Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMAN PROYEK

RANCANGAN INSTALASI RUMAH TINGGAL

Disusun oleh :

MUHAMMAD REZA PAHRUROJI

1316020013

TL 5C

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018
Nama Proyek : Perancangan Instalasi Listrik Rumah Tinggal Bapak Usman
Abdurahman

Lokasi Proyek : Kampung Asirun RT03/02, Desa Tanjung Sari, kecamatan


Sukaluyu, Kab.Cianjur.

1. Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah merancang dan memasang instalasi listrik
pada rumah tinggal Bapak A Usman Abdurrahman

2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup proyek ini meliputi :
➢ Perancangan instalasi listrik rumah tinggal

3. Deskripsi
➢ Sumber daya utama dilayani oleh PLN dengan tegangan 220 Volt
➢ Rumah tinggal tersebut menggunakan daya 2200 Watt
➢ Sumber dari PLN lalu masuk ke KWH Meter
➢ Pada KWH meter terdapat 1 Buah MCB
➢ MCB berkapasitas 6 A melayani 4 kamar tidur, 2 kamar mandi ,Ruang tamu,
Ruang keluarga, Ruang makan, dapur dan penerangan luar untuk teras.
5. BILL OF QUANTITY

NO URAIAN PEKERJAAN SPESIFIKASI UNIT VOLUME

Pekerjaan Pemasangan Komponen PHB


1 Pemasangan MCB 1 fasa 6A Buah 1
Pekerjaan Instalasi Listrik
1 Pemasangan Pipa 5/8” Batang (3m) 20
2 Pemasangan Elbow Clipsal 20mm Buah 20
3 Pemasangan Stop Kontak Arde inbow new gee Buah 11
urea 5511u
4 Pemasangan Fitting Broco Buah 13
Plafon segi 4
5 Pemasangan T-DOS 25 mm, 3 lubang Buah 10
6 Pemasangan Saklar Inbow Broco Buah 7
Tunggal
7 Pemasangan Saklar Seri Inbow Broco Buah 4
8 Pemasangan Kabel BC 50 mm Meter 20
9 Pemasangan Kabel NYM Eterna 2 x 2.5 mm Rol (50m) 1
10 Pemasangan Kabel NYM Eterna 3 x 2.5 mm Rol (100m) 1
11 Pemasangan Lampu Phillips LED 9 Watt Buah 13
TL 1 x 18 Watt Buah 2
Pekerjaan Pemasangan Grounding
1 Pemasangan Copper 5/8" Batang (3m) 1
Bonded Rod (grounding)
2 Pemaangan Kawat 50 mm Meter 15
Tembaga (Kabel BC)
6. RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-syarat)

1. PERATURAN UMUM PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. 1 Peraturan Pemasangan

Pemasangan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-


peraturan sebagai berikut :
a) Peraturan bangunan dan instalasi bangunan gedung yang dinyatakan
berlaku secara nasional.
b) PUIL dan Standard Naional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi
dari instansi yang berwenang mengenai jenis instalasi yang dirancang.
c) Standard Acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan atau
komponen lnstalasi yang digunakan.

1. 2 Gambar-gambar

a) Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu


kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b) Gambar-gambar system menunjukan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
dari bangunan yang ada dan juga mempertimbangkan kemudahan
perawatan/perbaikan-perbaikan jika dikemudian hari diperlukan.
c) Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d) Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong harus mengajukan gambar kerja
dan detail kepada Direksi/Manajemen Konstruksi (MK) untuk dapat
diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-
gambar tersebut, pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
e) Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang
(as built drawing) yang disertai dengan operating dan maintenance
instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/MK pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 3(tiga) dijilid serta dilengkapi dengan
daftar isi dan data notasi.

1. 3 Koordinasi

a) Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan pemborong


instalasi/pekerjaan lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b) Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan pekerjaan yang lain.
c) Apabila pelaksanaan instalai ini menghalangi instalasi yang lain maka
semua akibatnya menjadi tanggung jawab pemborong

1.4 Pelaksanaan Pemasangan

a) Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus


menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3(tiga) untuk disetujui.
b) Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang
diragukan, Pemborong harus segera menghubungi direksi/MK.
Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan
menjadi tanggung jawab pemborong.
1.5. Testing dan Commissioning

a) Sebelum testing dan commissioning dilaksanakan, Pemborong wajib


mengajukan terlebih dahulu program testing dan commissioning.
b) Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran
yang dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk
mengetahui apakan keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan
dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta.
c) Termasuk kedalam lingkup pekerjaan testing komisioning ini adalah
pengetesan tahanan insulasi kabel (megeer isolasi) balancing pembebanan
dari tiap MCB, dan pengukuran tahanan untuk pentanahan.
d) Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab pemborong.

1.6. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima

1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6 (enam) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan ini, pemborong instalasi diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
4. Selama masa pemeliharaan, seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan, apabila Pembarong instalasi ini tidak
melaksanakan teguran dari Direksi/MK atas
perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka Direksi/MK
berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/penggantian/penyetelan tersebut
kepada pihak lain atas biaya dari Pemborong Instalasi ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali
system instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditandatangani bersama
oleh Pemborong dan Direksi/MK sertadilampiri Surat Ijin Pemakaian dari
Instansi yang berwenang jika diperlukan.
8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru
dapatdilaksanakan setelah :
1) Berita Acara Serah Terima Kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi/MK.
2) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Ijin Pemakaian Instalasi yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang (jika diperlukan),
hingga instalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi
peraturan instalasi yang bersangkutan.
3) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3(tiga) termasuk 1(satu) set asli telah
diserahkan kepada Direksi/MK.

1.7 Laporan-Laporan

A) Laporan Harian dan Mingguan


Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan
yang memberikan gambaran mengenai :
• Kegiatan fisik
• Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secaralisan
maupun secara tertulis.
• Jumlah material masuk/ditolak
• Jumlah tenaga kerja
• Keadaan cuaca
• Pekerjaan tambah/kurang.
B) Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/Mk
dalam rangkap 3(tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
• Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dari instalasi
• Hasil pengetesan peralatan
• Hasil mengetesan kabel
• Hasil pengetesan pentananan (grounding)
• Dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakanharus
disaksikan oleh pihak Direksi/MK.

1.8 Penanggung Jawab Pelaksanaan

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggungjawab


pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan,
yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan
untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam
menerima segala instruksiyang diberikan oleh Pihak Direksi/MK.Penanggung
jawab tersebut di atas juga harus berada di tempatpekerjaan pada saat
diperlukan/dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.

1.9 Penambahan/Pengurangan/Perubahan instalasi

a. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan


dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak Konsultan Perencana dan Direksi/MK.
b. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang
ada kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap3(tiga).
c. Perubahan material dan lain-lainnya harus diajukan oleh pemborong
kepada Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah /kurang /
perubahan yang ada harus disetujui oleh Direksi/MK secara tertulis.

1.10 Ijin-ijin
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
sertaseluruh biaya yang diperlukan menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.11 Pembobokan, Pengelasan dan pengeboran


a) Pembobokan tembok, lantai/dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula,
menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
b) Pembobokan/Pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari Pihak Direksi/MK secara tertulis.

1.12 Pemeriksaan Rutin dan Khusus


a) Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong Instalasisecara
periodic dan tidak kurang dari tiap dua minggu.
b) Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi iniapabila
ada permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau bila ada gangguan
dalam instalasi ini.

1.13 Rapat Lapangan


Wakil Pemborong harus selalu hadir dalam setia rapat proyek yang
diatur oleh Pemberi Tugas/Direksi/MK.
2. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

2.1. Lingkup Pekerjaan Pemborong

1. Pemborong wajib mengadakan, melalukan pemasangan bahandan peralatan


yang diperlukan dalam instalasi ini dengan baikdan rapi, serta melakukan
penyetelan pada bagian yangmemerlukan seperti balancing beban di setiap
panel, serta mengadakan pengujian baik untuk setiap bagian dari system
maupun untuk keseluruhan system, untuk mendapakan suatu kondisi operasi
dari system yang sempurna dan memuaskan.
2. Pemborong wajib melengkapi seluruh bagian dari sistem sehingga secara
keseluruhan merupakan sistem yang lengkap dan dapat berfungsi dengan
baik.
3. Pemborong wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidakjelasandan atau
kesalahan yang terdapat di dalam dokumenpelelangan pada saat rapat
penjelasan pelelangan.
4. Penawaran yang diajukan oleh Pemborong dinilai berlaku untukseluruh
system yang dikehendaki tanpa adanya kekurangandalam bentuk apapun
juga.

2.2. Lingkup Pekerjaan Instalasi Listrik

1) Penyediaan sumber daya listrik yang akan digunakan berupapenyabungan


baru dari PLN. Untuk penyambungan baru ke PLN,seluruh biaya
penyambungan baru berupa Biaya Penyambungan(BP), Jaminan Instalasi,
Jaminan berlangganan dan biaya-biaya lainnya harus sudah termasuk
kedalam lingkup pemborong pekerjaan listrik.
2) Rumah sesuai dengan gambar rencana.
3) Penerikan kabel-kabel instalasi lengkap dengan pipa-pipa serta material
Bantu instalasi lainnya.
4) Pengadaan, pemasangan dan pengujian armature lampu, stop kontak dan
saklar.
5) Pekerjaan pentanahan/grounding
6) Pekerjaan pemasangan instalasi penangkal petir.
7) Pengetesan-pengetesan/pengujian peralatan yang akan digunakan.

2.3. Spesifikasi Teknis dan Produk.

1. MCB Broco 6A (1300 Watt)


2. Kabel Instalasi Menggunakan Kabel NYM 3 x 2.5 mm2 dan kabel NYM 2
x 2.5 mm2 didalam pipa Konduit Clipsal . Ukuran kabel diseusaikan dengan
gambar dalam wiring diagram panel. Ukuran minimum kabel adalah ukuran
1.5 mm2.
3. Komponen lampu menggunakan jenis lampu Phillips LED 9 Watt
4. Kwat pentanahan menggunakan kawat BC 50 mm
5. Fitting Lampu pada platfond yang digunakan untuk lampu pijar harus dari
bahan yang mempunyai kualitas baik bukan dari bahan plastik, dan harus
tahan temperature tinggi dan tidak akan meleleh
6. Stop Kontak digunakan stop kontak 16A, sedangkan saklar digunakan saklar
10A dan harus mempunyai kualitas yang baik.
7. Pentanahan/Grounding dari setiap panel harus dikerjakan dengan maksimal
tahanan adalah sebesar 2 ohm. Untuk pentanahan digunakan kabel BC atau
NYA dengan ukuran sesuai kapasitas
3. BIAYA PROYEK

3.1 Rancangan Anggaran Biaya


3.2 Bar Chart
BAR CHART Waktu Pelaksanaan Pekerjaan = 4 hari
Hari ke- KET
No Uraian Pekerjaan BOBOT %
1 2 3 4
1 Pelaksanaan persiapan 2 2 100

2 Pekerjaan MCB 3 3

3 Pekerjaan pipa 20 20 80

4 Pekerjaan Elbow 5 5

5 Pekerjaan Stop Kontak 10 10

6 Pekerjaan Fitting Lampu 10 10 50

7 Pekerjaan T-Dos 10 5 5

8 Pekerjaan Saklar 5 5 30

9 Pekerjaan Kabel 30 15 15

10 Pekerjaan Lampu 2 2

11 Testing dan comissioning 3 3 0

12 Rencana Harian 100% 5% 45% 40% 10%


13 Total Rencana Harian 5% 50% 90% 100%

3.3 Kurva S
BAR CHART Waktu Pelaksanaan Pekerjaan = 4 hari
Hari ke- KET
No Uraian Pekerjaan BOBOT %
1 2 3 4
1 Pelaksanaan persiapan 2 2 100

2 Pekerjaan MCB 3 3

3 Pekerjaan pipa 20 20 80

4 Pekerjaan Elbow 5 5

5 Pekerjaan Stop Kontak 10 10

6 Pekerjaan Fitting Lampu 10 10 50

7 Pekerjaan T-Dos 10 5 5

8 Pekerjaan Saklar 5 5 30

9 Pekerjaan Kabel 30 15 15

10 Pekerjaan Lampu 2 2

11 Testing dan comissioning 3 3 0

12 Rencana Harian 100% 5% 45% 40% 10%


13 Total Rencana Harian 5% 50% 90% 100%

Anda mungkin juga menyukai