Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT TANGKAP IKAN BESERTA CARA PENGOPERASIANNYA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mandiri mata kuliah


dasar-dasar perikanan tangkap
Dosen pengampuh :
Dr. Aziz salam

Oleh :
Mohamad Iqbal Yusuf (1131420005)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan penulis
kemudahan berpikir dan petunjuk dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa izinnya lah
penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini di susun berdasarkan hasil materi dari proses pembelajaran yang telah
diikuti secara daring. Penulis Menyusun Makalah ini dihadapkan dengan berbagai rintangan
dan kendala, namun dengan penuh kesabaran penulis mencoba untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Penulis berharap bahwa makalah ini bisa dinilai dan diterima dengan baik oleh
pembaca. Jika makalah ini memiliki kekurangan, penulis meminta saran dan kritik dari
pembaca. Terima kasih.

Gorontalo, 18 November 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang …………………………………………………………………..4

1.2 Tujuan ……………………………………………………………………..,,,….4

1.3 Manfaat …………………………………………………………………………4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam alat tangkap beserta cara pengoperasiannya…………………..5

2.1.1 Rawai/long line ………………………………………………………………5

2.1.2 Purse seine ……………………………………………………………………6

2.1.3 Jaring insan …………………………………………………………………..8

2.1.4 Kelong/Bagan ………………………………………………………………..9

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..10

B. Saran …………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………10


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penangkapan ikan merupakan salah satu alternatif eksploitasi sumberdaya
perairan. Aktivitas perikanan dimulai dengan usaha melakukan penangkapan ikan ataupun
mengumpulkan biota akuatik (rumput laut, kerang-kerangan dan lain-lain).
Penangkapan ikan tentu saja didukung oleh teknologi penangkapan ikan yang
memadai dan berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan agar hasil tangkapan
yang diperoleh maksimal serta tidak menimbulkan kerusakan pada habitat ikan
sehingga sumberdaya ikan tetap lestari. Operasi penangkapan ikan oleh setiap jenis alat
tangkap memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan setiap jenis alat tangkap memiliki
kontruksi yang berbeda yang disesuaikan dengan target tangkapan dan kondisi perairan
pada daerah penangkapan ikan, contohnya alat tangkap purse seine. Alat tangkap
purse seine adalah alat (gear) yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang
membentuk gerombolan. Perikanan purse seine menghasilkan sebanyak 15,1 % dari
total hasil tangkapan berbagai alat tangkap di Jepang, dengan demikian purseseine
merupakan alat penangkapan yang penting baik untuk perikanan pantai maupun perikanan
lepas pantai. Panjang purse seine bergantung pada dimensi kapal, waktu operasi, dan
jenis ikan yang akan ditangkap.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini iyalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
metode penangkapan ikan agar mendapatkan nilai dan bisa mengikuti matakuliah
selanjutnya.

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat penulisan makalah yang berjudul jenis alat tangkap ikan
beserta cara pengoperasiannya adalah dapat menambah wawasan lebih kepada penulis
dan pembanca serta untuk mendapatkan nilai tambah pada matakuliah Dasar-dasar
Perikanan tangkap.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam alat tangkap beserta cara pengoperasiannya

2.1.1 Rawai/Long line

Pancing rawai (Long line) Pancing rawai atau long line аdаlаh ѕuаtu pancing уаng terdiri
dаrі tali panjang (tali utama atau main line) kеmudіаn pada tali tеrѕеbut secara berderet pada
jarak tertentu digantungkan tali pendek (tali cabang atau branch line) уаng ujungnya diberi
mata pancing (hook). Panjang rentangan tali main line dараt mencapai ratusan meter bаhkаn
puluhan kilometer.

Bеrdаѕаrkаn sasaran уаng hendak dicapai dan cara pengoperasiannya pancing rawai
dibedakan menjadi rawai cucut (shark long line), rawai tuna (tuna long line). Rawai tuna
tergolong rawai hanyut (drift long line) tеtарі umumnya hаnуа disebut tuna long line.

 Cara pengoperasiannya

Dalam industri perikanan pancing rawai tuna іnі mempunyai nilai produktivitasnya tinggi.
Satu perangkat rawai tuna terdiri dаrі ribuan mata pancing dеngаn panjang tali mencapai
puluhan km. (15 – 75 Km). Sеbеlum kegiatan penangkapan dimulai perlu diperhatikan
tеntаng umpan уаng аkаn digunakan. Ikan уаng dараt digunakan ѕеbаgаі ikan umpan аntаrа
lаіn Ikan umpan уаng memiliki kwalitas ikan segar. :

- Ikan lemuru (Sardinella longicep)

- Belanak (Mullet)

- Layang (Decapterus spp.)

- Kembung Rastrelliger spp.)

- Bandeng (Chanos-chanos)

Kеmudіаn menyediakan jumlah ikan umpan sesuai dеngаn jumlah mata pancing уаng аkаn
digunakan. Anak buah kapal mengambil posisi masing-masingsesuai dеngаn tugasnya
ѕеmеntаrа kapal dijalankan dеngаn kecepatan аntаrа 3 – 4 knots selanjutnya dilakukan
pelepasan pancing. Mula-mula pelampung dan tiang bendera dilepas beserta tali
pelampungnya, kеmudіаn disusul lepas tali utama akhirnya tali cabang уаng diikuti mata
pancing уаng telah diberi umpan, bеgіtu seterusnya secara bergantian аntаrа tali utama
dеngаn branch line disambungkan dі lempar kе laut (antara satu rawai dеngаn rawai уаng
lаіn disambung mеlаluі satu tali penyambung). Penarikan rawai dilakukan 5 – 6 jam
kеmudіаn ѕеtеlаh pelepasan pancing. Bіаѕаnуа dimulai pada pukul 12.00 dan selesai
menjelang matahari terbenam. Penarikan pancing dilakukan dі bagian dераn kapal dеngаn
bantuan alat penarik (Line hauler). Penarikan pancing (hauling) secara berurut dimulai dаrі
tiang bendera – pelampung – tali pelampung serta pemberat diangkat keatas deck kapal – tali
utama – bеrіkut tali cabang beserta mata pancingnya dan bеgіtu terus ѕаmраі keseluruhan
satuan mata pancing terangkat kе аtаѕ geladak kapal. Hasil tangkapan ikan аntаrа lаіn jenis-
jenis tuna tеtарі banyak jenis-jenis ikan lаіn уаng tertangkap ѕеbаgаі hasil sampingan. Jenis
ikan tuna уаng tertangkap seperti :

- Madidihang (Thunnus albacares)

- Cakalang (Katsuwonus pelamis)

- Tuna mata besar (Thunnus obesus)

- Tuna sirip biru (Thunnus maccoyii)

- Albakora (Thunnus alalunga)

Sеdаngkаn hasil tangkapan sampingannya аdаlаh :

- Layaran (Isthiophorus orientalis)

- Setuhuk putih (Makaira mazara)

- Ikan pedang (Xiphias gladius)

- Setuhuk hitam (Makaira india)

- Setuhuk loreng (Tetrapturus mitsukurii)

- Jenis cucut (cucut mako, cucut martil dan lain-lainnya)

2.1.2 Purseine

Purse Seine disebut juga “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin
untuk mana “tali cincin” atau “tali kerut” di lalukan di dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut
/ tali kolor ini penting terutama pada waktu pengoperasian jaring. Sebab dengan adanya tali
kerut tersebut jaring, yang tadinya tidak berkantong akan terbentuk pada tiap akhir
penangkapan.

Prinsip menangkap ikan dengan purse seine adalah dengan melingkari suatu gerombolan
ikan dengan jaring, setelah itu jaring bagian bawah dikerucutkan, dengan demikian ikan-ikan
terkumpul di bagian kantong. Dengan kata lain dengan memperkecil ruang lingkup gerak
ikan. Ikan-ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Fungsi mata jaring dan
jaring adalah sebagai dinding penghadang, dan bukan sebagai pengerat ikan.

 Cara pengoperasiannya

Operasi penangkapan dengan purse seine diperlukan beberapa tahapan yang terdiri dari:
persiapan (setting), pelingkaran jarring (purseinning), penarikan tali kerut/kolor (towing),
pengangkatan jarring (hauling), pengangkatan hasil tangkapan (brelling) dan penanganan
hasil tangkapan (handling) .

Persiapan penangkapan dilakukan sejak di pelabuhan sampai menjelang alat tangkap


diturunkan(setting). Persiapan di pelabuhan meliputi : pengisian bahan bakar dan oli serta
air tawar, memuat perbekalan untuk konsumsi awak kapal, memuat perbekalan untuk
perawatan kapal, dan pengurusan surat ijin belayar. Untuk dapat berlayar kapal harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut : laik laut, laik tangkap dan laik simpan. Laik laut
dikeluarkan oleh syahbandar, sedangkan laik tangkap dan laik simpan dikeluarkan oleh
Direktorur Kapal Penangkapan Ikan dan Alat Penangkapan Ikan Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan. Sedangkan persiapan di laut
ditujukan untuk menyiapkan alat penangkapan ikan supaya siap dioperasikan.

Alat tangkap diturunkan (setting) setelah mengetahui keberadaan kawanan ikan (schooling).
Ikan pelagis biasanya bergerombol di bawah benda yang mengapung di laut (contoh: batang
kayu besar). Selain itu ikan pelagis dapat ditarik untuk berkumpul disekitar rumpon.
Rumpon adalah alat bantu penangkapan yang dimasukan ke dalam laut, digunakan untuk
memikat ikan-ikan supaya berkumpul, sehingga mudah untuk ditangkap. Rumpon atau
biasa disebut ”fish aggregating divice (FAD)”, telah banyak digunakan untuk memikat ikan
pelagis supaya bergerombol di dekat permukaan sehingga mudah dilingkari jaring purse
seine

Setting dilakukan pertama-tama dengan menurunkan skift boat (sistem group) yang berguna
untuk menahan ujung jaring, kemudian kapal melingkari kawanan ikan. Setelah kawanan
ikan dilingkari maka dilanjutkan dengan penarikan tali kerut/kolor yang biasa disebut
dengan pursing, hingga bagian bawah jaring tertutup rapat agar ikan yang dilingkari
terkurung oleh jaring yang membentuk kantong. Selanjutnya salah satu ujung jaring
dimasukan ke dalam power block untuk ditarik supaya lingkaran jaring menjadi kecil untuk
memudahkan ikan untuk dinaikan ke atas kapal.

Ikan yang sudah terkurung oleh jaring yang telah mengecil (biasanya disebut dengan
kantong jaring) diambil dengan serok hingga semua ikan yang berada di dalam jaring naik
semua. Ikan langsung dimasukan ke dalam palkah penyimpanan yang berpendingin.
Pendinginan biasanya dilakukan dengan air laut yang didinginkan dan ditambah garam
sehingga salinitasnya tinggi dan tidak akan membeku hingga suhu –10oC ( ikan cakalang),
atau untuk nelayan tradisional cukup menggunakan es saja.

2.1.3 Jaring insan

Jaring insang adalah satu jenis alat tangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya
empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama besar, jumlah mata
jaring ke arah panjang jauh lebih banyak dari pada jumlahmata jaring ke arah
vertikal, pada bagian atas dilengkapi beberapa pelampungdan di bagian bawah
dilengkapi beberapa pemberat sehingga memungkinkan jarring dapat dipasang di
daerah penangkapan dalam keadaan tegak(Martasuganda, 2002). Gillnet (jarring insang)
adalah salah satu dari jenis alat penangkap ikan dari bahan jarring monofilament atau
multifilament yangdibentuk menjadi empat persegi panjang, kemudian pada bagian
atasnyadilengkapi dengan beberapa pelampung (floats) dan pada bagian
bawahnyadilengkapi dengan pemberat (singkers) sehingga dengan adanya dua gayayang
berlawanan memungkinkan jarring insang dapat dipasang di daerah penangkapan
(pemukiman, kolom perairan, atau di dasar perairan) dalamkeadaan tegak menghadang
ikan.

 Cara pengoperasiannya

Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang
yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris
atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah.Jaring insang digunakan untuk
menangkap ikan dengan cara menghadangruaya gerombolan ikan. Ikan-ikan yang tertangkap
padajaring umumnyakarena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terpuntal oleh
mata jaring. Biasanya ikan yang tertangkap dalam jaring ini adalah jenis ikan
yangmigrasi vertical maupun horizontalnya tidak terlalu aktif.Ada berbagai jenis
jaring insang, yang terdiri dari satu lapis jaring, dualapis, maupun tiga lapis jaring.
Jaring insang memiliki mata jaring yang samaukurannya pada seluruh badan jaring.
Jaring ini kemudian dibentangkanuntuk membentuk semacam dinding yang dapat
menjerat. Jaring insangdilengkapi dengan pelampung di bagian atas jaring dan
pemberat pada bagian6 bawahnya. Menurut International Standard Statistical
Classificarion onFishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and
Prado1990).Jaring insang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang.
Ukuranmata jaring (mesh size) seluruh bagian jaring adalah sama. Ukuran mata jaring
yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan yangmenjadi target
tangkapan.Konstruksi jaring insang terdiri dari:1.Badan jaring (webbing ).2.Tali ris
atas.3.Tali ris bawah.4.Pelampung.5.Pemberat.

2.1.4 Kelong/Bagan

Kelong merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat statis dan pasif karena dalam
pengoperasiannya menetap disuatu tempat, yang artinya dapat menangkap ikan dengan
cara terperangkap/terjebak pada alat tersebut.

 Cara pengoperasiannya

Metode pengoperasian kelong dapat dijelaskan secara berurutan sebagai


berikut:Penurunan waring (setting) ke dalam air dengan melepaskan ikatan tali
waring pada roler. Waring diturunkan sampai kedalaman tertentu di atas dasar
perairan. Waring turun ke dalam perairan dengan pemberat (batu) yang diikatkan
dipertengahan kelong. Menyalakan lampu lacuba. Lacuba yang dipasang sebesar 40
Watt digantung pada kayu dengan jarak 1 meter dibawah air. Setelah lampu dipasang
tali diletakkan pada tempat yang telah diturunkan yaitu di tengah-tengah, dan dibiarkan
sampai terlihat adanya gerombolan ikan yang berenang di sekitar lampu. Waring berada
dalam 3 jam. Apabila ikan-ikan sudah banyak, maka dilakukan penarikan tangkul
dengan cepat. Setelah waktu 3 jam, waring kemudian diangkat (hauling dengan
menggunakan alat pemutar dari kayu /roler). Pada awal waring dilakukan secara perlahan-
lahan, lacuba diangkat dan dimatikan satu persatu ke atas mendekati kayu
agar ikan terkonsentrasi di bawah lampu dan semakin cepat ketika waring sudah akan
mencapai permukaan air beserta pemberat yang berada dipertengahan kelong. Tujuannya
adalah untuk menghindari agar ikan yang berkumpul di atas waring tidak dapat
melarikandiri. Dalam satu malam dilakukan dua kalli hauling, satu setting dan satu
hauling membutuhkan waktu 4 jam dengan interval waktu 2 jam.

Setelah waring selesai diangkat, ikan-ikan yang tertangkap dikumpulkan pada salah
satu sudut waring dan diambil denganmenggunakan serok/tangguk bertangkai panjang
sekitar 6 meter.Ikan-ikan yang tertangkap kemudian disortir dan dimasukkan ke
dalam beberapa ancak. Adapun ikan yang menjadi target tangkapan yaitu ikan teri
(Stolephtorus sp) yang mana ikan hasil tangkapan tersebut dimasak di dalam kuali besar
selama lebih kurang 15 menit tergantung pada mendidihnya air. Ikan yang telah
direbus selanjutnya ditiriskan dan dijemur di pelantaran. Dalam pengoperasian alat
tangkap kelong ini ada juga ikan lain yang tertangkap seperti ikan tamban dan
sotong, ikan ini juga dioalah dengan cara dibekukan dengan menggunakan es
yang dimasukan ke dalam kotak pendingin ikan, beberapa ikan ada juga untuk
dikomsumsi sebagai makanan diatas kapal.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Semua Jenis alat tangkap seperti Pancing, purseine, jaring insang dan kelong adalah alat
tangkap yang sering dioprasikan pada saat melakukan penangkapan ikan namun yang
membedakan semua jenis alat tangkap yaitu cara pengoperasiannya dan hasil tangkapan
yang di dapat.

B. SARAN

dari Semua penggunaan alat tangkap, kita harus selalu menjaga kelestarian dan produksi
ikan agar kita tidak krisis ikan di masa yang akan datang dan tidak melakukan penangkapan
berlebihan dalam operasi penangkapan ikan diantaranya adalah tidak menggunakan alat
tangkap yang dilarang oleh pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA
- https://www.researchgate.net/profile/Riki_Gunawan3/publication/338212045_R
IKI_GUNAWAN_LAPORAN_3_PENANGKAPAN_IKAN/links/5e07500f299bf
10bc37e641d/RIKI-GUNAWAN-LAPORAN-3-PENANGKAPAN-IKAN.pdf
- https://perikanan38.blogspot.com/2017/12/mengoperasikan-alat-tangkap-
pancing.html#super
- https://kreasidedi.wordpress.com/2012/06/11/penangkapan-ikan-dengan-purse-
seine/
- http://fadhillah-xnd.blogspot.com/2016/10/contoh-makalah-perikanan-
tangkap.html

Anda mungkin juga menyukai