Anda di halaman 1dari 6

UNIT BELAJAR 5 : RUMPUN-RUMPUN PEMBELAJARAN IPA 2

JAWABAN UNIT 5

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Biologi

Dosen Pengampu :

Drs. Muhammad Muttaqin, M.Pd

Disusun oleh :

Rizka Nurwati Yanuar (1192060084)

Kelas 4C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
1. Salah satu indikator belajar adalah adanya perubahan tingkah laku positif. Dalam
belajar IPA dengan waktu tertentu, siswa diharapkan tertanam sikap dasar bekerja dan
berfikir ilmiah. Coba sebutkan dan jelaskan :
a) indikator sikap dasar bekerja ilmiah
(1) Keingintahuan
Siswa yang memiliki rasa keingintahuan ini tidak akan puas hanya
mendengar penjelasan materi dari guru saja. Siswa akan mencari tahu
sendiri dan menggali lebih dalam untuk menambah pengetahuan yang
mereka terima dari sumber internet, buku, atau sumber lainnya. Pencarian
tersebut dilakukan siswa untuk memperkuat konsep yang mereka terima.
(2) Kerja sama
Dalam kerja kelompok, biasanya suatu permasalahan IPA akan dapat
selesai dengan mudah dengan kerja sama antar siswa. Siswa akan
mengerjakan langkah ilmiah bersama, bertukar info yang mereka tahu, dan
dapat menerima pendapat orang lain. Biasanya siswa akan lebih baik
belajar dari system kelompok dibandingan dengan belajar sendiri.
Menurut Vygostky dalam Rustaman (2005), peserta didik dapat bekerja
sama secara berkelompok selama pembelajaran, melaksanakan langkah-
langkah proses ilmiah, mereka bekerja sama dalam kelompok untuk
berpikir dan bertindak sebagai saintis sehingga proses belajar menjadi
lebih baik.
(3) Ketelitian
Sikap ketelitian yang dimiliki oleh siswa dapat membantu siswa dalam
menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi saat proses
pembelajaran berlangsung. Siswa yang teliti lebih mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan benar.
(4) Tanggung Jawab
Senantiasa seorang guru harus menuntut para siswa untuk bertanggung
jawab penuh terhadap apa yang dikerjakan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Selaras dengan Mudalara (2012), bahwa selama proses
pembelajaran siswa dituntut untuk dapat bertanggung jawab penuh
terhadap proses belajarnya sehingga peran guru didalam pembelajaran
lebih sebagai pemberi bimbingan dan arahan jika diperlukan siswa.
(5) Berfikir Kritis (Modifikasi Brotowidjoyo dalam Mulia, 2007).
Siswa yang berpikir kritis dapat menyatakan pendapat/ide/gagasan saat
pembelajaran. Berpikir kritis ini siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan menganalisis yang tinggi terkait materi yang diajarkan,
sehingga dapat melatih kemampuan dan kreativitas siswa. Siswa yang
mempunyai sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam
berpikir sehingga akan termotivasi untuk selalu berprestasi dalam belajar
dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan
keunggulan dalam belajar.
b) Indikator berpikir ilmiah
Adapun indikator berpikir ilmiah menurut Suyadi (2015:116) ialah
sebagai berikut:
1) Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan dan
pengorganisasian data, termasuk merumuskan hipotesis serta menjelaskan
fenomena.
2) Kemandirian belajar, baik individu maupun kolektif.
Siswa akan mencari tahu tentang fakta yang berdasar pada sumber yang
jelas.
3) Kemampuan mengekspresikan rasa ingin tahu secara verbal.
Contohnya bertanya pada saat pembelajaran pada guru maupun teman
sekelompok untuk memperoleh informasi yang ingin diketahui.
4) Kemampuan berpikir kritis , logis dan analitis.
Kemampuan siswa untuk mencapai tujuan belajar akan memiliki peluang
besar jika siswa dapat berpikir dengan analisis yang baik.
5) Kesadaran ilmiah bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentative (sementara).
Ketika siswa melakukan pembelajaran dengan sikap ilmiah, maka akan
muncul fakta fakta yang ditransformasi siswa dengan ilmu yang mereka
terima, kemudian kemungkinan besar mereka akan menemukan fakta baru
karena ilmu yang bersifat dinamis dan tentative. Teori yang sudah ada
bahwa dapat dipatahkan oleh teori modern ketika bukti dan fakta yang
didapatkan lebih kuat dari bukti yang sudah ada.
2. Model Kondisi belajar sepertinya sangat fleksibel. Coba ungkap satu kasus dalam
topic pembelajaran yang sangat tepat diterapkan dalam model ini. Apa alasan Anda
memilih topic ini untuk model kondisi belajar.
Jawab:

Kegiatan Pembelajaran Medium Pembelajaran Aktivitas di kelas


1. Menarik Perhatian Komunikasi oleh Guru Siswa diminta untuk
menyebutkan organ
tumbuhan dan fungsinya
2. Memberikan Komunikasi oleh Guru Guru bertanya apakah
informasi tujuan siswa mengetahui apa saja
pembelajaran kepada jaringan yang ada pada
siswa organ daun tumbuhan
tersebut? Setelah mereka
mengetahui organ dan
fungsi tumbuhan mereka
akan lebih mengenal
struktur atau jaringan
penyusun yang ada pada
salah satu organ
tumbuhan yaitu daun
setelah melakukan
kegiatan pada praktikum
3. Menstimulasi ingatan Komunikasi oleh Guru Siswa diminta untuk
atas hal-hal yang telah mengingat organ daun dan
dipelajari fungsi dari daun sendiri
serta diminta untuk
mengingat Langkah kerja
apa saja yang harus
dilakukan dalam
praktikum
4. Menyajikan stimulus Transfaransi oleh Guru Guru menjelaskan
secara jelas langkah kerja yang harus
dilakukan dalam
praktikum dan
memberikan gambaran
umum mengenai jaringan
yang terdapat pada daun
5. Memberi bimbingan Melakukan praktikum Siswa melakukan
belajar dengan beberapa bahan praktikum menggunakan
yang dibawa daun Rhoe discolor

6. Memunculkan kinerja Diskusi berkelompok Melakukan penyatan pada


daun Rhoe discolor
dengan sayatan melintang
dan longintudinal,
melakukan pengamatan
dan membuat laporan
pengamatan
7. Memberi tanggapan Komukasi kelompok Semua kelompok
atau umpan balik diberikan kesempatan
untuk mengemukakan
hasil pengamatannya
8. Peforma / Respon Diskusi kelompok dan Bersama mendiskusikan
komunikasi guru pengamatan jaringan yang
tept dengan ciri-ciri dan
bentuk dengan arahan
guru
9. Memberikan Anak diberikan penguatan
penguatan saat mereka berani untuk
mngutarakan apa yang
mereka pikirkan dan juga
pada saat mereka dapat
menjawab pertanyaan
maupun masalah yang
mereka temui dalam
pembelajaran.
Alasan mengapa alat indera manusia ini diterapkan dengan model kondisi belajar ini
karena organ tumbuhan telah dipelajari sebelumnya kemudian siswa juga telah
mempelajari dalam system organisasi kehidupan setelah organ terdapat jaringan.
Maka guru hanya perlu mengarahkan mereka untuk mengetahui jaringan ap saja yang
terdapat pada tumbuhan melalui pengamatan yang mereka lakukan sebagai stimulus
untuk mereka dapatkan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai