). See glossary for the definition of country
groupings in this chart.
Source: Conference Board (2012).
Between 2000 and 2006, around a million people were lifted out of poverty every
2.1 Introduction
Asia continue to rise
Embracing more than half of the globe’s population, the transformation now
underway in Asia is happening within compressed time frames (Chart 2.1).
2025
15,000 15,000
10,000 10,000
2010
1970
1870 1913 1950
1820
0 0
Note: Bubble area reflects the size of GDP. GDP adjusted for purchasing power parity (2011 prices). See
glossary for definition of Asia and description of Treasury projections. See Appendix A for a description of
Asia’s resurgence to date.
Sources: Maddison (2010), Conference Board (2012), IMF (2012c) and Treasury projections.
Average living standards are set to improve dramatically and transform the way
people live and work. Asia’s economies are projected to expand at a strong rate. The
trajectory.
As the large ‘boom’ cohorts reached prime working and saving age (Chart 1.2), the
Demographic dividend
productive capacity of economies such as Japan and South Korea expanded. During
this phase—from 1965 to 1990—East Asia’s working-age population grew nearly four
times faster than its dependent population (Bloom & Williamson 1997).
70 70 70 70
60 60 60 60
50 50 50 50
40 40 40 40
1950 1975 2000 2025 1950 1975 2000 2025
Australia China India Indonesia
Japan Malaysia Philippines South Korea
Thailand
Source: UN (2011b).
Comparison of Demographic Profiles in 2030
USA Japan
Malaysia Indonesia
10 10 10 10
5 5 5 5
0 0 0 0
1950 1970 1990 2010 1950 1970 1990 2010
Australia China India Indonesia
Japan Malaysia Singapore South Korea
Taiwan United States
Between 1970 and 2001, secondary school enrolment rates in some of the region’s
largest developing countries—Indonesia, Malaysia, Thailand and China—more than
Output per person
Chart 2.6: Output per person
Per cent of United States output per person
100 Per cent Per cent 100
80 80
60 60
40 40
20 20
0 0
1950 1965 1980 1995 2010 2025
China India Indonesia Japan South Korea
Note: GDP adjusted for purchasing power parity (2011 prices).
Sources: UN (2011b), Conference Board (2012), IMF (2012c), Maddison (2010) and Treasury projections.
With few exceptions, economies in Asia have been rapidly catching up with the
Kunci kemajuan: SDM dan IPTEK
1
Kondisi Peringkat Produktivitas SDM Indonesia
SEBAGAI INDIVIDU &
SEBAGAI KELOMPOK MASYARAKAT 8: Average working
hours: 2100 hrs/yr 10
(Hasil Survey IMD tahun 2012 dari 59 Negara Terkemuka)
20
20: Acceptance of
foreign ideas
57: Productivity of
Services (PPP) 58: Labor productivity 58: Overall productivity
58 Indonesia
PDB Daerah per Kapita 2010 (juta rupiah)
MALUT
5,19
GORONTALO
NAD 14,90 SULUT
17,24 KEPRI 16,22 MALUKU
42,65 5,27
SUMUT SULBAR
21,24 9.48
KALBAR PAPUA BRT
13,76 KALTIM SULTENG 29,62
SUMBAR RIAU 90,37 13,99
18,00 61,88 BABEL SULSEL
21,01 KALTENG 14,67 SULTRA PAPUA
9,68 14,90 31,57
JAMBI KALSEL
BENGKULU 17,40 16,14
10,51 SUMSEL
21,18
LAMPUNG
14,10
Sentra Produksi dan Pendorong Industri Pusat Produksi dan Pusat Produksi dan Pintu Gerbang Pusat
Pengolahan Hasil dan Jasa Nasional Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Pariwisata dan Pengembangan
Bumi dan Lumbung Tambang dan Pertanian, Pendukung Pangan Pangan, Perikanan,
Energi Nasional Lumbung Energi Perkebunan, Nasional Energi dan
Nasional Perikanan, Migas Pertambangan
dan Pertambangan NasionaL
Nasional
PDB
2010 3,701
1,217
(RpTriliun) 482 243 143 125
Penduduk
2010 46.27 136.61
(Juta
jiwa) 13.79 17.37 13.07 6.16
PDB/
Kapita 34.96
26.30 27.09
2010 20.28
(RpJuta) 13.99
10.94
Contoh 1 Penggalian Nilai Tambah: KAKAO
Bahan baku utama
Karakter SDM Ke- Iklim dan Infra Keekono Standar Ke- Ke-
lahan & &tradisi cocokan energi struktur mian penyerap cocokan butuhan
iklim berkebun bahan tersedia an rasa
masyara baku
kat
Rp 15.000 –
Budi Rp 25.000/kg EKSPOR EKSPOR
Bibit Panen Trans-
Daya
Sultra portasi
Sultra
Pengo- Trans-
lahan portasi Perda-
Coklat Con- gangan
Kon- sumer
Fermen- Penge- Penyim- sumsi goods
tasi ringan panan
Rp 20.000 –
Rp 30.000/kg Pengolahan Industri Outlet
Cacao Powder Kecil Kreatif
INOVASI NILAI & Butter
TAMBAH
Pertanian Tradisionil Industri Pengolahan
• Keanekaragaman tanah, posisi, hasilkan • Perlu pasokan bahan baku yang seragam
keberagaman buah & biji Gap yang perlu (kering, ukuran, berat, rasa)
• Iklim tropika basah hasilkan panen yang • Perlu pasokan secara rutin dan
tidak seragam sepanjang tahun diatasi melalui berkelanjutan
• Ketergantungan waktu pada alam inovasi teknologi • Perlu ketepatan waktu cukup umur agar
tepat kandungannya
Contoh 2 Penggalian Nilai Tambah:BATUBARA
Kualitas Tinggi
US$ 60-90/ton
+25%
Kualitas Medium
& Rendah +75% US$ 30-40/ton Kebutuhan
Internasional
US$ 60-90/ton &
Nasional
7,657,000
4,010,000
Population,
2008 (mio) 194,2 1.336,3 1.186,2 225,7 48,4 27,0 64,3 88,5
USA:
2025: 1.571.900 ST
7.500? 25,309 (2008)
= 5.174 ST/1
ST
juta penduduk
/1 juta 5,730 3,380 3,333 4,121
penduduk 3,053 2,671
JUMLAH S3
S3 POPULASI per1juta
NEGARA Thn 2011 penduduk Dengan
pertambahan 15%,
INDONESIA 23.000 234.000.000 98 tahun 2022
menjadi 500 /1
MALAYSIA 14.000 27.500.000 509 juta penduduk
6 7
4 5 5
3 4
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
21
SKEMA Pengembangan SDM & IPTEK
Akademi
• Satu Akademi Komunitas di tiap
Komunitas
Daya saing Industri utk Tenaga
Kab/Kota (521 Akademi
Komunitas)
dan Ekonomi Terampil Setempat
melalui SDM
Sekolah Menengah • Perbaikan rasio SMK:SMA,
Terampil penguatan mutu dan
Kejuruan relevansi SMK
http://blog.readytomanage.com/wp-content/uploads/2012/07/leadership-management-cartoon.jpg
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
KOMPLEKSITAS
http://www.netage.com/orgscope/layers/
TATA KELOLA (MANAJEMEN) PT
http://www.samatters.com/
KOMPLEKSITAS
KOMPLEKSITAS
http://stephenskolas.blogspot.com/p/program.html
Budaya Perguruan Tinggi
Control of policy
loose
Collegial Bureaucratic
Control ofloose
tight
practice
Entrepre-
neurial
Corporate
Academic
Human Resources
Financial
Planning Rev. gen
Management PLAN DO Asset
By Bureau Procurement
of Planning Security
IT
Managements
ACTION CHECK
Monitoring &
Evaluation
Management
by SPI & SPM
LINGKUP TATA KELOLA PT
• Kemahasiswaan
– Konseling, Pengembangan diri mahasiswa, Tracer Study,
Beasiswa
• Manajemen program penelitian dan pengabdian
masyarakat
– Pengembangan kapasitas institusi; manajemen HAKI;
Prinsip Triple Helix
• Prinsip
– Merit akademik, transparansi, keadilan (fairness, equity),
akuntabilitas
• Kelembagaan
– Bidang akademik dan kemahasiswaan
Manajemen Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya
• Manajemen Keuangan
– Perencanaan dan penganggaran
– Sistem akuntansi, pelaporan dan audit
– Penggalangan & pengelolaan dana
• Unit usaha (komersial, akademik,
pendukung)
• Tatakelola keuangan
– Proses penetapan dan perubahan
anggaran
– Pertanggungjawaban
– Kewenangan (Badan Penyelenggara
dan Eksekutif)
• Prinsip
– Akuntabilitas, efisiensi
http://ks-beskid.at.ua/
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
http://www.technologyreview360.com/
Manajemen
Sumber Daya
http://www.galilcol.ac.il/courses/course/61/ICT.html
Manajemen Mutu
• Kebijakan mutu (quality
policy)
• Kelembagaan SPMI
• Manual mutu
• Standard
• Audit mutu
• Personalia
• Peningkatan mutu
berkelanjutan
Penutup
Mutu manajemen PT sangat penting dalam mendorong
mutu akademik
Dikelola secara dan oleh professional
Perguruan tinggi harus akuntabel pada stakeholders
(internal dan external)
Akuntabilitas publik adalah suatu keharusan
Penegakan prinsip good university governance
Perlu melibatkan professional
Khususnya administrator dan manager
Kemajuan Pendidikan Tinggi
Kunci Kemajuan Bangsa
Kemajuan Pendidikan Tinggi
dimulai dari dalam institusi
Terima Kasih
Nizam@ugm.ac.id