Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wardah Siti Fauziah

Nim : 030118021
Kelas : Khusus Akuntansi/ Semester V
Matkul : Sistem Informasi Akuntansi

1. Sebagai seorang auditor internal dari PT Bahagia, anda berpartisipasi dalam


audit SIA perusahaan anda telah memeriksa pengendalian internal atas sistem
computer yang memproses sebagian besar aplikasi akuntansinya. Anda juga
telah mempelajari dokumentasi sistem yang luas milik perusahaan, serta
mewawancarai manajer sistem informasi, pengawas operasi dan pegawai
lainnya untuk melengkapi kuesioner pengendalian internal terstandarisasi milik
anda. Kemudian anda melaporkan ke pengawas anda bahwa perusahaan telah
mendesain sebuah set pengendalian internal menyeluruh yang sukses ke
dalam sistem komputernya. Ia berterima kasih atas upaya anda dan meminta
ringkasan atas temuan-temuan yang anda dapatkan sebagai input dalam
laporan keseluruhan akhir atas pengendalia internal akuntansi. Apakah anda
melupakan sebuah langkah audit yang penting? Jelaskan!Tuliskan 5 contoh
dari prosedur audit spesifik yang dapat anda rekomendasikan sebelum
mencapai sebuah kesimpulan! 
Jawab :
Ya, ada. Yaitu menjadwalkan rapat terbuka. Auditor perlu mengundang
Manajemen Senior, General Affair, atau Staf Administrasi Utama dari pihak klien
ke suatu Rapat Terbuka. Di dalam Rapat Terbuka, Auditor akan
mempresentasikan Ruang Lingkup Audit (Audit Scope), lama waktu pelaksanaan
audit, dan masalah lain yang perlu dibahas terkait pelaksanaan Audit. Setiap
Kepala Departemen dari pihak klien dapat diminta tolong untuk
mengomunikasikan kepada staf bawahannya tentang kemungkinan adanya
wawancara dengan Auditor.
5 Prosedur Audit Internal :
a. Meminta dokumen yang dibutuhkan
b. Mempersiapkan rencana audit
c. Menjadwalkan rapat terbuka
d. Mulai melakukan kerja lapangan
e. Menyusun laporan dan kesimpulan

2. Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah pesan melalui media
chatting online bahwa adalah seorang kasir indomaret yang salah kirim kode
games online ke no hp saya, setelah saya cek benar ada sms kode berbahasa
Thailand. Jika diterjemahkan Bahasa Thailand tersebut mengatakan kode
tersebut adalah kode akses ke whatsapp, seperti pertama kali saat akan login
whatsapp. Menurut anda apakah hal tersebut dikatakan penipuan? Mengapa?
Penipuan jenis apa? Apa motif dari penipuan tersebut? Bagaimana hal tersebut
bias terjadi? Bagaimana anda mengatasi hal tersebut dalam upaya mencegah
terjadinya penipuan? *
Jawab :
Ya, penipuan. Banyak orang mengeksploitasinya dan menggunakannya untuk
mendapatkan keuntungan finansial secara kriminal seperti mengambil alih akun
WhatsApp secara ilegal dan menyalahgunakannya untuk menipu.
a. Penipuan jenis spamming dan hacking.
b. Motifnya ingin log in ke akun whatsapp dengan menggunakan nomor tlp
korban, sehingga muncul SMS dengan bahasa Thailand beserta kode OTP
tersebu.
c. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesempatan dan kesengajaan si penipu
untuk mengekploit whatsapp si korban.
d. Whatsapp telah mengupdate aplikasinya. Caranya dengan install ulang
aplikasi Whatsapp dan masukan kembali nomor Whatsapp kamu. Jika ingin
lebih aman lagi sebagai langkah pencegahan, kita bisa mengaktifkan fitur
two-step verification di aplikasi Whatsapp.

3. Ketika anda ke bioskop, anda membeli sebuah tiket yang telah diberi nomor
sebelumnya di kasir. Tiket ini diserahkan ke orang lain di pintu masuk bioskop.
Jenis penyimpangan apa yang coba dicegah oleh bioskop ini? Pengendalian
apa yang digunakan untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan tersebut?
Apa risiko yang tersisa atau paparan yang dapat anda identifikasikan?
Jawab:
Yang harus dihindari adalah ketidak beraturannya dalam pemberiaan
nomor tiket. pemberian nomor tiket yang benar adalah pemberian nomor tiket
yang sesuai dengan permintaan pemesan .
Pengendalian yang digunakan yaitu Pengendalian pemeriksaan dan
pengendalian Korektif, dimaksudkan agar dapat meningkatkan pelayanan kerja
yang baik bagi para  karyawan dan  terutama pada bagia loket kasir bioskop
agar  pengunjung yang datang dapat merasakan pelayanan yang baik Resiko
yang teridentifikasi adalah dapat memicunyakeributan antara karyawan loket
bioskop dengan pengunjung bioskop terutama pada pemesan tiket terlebih
dahulu,  dengan adanya kejadian seperti itu jumlah pengungjung yang datang
akan menurun. Pajanan yang teridentifikasi adalah jumlah pemasukan bioskop
akan berkurang karena pengunjung yang mulai menurun
4. Saat ini semakin marak aplikasi chating online. Buatlah Analisa perbandingan 3
aplikasi chatting online (a.)Perbandingan profil dan kinerja perusahaan pemilik
chatting online (b.)Metode policy (kebijakan) aplikasi (c.)Sistem enkripsi
(d.)Kelemahan dan kelebihan Modul atau isi aplikasi (e.)Sistem pengendalian
security, confidentiality, privacy, processing integrity dan availability (f.)Diantara
ke3 aplikasi tersebut manakah yang menurut anda paling aman dalam menjaga
privacy dan indentitas anda? Jelaskan! PERHATIAN: SETIAP ORANG HARUS
BERBEDA DALAM PEMILIHAN APLIKASINYA, JIKA ADA YANG MEMILIH 3
APLIKASI SAMA SEMUA DENGAN TEMANNYA MAKA AKAN DIANGGAP
HANYA MEMILIH 1 APLIKASI SAJA! 

Jawab :
WHATSAPP, SIGNAL DAN TELEGRAM
1. Fitur
Beralih ke fitur tambahan yang ada pada masing-masing aplikasi, tentu ada
beberapa perbedaan yang dimiliki. WhatsApp, sebagai contoh, memiliki fitur
yang diberi nama Status.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi status baik tulisan atau foto,
mirip dengan Instagram Stories. Sementara dua aplikasi lain tidak memilikinya.
2. Beralih ke pengiriman file, ketiga aplikasi ini sudah mendukungnya, tapi dengan
kapasitas maksimum berbeda. WhatsApp mendukung hingga file berukuran
100MB, sedangkan Telegram mampu berkirim file hingga kapasitas 1,5GB.
3. Lalu untuk jumlah anggota grup chat yang bisa dimasukkan, WhatsApp diketahui
bisa menampung 256 anggota, Telegram mencapai sekitar 200.000 anggota,
dan Signal 1.000 anggota.
4. Ketiganya pun dapat melakukan panggilan video secara kelompok. Namun yang
sedikit berbeda, grup chat di Telegram dibekali dengan fitur tambahan,
seperti bots, polling, kuis, hingga hashtag.
5. Di Signal ada fitur yang juga tidak kalah menarik, yakni Note to Self. Dengan fitur
ini, pengguna dapat membuat catatan untuk dirinya sendiri.
Lewat fitur ini, pengguna dimungkinkan untuk meninjau terlebih dulu pesan yang
ingin dikirimkan atau sekadar membuat catatan biasa. Nantinya, catatan ini
dapat diakses di perangkat lain yang ditautkan dengan akun pengguna.
6. Ketiga aplikasi ini juga hadir dengan fitur Linked Devices, sehingga pengguna
dapat memakainya di perangkat berbeda. Namun untuk Signal dan WhatsApp,
fungsi ini hanya mendukung perangkat desktop.
Dengan kata lain, pengguna Signal dan WhatsApp tidak dapat memakai akun
yang sama untuk beberapa perangkat mobile. Berbeda dari Telegram yang
berbasis cloud, pengguna dapat memakai satu akun di banyak perangkat mobile
sekaligus.
7. Beralih ke keamanan, ketiga aplikasi ini juga sudah menerapkan kemampuan
fitur enkripsi end-to-end untuk tiap komunikasi yang dilakukan di platformnya.
Hanya penggunaannya sedikit berbeda.
WhatsApp dan Signal sudah mengimplementasikan sistem enkripsi end-to-end di
setiap percakapan yang dilakukan. Namun untuk Telegram, kemampuan ini
hanya berlaku untuk Secret Chats.
Sementara untuk percakapan pribadi atau grup yang dilakukan via Telegram,
aplikasi ini menerapkan sistem enkripsi server-client yang dikenal sebagai
MTProto.
8. Sebagai tambahan, ketiga aplikasi ini juga mendukung fitur menghapus pesan
secara otomatis. Jadi, pesan yang dikirimkan antar pengguna akan hilang dalam
durasi waktu tertentu dan tidak meninggalkan jejak. Adapun untuk data yang
dikumpulkan, WhatsApp disebut mengumpulkan sejumlah data yang lebih
banyak ketimbang dua layanan lain, seperti ID perangkat, ID pengguna, crash
data, termasuk other diagnostic data. Lalu untuk Telegram, data yang
dikumpulkan mencakup informasi, kontak pengguna, termasuk ID, sedangkan
untuk aplikasi Signal, data yang dikumpulkan hanya nomor telepon pengguna.

5. Apa hubungannya pencurian identitas dengan penyalahgunaan computer?


Bagaimana anda menjadi kerahasiaan identitas anda?
Jawab :
Pencurian identitas bukanlah bentuk kejahatan baru, korbannya pun
kebanyakan berasal dari orang-orang yang tanpa sengaja memberikan informasi
pribadinya kepada pihak lain, entah secara langsung maupun tidak. Bagi Anda
yang pernah memberikan informasi pribadi, yakni memberikan nama lengkap
serta nomor identitas (seperti nomor KTP, SIM, atau tanda pengenal lainnya)
pada telemarketer, atau mengisi formulir pengajuan kredit melalui tenaga
marketing bank, atau bahkan secara online, Anda harus waspada
dengan identity theft .
Para pelaku kejahatan macam ini akan mengumpulkan informasi tentang calon
korbannya yang kini cukup mudah didapat dengan berbagai macam cara dan
mereka akan berpura-pura menjadi Anda dengan menggunakan informasi
tersebut. Hal ini akan mereka gunakan untuk berbagai macam hal yang
menguntungkan mereka, misalnya membuat kartu kredit baru dengan nama
Anda, mengajukan kredit/cicilan baru, dan masih banyak lagi. Tagihan kartu
kredit palsu, misalnya, dapat dikirim pada alamat lain sesuai dengan kehendak si
pelaku, biasanya dengan alasan bahwa Anda telah pindah rumah sehingga tidak
sesuai dengan alamat yang terkait dengan nomor identitas Anda. Sehingga
dengan begitu Anda tidak akan mendeteksi adanya tagihan lain yang
menggunakan nama dan akun rekening Anda karena tagihannya tidak pernah
sampai langsung ke tangan Anda.
Cara melindungi diri dari pencurian identitas
1. Jangan mudah memberikan informasi Anda pada orang lain, lakukan bila
hanya diperlukan.
2. Bawalah identitas sewajarnya (KTP/SIM) bila sedang bepergian. Jangan
bawa Kartu Keluarga, akta kelahiran, atau paspor bila tidak dibutuhkan, hal
ini guna menghindari bila salah satunya hilang dan disalahgunakan oleh
orang/oknum yang menemukannya dan tidak bertanggung jawab.
3. Sebelum membuang lembar apapun dari bank: tagihan kartu kredit, tagihan
telepon, struk ATM, dll, ingatlah untuk merobek atau menghancurkannya.
4. Bila menggunakan mesin ATM atau EDC, gunakan tangan Anda sebagai
pelindung saat memasukkan nomor PIN.
5. Buatlah fotokopi seluruh rekening kartu kredit Anda serta tagihan-tagihannya
dan letakkan di tempat yang aman.
6. Jangan tuliskan password/nomor PIN Anda pada secarik kertas dan
menyimpannya di dompet, maupun menuliskannya di ponsel Anda. Cukup
ingat-ingat kata sandi atau nomor rahasia Anda untuk mencegah
penyalahgunaannya bila dompet atau ponsel Anda hilang.
7. Jangan berikan nomor kartu kredit atau informasi mengenai diri Anda kepada
siapa pun melalui telepon/internet kecuali Anda memiliki hubungan bisnis
yang dapat dipercaya atau  Andalah yang menghubungi terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai