Disusun oleh
Ade Chika Novianti 190491100052
Dosen Pengampu:
Naelur Rohmah, M.Pd
A. Latar Belakang
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan
manusia dan hewan pun terkena penyakit. Pada manusia dapat menyebabkan
penyakit infeksi pada bagian saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius Middle East Respiratory (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS)1. Coronavirus ini pertama kali muncul di
Wuhan China, pada Desember 2019 yang diberi nama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-COV2) dan dapat menyebabkan
penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Kasus terkonfirmasi covid
19 sebanyak 297.920 pada global situation dan 4.648 dinyatakan meninggal
dunia (WHO, 2020:12).
Bencana virus Covid 19 ini telah merugikan banyak pihak dan juga
mempengaruhi sistem pendidikan di seluruh dunia, dimana efeknya ialah
penutupan sekolah, univeristas dan institut-institut pendidikan yang lain.
Sebagian besar pemerintah di seluruh dunia telah menutup sementara
lembaga pendidikan sebagai upaya pencegahan penyebarran virus covid19
(UNESCO, 2020). Penutupan nasional tersebut sangat berdampak pada
ratusan juta siswa di seluruh negara. Sebagai pengganti penutupan tempat-
tempat pendidikan tersebut, salah satu solusinya adalah pembelajaran secara
online atau daring. Hal ini, diperkuat dengan instruksi dari Kementeriam
Pendidikan dan Kebudayaan, agar para siswa diharap belajar dirumah, tidak
berangkat ke sekolah, hal tersebut disampaikan melalui Surat Edaran Nomor
4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid 19. Peran orangtua sangat dibutuhkan oleh para
siswa pada masa pandemi ini.
B. Rumusan Masalah
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020, Kumpulan Pertanyaan dan Jawaban tentang
Covid-19.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, muncul beberapa permasalah
yang akan digunakan sebagai bahan pembahasan dalam makalah ini.
1. Bagaimana penjelasan mengenai Covid 19 ?
2. Apa dampak pandemi Covid 19 pada ruang lingkup pendidikan ?
3. Bagaimana cara tetap berprestasi di kala pandemi?
C. Tujuan Masalah
Dari beberapa rumusan malah yang telah teridentifikasi dan dirumuskan,
terdapat tujuan sebagai penyelesaian dari permasalah tersebut.
1. Untuk mengetahui secara terperinci dari wabah Covid 19
2. Untuk mengetahui apa saja dampak dari Covid 19 serta cara mencegahnya.
3. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang dapat dilakukan para pelajar di
kala pandemi Covid 19 selama study from home atau daring.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penjelasan Covid 19
Covid-19 telah diumumkan sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat
secara Global (Global Public Health Emergency) yang diutarakan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Januari 2020.2 Corona virus
merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit dari yang gejala
ringan hingga berat. Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah sebuah
penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi pada tubuh manusia.
Virus penyebab Covid-19 ini dinamakan Sars CoV 2. Coronavirus
merupakan famili virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa
hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seperti penyakit
pernapasan lainnya, Covid-19 memiliki gejala pada penderitanya seperti,
pilek, sakit tenggorokan, batuk dan demam. Walaupun angka kematian dari
virusini masih rendah sekita 3%, namun bagi orangtua yang berusia lanjut
dan orang yang memiliki catatan medis, biasanya lebih rentan untuk tertular.
Covid 19 menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut
pada saat batuk maupun saat bersin. Tetesan tersebut nantinya akan jatuh dan
mengenai benda-benda yang ada disekitar. Ketika, ada sesorang yang
memegang benda tersebut dan orang itu memegang mata, hidung maupun
mulut mereka, dapat dipastikan orang itu dapat terinfeksi Covid-19.
Menurut data (CSSE, 2020) kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai
angka 7.903 kasus pada bulan Desember. Selain itu, ahli Universitas Griffith,
Dicky Budiman menjelaskan bahwa setidaknya ada penambahan kasus
positif harian Covid sebanyak 20 ribu kasus dalam sehari di Indonesia. Kini
pemerintah telah melembagakan kebijakan termasuk kepatuhan wajib
penggunaan masker dan diwajibkan untuk menjaga jarak. Presiden Joko
2
Cochrane Indonesia, Covid-19: Kumpulan Artikel Ilmiah, https:// indonesia.
cochrane.org/news/covid-19-kumpulan-artikel-ilmiah (Diakses pada 30 Desember 2020, pukul
01.150.
Widodo (Jokowi) telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat
terkait dengan adanya pandemi virus Covid-19 sejak akhir Maret 2020.
Selain itu Bapak Jokowi juga menerapkan sistem Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi jumlah penyebaran virus. Namun,
untuk sekarang ini pemberlakuan PSBB telah diusaikan tetapi Bapak Jokowi
menghimbau agar tetap tidak berkerumun dan selalu melaksanakan protokol
kesehatan yang telah ditetapkan.
3
Cahyadi, Nurdin, 2020, Pengaruh Corona Terhadap Dunia Pendidikan, https://
disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-
pendidikan?/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-pendidikan, (Diakses pada 30
Desember 2020 pukul 03.15)
ancaman putus sekolah di tengah pandemi Covid-19 bisa saja terjadi karena
adanya sebagian dari para mahasiswa yang bekerja karena pemberlakuan PJJ
di institut tidak optimal. Selain itu, peran orang tua memandang PJJ juga
berbeda.
Kegiatan belajar mengajar harus tetap diberlakukan dan para institusi
pendidikan harus memaksakan diri untuk menggunakan media daring
(Rizqon, 2020). Namun, tidak semua orang paham atas penggunaan
teknologi, banyak hal yang menghambat terlaksananya pembelajaran daring
menjadi tidak efektif, antara lain:
1. Adanya keterbatasan penguasaan IPTEK
Kondisi pengajar di Indonesia belum semuanya paham atas penggunaan
teknologi. Kendala tersebut membatasi lingkup gerak para mengajar untuk
mengakses media daring atau online. Sama halnya dengan pelajar yang
kurang begitu paham untuk menerima dan mengakses tugas-tugas yang
diberikan melalui online.
2. Kurang memadainya sarana dan prasana
Perangkat berupa gawai maupun laptop yang dibutuhkan pada PJJ ini
bisa dibilang cukup mahal. Dan banyak dari para pelajar yang memili kondisi
keuangan yang kurang dimana masa pandemi ini banyak para orangtua yang
kehilangan pekerjaan.
3. Susahnya akses internet
Ketua Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
menyediakan data internet yang dapat dimiliki oleh seluruh jenjang dari SD
hingga dosen. Namun, ketika memiliki gawai maupun laptop, namun adanya
akses internet yang terbatas. Dimana masih ada para pengajar dan pelajar
yang memiliki jaringan belum stabil maupun belum terjangkau, dimana letak
geografis tempat tinggal pengajar maupun pelajar yang memang sulit untuk
mendapatkan sinyal jaringan.
4. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan hal pokok yang menjadi kendala tersebut
banyak orang tua yang tidak sanggup dengan adanya penambahan
pembiayaan baru sehingga dapat menghambat jalannya PJJ. Dilema
pemanfaatan daring, ketika menteri pendidikan memberikan semangat
produktivitas dan pelajar belum ke arah yang sama dikarenakan
terkendalanya biaya ditambah dengan kondisi pandemi yang menambah
kesulitan dalam mencari biaya.
Selain kendala yang dipaparkan dampak lain dari proses PJJ ini adalah
para pelajar merasa sedikit merugi karena kurangnya pemahaman dan
penerimaan materi yang disampaikan oleh pengajar. Terkadang ada beberapa
pengajar yang hanya memberikan materi mentah tanpa adanya penjelasan
dari sang pengajar. Hal tersebut, memang sedikit sepele, namun tidak semua
pelajar dapat belajar dengan pemahaman mereka sendiri, ada beberapa
pelajar yang paham jika diberikan penjelasan oleh sang pengajar. Kesulitan
menerima materi pelajaran juga menjurus kek proses penilaian. Hal tersebut,
juga akan berdampak pada lulusan sekolah, universitas ataupun institusi
pendidikan yang lain. Lulusan perguruan tinggi yang sedang mencari
pekerjaan tahun ini mengalami guncangan yang sangat hebat. Selain itu, para
mahasiswa akhir yang sedang melaksanakan skripsi maupun sidang akan
kesusuhan ketika ingin melakukan penilaian akhir dan juga proses KKN yang
kurang maksimal. Untuk lulusan universitas dalam mencari pekerjaan juga
sangat berat karena maraknya masalah PHK, mereka yang lulusan universitas
mau tidak mau harus menerima upah yang lebih rendah.
A. Kesimpulan
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan jenis virus yang
menyerang bagian pernapasan manusia. Gejala umum yang ditimbulkan
ketika terjangkit virus ini adalah pilek, batuk sakit tenggorokan dan juga
demam. Covid-19 menyebar melalui tetesan air yang terdapat pada saat batuk
dan juga bersin. Untuk mencegah penularan ini, para masyarakat harus
mematuhi protokol kesehatan dan jaga jarak minimal satu meter.
Selain itu. Covid-19 juga menyebabkan perubahan pada proses
pembelajaran, yang awalnya dilakukan secara luring ketika pada masa
pandemi Covid-19 harus dilakukan secara daring atau Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ). Perubahan proses belajar dan mengajar ini menimbulkan banyak
kendala serta memberikan dampak negatif secara berkepanjangan
Meskipun di balik banyaknya kendala dan dampak negatif yang
ditimbulkan, para pelajar khususnya mahasiswa tetap dapat selalu produktif
dan berprestasi. Waktu yang lebih fleksibel ketika PJJ akan menambah waktu
luang yang dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kegiatan yang
dapat dilakukan adalah mengikuti lomba karya tulis ilmiah, perlombaan
olimpiade secara online dan juga masih banyak lagi.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan untuk tetap menjaga
kesehatan selama pandemi Covid-19 dan juga dianjurkan melakukan hal-hal
untuk tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 ini. Adanya Covid-19 ini
tidak menjadi penghalang untuk kita tetap menorehkan prestasi dalam bidang
apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Rizqon Halal Syah. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, da Proses Pembelajaran. Volume 7, No.5.
Syafrida, Ralang Hartati. 2020. Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia.
Volume 7, No.6.
CSSEGISandData, Covid-19 Data Repository by the Center for Systems Science
and Engineering, (Sumber:https://github.com/CSSEGISandData/COVID-19,
diakses pada 30 Desember 2020 pukul 02.08)
UNESCO, Covid-19 Education: From Disruption to Recovery,
(Sumber:https://en.unesco.org/covid19/educationresponse, diakses pada 30
Desember 2020 pukul 02.30)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2020. Tetap Aktif dan Produktif di
Masa Pandemi, (Sumber:https:// www.djkn.kemenkeu.go.id/
artikel/baca/13395/ Tetap-Aktif-dan-Produktif-di-Masa-Pandemi.html,
diakses pada 30 Desember 2020, 03.00)