Anda di halaman 1dari 2

KREDIBILITAS SAHABAT RASULULLAH SAW

Sumber : Youtube : Dr. H. Yusuf Baihaqi, Lc., M.A


Sabtu, 13 Februari 2021 (semester genap)

Ditulis oleh : Kuryani Saputra.( HESS2-A)

Sebuah Hadits dikatakan benar muttasid (nyambung) kepada Rasulullah SAW maka
diantara paramaternya adalah apakah hadits itu sampai kepada kita melalui Sahabat
RasulullahSAW atau bukan.

Dalam kajian hadits, siapa yg dimaksud Sahabat Rasulullah saw? Menurut ahli hadits
Alhafidz ibnu hajar dalam kitabnya (Al Ishobah) yang dimaksud dengan Sahabat Rasulullah
SAW adalah apabila memiliki 3 persyaratan yakni :

1. orang tersebut bertemu dengan Rasullullah saw (pernah berada dalam satu majelis dalam
satu waktu dgn rasul saw) - walaupun dia tidak bisa melihat secara fisik (seperti yang
dikisahkan dalam kisah abdullah ubni maktub);
2. orang tersebut mengimani Rasulullah SAW (semua yg berhubungan dengan Rasulullah
SAW);
3. sampai akhir hayatnya meninggal dalam keadaan Islam, (apabila dia wafat dalam kedaan
keluar dari Islam walaupun sebelumnya dia mengimani rasul saw), contohnya
pembangkangan yg terjadi pada zaman abu bakar siddiq atau zaman setelah
meninggalnya Rasulullah SAW (banyak yg menolak membayar zakat, bahkan ada yg
mengaku nabi,dll) maka tidak bisa dikategorikan sebagai sahabat Rasulullah SAW.

Dalam hal ini faham Ahlussunnah waljamaah melihat bahwa siapapun orangnya ketika
dia dipastikan jadi bagian dari sahabat Rasullah SAW dipastikan dia adalah orang yang
kredibel (orang yang adil, orang yang dapat dipercaya)-apapun riwayatnya maka akan dapat
diterima.

Dasar pemahaman dari Ahlussunnah Waljamaah ini berdasarkan firman Allah dan
sejumlah hadist. Dalam (QS. AT-Taubah : 100) : ”dan orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama-tama (masuk islam) diantara kalangan muhajirin dan ansor dan orang-orang yg
mengikuti jejak mereka dengan baik ,Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho
kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai. Mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang Agung”

Ayat ini diperuntukkan kepada Sahabat Rasulullah SAW dan ada 3 keutamaan sahabat
Rasullah dalam ayat ini yakni :

1. Allah berjanji untuk mngampuni dosa-dosa mereka (sahabat rasulullah SAW) atas apa
yang pernah mereka lakukan dlm hidup mereka;
2. Allah berjanji memasukkan mereka (sahabat Rasulullah SAW) kedalam Syurganya;
3. Allah ridho kepada Mereka (sahabat rasullullah SAW);

Kata kunci faham Ahlussunnah Waljamaah dalam meyakini kredibel sahabat Rasulullah
ini (dalam ayat ini) adalah : Allah Rido kepada meraka (ridho dengan keimanan mereka, ridho
dengan keikhlasan mereka, ridho dengan ketaaatan meraka) dan sebagaimana sahabat
Rasulullah SAW ridho dgn Allah (ridho dgn balasan-Nya, ridho dengan ganjaran dari Allah
SWT dan juga karunia-karunia Allah SWT).
Maka dengan ayat ini sesungguhnya tidak ada ruang untuk menjelekkan atau
mendiskreditkan apalagi menghina Sahabat Rasulullah SAW terlepas dari tidak ada sahabat
Rasulullah SAW yg sempurna.

Mempertegas kemuliaan sahabat, Rasulullah SAW dalam hadits imam muslim (shahih) :
“.. jangan kalian cela/hina sahabat-sahabatku(2x,) demi jiwaku yang ada dalam genggaman-
Nya, kalau saja seorang dari kalian berinfaq (dlm bentuk emas) sebanyak gunung uhud, tidak
sebanding dengan apa yg mereka infaqkan dari kalangan para sahabatku walaupun (yang
mereka infaqkan) hanya 1 mut atau setengahnya,..”

Maka dalam faham Ahlussunnah waljamaah sangat tidak dibenarkan apabila ada yang
menghina atau meragukan bahkan menjelekkan kredibilitas sahabat Rasulullah SAW seperti
kebanyakan kaum orientalis masa kini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai