Anda di halaman 1dari 2

KEGIATAN BELAJAR 4

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

A. PENGERTIAN LINGKUNGAN

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebagai bulatan yang
melingkupi (melingkari). Dalam literatur lain, disebutkan bahwa lingkungan merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia da
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk
hidup), abiotic (benda mati), dan budaya manusia.

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
atau di sekeliling siswa yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar dan
pembelajaran secara lebih optimal.

B. Nilai Lingkungan
Banyak sekali keuntungan yang dapat kita peroleh, diantanya sebagai berikut ini,
1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat di pelajari siswa, memperkaya
wawasannya, tidak terbatas oleh empat dinding kelas dan kebenarannya lebih akurat.
2. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan, dan menumbuhkan
antusiasme siswa untuk lebih giat belajar.
3. Belajar akan lebih bermakna (meaningful learning), sebab siswa dihadapkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
4. Aktivitas siswa akan lebih maningkat dengan memungkinkannya menggunakan berbagai
cara, seperti proses mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan sesuatu, dan
menguji fakta.
5. Dengan mamahami dan menghayati aspek – aspek kehhidupan yang ada di lingkungannya,
dapat dimungkinkan terjadi pembentukan pribadi para siswa, seperti cinta akan lingkungan.

Begitu banyak manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar, bahkan
sebenarnya hamper semua isi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar dapat
dipelajari dari lingkungan.

C. Jenis Lingkungan
Semua jenis lingkungan yang sesuai dengan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus
dicapai, serta bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah dasar. Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk
mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Lingkungan sosial ini berkenaan dengan
interaksi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam hal-hal berikut ini.
1. Mempelajari organisari-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar sekolah (Karang
Taruna,Pepabri)
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan, dan mata pencaharian penduduk sekitar.
3. Mempelajari kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar sekolah.
4. Mempelajari struktur pemerintahan setempat (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan).
5. Mengenal kehidupa beragam dan system nilai yang dianut penduduk sekitar.

Selain lingkungan sosial, jenis lingkungan lain yang kaya akan informasi yaitu lingkungan alam.
Lingkungan alam ini adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air,
hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, iklim, suhu udara,
dan sebagainya. Dengan mempelajari lingkungan alam, siswa diharapkan dapat lebih memahami
bahan ajar, lebih dari itu dapat menumbuhkan kesadaran, cinta alam, mungkin juga turut
berpartisipasi untuk menanggulangi hal tersebut, misalnya dengan menjaga dan memelihara
lingkungan.

D. Teknik Menggunakan Lingkungan


Pada dasarnya terdapat dua Teknik pemanfaatan lingkungan, yaitu membawa kelas ke dalam
lingkungan yang akan dipelajari (out of class) atau membawa lingkungan it uke dalam kelas.
Teknik yang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara antara lain, sebagai berikut.
1. Mengajak siswa melakukan karyawisata atau fieldtrip, yaitu mengunjungi lingkungan yang
akan dijadikan objek studi tertentu sebagai bagian integral dari pelaksanaan kurikulum.
2. Mengajak siswa melaksanakan kegiatan perkemahan (school camping). Kegiatan berkemah
ini bermanfaat bukan hanya untuk kegiatan rekreasi saja, tetapi lebih dari itu
memperkenalkan dan mempelajari lingkungan.
3. Mengajak siswa melakukan kegiatan survei, yaitu mengunjungi objek tertentu yang relevan
dengan tujuan pembelajaran, misalnya mempelajari kabiasaan dan adat istiadat di duatu
daerah, sensus ekonomi penduduk.
4. Mengajak siswa melakukan praktik kerja pada tempat-tempat pekerjaan yang ada di sekitar
lingkungan sekolah. Jenis pekerjaan yang dipilih yang sesuai dan terjangkau oleh anak usia
sekolah dasar.
5. Mengajak siswa mengadakan suatu proyek pelayanan kepada masyarakat (social service).
Contohnya, membantu dalam hal kebersihan lingkungan, kerja bakti pembuatan jalan desa
atau gang, dan sebagainya.

Teknik atau cara lain untuk menjadikan lingkungan sebagai suber belajar, yaitu dengan
membawa lingkungan tersebut ke sekolah. Misalnya, mengundang seorang dokter Puskesmas
untuk berbicara soal Kesehatan aau cara-cara pecegahan suatu penyakit kepada siswa. Dengan
kegiatan ini, siswa

Anda mungkin juga menyukai