Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

ANALISIS KEBUTUHAN BAHASA INGGRIS


PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
Bambang Abdul Syukur 1), Dedep Nugraha2)
1, 2
STIKes Kusuma Husada Surakarta
b.abdulsyukur@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan materi


pembelajaran ESP pada mahasiswa keperawatan. Untuk mengetahui kebutuhan
tersebut, perlu dilakukan needs analysis agar mahasiswa mendapatkan materi yang
diperlukan untuk mendukung proses belajar mereka pada saat ini atau karir yang akan
datang. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Sampel
penelitian adalah mahasiswa keperawatan kelas P17C yang sedang mengambil mata
kuliah Bahasa Inggris. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Random
Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik
deskriptif dalam bentuk jumlah dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebutuhan mahasiswa keperawatan terhadap mata kuliah Bahasa Inggris ESP sangat
beragam sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka memerlukan Bahasa Inggris bukan
saja untuk kebutuhan mereka saat ini, tetapi juga untuk kepentingan karir profesional
yang akan datang. Oleh karena itu disarankan agar pengajar Bahasa Inggris ESP atau
pihak yang berkepentingan dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa, serta selalu
melakukan analisis kebutuhan karena kebutuhan pembelajar ESP juga selalu berubah.

Kata kunci: ESP, Bahasa Inggris, Analisis Kebutuhan, Kebutuhan Mahasiswa

ABSTRACT
This study is aimed at identifying and analyzing the needs of ESP learning
material in learning English at diploma nursing students. To find out the correct
reference, needs analysis is urged to be done to obtain information about what the
students really need to support their learning process at the present time or in the
future career. This study was conducted by using qualitative approach and
descriptive method. The samples were students from P17C Diploma Nursing
Study Program of STIKes Kusuma Husada Surakarta who are currently taking
English subject and the sampling technique used was purposive random sampling.
Meanwhile, a questionnaire as the instrument for this study was arranged in
closed-ended form. The data analysis was descriptive analysis in the form of
number and percentage. The study revealed that the needs of nursing students on
English subject are very diverse and it can be concluded that they need English
not only for their current needs as they can communicate in English to support
their education in nursing field, but also for their future professional career.
Therefore, it is recommended that ESP English teachers or other related parties
should accommodate the needs of these students. In addition, it is suggested to
always conduct needs analysis since the needs of ESP learners are constantly
changing.

Keywords: ESP, English subject, needs analysis, learners’ needs

151
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

1. PENDAHULUAN engineering. Teknik maupun bidang


Mata kuliah Bahasa Inggris lainnnya. ESP dirancang dan
merupakan mata kuliah umum yang dikembangkan berdasarkan pada
wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa konsep analisis kebutuhan (need
STIKes Kusuma Husada Surakarta. analysis). Konsep ini menhubungkan
Mata kuliah ini difokuskan pada apa yang dibutuhkan para pembelajar
pengembangan keterampilan dalam baik dalam bidang akademik maupun
pemahaman materi yang disesuaikan profesi. Sehingga, ESP lebih
dengan konteks profesi tertentu. menekankan para pembelajar pada
Dengan demikian, kebutuhan tingkatan pendidikan tinggi dan pada
terhadap penguasaan bahasa Inggris tingkat profesional atau tempat kerja.
bagi mahasiswa merupakan Materi pembelajaran ESP harus
tantangan tersendiri bagi suatu disesuaikan dengan kebutuhan
perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa (Students’ Need) di dunia
lulusannya dengan kemampuan kerja sehingga keterampilan yang
Bahasa Inggris yang memadai dimiliki mahasiswa dapat
sehingga mampu bersaing di era diaplikasikan secara optimal. Hal ini
revolusi industry 4. 0. membutuhkan Analisis Kebutuhan
Bahasa Inggris di bidang (Need Analysis) dalam ESP yang
keperawatan mempunyai istilah yang bertujuan agar bahasa Inggris yang
lebih sulit dibandingkan Bahasa diajarkan benar-benard ibutuhkan
Inggris umum karena terkait dengan dalam bidang yang akan ditekuni
Bahasa medis dimana orang awan oleh mahasiswa.
tidak banyak yang mengetahuintya. Melalui observasi, ditemukan
Selain itu, variasi dan makna istilah fakta dilapangan bahwa materi
Bahasa Inggris bidang keperawatan pembelajaran bahasa Inggris pada D3
sangat komplek dan general Keperawatan STIKes Kusuma
memerlukan pemahaman khusus Husada Surakarta selama ini kurang
karena terkait dengan aplikasi dalam sesuai dengan kebutuhan profesi
dunia kerja. Berdasarkan seorang perawat. Materi-materi mata
permasalahan diatas maka kuliah bahasa Inggris yang diberikan
menempatkan kebutuhan mahasiswa lebih banyak berkaitan dengan
harus dijadikan sebagai fokus bahasa Inggris secara umum yang
pendekatan yang mengarah English tentu tidak sesuai dengan kompetensi
for Specific Purposes (ESP) dimana bahasa Inggris yang diharapkan
mahasiswa dan kebutuhannya dikuasai oleh seorang mahasiswa
menjadi pertimbangan utama dalam Keperawatan.
menentukan proses dan arah Sementara itu, bahan ajar yang
pembelajaran sehingga pencapaian ready for use di pasaran tidak bisa
tujuan pengajaran dapat berjalan mengakomodasi kebutuhan para
secara efektif dan efisien (Febriyanti, pembelajar ESP dan umumnya tidak
2017). sesuai dengan karakteristik, kondisi,
ESP merupakan salah satu bidang dan kebutuhan siswa. Oleh karena itu
linguistik terapan yang sudah pembelajaran yang sesuai kompetensi
berkembang dalam bidang keperawatan sangat perlu untuk
pendidikan dan penggunaan Bahasa dikembangkan. Pengembangan
Inggris sesuai dengan kebutuhan tersebut diharapkan dapat dijadikan
bidang ilmu dan profesi tertentu, sebagai rujukan atau pijakan untuk
seperti halnya penggunaan bahasa mengembangkan atau menyusun
Inggris di bidang Sains, Teknologi, bahan ajar, buku teks atau buku ajar

152
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

bagi mahasiswa D3 Keperawatan Dengan demikian analisis yang lebih


STIKes Kusuma Husada Surakarta komprehensif akan ditampilkan
pada khususnya dan mahasiswa Adapun teknik pengumpulan data
keperawatan di Indonesia pada dilakukan melalui penyebaran
umumnya. kuesioner dan wawancara mengenai
Merespon temuan masalah diatas, kebutuhan pembelajar ESP. Bentuk
maka sangat penting diadakan kuesioner yang dibuat adalah closed-
penelitian tentang analisis kebutuhan ended questionnaire yaitu terdapat
(need analysis) terhadap pertanyaan yang mempunyai jawaban
pembelajaran bahasa Inggris dengan yang dapat langsung dipilih oleh
tujuan khusus (English For Specific responden.
Purposes) pada D3 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini nantinya akan Peneliti telah memberikan
menjadi acuan untuk tahap penelitian pertanyaan dalam angket untuk
berikutnya, yaitu penyusunan silabus mendapatkan hasil analisis kebutuhan
maupun pengembangan materi bahan mahasiswa terhadap pembelajaran
ajar ESP. bahasa inggris. Pertanyaan pertama
adalah sejauh mana materi Bahasa
2. PELAKSANAAN Inggris yang ada saat ini sudah
a. Lokasi dan Waktu Penelitian memenuhi kebutuhan materi bahasa
Penelitian dilaksanakan di STIKes inggris bagi program studi
Kusuma Husada Surakarta pada keperawatan.
semester genap 2017/2018 pada
bulan Maret-Juli 2018. Table 1 Ketersedian materi ESP
b. Populasi dan Sampel Penelitian No. Ketersedian Jumlah %
Populasi penelitian ini adalah materi
mahasiswa Prodi D3 Keperawatan di 1 Memenuhi 5 10%
lingkungan STIKes Kusuma Husada 2 Cukup 19 38%
Surakarta yang sedang mengambil memenuhi
mata kuliah Bahasa Inggris pada 3 Tidak 27 52%
semester genap tahun ajaran memenuhi
2017/2018. Dengan menggunakan Dari data yang diperoleh dapat
teknik Purposive Sampling, peneliti dilihat bahwa 52% menyatakan
memutuskan hanya mengambil bahwa materi Bahasa Inggris yang
sampel penelitian kelas P17C sekarang dperoleh belum cukup
sebanyak 50 orang. memenuhi, hal ini menyimpulkan
bahwa perlu dilaksanakan analisis
3. METODE PENELITIAN kebutuhan belajar Bahasa Inggris
Studi ini menjelaskan secara alami bagi mahasiswa keperawatan.
aplikasi analisis kebutuhan untuk Pertanyaan berikutnya adalah
mengeksplorasi kebutuhan, jenis kebutuhan yang seharusnya
kekurangan, kesenjangan, dan dimiliki mahasiswa.
keingin agar dapat membuat silabus
atau rencana pelajaran yang baik bagi
mahasiswa keperawatan. Teknis
analisis data yang digunakan dalam
studi ini adalah analisis deskriptif
dalam bentuk jumlah dan persentase.

153
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

Table 2 Kebutuhan Mahasiswa Tabel 4 Tujuan Mahasiswa Belajar


Belajar Bahasa Inggris Bahasa Inggris
No. Necessities Jumlah % No. Wants Jumlah Prose
1 Topik-topik umum 15 30% ntase
(materi/percakapan 1 Memahami 13 26%
sehari-hari). buku
2 Topik-topik 16 32% teks/journal.
khusus dalam 2 Lulus ujian 3 6%
bidang TOEFL/TOEIC.
keperawatan. 3 Persiapan 18 36%
3 Topik umum dan 19 38% menghadapi
khusus dalam dunia kerja.
bidang 4 Berkomunikasi/ 16 32%
keperawatan. Menyampaikan
ide secara lisan
Data di atas menunjukkan bahwa maupun tulis.
dari 50 responden/mahasiswa, 19
responden (38%) berpendapat bahwa Pada tabel 4, data yang didapat
kebutuhan utama mereka belajar sangat bervariasi dan jumlah
bahasa Inggris adalah topik umum persentase yang paling tinggi adalah
dan khusus dalam bidang untuk mendukung mereka dalam
keperawatan. menghadapi dunia kerja (36%),
diikuti dengan tujuan
Tabel 3 Level Kemampuan Bahasa Berkomunikasi/Menyampaikan ide
Inggris Mahasiswa secara lisan maupun tulis (32%).
No. Level Jumlah % Menurut Robinson dalam Javid
1 Beginner/ 36 72% (2015), tujuan ESP adalah
pemula menyediakan pembelajaran Bahasa
2 Intermediate/ 14 28% Inggris yang sesuai dengan
menengah kebutuhan pembelajarnya, apabila
3 Advanced/ 0 0% materi yang diajarkan pada mata
mahir kuliah ini sesuai dengan kebutuhan
pembelajarnya, maka hal ini akan
Untuk tabel 3, yaitu tentang level menambah motivasi belajar sehingga
kemampuan Bahasa Inggris tujuan yang diinginkan akan tercapai
mahasiswa Sekarang. Kesenjangan dengan baik.
antara keahlian yang dimiliki Pertanyaan berikutnya adalah
mahasiswa dengan keahlian yang untuk mengetahui apa yang
akan dicapai disebut dengan Lacks. dibutuhkan oleh mahasiswa untuk
Data di atas menunjukan 72% setiap skill dalam Bahasa Inggris.
responden mengganggap kemampuan Hutchinson and Waters dalam Arianti
bahasa Inggris mereka berada pada (2017) mendefinisikan learning needs
level Pemula (Beginner). sebagai pengetahuan dan kemampuan
Pertanyaan keempat menanyakan yang akan dibutuhkan mahasiswa
tujuan mahasiswa dalam mengambil supaya mempunyai keahlian khusus
mata kuliah Bahasa Inggris selain pada target situation. Artinya
karena mata kuliah tersebut wajib mahasiswa diharapkan memiliki
diambil oleh mereka. kemampuan sesuai dengan bidang
keahliannya, dalam hal ini yaitu
sebagai praktisi keperawatan.

154
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

Tabel 5 Hasil kuesioner Pembahasan


No. Indikator Hasil Temuan ESP merujuk pada pembelajaran
1 Topik 64 % Topik umum Bahasa Inggris yang berorientasi
dan khusus kebutuhan khusus pembelajar sesuai
tentang dengan bidang ilmu dan pekerjaan.
keperawatan Dalam pendekatannya, ESP juga
2 Input 66% Model memperhatikan target situasi,
Listeni-ng monolog atau kebutuhan untuk berkomunikasi
dialog tentang bahasa inggris, dari pelajar itu. Hal
nursing ini yang nantinya akan membedakan
activities dan antara pelajar ESP dan General
Daily English. Untuk menganalisis target
Activities situasi kebutuhan pelajar maka
3 Input 66 % Teks yang diperlukan Need Analisis. Ellis dan
Read-ing disertai daftar Johnson dalam Febriyanti (2017)
kosakata mendefinisikan Need Analisis
khusus yang sebagai sebagai metode untuk
berkaitan memperoleh deskripsi atau gambaran
dengan tentang kebutuhan pembelajar (atau
keperawatan. kebutuhan sekelompok pembelajar).
4 Input 68 % penulisan Sehingga Need Analisis merupakan
writing kalimat/para- metode tepat untuk dilakukan untuk
graf sederhana mendapatkan informasi tentang
yang berkaitan kebutuhan pembelajar Bahasa Inggris
dengan bidang kelompok tertentu, yaitu kelompok
keperawatan. mahasiswa keperawatan.
5 Keterse- 76 % kosakata yang English for Nursing Purposes
diaan dapat (ENP) atau Bahasa Inggris untuk
kosa-kata mengeksplor- Keperawatan merupakan bagian dari
yang rele- asi bidang pembelajaran ESP yang berfokus
van keperawatan. pada aspek pengajaran kesehatan dan
6 Materi 60% a. Medical medis. ENP berfokus pada
Bahasa profession pembelajaran Bahasa Inngris pada
Inggris (nursing Mahasiswa Keperawatan dalam
Keperawa activities). konteks medis / kesehatan dan
tan praktek yang berhubungan dengan
18% b. Medicine komunikasi dengan dokter, apoteker,
and medical analis, dan pasien. Chang et al.
terms. (2013) mengatakan bahwa ENP
10% c.Wards and adalah pembelajaran untuk calon
department in perawat secara intensif yang
hospital. berorientasi pada pembelajaran dan
6% d.Hospital pengajaran yang professional dalam
management penguasaan bahasa Inggris supaya
6% e. Medical mencapai kompetensi yang
record diperlukan. Javid (2015)
menyebutkan bahwa tingkat
kemampuan tertentu dalam berbahasa
diperlukan bagi pembelajar agar
dapat berpartisipasi aktif dalam

155
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

pembelajaran yang bersifat content- berubah tergantung pada kebutuhan


related material. Selanjutnya, Javid pembelajar dan situasi, sehingga
(2015) menambahkan bahwa memungkinkan pembelajaran mata
program ESP tidak mengharuskan kuliah Bahasa Inggris ini tetap dapat
pembelajarnya menduduki peringkat berlangsung.
teratas dalam Bahasa Inggris, tetapi Berkaitan dengan keterampilan
lebih tepatnya ESP diperuntukkan yang dimiliki mahasiswa, sebagian
bagi mereka yang bias menggunakan besar mereka mengganggap bahwa
Bahasa Inggris sebagai medium mereka lack (lemah) pada speaking
pembelajaran. karena keterampilan ini memerlukan
Mulyadi (2014) menyatakan kemampuan Bahasa Inggris yang
bahwa ENP pada dasarnya adalah bagus. Speaking adalah productive
sebuah pembelajaran yang fokus skills yang terkadang dianggap
pada keperawatan dan area medis. sebagai keterampilan yang dapat
Oleh karena itu, mahasiswa menunjukkan sejauhn mana tingkat
keperawatan yang ingin kemampuan Bahasa Inggris
meningkatkan kemampuan seseorang. Akan tetapi, mengajarkan
profesional dan keahliannya mereka keterampilan tersebut secara
memerlukan kemampuan yang mendalam adalah hal yang cukup
memadai dalam bahasa Inggris. Hal sulit untuk dilakukan pada mata
ini dapat dibuktikan bahwa kuliah Bahasa Inggris. Megawati
menguasai bahasa Inggris dapat (2016) menyebutkan bahwa
memfasilitasi mereka untuk mewujudkan suatu kelas bahasa yang
memenuhi tujuan dan mempercepat ideal, terutama kelas Bahasa Inggris
karier mereka. Dalam contoh berikut, ESP, bukanlah hal yang mudah untuk
perawat dituntut untuk memiliki dilakukan. Hal ini disebabkan oleh
komunikasi yang baik dalam Bahasa jumlah mahasiswa yang terlalu
Inggris (Anazawa, Ishikawa, & banyak pada satu waktu yaitu 50
Kiuchi, 2011). orang atau lebih. Pada keterampilan
Berkaitan dengan kemampuan berbicara, tidak memungkinkan
Bahasa Inggris mahasiswa untuk meminta mahasiswa berbicara
Keperawatan STIKes Kusuma satu persatu secara aktif. Namun,
Husada Surakarta, data yang didapat kebutuhan keterampilan berbicara
mengindikasikan bahwa kemampuan setiap mahasiswa tidak dapat
Bahasa Inggris mereka masih berada terpenuhi dengan baik. Sedangkan
pada level menengah kebawah. Hal untuk keterampilan writing, reading,
ini menyebabkan pengajar Bahasa dan listening dengan jumlah
Inggris kesulitan memberikan materi mahasiswa yang banyak juga menjadi
yang sesuai diberikan kepada peserta kendala bagi pengajar dalam
didik pada level perguruan tinggi memberikan latihan yang terdiri dari
yaitu intermediate/menengah ke atas. beberapa tahapan tahapan,
Pada level ini, diharapkan pembelajar memeriksa dan memberikan
sudah mampu berbahasa Inggris feedback atau perbaikan yang cukup.
dengan baik dan memiliki sehingga, keterampilan selain
keterampilan berkomunikasi yang speaking kurang mendapat perhatian
cukup pada bidang ilmu mereka. yang cukup.
Namun demikian, Febriyanti (2017) Brown dalam Javid (2015)
menyebutkan bahwa ESP menyatakan bahwa sebagai
mempunyai karakter yang unik yaitu pembelajar Bahasa asing, kendala
kemampuan memodifikasi atau utama yang dihadapi adalah rasa

156
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

malu, gelisah, ataupun ragu-ragu kebutuhan sangatlah penting didalam


untuk berbicara dikarenakan takut ESP untuk menentukan kebutuhan
salah, dianggap bodoh atau tidak pembelajarnya. Sangatlah penting
lancar karena terbatansya membekali mereka dengan materi
pengetahuan terhadap bahasa. Hal ini Bahasa Inggris yang bisa
diperkuat oleh hasil angket yang mengakomodasi semua tujuan-tujuan
didapat oleh peneliti bahwa tersebut. Materi yang digunakan
mahasiswa keperawatan STIKes harus bermanfaat bagi pembelajar
Kusuma Husada Surakarta memiliki sehingga ketika mereka lulus dan
kesulitan paling tinggi dalam hal bekerja dapat menggunakan bahasa
berbicara yang dikarenakan Inggris dalam kehidupan kerja
kurangnya Vocabulary, mereka (Chovancova, 2014). Ellis
Pronunciation, Grammar, sulit dalam Chovancova (2014)
menghafal, rasa malu jika membuat menambahkan dalam pengembangan
kesalahan. materi ajar harus mempertimbangkan
Keterampilan Speaking, Writing, penggunaan materi-materi otentik
Reading, dan Listening adalah yang mencerminkan profesi mereka.
keterampilan berbahasa yang sama Sehingga ESP tidak hanya
pentingnya karena keempat mengajarkan Bahasa Inggris tanpa
keterampilan tersebut saling konteks di dalamnya.
terintegrasi (Integrated Skills) dalam Berdasarkan temuan diatas,
pembelajaran Bahasa Inggris. pengajar mata kuliah Bahasa Inggris
Sehingga pengajar ESP harus bisa ESP ataupun pihak yang
menentukan fokus pengajaran berkepentingan dapat menentukan
terhadap keterampilan yang langkah selanjutnya, yaitu pembuatan
memerlukan penanganan dan silabus. Hal penting yang harus
pembahasan yang lebih mendalam diingat adalah keterampilan atau
didalam kelas. Setiap materi Bahasa komponen Bahasa Inggris yang mana
Inggris keperawatan memiliki yang harus lebih diprioritaskan untuk
karakteristik yang unik dan berbeda diberikan kepada mahasiswa. Untuk
satu dengan lainnya. Misalnya, dalam memutuskannya, ada beberapa hal
materi Nursing Activities yang lebih yang harus diingat, antara lain
banyak membutuhkan keterampilan karakteristik kebutuhan setiap
berkomunikasi secara lisan dengan mahasiswa yang berbeda, tujuan
pasien, dokter atau tenaga kesehatan belajar, gaya belajar, motivasi dan
lainya, Speaking Skill memiliki porsi keinginan belajar yang tidak sama.
yang lebih banyak begitu juga dalam Seperti yang dikatakan oleh Javid
materi Medical Record maka writing (2015) bahwa peran pengajar Bahasa
skill mendapat porsi yang lebih ESP tidak hanya terbatas pada
dominan. Pembelajaran ESP dapat mengajar dan memberikan
difokuskan untuk satu keterampilan pengetahuan atau keterampilan yang
Bahasa Inggris tertentu saja dan itu berkaitan dengan bahasa tersebut,
tergantung pada kebutuhan di bidang tetapi juga memotivasi peserta
ilmu pembelajarnya (Chovancova, didiknya. Pemberian motivasi secara
2014). konsisten oleh pengajar ESP ternyata
memiliki peranan yang penting dalam
Tujuan Belajar Bahasa Inggris perkembangan akademik pembelajar
ESP ESP yaitu dapat meningkatkan minat
Penentuan tujuan pembelajaran dan keinginan untuk belajar.
yang dibuat berdasarkan analisis Motivasi ini membantu pembelajar

157
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada – Juli 2019

untuk tetap berfokus pada usaha dan REFERENSI


kegiatannya dalam arah tertentu, Chovancova, B. (2014). Needs analysis
untuk meraih tujuan tertentu. and ESP course design: self-
perception of language needs among
5. KESIMPULAN pre-service students. Studies in
Dari hasil penelitian ini dapat Logic, Grammar and Rhetoric.
disimpulkan bahwa kebutuhan 38(51), 43-57.
pembelajar terhadap mata kuliah Febriyanti, E. R. (2018). Identifikasi
Bahasa Inggris tidak sama dan Analisis Kebutuhan Pembelajar
Bahasa Inggris (Non-Program Studi
bervariasi. Data ini bisa dijadikan
Bahasa Inggris) Pada Mata Kuliah
sebagai salah satu referensi dalam Bahasa Inggris Esp Di Lingkungan
pembuatan dan pengembangan Fkip Universitas Lambung
silabus/RPS mata kuliah ESP Mangkurat Banjarmasin. Vidya
Bahasa Inggris seperti English for Karya, 32(2), 123.
Nurses (EFN), dan Medical https://doi.org/10.20527/jvk.v32i2.52
English. Analisis kebutuhan tidak 30
hanya sebagai proses awal dari Hossain, Md J. (2013). ESP needs
pengembangan ESP, melainkan analysis for engineering students: a
dapat dijadikan sebagai evaluasi learner centered approach. Journal of
terhadap proses yang sedang Presidency University. 2(2), 16-26.
Javid, C.Z. (2015). English for specific
berlangsung. purposes: role of learners, teachers
and teaching methodologies.
6. SARAN
European Scientific Journal. 11(20),
Analisis kebutuhan adalah 17-34
sebuah proses yang dilakukan Megawati, F. (2016). Kesulitan
secara berkesinambungan karena mahasiswa dalam mencapai
kebutuhan pembelajar ESP juga pembelajaran Bahasa Inggris secara
terus berubah. Selain kebutuhan efektif. Jurnal Pedagogia, 5(2), 147-
pembelajarnya, analisis kebutuhan 156.
juga diberikan kepada pihak prodi Mulyadi, D. (2014). Developing
agar data yang didapat lebih Teaching and Learning Instrumentof
mencerminkan kebutuhan yang English for Nursing “Daily
sebenarnya. Selain itu, penelitian Communication in Nursing” Through
Contextual Approach Based on
mengenai permasalahan yang
Character Education. Proceeding of
dihadapi oleh pengajar dalam TEFLIN 61th, 1–6.
melaksanakan pembelajaran Saragih, E. (2014). Designing ESP
Bahasa Inggris ESP juga penting Materials for Nursing Students Based
untuk dilakukan agar on Needs Analysis. International
pembelajaran Bahasa Inggris ESP Journal of Linguistics, 6(4), 59.
dapat memberikan manfaat bagi https://doi.org/10.5296/ijl.v6i4.5983
semua pihak. Zuana, M. (2014). The role of needs
analysis in teaching ESP for nursing.
The 61 TEFLIN International
Conference, UNS Solo, (2014), 130–
134.

158

Anda mungkin juga menyukai