A. Kritis
Salah satu tujuan pembelajaran yang tercantum dalam Kurikulum 2013 ini
adalah kemampuan berpikir kritis. Kemapuan berpikir kritis ini kemampuan yang
dapat dijadiakan acuan keberhasilan belajar dalam mencapai standar kompetensi.
Kemampuan berpikir kritis ini selaras dengan pembelajaran sains (IPA) (Towle,
1989: 16-31) yang selalu mengedepankan berpikir kritis untuk dapat memahami
setiap pelajaran yang sangat dekat dengan objek nyata dan dalam bidang Biologi
sebagai bagian dari Sains, tes yang mengukur kemampuan berpikir kritis dapat
digunakan untuk Latihan menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan yang nyata (Palm, 2008).
Berpikir kritis menurut Ennis (2011) adalah pemikiran masuk akal dan
reflektif dengan berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau
dilakukan. Dapat di simpulkan bahwa berpikir kritis ini mengedepankan terhadap
pengertian sesuatu yang dilakukan dalam penuh kesadaran dan mengarah sebuah
tujuan. Tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi
informasi yang pada akhirnya memungkinkan kita untuk membuat keputusan.
Dalam sebuah Pendidikan, seorang siswa dapat memnuhi kebutuhan
intelektualnya dengan berpikir kritis. Kemudian dalam proses pembelajaran berpikir
kritis ini mengutamakan pemikiran siswa disbanding dengan siswa yang belajar
dengan verbalistik. Agar berpikir kritis ini dapat dikembangkan dengan baik, maka
perlu adanya pelatihan yang berbentuk evaluasi berbentuk penilaian berbasis
keterampilan berpikir kritis. Tes berpikir kritis ini dapat dikembangkang berdasar
indikator-indikator keterampilan berpikir kritis.
Ennis (2011) menyebutkan terdapat indikator berpikir kritis sebagai berikut:
B. Kreatif