Anda di halaman 1dari 10

Nama : Remson Manalu

Npk : 11170000397

SOAL HAL 158 – 162 STUDI KASUS DI PT INDOJEWEL

1. Sebagai auditor, anda diminta untuk mengelompokkan temuan audit tersebut di atas ke
dalam kelompok kondisi, kriteria, penyebab dan akibat ?
2. Buat laporan audit atas pelatihan karyawan ini, lengkapi kesimpulan audit anda dengan
temuan audit yang mendukung kesimpulan tersrbut dan rumuskan rekomendasi yang anda
berikan kepada PT Indojewel sebagai alternative perbaikan pengelolaan program pelatihan
karyawan di masa depan ?

JAWAB:
1. Jawaban
I. Kondisi
a. Mesin baru telah dilengkapi SOP, namun untuk memahami dan menggunakan
SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan insentif, dengan mempraktikkanya
langsung di lapangan, namun pelatihan yang diadakan oleh perusahaan berupa
platihan klasikal di kelas.informasi dari kepala manajer SDM tidak tersedia cukup
dana untuk melanjutkan pelatihan sampai pada praktik lapangan
b. Program pelatihan Perusahaan tidak tersistem secara periodik, Namun
berdasarkan permintaan manajer lini yang harus terealisasi dalam waktu singkat
tanpa identifikasi terlebih dahulu untuk menentukan pelatihan apa yang
dibutuhkan karyawan
c. Anggaran pelatihan hanya dianggarkan sebesar 0,25% dari laba setelah pajak
tahun sebelumnya.
d. Setelah Pelatihan terlaksana, tidak ada penilaian keberhasilan pelatihan secara
formal sehingga tidak ada dokumen atau catatan yg dapat dipertanggung
jawabkan
e. Dari hasil kuesioner yang disebarkan pada tahun 2008 kepada karyawan:
Sebesar 35% dari peserta menjawab bahwa materi pelatihan sesuai dengan
kebutuhannya untuk meningkatkan keterampilan :
1) Sebesar 12.5% peserta menjawab metode pelatihan sesuai dengan
materi pelatihan yang diberikan
2) Hanya sebesar 35% menjawab keterampilannya meningkat setelah
mengikuti pelatihan
3) Sebesar 80% peserta menjawab bahwa waktu pelatihan terlalu singkat
dan tidak cukup waktu bagi mereka untuk memahami materi yang
diberikan dalam pelatihan tersebut
f. Terdapat 40% kegagalan produk terjadi dalam proses produksi, 35% pada
packaging, dan 25% pada proses penggudangan. Total keseluruhan biaya
kegagalan prdouk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 Juta
g. Pengembalian produk oleh pelanggan sebesar 7,5% dari total penjualan Rp7,5
Triliun pada tahun 200

II. Kriteria
1. Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan harus dirumuskan dengan
jelas.Tujuan kepelatihan adalah untuk:
a. Meningkatkan keterampilan karyawan
b. Menurunkan kegagalan produk sampai 2.5%
c. Menurunkan pemborosan penggunaan sumber daya
d. Menurunkan kecelakaan kerja serta meningkatkan motivasi kerja
2. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodic
bersamaan dengan dibuatnya anggaran perusahaan
3. Program pelatihan dirumuskan berdasakran hasul identifikasi. Identifikasi
meliputi:
a. Penentuan jenis dan bentuk keterampilan yang dibutuhkan karyawan
b. Mengidentifikasi topik pelatihan yang tepat dengan melakukan penilaian
secara periodic
c. Melakukan penilaian guna umpan balik bagi perbaikan pelatihan
berikutnya
d. Melakukan benchmarking pada industry yang sama , yang berhasil dalam
mengelola program pelatihan dan pengembangan
4. Program pelatihan karyawan harus didukung anggaran yang memadai
5. Laporan biaya kualitas sebagai informasi dalam meningkatkan kualitas proses
dan produk harus terdokumentasi dengan baik

III. Penyebab
1. Rencana pelatihan tidak tersistem secara periodic. Perusahaan menentukan
program pelatihan berdasarkan permintaan manajer lini dalam waktu singkat
tanpa mengetahui identifikasi pelatihan apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh
para karyawan
2. Program pelatihan disusun berdasarkan permintaan dari departemen yang
membutuhkan pelatihan tersebut dan disesuaikan dengan besarnya anggaran
yang disetujui oleh direktur Akuntansi dan keuangan
3. Tidak tersedianya penilaian dan pelaporan untuk efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan pelatihan
4. Pelatihan yang diadakan oleh perusahaan hanya bersifat pelatihan di kelas.
Seharusnya pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan praktik langsung di
lapangan.Berdasarkan Informasi dari manajer SDM, diperoleh bahwa tidak
tersedia dana untuk praktik lapangan, sebab perusahaan hanya menganggarkan
0,25% selama satu tahun dari laba bersih setelahpajak tahun sebelumnya

IV. Akibat
1. Ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru karena ketidaktuntasan program pengelolaan
pelatihan karyawan
2. Output produksi menjadi lebih kecil karena banyaknya produl gagal dalam
proses produksi yang mengarah pada kenaikan harga pokok produksi tanpa
peningkatan kualitas terhadap produk yang dihasilkan
3. Tidak ada informasi sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas produk
yang dihasilkan atas pelatihan keterampilan karyawan
4. Besarnya pengembalian produk oleh pelanggan mengakibatkan menurunnya
volume penjualan

2. Laporan Hasil Audit Manajemen Indojewel

Jakarta, 26 April 2008


No: 00/KAP/I/2017
Lampiran: 3 ekslemplar
Perihal: Laporan hasil audit manajemen

Kepada
Yth, direktur PT indojewel
Di Jakarta

Kami telah melakukan audit atas program pelatihan karyawan terhadap PT Indojewel
pada tahun 2008. Audit kami tidak memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
perusahaan dan oleh karena itu kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan
tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang Program Pelatihan Karyawan yang dimaksudkan
untuk menilai kehematan dan efisiensi serta efektifitas bidang tersebut, serta memberikan
saran perbaikan dan ketidakmmapuan program tersebut di dalam meningkatkan keterampilan
karyawan yang menyebabkan terjadinya kegagalan produksi. Sehingga diharapkan di masa yang
akan datang dapat terjadi perbaikan atas kekurangn tersebut dan perusahaan beroperasi
dengan lebih efektif, efisian, dan ekonomis
Hasil audit disajikan dalam laporan audit yang meliputi
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan audit yang didukung dengan temuan audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup audit

Di dalam pelaksanaan audit, kami mendapat banyak bantuan, kerja sama dan
erhudukungan dari berbagai pihak, dari jajaran direksi, staff yang bersangkutan, dan lain
lain.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan bantuanya

Kantor Akuntan Publik

Tn. Kris Palguna

BAB I
INFORMASI LATAR BELAKANG

Jawaban 1
PT Indojewel yang beralamat pada Jl.Assafiiyah Rt 03 RW 03 no 25A Malang, didirikan
tanggal 1 Januari 2000 yang didirikan atas:
1. Kevin Suparno
2. Cecep Mulyadi
3. Sandra Gultom
4. Steve Handayana
5. Syam Nugroho
PT indojewel bergerak pada bidang produksi perhiasan yang berbahan dasar mutiara
dan emas.Perusahaan membudidayakan Mutiaranya sendiri yang terintegrasi dalam bisnis
perusahaan. Sedangkan emas diperoleh dari pasar. Perusahaan memperkerjakan 1500
karyawan tetap dan 750 karyawan kontrak dengan penghasilan rata rata sebesar 250% dari
UMK yang ditetapkan pemerintah.Dalam produksi perhiasan, Perusahaan menerapkan
teknologi dengan investasi sebesar Rp 1.75 Triliun dan Rp 500 Milyar untuk hardware dan
software.Pelatihan yang dilakukan bersifat situational sesuai dengan permintaan manajer lini
dan anggaran yang tersedua

Susunan direksi perusahaan sebagai berikut :


Direktur Utama : Kevin Supatno
DIrektur Akuntansi dan keuangan : Cecep Mulyadi
Direktur pemasaran : Sandra Gultom
Direktur Produksi : Steve handayana
Manajer sumber daya manusia : Syam NugrohoBAB II

KESIMPULAN AUDIT
Jawaban Ke 2
I. Kondisi
a. Mesin baru telah dilengkapi SOP, namun untuk memahami dan menggunakan
SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan insentif, dengan mempraktikkanya
langsung di lapangan, namun pelatihan yang diadakan oleh perusahaan berupa
platihan klasikal di kelas.informasi dari kepala manajer SDM tidak tersedia cukup
dana untuk melanjutkan pelatihan sampai pada praktik lapangan
b. Program pelatihan Perusahaan tidak tersistem secara periodik, Namun
berdasarkan permintaan manajer lini yang harus terealisasi dalam waktu singkat
tanpa identifikasi terlebih dahulu untuk menentukan pelatihan apa yang
dibutuhkan karyawan
c. Anggaran pelatihan hanya dianggarkan sebesar 0,25% dari laba setelah pajak
tahun sebelumnya.
d. Setelah Pelatihan terlaksana, tidak ada penilaian keberhasilan pelatihan secara
formal sehingga tidak ada dokumen atau catatan yg dapat dipertanggung
jawabkan
e. Dari hasil kuesioner yang disebarkan pada tahun 2008 kepada karyawan:
i. Sebesar 35% dari peserta menjawab bahwa materi pelatihan sesuai
dengan kebutuhannya untuk meningkatkan keterampilan
i. Sebesar 12.5% peserta menjawab metode pelatihan sesuai dengan
materi pelatihan yang diberikan
ii. Hanya sebesar 35% menjawab keterampilannya meningkat setelah
mengikuti pelatihan
iii. Sebesar 80% peserta menjawab bahwa waktu pelatihan terlalu singkat
dan tidak cukup waktu bagi mereka untuk memahami materi yang
diberikan dalam pelatihan tersebut
f. Terdapat 40% kegagalan produk terjadi dalam proses produksi, 35% pada
packaging, dan 25% pada proses penggudangan. Total keseluruhan biaya
kegagalan prdouk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 Juta
g. Pengembalian produk oleh pelanggan sebesar 7,5% dari total penjualan Rp7,5
Triliun pada tahun 2008

II. Kriteria
6. Tujuan pelatihan dan pengembangan karyawan harus dirumuskan dengan
jelas.Tujuan kepelatihan adalah untuk:
a. Meningkatkan keterampilan karyawan
b. Menurunkan kegagalan produk sampai 2.5%
c. Menurunkan pemborosan penggunaan sumber daya
d. Menurunkan kecelakaan kerja serta meningkatkan motivasi kerja
7. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodic
bersamaan dengan dibuatnya anggaran perusahaan
8. Program pelatihan dirumuskan berdasakran hasul identifikasi. Identifikasi
meliputi:
a. Penentuan jenis dan bentuk keterampilan yang dibutuhkan karyawan
b. Mengidentifikasi topik pelatihan yang tepat dengan melakukan penilaian
secara periodic
c. Melakukan penilaian guna umpan balik bagi perbaikan pelatihan
berikutnya
d. Melakukan benchmarking pada industry yang sama , yang berhasil dalam
mengelola program pelatihan dan pengembangan
9. Program pelatihan karyawan harus didukung anggaran yang memadai
10. Laporan biaya kualitas sebagai informasi dalam meningkatkan kualitas proses
dan produk harus terdokumentasi dengan baik.

III. Penyebab
5. Rencana pelatihan tidak tersistem secara periodic. Perusahaan menentukan
program pelatihan berdasarkan permintaan manajer lini dalam waktu singkat
tanpa mengetahui identifikasi pelatihan apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh
para karyawan
6. Program pelatihan disusun berdasarkan permintaan dari departemen yang
membutuhkan pelatihan tersebut dan disesuaikan dengan besarnya anggaran
yang disetujui oleh direktur Akuntansi dan keuangan
7. Tidak tersedianya penilaian dan pelaporan untuk efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan pelatihan
8. Pelatihan yang diadakan oleh perusahaan hanya bersifat pelatihan di kelas.
Seharusnya pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan praktik langsung di
lapangan.Berdasarkan Informasi dari manajer SDM, diperoleh bahwa tidak
tersedia dana untuk praktik lapangan, sebab perusahaan hanya menganggarkan
0,25% selama satu tahun dari laba bersih setelahpajak tahun sebelumnya.

IV. Akibat
5. Ketidaksempurnaan keterampilan dan kemahiran karyawan dalam
mengoperasikan mesin baru karena ketidaktuntasan program pengelolaan
pelatihan karyawan
6. Output produksi menjadi lebih kecil karena banyaknya produl gagal dalam
proses produksi yang mengarah pada kenaikan harga pokok produksi tanpa
peningkatan kualitas terhadap produk yang dihasilkan
7. Tidak ada informasi sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas produk
yang dihasilkan atas pelatihan keterampilan karyawan
8. Besarnya pengembalian produk oleh pelanggan mengakibatkan menurunnya
volume penjualan

BAB III
REKOMENDASI
Hasil audit menemukan kelemahan yang musti diperhatikan oleh pihak manajemen.
Terdapat 2 kelemahan, yaitu:
1. Program pelatihan belum mampu meningkatkan keterampilan
karyawan dalam memproduksi barang
2. Tidak adanya evaluasi atas peningkatan hasil program pelatihan karyawan
dalam peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
Rekomendasi :
1. Perusahaan harus membuat penilaian keberhasilan program pelatihan
karyawan guna evaluasi bagi perusahaan
2. Perusahaan harus menyusun rencana anggaran pelatihan secara periodic
dengan identifikasi yang diperlukan
3. Perusahaan harus memberikan anggaran yang memadai agar program
pelatihan dapat meningkatkan keterampilan karyawan atas pengoperasian
mesin baru
4. Rencana Pelatihan disusun di awal periode secara periodic bersama
dengan penyusunan anggaran
Perusahaan diharapkan agar memperbaiki kelemahan kelemahan berikut, namun
keputusan sepenuhnya tetap ada di pihak manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak
segera diperbaiki, kami khawatir terjadi penurunan kinerja pada sector produksi di masa
yang akan datang

BAB IV
RUANG LINGKUP AUDIT

Audit yang kami lakukan hanya meliputi bidang program pelatihan karyawan PT
indojewel untuk periode tahun 2008 yang mencakup penilaian atas kecukupan sistem
pengendalian manajemen program pelatihan karyawan dan aktivitas yang dilakukan dalam
memproduksi barang perusahaan

Anda mungkin juga menyukai