Anda di halaman 1dari 29

Nama Mhs : .............................................

NIM : .............................................
Hari/Jam : .............................................
No. Komp : .............................................

Penuntun/Modul Praktikum

Pemograman Komputer
(TPE104)
Materi:

Visual Basic
TIM PENYUSUN
Oleh:
TIM Pengasuh Mata Kuliah Pemograman Komputer (TPE104)
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
&
Laboratorium Statistik dan Sosial, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Modul Praktikum Pertemuan 1

Membuat aplikasi hitung luas dan keliling persegi panjang

1. Jalankan visual basic 6.0, file  standard EXE.


2. Atur dan sesuaikan objek-objek pada bidang form

3. Atur dan sesuaikan properties objek sesuai tabel dibawah ini

Objek Properties Value


BorderStyle 1-fixed single
Form1 Caption Aplikasi Hitung Luas & Keliling Persegi Panjang
Name form1
Label1 Caption Panjang (p)
Label2 Caption Lebar (L)
Label3 Caption Luas
Label4 Caption Keliling
Label5 Caption m
Label6 Caption m
Label7 Caption m^2
Label8 Caption m
Label9 Caption L
Label10 Caption P
Text
Text1
Alignment 2-center
Text
Text2
Alignment 2-center
Text
Text3 Locked TRUE
Alignment 2-center
Text
Text4 Locked TRUE
Alignment 2-center
Text
Text5 Enabled FALSE
BackColor inactive title bar
Command1 Caption Hitung
Command2 Caption &Hapus
Command3 Caption &Keluar

4. Tampilan objek-objek sesudah diatur pada properties objek:

5. Tuliskan kode program pada control CommandButton:

Private Sub Command1_Click(Index As Integer)


p = Val(Text1)
l = Val(Text2)
ls = p * l
kl = 2 * (p + l)
Text3.Text = ls
Text4.Text = kl
End Sub
Private Sub Command2_Click()
Text1.Text = ""
Text2.Text = ""
Text3.Text = ""
Text4.Text = ""
End Sub

Private Sub Command3_Click()


End
End Sub

6. Simpan Program

Tugas:
Buatlah aplikasi untuk menghitung luas dan keliling lingkaran
Modul Praktikum Pertemuan ke-2

Penggunaan Statement IF ..THEN.. ELSE

Dalam bahasa pemograman terkadang kita dihadapkan pada dua kondisi atau lebih yang saling
berkaitan. Sebagai contoh:

“jika nilai kurang dari 60, maka mahasiswa tidak lulus”

“jika nilai >=60, maka mahasiswa lulus”

Penggunaan Statement IF ..THEN.. ELSE sederhana mempunyai bentuk:

IF condition_1 then
Statement_1

Else
Statement_2

End if
Jika kondisi lebih dari dua, maka:
If condition_1 then
Statement_1
Elseif condition_2 then
Statement_2
Else if condition_3 then
Statement_3
Else
Statement_4
End if
Contoh Aplikasi pemograman visual basic menggunakan if..then..else
Mengukur berat badan ideal

Persamaan BMI = Berat/(tinggi) 2.

Keterangan Nilai BMI :

<18.5 = Berat dibawah normal (under weight)

18.5 -24.9 = Berat Normal (normal weight)

25-29.9 = Kelebihan berat (overweight)

> 30 = Obesitas (obesity)

1. Susun form sesuai objek berikut :


2. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)
Modul Praktikum Pertemuan ke-3

IF ..THEN..ELSE..LANJUTAN

Input:
Nama, Nilai Angka
Output: Huruf Mutu
RANGE NILAI :
A : 86 - 100
B : 71 - 85
C : 51 - 70
D : 41 - 50
E : 0 – 40

1. Susun form sesuai objek berikut :


2. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

3. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)


Modul Praktikum Pertemuan ke-4

Penggunaan Statement IF THEN ELSE bertingkat

Dalam bahasa pemograman terkadang kita dihadapkan pada dua kondisi atau lebih yang saling
berkaitan/bertingkat.

Bentuk Umum If then else bertingkat, yaitu:


If condition_1 then
Statement_1
Elseif condition_2 then
Statement_2
Else if condition_3 then
Statement_3
Else
Statement_4
End if

Contoh Aplikasi pemograman visual basic menggunakan if..then..else bertingkat


Input:
Nama, Nilai Quiz, Nilai Tugas, Nilai UTS, Nilai UAS
Output: Total Nilai, Huruf Mutu
Total nilai :
Nilai Quiz : 20 %
Nilai Tugas : 20 %
Nilai UTS : 30 %
Nilai UAS : 30%
Total nilai : (20% nilai Quiz) + (20% nilai tugas) + (30% nilai UTS) + (30% nilai UAS)

RANGE NILAI :
A : 86 - 100
B : 71 - 85
C : 51 - 70
D : 41 - 50
E : 0 – 40
Pembuatan aplikasi meliputi :

1. Susun form sesuai objek berikut :


 Form1

 Form 2
2. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)
 Form1

 Form 2
3. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)
Modul Praktikum Pertemuan ke-5

Penggunaan Statement Select Case

Penggunaan Pernyataan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi pada Visual Basic juga bisa
digunakan dalam statement Select Case, Bentuk Umum Select Case, yaitu:
Select Case ekspresi_kondisi
Case kondisi1
blok pernyataan-1
Case kondisi2
blok pernyataan-2
Case Else
blok pernyataan-n
End Select
Contoh
Aplikasi pemograman visual basic menggunakan select case penentuan zona berdasarkan bulan
basah.

Dalam penentuan bulan basah menurut oldeman.bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih
dari 200 mm,bulan kering adalah bulan dengan curah hujan yang kurang dari 100 mm.Berdasarkan
penggolongan yang menitik beratkan pada bulan basah, oldeman mengemukakan lima zona utama
bulan basah yang berturut-turut sebagai berikut:
a) Zona A, bulan basah yang lebih dari 9 kali berturut-turut.
b) Zona B, bulan basah 7 sampai 9 kali berturut-turut.
c) Zona C, bulan basah 5 sampai 6 kali berturut-turut.
d) Zona D, bulan basah 3 sampai 4 kali.
e) Zona E, bulan basah yang kurang 3 kali (Kartasapoetra 2008).

Input:
Nama kabupaten
Jumlah bulan basah
Output: Zona
Pembuatan aplikasi meliputi :

1. Susun form sesuai objek berikut :


 Form1

 Form 2
2. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)
 Form1

 Form 2
3. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

4. Ubahlah program Select Case diatas menjadi program If Then Else

Referensi

Kartasapoetra AG. 2008. Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. edisi
revisi cetakan keempat. Jakarta (ID) : Bumi Aksara.
Modul Praktikum Pertemuan ke-6

Penggunaan Statement Select Case (2)

Penggunaan Pernyataan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi pada Visual Basic juga bisa
digunakan dalam statement Select Case, Bentuk Umum Select Case, yaitu:
Select Case ekspresi_kondisi
Case kondisi1
blok pernyataan-1
Case kondisi2
blok pernyataan-2
Case Else
blok pernyataan-n
End Select
Contoh
Aplikasi pemograman visual basic menggunakan select case penentuan indentitas buah
berdasarkan nomor urutannya. Contoh program:
1= Apel
2= Bengkuang
3= Cermai
4= Durian
5= Enau
6= Jamblang
7 = Kurma
8= Langsat
9= Rambutan
10= Salak

Input:
Nomor Buah

Output:
Nama Buah
Pembuatan aplikasi meliputi :

1. Susun form sesuai objek berikut :

2. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)


3. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

4. Ubahlah program Select Case diatas menjadi program If Then Else


Modul Praktikum Pertemuan ke-7

Struktur Perulangan dalam Visual Basic

Struktur Perulangan (Looping) merupakan suatu intruksi yang digunakan untuk


mengeksekusi sejumlah instruksi program secara berulang-ulang. Perulangan mempunyai
peranan penting sebab ada kalanya bagian dari program perlu dieksekusi kembali berulang-ulang
untuk melakukan sejumlah proses.

a) Perulangan For..Next

Perulangan For … Next digunakan untuk melakukan perulangan dengan jumlah yang telah
ditentukan.

Bentuk umum :
FOR <variable_indek> = <nilai awal> TO <nilai akhir>
<blok kode program>
NEXT <variable_indek>

Contoh :

FOR i = 1 TO 10
Call Msgbox(i)
NEXT i

Secara default pada perulangan For…Next pertambahan indeks perulangan adalah 1, untuk
menentukan pertambahan sesuai yang kita inginkan kita dapat menambahkan Step dari perulangan
menjadi 2 atau – 1 untuk melakukan perhitungan mundur pada perulangan. Sintaksnya adalah
sebagai berikut :

FOR <variable_indek> = <nilai awal> TO <nilai akhir> Step <variable>


<blok kode program>
NEXT <variable_indek>

Contoh:
FOR i = 1 TO 10 Step 2
Call Msgbox(i)
NEXT i
Contoh Aplikasi yg menggunakan For..Next (Program Pangkat)

1. Susun form sesuai objek berikut :

2. Atur dan sesuaikan properties objek sesuai tabel dibawah ini:

Object Properties Value


Name Frame1
Frame1
Caption Program X Pangkat Y
Name Txt_X
Text1 Aligment 2-center
Text
Name Txt_Y
Text2 Aligment 2-center
Text
Name Txt_XY
Aligment 2-center
Text3
Text
Enabled FALSE
Label1 Caption Input X
Label2 Caption Input Y
Label3 Caption X^Y
Name Cmd_Hitung
Command1
Caption Hitung
Name cmd_reset
Command2
Caption Reset
Name cmd_keluar
Command3
Caption Keluar
3. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

4. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)


Modul Praktikum Pertemuan ke-9

Penerapan Visual Basic dalam Bidang Teknik Pertanian

Berikut ini adalah contoh pemograman visual basic yang digunakan untuk menentukan jenis aliran
fluida.
Jenis Fluida μ (pa.s) ρ (kg.m3)
Air 0.001 999.94
Minyak (SunFlower oil) 0,0641 923
Minyak (Olive oil) 0,0915 910
Minyak (LinSeed oil) 0,047 920
Acetone 0,00041 790
Benzene 0,00074 879
Turpentine 0,0015 870
Oli SAE 30 0,35 890

Persamaan untuk menghitung bilangan reynold (re) :


Re = (ρ * v * d) / μ
Dimana : Re = Reynold Number
ρ = masa jenis fluida (kg.m3)
V = kecepatan (m/s)
d = diameter pipa (cm)
μ = viskositas dinamik (pa.s)

Keterangan bilangan reynold (re) --> flow regime

- Re < 2300 = LAMINAR


- Re 2300 Or Re <= 4000 Transition
- Re > 4000 Turbulence
1. Susun form sesuai objek berikut :

2. Sesuaikan properties
Object Properties Value

Combo1 Name Fluida

Name d
Text1 Aligment 2-center
Text
Name v
Text2 Aligment 2-center
Text
Name Re
Aligment 2-center
Text3
Text
Enabled FALSE
Name JA
Text4 Aligment 2-center
Text
Name miu
Text5 Aligment 2-center
Text
Text6 Name rho
Aligment 2-center
Text
Name Command1
Command1
Caption Hitung
3. Aplikasi yang diharapkan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

3. Kode program yang digunakan (dibolehkan modifikasi sesuai kreatifitas mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai