Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

PT. TRAKINDO UTAMA


K3 BIDANG KESEHATAN KERJA, BAHAH BERBAHAYA, PENERAPAN SMK3
DAN KELEMBAGAAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 1

KELOMPOK 2

1. Akhmad Maulana
2. Ajeng Resmi
3. Mariesta Nurahmawati
4. Arief Rahmadani
5. Bayu Hermawan
6. I Gede Sthandila Dharma Putra
7. Yogi Hadiputra

PENYELENGGARA
PT. BIMA NUSANTARA
Samarinda, 27 Februaryi 2020
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak hanya penting dalam meningkatkan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi lebih dari itu. K3 memiliki
dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh karena itu, isu K3 pada saat ini
bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus
dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan semata
sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi setiap
bentuk kegiatan pekerjaan.
Masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan, Hal ini ditunjukkan
dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. padahal tenaga kerja
adalah faktor penting bagi kegiatan perusahaan, karena perusahaan tidak mungkin bisa lepas
dari tenaga kerja. Menurut data Indonesia, pada tahun 2017 terjadi 89.000 kecelakaan kerja
diseluruh perusahaan anggota JAMSOSTEK yang meliputi 7 juta pekerja. Jika jumlah pekerja
di Indonesia mencapai 90 juta orang maka jumlah kecelakaan diperkirakan lebih dari 700.000
kejadian setiap tahun. Oleh karena itu, ILO memperkirakan kerugian akibat kecelakaan
mencapai 2-4% dari GNP suatu Negara. Kerugian akibat kecelakaan dan kejadian lainnya ini
merupakan resiko yang harus dihadapi oleh setiap organisasi atau perusahaan. Faktor manusia
sebagai unsur penyebab utama kecelakaan kerja menurut catatan adalah 85% (ILO, pencegahan
kecelakaan kerja) dan 15% merupakan faktor kondisi yang berbahaya. Oleh karena itu
kecelakaan kerja lebih banyak disebabkan faktor manusia.
Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia
Internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena
mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah).
Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Disamping
perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu SAFETY FIRST INDONESIA Page 5
memfasilitasi dengan peraturan atau perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja kartawan dan
pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja maka semakin sedikit
kemungkinan terjadinya Kecelakaan Kerja. Maka dari itu sangat penting bagi sebuah
perusahaan untuk menyediakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
mengimplementasikan norma K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegitan pembinaan AK3.
2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan
khususnya di bidang kesehatan kerja, bahan berbahaya, penerapan sistem management
keselamatan dan kesehatan kerja, dan Kelembagaan K3.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi Calon ahli K3 Umum.
4. Peserta calon ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan saran
atau rekomendasi kepada perusahaan.
C. Ruang Lingkup
1. Pelaksanaan norma K3 bidang kesehatan.
2. Pelaksanaan norma K3 bidang bahan berbahaya.
3. Pelaksanaan norma K3 bidang Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
4. Pelaksanaan norma K3 bidang kelembagaan.
D. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2.
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


PT. Trakindo Utama adalah perusahaan penyalur (dealer) resmi alat-alat berat produk
Caterpillar, sebuah perusahaan produsen alat berat terkemuka di dunia asal Amerika,
cakupannya meliputi industri pertambangan, minyak dan gas bumi, konstruksi, kehutanan dan
pertanian, serta power system. Di samping itu, sebagai dealer satu-satunya di Indonesia (di
samping produk alat berat lain seperti Bitelli, Olimpian, dll). PT. Trakindo Utama juga
menyediakan jasa service yang komprehensif baik maintenance, layanan purna jual, jaminan
ketersediaan komponen dan penjualan komponen original Caterpillar. Produknya meliputi
dozers, excavators, whell/track loader, off-highway, trucks, articulated truck, graders, scrafers,
compactors, industrial engines, dan generator sets.
PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970 oleh Ahmad Hadiat Kismet
Hamami dengan Head Office di Jl. Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada 13
April 1971, secara resmi PT. Trakindo Utama ditunjuk sebagai dealer resmi Caterpillar di
Indonesia, Dalam perjalanan bisnisnya, kini Trakindo berkembang pesat dengan dukungan
lebih dari 60 cabang dan 13.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nilai-nilai inti perusahaan:
 Etika Selalu berpegang teguh pada standar etika bisnis yang tinggi dalam setiap aktivitas
 Bertaraf Internasional Konsisten dalam mencapai standar kelas dunia, serta
memperkenalkan dan membawa standar praktek dan talenta terbaik ke Indonesia
 Gigih Terus-menerus merupakan standar internal yang tinggi dalam setiap aktivitas usaha
sehingga memotivasi karyawan untuk berupaya keras dalam memberikan kepuasan kepada
stakeholder utama
 Proaktif Senantiasa mengupayakan peningkatan operasional sesempurna mungkin melalui
penerapan filosofi dan metodologi 6 sigma

Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) adalah aspek yang sangat penting
dalam segala aktivitas operasional. Seabagai sebuah perusahaan alat berat yang terkemuka, PT.
Trakindo Utama mempunyai komitmen yang tinggi terhadap K3L, karena dengan menjiwai
K3L, perusahaan tidak hanya dapat memberikan perlindungan bagi pekerja, lingkungan hidup
dan masyarakat, namun juga meningkatkan produktivitas kerja di seluruh cabang Trakindo di
Indonesia.

Jumlah tenaga kerja PT. Trakindo Utama dan mitra kerja di Loa Janan sebanyak 206 orang

B. Temuan
Pada praktek kerja lapangan, telah dilakukan observasi ke PT. Trakindo Utama Loa Janan.
Observasi ini difokuskan ke beberapa bidang K3 diantaranya bidang
1. Bidang Kesehatan Kerja
a Temuan positif
1. Telah terbentuk petugas P3K
2. Telah tersedia ruang ganti
3. Telah tersedia safety poster dan terpasang dengan benar
4. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja diawal dan berkala 1 tahun
sekali
5. Melakukan safety talk dan safety patrol satu minggu sekali all departement dan
setiap hari persektor.
6. Melakukan pembinaan K3 berupa training first aid dan fire fighter.
7. Telah terpasang safety poster dengan tanda bahaya
b Temuan negatif
1. kotak P3K belum sesuai dengan regulasi Permenaker No.15 tahun 2008
2. Bidang Bahan Berbahaya
a Temuan positif
1. Spillkit ada, diletakkan disekitar lokasi B3.
2. Pengelolaan sampah sudah sesuai dengan pengelompokan jenis limbah.
b Temuan Negatif
1. Ada B3 yang belum diberi label.
2. Ada eyewasher dan bodywasher tidak ada kotak isinya.
3. Tidak ada petugas dan ahli kimia
4. MSDS ada namun tidak diletakkan dekat dengan B3
3. Bidang Penerapan SMK3
a Temuan positif
1. Penerapan Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sudah
sesuai dengan regulasi.
2. Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja sudah berjalan dengan
regulasi yang ada.
4. Bidang Kelembagaan
a Temuan positif
1. HSE telah tersertifikasi dan mempunyai SKP dan Lisensi
2. Tersedia safety poster yang terpasang dengan benar
3. Tersedia safety posteryang teredia dengan benar dan terpasang larangan sesuai
dengan tanda bahaya
4. Telah terbentuk P2K3 dan berjalan sesuai regulasi dan berjalan dengan baik.
b Temuan Negatif
1. Tidak tertempel lembaran UU No.1 tahun 1970 di area kerja
2.
BAB III

ANALISA

Analisa Temuan Positif

No Lokasi Temuan Dampak/manfaat Peraturan Perundang-undangan


Penerapan Sistem Akan lebih mudah PP No.50 tahun 2012 tentang
Management termonitor dalam penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan penerapan SMK 3 Keselamatan dan Kesehatan
Kesehatan Kerja Kerja (SMK3).
(SMK3) sudah
sesuai dengan Pasal 5
regulasi

Pencegahan dan Mencegah Kepmenaker dan Transmigrasi


penanggulangan penularan HIV RI No. Kep-68/MEN/IV/2004
HIV/AIDS di dan tentang pencegahan dan
tempat kerja menanggulangi penanggulangan HIV/AIDS Di
dampak negatif Tempat Kerja.
sudah berjalan
HIV/AIDS
dengan regulasi Pasal 1
yang ada.
A. Analisa Temuan Negatif

No Lokasi Potensi Probability/P Pemaparan/Pe Konsekuensi/ Rating Saran / Peraturan


Bahaya eluang majanan Akibat Risiko Rekomendasi Perundang-
undangan
(termasuk
pasal dan
ayat)
(Disertai
Foto)

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali 10
hampir pasti dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi (peluang 6
terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3
terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali
kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang 1
terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah bertahun-tahun 0.5
kemungkinannya terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin terjadi 0.2
(peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Point-point berdasarkan hasil temuan

B. Saran
- Point-point berdasarkan hasil temuan

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai