Anda di halaman 1dari 16

Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

PERANAN CAMAT DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN
ENREKANG KABUPATEN ENREKANG

Sapri1), Ahmad Mustanir2), Monalisa Ibrahim3),


Andi Astinah Adnan4) , Wirfandi5)

E-mail: sapritajuddin272@yahoo.co.id
ahmadmustanir74@gmail.com
monalisa2231@gmail.com
andi.astinah.adnan@gmail.com
1) 2)3)4)
Dosen Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
5)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

ABSTRAK
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan memerlukan rangsangan dari
pemerintah kecamatan dalam hal ini seorang camat, karena pada hakikatnya
partisipasi masyarakat dalam pembangunan ini diletakan sebagai konsep yang
bersistem, sebagai syarat, cara dan tujuan. Bahkan merupakan hak dasar
masyarakat untuk terlibat secara kreatif dalam proses perencanaan serta dalam
menikmati hasil-hasil pembangunan secara adil dan manusiawi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peranan camat dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang dan Untuk
mengetahui partisipasi masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. Populasi penelitian
ini adalah sebanyak 31.996 jiwa. Sampel yang digunakan peneliti adalah dengan
menggunakan rumus Yamane, dengan mengambil toleransi kesalahan 10%
sehingga diperoleh sampel dengan jumlah 100 jiwa, teknik penarikan sampel
yang digunakan adalah Non Probability Sampling yaitu Purposive Sampling. Tipe
penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang
digunakan adalah Observasi, Kuesioner dan Penelitian Pustaka serta
Wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan Peranan Camat dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Enrekang Kabupaten
Enrekang adalah 83% dari 100% hasil yang diharapkan. Sehingga Camat
dikatakan “Sangat Berperan” dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di
Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang dan Nilai dari Partisipasi Masyarakat
dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang adalah 72% dari 100% hasil yang diharapkan. Sehingga
Masyarakat dikatakan “Berperan” dalam Musyawarah Perencanaan
Pembangunan di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang.

Kata Kunci : Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Partisipasi Masyarakat,


Peranan Camat.

H a l a m a n | 33
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

ABSTRACT

Community participation in development requires the stimulation of the sub-


district government in this case a camat, because essentially community
participation in development is placed as a systematic concept, as a condition,
way and purpose. It is even a basic right of the community to engage creatively in
the planning process and in enjoying the results of development fairly and
humanely. This study aims to determine the role of subdistrict leader in
Development Planning Meeting in Enrekang Sub-district Enrekang Regency and
To know the community participation in Development Planning Meeting in
Enrekang Sub-district Enrekang Regency. The population of this study is 31,996
people. The sample used by researcher is by using Yamane formula, by taking
fault tolerance of 10% so that obtained by sample with amount of 100 soul,
sampling technique used is Non Probability Sampling that is Purposive Sampling.
This type of research is Descriptive Quantitative. Data collection techniques used
are Observation, Questionnaire and Research Library and Interview. The results
of this study indicate that the role of sub-district in Development Planning
Meeting in Enrekang Sub-district of Enrekang Regency is 83% from 100%
expected result. So the Head of Sub-district is said to be "Very Participate" in
Development Planning Meeting in Enrekang Sub-district Enrekang District and
the Value of Community Participation in Enrekang Entrekang Entrekang
Development Planning Deliberation is 72% from 100% expected result. So the
Community is said to "Take the Role" in Development Planning Congress in
Enrekang Sub-district Enrekang Regency.

Keywords: Camat Role, Community Participation, Deliberation of Development


Planning,

H a l a m a n | 34
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

A. PENDAHULUAN dengan berbagai departemen dan non


Partisipasi diberi makna sebagai departemen di daerah yang sesuai
keterlibatan masyarakat dalam proses dengan tugas pokok serta tanggung
politik yang seluas-luasnya baik dalam jawab masing-masing. Dalam realisasi
proses pengambilan keputusan dan fisiknya pembangunan daerah justru
monitoring kebijakan yang dapat bersifat menyeluruh, tersebar luas
mempengaruhi kehidupan mereka. keseluruh lapisan masyarakat yang
Berbagai peraturan yang memberikan berusaha memadukan arah
ruang bagi partisipasi masyarakat pembangunan sektoral dan regional
secara substantif belum mengatur dengan kebutuhan masyarakat itu
bagaimana partisipasi masyarakat itu sendiri.
dilaksanakan. Perlibatan masyarakat Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam proses pembuatan kebijakan dalam beberapa hal seluruh warga
pembangunan diatur secara bertahap masyarakat tidak mungkin dilibatkan
sesuai dengan surat edaran Bersama dalam membuat kebijakan, tetapi
Menteri Dalam Negeri dan Menteri bagaimanapun dalam membuat
Negara Perencanaan Pembangunan kebijakan yang sifatnya untuk
Nasional /Ketua Bappenas. Kondisi ini kepentingan publik maka pemerintah
menunjukkan bahwa proses melibatkan warga masyarakat. Jika
penyusunan kebijakan pembangunan tidak suatu gejolak sosial akan terjadi
bersifat elitis, dalam arti pemerintahlah terhadap kebijakan yang dibuat oleh
yang menjadi penentu kebijakan pemerintah itu sendiri. Banyak contoh
pembangunan, sedangkan masyarakat produk kebijakan yang sangat kontra di
berperan memberikan masukan kepada masyarakat sebagai akibat pemerintah
pemerintah tentang apa yang senantiasa tidak membuka kesempatan
dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila untuk melibatkan masyarakat dalam
model ini diadopsi dalam upaya membuat kebijakan. Pemberdayaan
implementasi partisipasi masyarakat partisipasi sipil atau “civil society”
dalam pengambilan keputusan, maka merupakan alat ampuh dalam
yang dibutuhkan adalah keterbukaan menentukan arah dan kebijakan
pemerintah untuk menjadikan masukan pembangunan pada masa-masa
masyarakat sebagai dasar dalam mendatang. Keterlibatan ini dapat
menyusun kebijakan publik. memberikan dampak yang positif
Pembangunan daerah meliputi terhadap keputusan dan kebijakan yang
keseluruhan aspek kehidupan dan diambil atau yang akan
perhidupan masyarakat di daerah yang diimplementasikan, karena dapat
terdiri dari berbagai sektor dan membangun sinergi antara pemerintah
program yang saling berkaitan dan dan masyarakat itu sendiri.
dilaksanakan oleh masyarakat dengan Kecamatan Enrekang merupakan
bantuan dan bimbingan pemerintah wilayah dari Kabupaten Enrekang

H a l a m a n | 35
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Propinsi Sulawesi Selatan, sehingga mempengaruhi masyarakat agar mau


dalam menunjang kegiatan berpartisipasi dengan kesadaran penuh
pembangunan Kecamatan Enrekang, untuk mencapai tujuan.
maka visi dan misi yang hendak Dari pandangan tersebut diatas,
dicapai adalah peningkatan kinerja dapat digambarkan bahwa partisipasi
pembangunan daerah, oleh karena masyarakat dalam pembangunan
itulah dalam menunjang visi dan misi memerlukan rangsangan dari
dalam pembangunan daerah, maka pemerintah kecamatan dalam hal ini
perlunya keterlibatan atau partisipasi seorang camat, karena pada hakikatnya
dari masyarakat yang tertuang dalam partisipasi masyarakat dalam
UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem pembangunan ini diletakan sebagai
Perencanaan Pembangunan Nasional konsep yang bersistem, sebagai syarat,
dimana masyarakat memiliki hak untuk cara dan tujuan. Bahkan merupakan
turut berpartisipasi dalam perencanaan hak dasar masyarakat untuk terlibat
pembangunan daerah. Wadah secara kreatif dalam proses
perencanaan pembangunan yang perencanaan serta dalam menikmati
dimaksud adalah adanya mekanisme hasil-hasil pembangunan secara adil
perencanaan pembangunan yang dan manusiawi.
berupa Musyawarah Perencanaan Kecamatan Enrekang merupakan
Pembangunan (Musrenbang) dimana salah satu kecamatan yang ada di
masyarakat turut berpartisipasi dalam kabupaten Enrekang yang
lingkup kelurahan atau desa sampai melaksanakan proses mekanisme
tingkat kecamatan. Musrenbang perencanaan pembangunan daerah,
Kecamatan merupakan forum dimana partisipasi masyarakat dalam
musyawarah antar para pemangku proses Musrembang ditingkat
kepentingan. Dari pada itu, kecamatan masih sebatas turut serta,
pelaksanaan pembangunan yang secara formalitas menghadiri proses
mengutamakan masyarakat dalam pelaksanaan Musrenbang karena
pelaksanaan program-program menurut mereka bahwa mekanisme
pembangunan berarti memberikan perencanaan pembangunan daerah
peluang seluas-luasnya pada dengan mengikutsertakan stakeholder
masyarakat untuk mengarahkan sumber dapat bermanfaat untuk memberikan
daya, potensi, merencanakan serta masukan-masukan masalah
membuat keputusan dan mengevaluasi pembangunan di daerah tersebut, serta
kegiatan-kegiatan pembangunan yang menurut pandangan mereka bahwa
akan mensejahterakan mereka sehingga masukan yang telah diberikan oleh
mereka berdaya. pemerintah ditingkat kelurahan atau
Oleh karena itu peran desa akan diteruskan ditingkat
kepemimpinan pemerintah kecamatan kecamatan kemudian akan
sangat dibutuhkan untuk mampu diakomodasi di tingkat pemerintahan

H a l a m a n | 36
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

daerah, dalam hal ini penentu kebijakan Indikasi masalah yang kemudian
dengan harapan besar masukan- ditemukan dilapangan setelah peneliti
masukan tersebut akan terealisir demi melakukan penjajakan data awal
kesejahteraan masyarakat itu sendiri. adalah, terutama terlihat dari berbagai
Pertanyaan yang akan muncul tahapan dalam penyusunan rencana
kemudian adalah apakah partisipasi pembangunan daerah melalui
masyarakat di dalam proses mekanisme mekanisme musyawarah perencanaan
perencanaan pembangunan telah pembangunan (Musrenbang) di
terlaksana sesuai dengan model Kecamatan Enrekang adalah antusias
“bottom-up” dimana masyarakat tidak partisipasi masyarakat dalam kehadiran
lagi menjadi objek pembangunan akan tidak maksimal, sehingga ketika proses
tetapi menjadi subjek pembangunan? pemberian masukan-masukan dalam
Dengan maksud bahwa peranan rangka pembangunan daerah,
partisipasi masyarakat dalam proses masyarakat dihadapkan oleh acara
mekanisme pembangunan bukan hanya seremonial Musrenbang dimana
sekedar dilihat dari antusias masyarakat masukan-masukan tersebut diberikan
dalam menghadiri Musrenbang akan kepada pemerintah dalam bentuk
tetapi kemudian bagaimana proposal atau dokumen-dokumen
kepentingan mereka telah direspon oleh kegiatan dengan anggaran yang telah
pemerintah. Karena antusias akan lahir ditetapkan, setelah itu masyarakat
ketika substansi dan proses mekanisme hanya cenderung mempercayakan
perencanaan pembangunan daerah hasil-hasil perencanaan itu kepada
telah tercipta, akan tetapi apabila pemerintah kelurahan atau desa dan
partisipasi masyarakat sudah antusias kecamatan. Mereka menganggap apa
dan pemerintah sendirilah yang lebih yang dibahas dalam pertemuan tersebut
fokus pada kegiatan administrasi hanya seremonial belaka, karena hasil
perencanaan dan seremonial perencanaan yang dihasilkan dalam
pembanguan daripada kegiatan prioritas kegiatan yang telah ditetapkan
fungsional perencanaan, maka hal ini sangat jauh berbeda dengan apa yang
sudah pasti menjadi sebuah pertanyaan diinginkan masyarakat. Setidaknya
yang sangat besar apakah selama ini itulah gambaran umum yang diperoleh
proses mekanisme perencanaan peneliti.
pembangunan daerah telah
menghasilkan sesuatu yang berpihak B. PERANAN CAMAT
pada masyarakat ataupun hanya sebuah Menurut Prajudi (2009:20),
rutinitas dan sistem yang harus dan “peranan adalah apa yang harus
wajib dilaksanakan dengan dijalankan atau dimainkan dalam
mengenyampingkan maksud dan tujuan berhubungan dengan pejabat-pejabat,
yang sesungguhnya. orang-orang, atau bagian-bagian lain”.

H a l a m a n | 37
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Pengertian peranan tersebut di C. KONSEP PARTISIPASI


atas mengandung arti segala sesuatu MASYARAKAT
yang dilakukan, yang berhubungan Menurut Nurman (2015:252)
dengan kedudukan atau jabatan dalam (Mustanir, Sellang, et al. 2018)
melaksanakan tugas dan fungsi. (Mustanir and Rusdi. Muhammad
Jadi peranan camat adalah 2019) Partisipasi masyarakat adalah
segala sesuatu yang dilakukan oleh keikutsertaan masyarakat dalam
pemerintah kecamatan yang pengambilan keputusan, pemanfaatan
berhubungan dengan kedudukan atau sumber daya, pemecahan masalah yang
jabatan dalam melaksanakan tugas dan berkaitan dengan pembangunan desa.
fungsinya. Dalam Permendagri Nomor Menurut Ndraha dalam Lugiarti
113 Tahun 2014 Pasal 23, (2004), partisipasi masyarakat dalam
bupati/walikota dapat mendelegasikan proses pembangunan dapat dipilih
pelaksanaan evaluasi rancangan meliputi: 1) partisipasi dalam/melalui
peraturan desa tentang APB Desa kontak dengan pihak lain sebagai awal
kepada camat atau sebutan lain. perubahan sosial, 2) partisipasi dalam
Selain itu juga, camat memperhatikan/menyerap dan memberi
mempunyai peran dalam hal tanggapa terhadap informasi baik
penyampaian Laporan Realisasi APB dalam arti menerima, menerima dengan
Desa dan Laporan Pertanggungjawaban syarat, maupun dalam arti menolaknya,
Realisasi Pelaksanaan APB Desa 3) partisipasi dalam perencanaan
kepada bupati/walikota. Sedangkan, termasuk pengmbilan kepeutusan, 4)
dalam Permendagri Nomor 46 Tahun partisipasi dalam pelaksanaan
2016 tentang Laporan Kepala Desa, operasional, 5) partisipasi dalam
dalam Pasal 13, Camat diberikan menerima, memelihara, dan
kewenangan melakukan: mengembangkan hasil pembangunan,
1. Fasilitasi, dalam hal ini yaitu keterlibatan masyarakat dalam
memfasilitasi segala bentuk kegiatan menilai tingkat pelaksanaan
pembangunan di tingkat pembangunan.
desa/kelurahan ataupun kecamatan. Menurut Totok Mardikanto
2. Koordinasi, dalam hal ini (2015:82) (Mustanir and Lubis 2017)
melakukan koordinasi (Mustanir and Abadi 2017) (Mustanir
pelaksananaan pembangunan di 2016) (Irwan et al. 2019) (Latif et al.
tingkat desa/kelurahan, kecamatan 2019) (Mustanir, Dema, et al. 2018),
serta penyusunan laporan Kepala bentuk partisipasi ada empat yaitu :
Desa di wilayahnya. a. Partisipasi dalam pengambilan
keputusan
Pada umumnya, setiap program
pembangunan masyarakat (termasuk
pemanfaatan sumberdaya local dan

H a l a m a n | 38
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

alokasi anggaranya) selalu ditetapkan Kegiatan pemantauan dan


sendiri oleh pemerintah pusat, yang evaluasi program dan proyek
dalam banyak hal lebih mencerminkan pembangunan sangat diperlukan.
sifat kebutuhan kelompok-kelompok Bukan saja agar tujuannya dapat
kecil elit dalam masyarakat banyak. dicapai seperti yang diharapkan,tetapi
Karena itu, partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk memperoleh
dalam pembangunan perlu umpan balik tentang masalah-masalah
ditumbuhkan melalui dibukanya forum dan kendala yang muncul dalam
yang memungkinkan masyarakat pelaksanaan pembangunan yang
banyak berpartisispasi langsung di bersangkutan.
dalam proses pengambilan keputusan Dalam hal ini, partisipasi
tentang program-program masyarakat untuk megumpulkan
pembangunan di wilayah setempat atau informasi yang berkaitan dengan
di tingkat local. perkembangan kegiatan serta perilaku
b. Partisipiasi dalam pelaksanaan aparat pembangunan sangat diperlukan.
kegiatan d. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
pembangunan, seringkali diartikan Partisipasi dalam pemanfaatan
sebagai partisipasi masyarakat banyak hasil pembangunan, merupakan unsur
(yang umumnya lebih miskin) untuk terpenting yang sering terlupakan.
secara sukarela menyumbangkan Sebab tujuan pembangunan adalah
tenaganya di dalam kegiatan untuk memperbaiki mutu hidup
pembangunan. Di lain pihak, lapisan masyarakat banyak sehingga
yang di atasnya (yang umumnya terdiri pemerataan hasil pembangunan
atas orang-orang kaya) dalam banyak merupakan tujuan utama. Di samping
hal lebih banya memperoleh manfaat itu, pemanfaatan hasil pembangunan
dari hasil pembangunan,tidak dituntut akan merangsang kemauan dan
sumbangannya secara proporsional. kesukarelaan masyarakat untuk selalu
Karena itu , partisipasi masyarakat berpartisipasi dalam setiap program
dalam pelaksanaan pembangunan harus pembangunan yang akan datang.
diartikan sebagai pemerataan
sumbangan masyarakat dalam bentuk D. KONSEP MUSYAWARAH
tenaga kerja, uang tunai ,dan atau PERENCANAAN
beragam bentuk korbanan lainnya yang PEMBANGUNAN
sepadan dengan manfaat yang akan Musrenbang adalah forum-forum
diterima oleh masing-masing warga multi-pihak terbuka yang secara
masyarakat yang bersangkutan. bersama mengidentifikasi dan
c. Partisipasi dalam pemantauan dan menentukan prioritas kebijakan
evaluasi pembangunan pembangunan masyarakat. Musrenbang
kelurahan adalah forum musyawarah

H a l a m a n | 39
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

tahunan para pemangku kepentingan peningkatan kesejahteraan,


(stakeholders) kelurahan untuk ketenteraman, kemakmuran dan
menyepakati rencana kerja kelurahan perdamaian masyarakat di
tahun anggaran berikutnya. (Mustanir, lingkungan pemukiman dari tingkat
Abadi, and Nasri 2016) (Mustanir, RT/RW, dusun dan kelurahan.
Ahmad; Abadi 2016) (Mustanir, 3) Perencanaan pembangunan
Ahmad; Barisan, Barisan; Hamid 2017) bertumpu pada masalah, kebutuhan,
(Mustanir and Yasin 2018) (Mustanir, aspirasi dan sumber daya
Justira, et al. 2018) (Mustanir, Yasin, et masyarakat setempat.
al. 2018) (Mustanir and Razak 2017) 4) Wujud nyata peran serta masyarakat
(Mustanir 2017) (Tim Kerja Buku dalam perencanaan pembangunan.
Panduan Penyelenggaraan Musrenbang Musrenbang berfungsi sebagai
dalam Ahmad Mustanir,2016). proses negosiasi, rekonsiliasi dan
Musrenbang yang menurut harmonisasi perbedaan antara
Sumpeno dalam (Mustanir 2016) pemerintah dan pemangku kepentingan
(Mustanir 2018) merupakan non pemerintah, sekaligus mencapai
Perencanaan Pembangunan Bersama consensus bersama mengenai prioritas
Masyarakat adalah merupakan panduan kegiatan pembangunan anggaran.
atau model pembangunan kelurahan Musrenbang adalah forum multi-
yang menitikberatkan pada peran serta pihak terbuka yang secara bersama
masyarakat dalam keseluruhan proses mengindentifikasi dan menentukan
pembangunan. Pendekatan ini dilandasi prioritas kebijakan pembangunan
oleh nilai-nilai dan semangat gotong- masyarakat. Kegiatan ini berfungsi
royong yang telah mengakar dalam sebagai proses negosiasi, rekonsiliasi,
budaya masyarakat Indonesia. Gotong- dan harmonisasi perbedaan antara
royong bertumpu pada keyakinan pemerintah dan pemangku kepentingan
bahwa setiap warga masyarakat non pemerintah, sekaligus mencapai
memiliki hak untuk memutuskan dan konsensus bersama mengenai prioritas
merencanakan apa yang terbaik bagi kegiatan pembangunan berikut
diri dan lingkungan serta cara terbaik anggarannya.
dalam upaya mewujudkannya. Secara Pada tingkat masyarakat (desa),
garis besar musrenbang mengandung Musrenbang bertujuan untuk mencapai
pengertian sebagai berikut: kesepakatan tentang prioritas program
1) Perencanaan sebagai serangkaian SKPD (Satuan Kerja Perangkat
kegiatan analisis mulai dari Daerah) yang akan dibiayai dari APBD
indentifikasi kebutuhan masyarakat (Anggaran Pendapatan dan Belanja
hingga penetapan program Daerah) dan Alokasi Dana Desa
pembangunan. (ADD), serta memilih wakil-wakil dari
2) Perencanaan pembangunan pemerintah dan masyarakat yang akan
lingkungan, semua program

H a l a m a n | 40
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

mengikuti Musrenbang tingkat peranan Camat dan partisipasi


kecamatan. masyarakat dalam Musrenbang di
Kecamatan Enrekang.
E. METODE Untuk mengumpulkan data yang
Penelitian ini dilaksanakan di seakurat mungkin mengenai variabel
Kecamatan Enrekang yang merupakan yang akan dikaji, peneliti
salah satu kecamatan dari dua belas menggunakan empat teknik
kecamatan di Kabupaten Enrekang. pengumpulan data, yaitu: Observasi,
Alasan pemilihan lokasi adalah Kuesioner, Penelitian pustaka (library
antusias partisipasi masyarakat dalam research), dan Wawancara.
kehadiran tidak maksimal, sehingga Data yang dikumpulkan akan
ketika proses pemberian masukan- dianalisis secara kuantitatif dan bersifat
masukan dalam rangka pembangunan deskriptif, pada analisis kuantitatif
daerah masyarakat selalu dihadapkan kata–kata disusun dari hasil observasi
oleh acara seremonial Musrenbang dan pengamatan terhadap data yang
dimana masukan-masukan tersebut dibutuhkan untuk dideskripsikan dan
diberikan kepada pemerintah dalam dirangkum, dalam penelitian
bentuk proposal atau dokumen- kuantitatif, analisis data merupakan
dokumen kegiatan dengan anggaran kegiatan seteleh data dari seluruh
yang telah ditetapkan, setelah itu responden terkumpul. Teknik analisis
masyarakat hanya cenderung data dalam penelitian kuantitatif
mempercayakan hasil-hasil menggunakan statistik.
perencanaan itu kepada pemerintah Skala pengukuran data dilakukan
kelurahan atau desa dan kecamatan. dengan lebih menekankan pada
Mereka menganggap apa yang pengukuran sikap, pendapat, dan
dibahas dalam pertemuan tersebut persepsi seseorang tentang fenomena
hanya seremonial belaka, karena hasil sosial yang menggunakan Skala Likert.
perencanaan yang dihasilkan dalam
prioritas kegiatan yang telah ditetapkan F. HASIL PENELITIAN
sangat jauh berbeda dengan apa yang Berdasarkan hasil observasi,
diinginkan masyarakat. Penelitian ini wawancara dan kuesioner yang telah
dilaksanakan pada bulan April sampai disebar kepada responden maka dapat
dengan Juni 2017. diperoleh informasi tentang peranan
Tipe penelitian ini adalah Camat dan partisipasi masyarakat
deskriptif dengan menggunakan dalam musyawarah perencanaan
pendekatan Kuantitatif yaitu yang pembangunan di Kecamatan Enrekang
bertujuan untuk menggambarkan Kabupaten Enrekang.
permasalahan secara sistematis, faktual Tabel 1. Rekapitulasi indikator
dan aktual yang terjadi di lokasi peranan Camat (variabel X1)
penelitian yaitu menjelaskan tentang

H a l a m a n | 41
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Tabel 2. Rekapitulasi indikator


Indikator Persentase %
Partisipasi Masyarakat (variabel X2)
Persentase
Fasilitasi 80,25 Indikator
%
Partisipasi dalam
57,25
pengambilan keputusan
Koordinasi 86
Partisipasi dalam
76,25
pelaksanaan kegiatan
Jumlah 83,12 Partisipasi dalam
pemantauan dan evaluasi 75,5
pembangunan
Partisipasi dalam
Dengan mengakumulasi hasil pemanfaatan hasil 82,25
rata-rata persentase dari 2 item pembangunan
pertanyaan pada indikator peranan Jumlah 72,81
Camat, maka didapatkan hasil rata-rata
persentase yaitu 83,12%. Dengan mengakumulasi hasil
Adapun keseluruhan frekuensi rata-rata persentase dari 4 item
dari Variabel X1 dalam variabel Y pertanyaan pada indikator partisipasi
adalah sebesar 665. Untuk mengukur masyarakat , maka didapatkan hasil
sejauh mana “Peranan Camat dalam rata-rata persentase yaitu 72,81%.
Musyawarah Perencanaan Adapun keseluruhan frekuensi
Pembangunan di Kecamatan Enrekang dari Variabel X2 dalam variabel Y
Kabupaten Enrekang, dapat dihitung adalah sebesar 1165. Jadi, nilai dari
dengan menggunakan rumus Nasir Partisipasi Masyarakat dalam
(dalam skripsi Sashar, 2016:53). Jadi, Musyawarah Perencanaan
nilai dari Peranan Camat dalam Pembangunan di Kecamatan Enrekang
Musyawarah Perencanaan Kabupaten Enrekang adalah 72% dari
Pembangunan di Kecamatan Enrekang 100% hasil yang diharapkan. Sehingga
Kabupaten Enrekang adalah 83% dari Masyarakat dikatakan “Berperan”
100% hasil yang diharapkan. Sehingga dalam Musyawarah Perencanaan
Camat dikatakan “Sangat Berperan Pembangunan di Kecamatan Enrekang
dalam Musyawarah Perencanaan Kabupaten Enrekang.
Pembangunan” di Kecamatan Beberapa tahap wawancara yang
Enrekang Kabupaten Enrekang. dilakukan peneliti:
1. Terkait peranan Camat dalam
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan, wawancara
dilakukan pada hari Rabu, 19 Juli
2017 dengan salah satu tokoh
masyarakat di Kelurahan Tallu
Bamba, Bapak H.yunus.

H a l a m a n | 42
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

“Dalam hal pelaksanaan pembangunan Kecamatan


musyawarah perencanaan Enrekang”
pembangunan, memang pada 2. Terkait partisipasi masyarakat dalam
dasarnya Camat tidak turun perencanaan pembangunan,
langsung dalam pelaksanaan wawancara dilakukan pada hari
kegiatan, adapun yang langsung Minggu, 30 Juli 2017 dengan
bergelut itu adalah tokoh-tokoh masyarakat yang mengerti mengenai
masyarakat yang memang telah MUSRENBANG, Bapak Bakri
diberi kepercayaan oleh masyarakat Arifuddin.
dari Kelurahan masing-masing. Nah, “Jika ditanya, apakah masyarakat
ketika berbicara tentang telah berperan aktif dalam kegiatan
musyawarah perencanaan MUSRENBANG, saya pribadi sebagai
pembangunan dan tugas Camat, masyarakat menilai diri saya telah aktif
Fasilitasi dan Koordinasi memang berpartisipasi dalam kegiatan
sangat dibutuhkan, itu pun bukan MUSRENBANG, karena pada
Camat langsung yang bergerak dasarnya kegiatan MUSRENBANG
untuk mempersiapkan kelengkapan- itukan, hasil dan manfaatnya akan lari
kelengkapan yang nantinya ke kita sendiri, akan dinikmati oleh
dibutuhkan dalam pelaksanaan masyarakat juga. Tapi saya tidak tahu
kegiatan, melainkan Pak Camat dengan orang lain, karena memang ada
mengutus anggotanya. Tapi jika juga masyarakat yang minim sekali
ditanya, apakah pak Camat telah perannya dalam kegiatan
berperan aktif dalam mendorong MUSRENBANG, dengan alasan
partisipasi masyarakatnya dalam waktu, akan tetapi kita tidak dapat
kegiatan MUSRENBANG, memaksakan kehendak karena setiap
sepertinya jawabannya agak sulit, orang dalam memenuhi kebutuhan
itu kan dari kesadaran dalam diri hidup sehari-hari berbeda-beda, rata-
masing-masing orang, apalagi jika ia rata yang saya liat, yang aktif ikut
berperan sebagai Tokoh masyarakat. dalam kegiatan MUSRENBANG itu
Karena masyarakat tidak mungkin dari golongan orang yang bekerja
menunjuk seseorang untuk diberi sebagai petani, peternak dan
kepercayaan melainkan ia tidak sejenisnya, yang minim
sanggup menjalankan kewajibannya. pengetahuannya akan proses
Akan tetapi disini memang Camat pembangunan sehingga jika ditanya
telah berupaya semaksimal mungkin apakah setuju, ya mereka tidak dapat
untuk berperan aktif tidak hanya berbicara banyak melainkan menerima
dalam pelaksanaan kegiatan keputusan, sehingga terkadang orang-
MUSRENBANG, kegiatan lain pun, orang yang seperti ini hanya sebatas
demi kelancaran proses menghadiri MUSRENBANG. Tidak
seperti orang yang bekerja di suatu

H a l a m a n | 43
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

instansi lembaga baik itu swasta DAFTAR PUSTAKA


ataupun lembaga pemerintah, yang Adisasmito, Rahardjo. 2010.
selalu dikejar-kejar waktu, dituntut Pembangunan Masyarakat.
bekerja secara efektif dan efisien, Jakarta, Rineka Cipta.
sehingga hal-hal seperti kegiatan Ahmad, Jamaluddin. 2015. Metode
MUSRENBANG itu dikesampingkan. Penilitian Administrasi Publik
Orang-orang yang demikian hanya Teori dan Aplikasi. Yogyakarta,
dapat berfikir, apapun keputusannya Gava Media.
nantinya, itulah yang diterima. Padahal Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran.
mereka adalah golongan orang-orang Jakarta, Rajawali Pers.
pandai yang dapat berbicara. ” Conyers, Diana. 1991. Perencanaan
Sosial di Dunia Ketiga.
G. KESIMPULAN Yogyakarta, UGM Press.
Berdasarkan hasil penelitian dan Depkes. 2007. Manajemen Sumber
pembahasan yang telah diuraikan, Daya Manusia. Bandung, Toha
dapat disimpulkan bahwa: Putra.
1. Peranan Camat dalam Musyawarah Dwiyanti. 2005. Manajemen Dalam
Perencanaan Pembangunan di Sumber Daya Manusia. Jakarta,
Kecamatan Enrekang Kabupaten Elex Media Komputindo.
Enrekang adalah 83% dari 100% Effendi, Sofian. 2006. Materi Kuliah
hasil yang diharapkan. Sehingga Evaluasi dan Implementasi
Camat dikatakan “Sangat Berperan” Kebijakan Publik, Yogyakarta,
dalam Musyawarah Perencanaan MAP-UGM.
Pembangunan di Kecamatan Lugiarti E. 2004. Partisipasi
Enrekang Kabupaten Enrekang. Masyarakat Dalam Proses
2. Nilai dari Partisipasi Masyarakat Pembangunan. Jakarta, Khanata.
dalam Musyawarah Perencanaan Mardikanto, T. 2003. Redefinisi dan
Pembangunan di Kecamatan Revitalisasi Penyuluhan
Enrekang Kabupaten Enrekang Pertanian. Sukoharjo, PUSPA.
adalah 72% dari 100% hasil yang Mardikanto, T. 2015. Pemberdayaan
diharapkan. Sehingga Masyarakat Masyarakat. Bandung, Penerbit
dikatakan “Berperan” dalam ALFABETA.
Musyawarah Perencanaan Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian
Pembangunan di Kecamatan Partisipatoris dan Upaya-Upaya
Enrekang Kabupaten Enrekang. Pemberdayaan. (Terjemahan
Matheos Nalle), Edisi Ketiga.
Februari.
Irwan, Irwan, Adam Latif, Sofyan
Sofyan, Ahmad Mustanir, and
Fatimah Fatimah. 2019. “Gaya

H a l a m a n | 44
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Kepemimpinan, Kinerja Aparatur Planning.” In Indonesian


Sipil Negara Dan Partisipasi Association for Public
Masyarakat Terhadap Administration (IAPA)
Pembangunan Di Kecamatan Kulo International Conference Towards
Kabupaten Sidenreng Rappang.” Open Government: Finding the
MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Whole Government Approach,
Pemerintahan Universitas Galuh edited by Philipus Keban Nanang
Ciamis 5 (1): 32–43. Haryono, Agie Nugroho
https://jurnal.unigal.ac.id/index.ph Soegiono, Putu Aditya Ferdy
p/moderat/article/view/1900. Ariawantara, 77–84. Surabaya:
Latif, Adam, Irwan Irwan, Muhammad The Faculty Of Social And
Rusdi, Ahmad Mustanir, and Muh Political Science Universitas
Sutrisno. 2019. “Partisipasi Airlangga.
Masyarakat Dalam Pembangunan http://conference.unair.ac.id/index
Infrastruktur Di Desa Timoreng .php/IAPA/iapa2017.
Panua Kecamatan Panca Rijang Mustanir, Ahmad. 2016. “Perencanaan
Kabupaten Sidenreng Rappang.” Mewujudkan Kehidupan
MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Yang
Pemerintahan Universitas Galuh Islami Di Desa Tonrong Rijang
Ciamis 5 (1): 1–15. Kabupaten Sidenreng Rappang.”
https://jurnal.unigal.ac.id/index.ph In Seminar Nasional, Reformasi
p/moderat/article/view/1898. Dan Inovasi Tata Kelola
Mustanir, Ahmad; Abadi, Partisan. Pemerintahan, edited by
2016. “PARTISIPASI Budiman, Rita Kalalinggi,
MASYARAKAT DALAM Burhanudin, and Jauchar B, 289–
MUSYAWARAH RENCANA 307. Samarinda: FISIP
PEMBANGUNAN DI UNIVERSITAS
KELURAHAN KANYUARA MULAWARMAN.
KECAMATAN WATANG https://www.researchgate.net/publ
SIDENRENG KABUPATEN ication/330101808_Perencanaan_
SIDENRENG RAPPANG.” Mewujudkan_Kehidupan_Pemeri
Jurnal Politik Profetik 5 (2): 247– ntahan_dan_Sosial_Yang_Islami_
61. http://journal.uin- di_Desa_Tonrong_Rijang_Kabup
alauddin.ac.id/index.php/jpp/articl aten_Sidenreng_Rappang.
e/viewFile/4347/3986. ———. 2017. “Pemberdayaan Badan
Mustanir, Ahmad; Barisan, Barisan; Usaha Milik Desa Melalui
Hamid, Hariyanti. 2017. Kelompok Ekonomi
“Participatory Rural Appraisal As Kewirausahaan Secara
The Participatory Planning Partisipatif.” Rappang.
Method Of Development https://www.researchgate.net/publ

H a l a m a n | 45
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

ication/331065123_Pemberdayaan Meity, and Sri Wulandari. 2018.


_Badan_Usaha_Milik_Desa_Mela “Pengaruh Motivasi Dan
lui_Kelompok_Ekonomi_Kewirau Partisipasi Masyarakat Terhadap
sahaan_Secara_Partisipatif. Pembangunan Di Kelurahan
———. 2018. “Pemberdayaan Lalebata Kecamatan Panca Rijang
Perempuan Anggota Badan Usaha Kabupaten Sidenreng Rappang.”
Milik Desa Dengan Pemanfaatan Jurnal Ilmiah Clean Government
Lahan Kebun Bibit Desa.” (JCG) 2 (1): 27–39.
Rappang. http://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/
https://www.researchgate.net/publ index.php/clean/article/view/212.
ication/331071158_Pemberdayaan Mustanir, Ahmad, Nur Justira,
_Perempuan_Anggota_Badan_Us Kamaruddin Sellang, and Andi
aha_Milik_Desa_dengan_Pemanf Ilham Muchtar. 2018.
aatan_Lahan_Kebun_Bibit_Desa. “Democratic Model On Decision-
Mustanir, Ahmad, and Partisan Abadi. Making At Deliberations Of
2017. “PARTISIPASI Development Planning.”
MASYARAKAT DALAM International Conference on
MUSYAWARAH RENCANA Government Leadership and
PEMBANGUNAN DI Social Science (ICOGLASS).
KELURAHAN KANYUARA Demanding Governance
KECAMATAN WATANG Accountability and Promoting
SIDENRENG KABUPATEN Democratic Leadership for Public
SIDENRENG RAPPANG.” Welfare Achievement, 110 – 115.
Jurnal Politik Profetik 5 (2): 247– https://www.researchgate.net/publ
61. http://journal.uin- ication/330090538_Democratic_
alauddin.ac.id/index.php/jpp/articl Model_On_Decision-
e/viewFile/4347/3986. Making_At_Deliberations_Of_De
Mustanir, Ahmad, Partisan Abadi, and velopment_Planning.
A Nasri. 2016. “Participation of Mustanir, Ahmad, and Sandi Lubis.
Ethnic Community Towani 2017. “Participatory Rural
Tolotang in Deliberation of Appraisal in Deliberations of
Development Plan.” In Development Planning.” In
International Conference on International Conference On
Ethics in Governance (ICONEG Democracy, Accountability, and
2016), 84:356 – 359. Makassar: Governance (ICODAG 2017),
Atlantis Press. 163:316–19. Pekanbaru: Atlantis
https://doi.org/10.2991/iconeg- Press.
16.2017.79. https://doi.org/10.2991/icodag-
Mustanir, Ahmad, Herman Dema, 17.2017.60.
Haeruddin Syarifuddin, Kiki Mustanir, Ahmad, and M Rais Rahmat

H a l a m a n | 46
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Razak. 2017. “Nilai Sosial Budaya TONRONGNGE KECAMATAN


Pada Partisipasi Masyarakat Etnik BARANTI KABUPATEN
Towani Tolotang Dalam SIDENRENG RAPPANG.”
Musyawarah Rencana Jurnal Ilmiah Clean Government
Pembangunan.” In , 8–9. Pare (JCG) 2 (1): 67–84.
Pare: Penerbit Program http://lonsuit.unismuhluwuk.ac.id/
Pascasarjana Universitas index.php/clean/article/view/213.
Muhammadiyah Yogyakarta. Mustanir, Ahmad, and Akhmad Yasin.
http://asosiasipascaptm.or.id/index 2018. “Community Participation
.php/publikasi/prosiding- in Transect on Development
konferensi-nasional-appptma-ke- Planning.” Jurnal Ilmiah Ilmu
6. Administrasi Publik: Jurnal
Mustanir, Ahmad, and Rusdi. Pemikiran Dan Penelitian
Muhammad. 2019. “Participatory Administrasi Publik (JIAP) 8 (2):
Rural Appraisal (PRA) Sebagai 137–46.
Sarana Dakwah Muhammadiyah https://doi.org/https://doi.org/10.2
Pada Perencanaan Pembangunan 6858/jiap.v8i2.7994.
Di Kabupaten Sidenreng Mustanir, Ahmad, Akhmad Yasin,
Rappang.” In Konferensi Nasional Irwan Irwan, and Muhammad
Ke-8 Asosiasi Program Rusdi. 2018. “Potret Irisan Bumi
Pascasarjana Perguruan Tinggi Desa Tonrong Rijang Dalam
Muhammadiyah Aisyiyah Transect Pada Perencanaan
(APPPTMA), 378–83. Medan: Pembangunan Partisipatif.”
Penerbit Program Pascasarjana MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu
Universitas Muhammadiyah Pemerintahan 4 (4): 1–14.
Yogyakarta. https://jurnal.unigal.ac.id/index.ph
http://asosiasipascaptm.or.id/index p/moderat/article/view/1775.
.php/publikasi/prosiding- Nurman. 2015. Gerakan Pemimpin
konferensi-nasional-appptma-ke- dalam Birokrasi. Yogyakarta,
8. Yogya Press.
Mustanir, Ahmad, Kamaruddin Prajudi. 2009. Hubungan
Sellang, Akhwan Ali, Madaling Pemerintahan. Yogyakarta, Gava
Madaling, and Mutmainna Media.
Mutmainna. 2018. “PERANAN Riyadi dan Bratakusumah, Deddy.
APARATUR PEMERINTAH 2004. Perencanaan Pembangunan
DESA DAN PARTISIPASI Daerah: Strategi Menggali Potensi
MASYARAKAT DALAM dalam Mewujudkan Otonomi
MUSYAWARAH Daerah. Jakarta, Gramedia
PERENCANAAN Pustaka Utama.
PEMBANGUNAN DI DESA

H a l a m a n | 47
Jurnal MODERAT, Volume 5, Nomor 2, Mei 2019, hlm 33-48 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)

Saptono, dan Bambang Suteng S. 2006. UU No. 23 Tahun 2014 tentang


Sosiologi. Jakarta, Phibeta. Pemerintahan Daerah.
Siagian, S. P. 2005. Fungsi-fungsi UU.No. 25 Tahun 2004 tentang System
Manajemen. Jakarta, Bumi Aksara. Perencanaan Pembangunan
Siagian, S. P. 2007. Manajemen Nasional (SPPN)
Sumber Daya Manusia. Edisi
pertama, Cetakan Keempat belas.
Jakarta, Bumi Aksara.
Siagian, S.P. 2014. Administrasi
Pembangunan: Konsep, Dimensi,
dan Strateginya. Jakarta, Bumi
Aksara.
Soemarto, Hetifah Sj. 2003. Inovasi,
Partisipasi dan Good Governance.
Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Sumpeno, Wahyudin. Perencanaan
Desa Terpadu (Panduan
Perencanaan Pembangunan
Berbasis Masyarakat). Jakarta,
CRS Indonesia.
Tim Kerja. 2008. Buku Panduan
Penyelenggaraan Musrenbang.

Sumber-sumber lain :

Katalog BPS 1101001.7316020.


Statistik Daerah Kecamatan
Enrekang, 2016.
Katalog BPS 1102001.7316020.
Kecamatan Enrekang Dalam
Angka, 2016.
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Evaluasi
Rancangan Peraturan Desa
Mengenai APB Desa.
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.

H a l a m a n | 48

Anda mungkin juga menyukai