MALAYSIA
Kelompok 7
UNIVERSITAS RIAU
2021
Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Negara Malaysia
Kata Pengantar............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Latar Masalah..............................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1. Sejarah Negara Malaysia..................................................................................................................3
2.2. Letak geografis dan batas wilayah negara Malaysia......................................................................6
2.3. Keadaan Demografi Negara Malaysia............................................................................................7
2.4. Kepercayaan dalam beragama........................................................................................................8
2.5. Ekonomi Malaysia........................................................................................................................9
2.6. Bentuk Pemerintah Negara Malaysia...........................................................................................12
2.7. Masalah Pokok Pendidikan Malaysia...........................................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................14
3.2. Saran...............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Latar Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu
ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.
Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang
sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas
Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-
masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan
turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris,
Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota
D-8.
a. Etimologi Malaysia
Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura,
Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia. Tetapi nama itu sendiri pernah
membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta
yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di
Nusantara. Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai
"Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina
bertindak lebih jauh tentang masalah itu. Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di
antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian
hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).
Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl,
di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk
menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai
yang terakhir.
4
Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda. Pada 1826, Britania mendirikan
Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang,
Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis
Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya
diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian
Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab
pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.
Selama abad ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapatkan bantuan
Britania untuk menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial
pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat
membuat pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah
di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan
resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu.
Pada akhirnya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di
Malaya. Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-
sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi
Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa
Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka
menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.
Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu tak Bersekutu, tidak
diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-
20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai
Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara
kemerdekaannya di sebagian besar abad ke-19. Sultan Abu Bakar dari Johor dan Ratu Victoria
kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914
ketika pengganti Sultan Abu Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.
Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia
II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh. Pasca-perang, Britania berencana menyatukan
pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan
dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa
Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran
5
lainnya. Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya,
kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang
mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah
perlindungan Britania.
Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya
melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat
Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye
anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat
ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakang
Perang Dingin. Melawan latar belakang ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam
Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.
6
Malaysia barat terletak di semenanjung Malaysia yang tergabung menjadi satu dengan
daratan asia
7
Komposisi penduduk berdasarkan agama yang mereka anut adalah : Islam (52,9%),
Budha (17,3%), Kong Hu Chu (11,6%), Hindu (7%), Kristiani (4,8%) dan lain-lain (4,8%).
8
kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap
autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka,
khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana
pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah
Syariah.
Pada contoh kasus awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang
memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald untuk menggunakan kata Allah untuk
Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 bangunan gereja dan beberapa lainnya dirusak
massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.
9
tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan
ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.
Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan
Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei,
kerusuhan antar-etnis pada 1969. Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan
fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana
Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi
berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Dengan
pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di
atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan,
akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu. Perlakuan khusus ini memicu
kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.
Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah
banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting
seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian besar
profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.
Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya
tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya
ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan
pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini
berakhir ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan
kejutan besar bagi ekonomi Malaysia.
Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata
uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena
modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per
USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin
dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim,
sebuah Dewan Aksi Ekonomi Nasional dibentuk untuk mengantisipasi krisis moneter. Bank
Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia
pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan
10
ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, tindakan yang mengejutkan
analis asing.
Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat
inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang
sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tidak mengalami
krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek
jangka panjang kelihatan kurang baik disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan
hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.
11
sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara bagian. Anggota HoR dipilih
melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.
12
(Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'.
Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.
Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National
Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah
Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan)
yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah
Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains
MARA).
Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia,
Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan
Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup
untuk pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh dunia berminat
memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi
Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah
membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat dilihat
sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan
yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih
kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing
di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology
Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of
Nottingham Malaysia Campus.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Secara geografis wilayah Negara Malaysia memiliki batas batas wilayah sebagai berikut :
Malaysia barat terletak di semenanjung Malaysia yang tergabung menjadi satu dengan
daratan asia
• Sebelah Utara berbatasan dengan negara Thailand
• Sebelah Selatan berbatasan dengan negara Indonesia dan Singapura
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Laut Natuna
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Malaka dan Pulau Sumatra (Indonesia)
Malaysia timur (serawak dan sabah) terletak di bagian utara pulau Kalimantan
(Indonesia)
• Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan Brunei Darussalam.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kalimantan (Indonesia)
• Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sulu dan negara Filipina
• Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan.
Malaysia adalah sebuah negara federasi yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga
wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya
adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajayamenjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah
penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua
kawasan Malaysia Barat dan Malaysia Timur oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut
Cina Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.
Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia
adalah Yang di-Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.
Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster. Malaysia
sebagai negara persekutuan tidak pernah ada sampai tahun 1963.
14
3.2. Saran
Ketika kita membuat sebuah makalah tentang identias sebuah negara di dunia, sebaiknya
kita membaca beberapa referensi dalam beberapa buku. Hal ini bertujuan agar makalah yang kita
buat terhindar dari kesalahan dengan pembaca. Bisa saja pembaca sudah mengetahui hal tentang
identitas dari negara yang akan kita buat, sehingga tidak membuat pembaca bingung dengan
makalah yang kita buat ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan
yang membacanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Chaldun, 1995. Atlas Pengetahuan Sosial Indonesia Wawasan Nusantara dan Dunia,
Surabaya: Karya Pembina Swajaya.
16