BAB 1 PENDAHULUAN
- Pemijaran sederhana dalam udara atau aliran suatu gas yang tak
bereaksi dengan pengelola dengan beberapa cara reagensia kimia
dimana bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah
menguap. Pengelola dengan suatu reagensia kimia dimana bahan
penyusun dikehendaki tak mudah menguap ini dapat diabsorbsi
(diserap) dalam sejumlah medium yang telah ditimbang bila
penafsiran ini adalah penafsiran langsung atau bobot residu
tertinggal setelah suatu komponen dijadikan mudah menguap
ditetapkan dan diproposi bahan penyusun itu dihitung dari bobot.
( Riwandi, 2013)
1. Pengupan
Cara pengupan dilakukan dengan memanaskan sampel dalam
oven atau membakar sehingga menjadi abu, sehingga diperoleh
komponen yang relative murni dengan berat stabil untuk ditimbang.
Namun demikian, komponen yang ditentukan kadarnya dengan
analisis gravimetri menggunakan teknik penguapan memiliki syarat
antara lain :
a. Memiliki hubungan stoikiometri yang telah diketahui dengan
sampel
b. Memiliki kestabilan tinggi sehingga dapat diperoleh berat
stabilnya saat ditimbang.
c. Memiliki faktor gravimetri yang kecil.
2. Pengendapan
Pengendapan yang dapat dilakukan dengan mereaksikan larutan
sampel dengan pereaksi yang dapat mengendapkan komponen
target. Teknik pengendapan ini merupakan teknik yang paling luas
digunakan dalam analisis gravimetri. Endapan yang diperoleh
dipisahkan dari larutan dengan cara disaring, lalu dikeringkan
sehingga diperoleh komponen yang relatif murni dengan berat
stabil untuk ditimbang. Namun demikian, komponen yang
ditentukan kadarnya dengan analisis gravimetri menggunakan
teknik pengendapan memiliki syarat antara lain :
a. Merupakan senyawa yang mudah mengendap
b. Endapan senyawa tersebut mudah disaring dan dicuci
c. Endapan senyawa tersebut mudah diubah menjadi bentuk yang
dapat ditimbang.
3. Elektrolisis
Teknik elektrolisis yang dilakukan dalam analisis gravimetri adalah
melalui prinsip transfer elektron pada reaksi redoks, yaitu dengan
mereduksi atau mengoksidasi ion-ion komponen terlarut sehingga
dapat terendapkan. Sebagai contoh, kation-kation logam jika diberi
arus listrik dalam waktu tertentu akan mengalami reaksi reduksi
atau penurunan biloks menjadi 0 dan berubah menjadi endapan
yang selanjutnya dapat diisolasi dan ditimbang dengan teliti.
(Ethica, 2020)
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk putih, bentuk jarum mengkilat,
biasanya menggumpal; tidak berbau; rasa
pahit; larutan bersifat netral terhadap kertas
lakmus; bentuk hidratnya mengembang di
udara.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol;
mudah larut dalam kloroform; sukar larut dalam
eter.
Penyimpanan :Simpan kofein hidrat dalam waha tertutup
rapat dan kofein anhidrat dalam wadah tertutup
baik.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan.
- Oven
- Timbangan analitik
- Desikator
- Botol timbang
- Tang krus
- Kafein
4.1 Hasil
(A)
3. Barat bahan (B) 1,5 gram
4. Barat botol timbang dengan tutup 20,5778 gram
yang
berisi bahan (C)
5. Kadar air bahan (%) =C-A/B × 100%
=20,5778-19,0778/1,5 ×
100%
= 1,5/1,5 × 100%
= 1 × 100%
=1%
6. Buat video simulasi secara singkat cara menentukan kadar air
secara gravimetric sampel kafein
4.2 Pembahasan
Dari percobaan ini diperoleh hasil data yaitu Barat botol timbang
kosong dengan tutup (A) sebanyak 19,0778 gram, berat bahan (B)
sebanyak 1,5 gram dan berat botol timbang dengan tutup yang berisi
bahan (C) sebanyak 20, 5778 gram sehingga kadar air kafein mendapat
hasil sebanyak 1 %
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Skema kerja
⇓
Keringkan botol timbang dengan memasukkan ke dalam oven pada suhu
80°C selama 1 jam
⇓
botol timbang didinginkan didalam desikator ± selama 30 menit
⇓
ditimbang kembali dan catat beratnya, hingga diperoleh bobot konstannya
⇓
Setelah diperoleh bobot konstan,botol timbang ditambahkan dengan 1,5
gram kafein
⇓
catat beratnya
⇓
dimasukkan kedalam oven dengan suhu 80°C selama 4 jam
⇓
botol timbang dikeluarkan dan didinginkan didesikator ± selama 30 menit
⇓
timbang dan dicatat beratnya
⇓
timbang hingga diperoleh bobot konstan