Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
sebuah rancangan dalam sebuah penelitian yang dapat berupa rencana atau prosedur
yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini,
Penelitian kualitatif dipilih dari sudut pandang penelitian ini dapat menghasilkan
data deskriptif, berupa data-data tertulis dan lisan dari informan sampel yang dipilih.
Seperti yang teori yang dikemukakan oleh Moleong dalam Arikunto (2013: 21)
Ada sebelas karakter penelitian kualitatif yang harus dipenuhi, yaitu : (1).
Latar alamiah, (2). Manusia sebagai alat. (3). Metode kualitatif. (4). Analisis
data secara induktif. (5). Teori dari dasar (grounded theory). (6). Deskriptif.
(7). Lebih mementingkan proses daripada hasil. (8). Adanya batas yang
ditentukan oleh fokus. (9). Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data.
(10). Desain yang bersifat sementara. (11). Hasil penelitian dirundingkan
dan disepakati bersama.
individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan”.
akan menjelaskan gambaran sebenarnya dari objek yang akan diteliti. Seperti teori
yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017: 11) yang menyatakan bahwa “Pendekatan
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik
101
102
mengenai fakta dan data yang ada untuk mengkaji tentang kelayakan bisnis bagi
pengrajin gerabah di Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat, sesuai
B. Fokus Penelitian
fokus dan terarah. Seperti yang disampaikan oleh Sugiyono (2018: 55) yang
fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum”. Jadi dapat diartikan
bahwa fokus penelitian merupakan suatu pedoman bagi peneliti untuk menentukan
pokok permasalahan yang akan diteliti sehingga lebih fokus dan tidak melenceng
pengrajin gerabah di Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat, dapat
menunjukkan bahwa :
gerabah yang ada di daerah tersebut dan hanya ada satu desa yang masih
2). Masih adanya kendala pada jumlah sumber daya manusianya yang terbatas, alat
yang masih sedikit, tempat penyimpanan bahan mentah dan produk yang sudah
jadi yang masih sempit, serta proses pembuatannya yang lama pada produksi
gerabah tersebut.
103
masalah, maka peneliti menentukan bahwa yang menjadi fokus dalam penelitian ini
Tabel 3.1
No Dimensi Indikator
a. Aspek Hukum 1. Prosedur pendirian usaha
2. Pelanggaran peraturan yang berlaku
b. Manajemen Keuangan 1. Penentuan modal
2. Profitabilitas, likuiditas dan rentabilitas
c. Manajemen Operasi 1. Pemilihan desain dan kapasitas produk
dan Produksi 2. Pemilihan mesin dan alat
d. Manajemen Pemasaran 1. Analisis permintaan dan strategi pemasaran
2. Potensial pasar
e. Manajemen Sumber 1. Proses rekruitmen dan kompensasi
Daya Manusia 2. Struktur organisasi dan analisis jabatan
f. Aspek dampak sosial 1. Dampak pencemaran lingkungan
dan lingkungan 2. Dampak Sosial
Sumber : Sunyoto, 2014. Studi Kelayakan Bisnis.
Kabupaten Lahat
Tabel 3.2
No Dimensi Indikator
104
C. Lokasi Penelitian
penelitian, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian, berarti objek dan tujuan
penelitian. Adapun lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kebur Kecamatan
Merapi Barat Kabupaten Lahat. Alasan pemilihan lokasi ini karena hanya desa ini
Alasan lain dalam pemilihan lokasi ini karena desa tersebut memiliki
kategori spesifik, unik dan menarik untuk diteliti. Adapun spesifik, unik dan
menarik yang dimiliki oleh Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat
○ Spesifik
Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat” ini dianggap spesifik
karena hanya desa tersebut yang masih ada pengrajin gerabahnya di Kabupaten
Lahat
○ Unik
Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat” ini dianggap unik
umum di Kabupaten Lahat, hanya desa ini yang masih melestarikan kerajinan
○ Menarik
Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat” ini juga dianggap menarik,
menunjang hasil penelitian. Seperti yang disampaikan oleh Sugiyono (2016: 15)
bahwa “Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
gambar”. Maka untuk mendapatkan data yang tepat pada lokasi penelitian,
diperlukan berbagai jenis dan sumber data untuk menunjangnya. Adapun jenis dan
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini, peneliti ambil dari hasil pengumpulan
data yang dilakukan pada informan sampel melalui metode wawancara dan
dan data langsung dari informan sampel guna mendukung data yang diperlukan
Berdasarkan hal di atas, maka data primer akan di ambil dari informasi-
b. Data Sekunder
dari informan sampel melalui metode wawancara dan observasi. Sugiyono (2018:
104) yang menyatakan bahwa “Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat” berupa profil usaha dan dokumentasi
E. Informan Penelitian
untuk menjadi sumber data yang primer dalam penelitian ini, guna mendapatkan data
yang akurat bagi penelitian yang sedang diteliti. Sugiyono (2018: 91) yang
menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
Desa Kebur serta lainnya yang terkait dengan. Adapun untuk lebih jelasnya tentang
identitas para informan sampel yang diambil dalam penelitian, dapat dilihat dalam
Tabel 3.4
107
Total Sesuai
dengan
kebutuhan
data
Sumber : Data Diolah Tahun 2021
orang yang dipilih dan bertanggung jawab terhadap proses dan pelaksanaan kegiatan
demikian tanpa teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data sesuai
dengan yang diinginkannya. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 104)
instrumen bantu pada penelitian ini adalah alat atau sarana yang digunakan peneliti
pelaksanaan yang menjadi informan sampel dan direkam dengan hand phone
Oleh karena itu, untuk memperoleh keakuratan data pada penelitian ini,
a. Wawancara
terhadap informan sampel, guna untuk mendapatkan informasi tentang data yang
tengah peneliti teliti. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2013: 198) yang
menyatakan bahwa “Interview yang juga sering disebut dengan wawancara atau
pada lokasi penelitian, terutama untuk mendapatkan data primer dari informan
b. Observasi
pelengkap dari teknik pengumpulan data dan tidak kalah pentingnya setelah
Creswell (2019: 254) yang menyatakan bahwa “Observasi kualitatif adalah ketika
oleh Arikunto (2013: 199) yang menyatakan bahwa “Observasi atau yang disebut
mencari keakuratan data yang telah peneliti peroleh dari teknik wawancara
dengan informan sampel, serta fokus penelitian ke dua yaitu faktor pendorong dan
c. Study Dokumentasi
mendapatkan data yang akurat. Seperti yang dikemukakan oleh Creswell (2019:
255) yang menyatakan bahwa “Dokumen ini bisa berupa dokumen publik
buku harian, diari, surat, email)”. Hal tersebut senada dengan teori yang
dikemukakan oleh Arikunto (2013: 201) yang menyatakan bahwa “Di dalam
d. Triangulasi
tersebut dengan cara triangulasi. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
kegiatan penelitian dirasa belum cukup melalui teknik wawancara, observasi dan
menggabungkan ketiga teknik tersebut guna mendapatkan data yang lebih akurat
Merapi Barat tersebut sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditentukan, baik
kebijakan.
berlangsung. Data penelitian yang bersifat kualitatif antara lain berupa pernyataan
dan tindakan nonverbal yang dapat direkam lewat deskripsi kalimat yang akan
Menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014: 33) yang menyatakan bahwa
“Di dalam analisis data kualitatif terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara
yaitu aktivitas dalam analisis data antara lain : Data Condensation, Data Display
yang paling utama, karena tanpa adanya data maka suatu penelitian akan dianggap
tidak valid ataupun palsu. Menurut Sugiyono (2018: 134) yang menyatakan bahwa :
lokasi penelitian dan mengumpulkan data melalui dokumen serta peristiwa yang
dapat menunjang bagi peneliti dalam melakukan penelitian, sesuai dengan fokus
112
penelitian yang telah ditentukan. Pengumpulan data akan dihentikan bila data yang
didapat sudah mencukupi kriteria dalam fokus penelitian sehingga peneliti dapat
yang muncul di lapangan sehingga dapat disajikan. Menurut Sugiyono (2018: 169)
dengan memilih data yang dianggap penting, merupakan data yang baru dikenal, data
unik yang berbeda dengan data yang lain dan merupakan data yang relevan dengan
pertanyaan penelitian”. Senada dengan teori yang dikemukakan oleh Arikunto (2013:
29) yang menyatakan bahwa “Makna reduksi adalah mengurangi. Dalam proses ini
menggolongkan data, mengarahkan serta membuang data yang dianggap tidak perlu
dan mengorganisasikan kembali data tersebut menjadi lebih baik, sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi terhadap data tersebut. Menurut
Dengan kata lain bahwa reduksi data dapat menyederhanakan data yang
tersebut dengan berbagai teknik, misalnya melalui penyeleksian data yang sangat
ketat, membuat ringkasan atau menggolongkannya ke dalam suatu model yang lebih
jelas. Pada penelitian ini, peneliti akan memisahkan data yang di dapat dalam dengan
kolom-kolom yang berbeda, sesuai dengan sumber informasi dan fokus penelitian,
meringkas lalu memberi kode atau melabeli setiap kriteria tersebut dengan
yang sesuai dengan fokus penelitian tersebut, lalu menyusun serta membuang data
dalam kegiatan analisis data pada suatu penelitian. Dimana pada tahap ini Peneliti
melaksanakan kegiatan penyajian data yang sudah menjadi kumpulan dari informasi
akurat yang dapat memberikan suatu gambaran bagi peneliti dalam menarik suatu
Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2018: 137)
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
tersebut”. Maka pada penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan data tentang
gambar atau tabel untuk menyajikan data tersebut yang digunakan sebagai
proses analisis data dengan menggunakan teknik ini, peneliti akan menarik suatu
kesimpulan dan melakukan suatu verifikasi terhadap hasil dari penelitian tersebut
baik dari teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi maupun triangulasi.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Miles and Huberman dalam
Adapun proses analisa menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014: 33)
Skema 3.1
Analisis Data Kualitatif melalui Analisa Interaktif Miles, Huberman dan
Saldana (2014: 33)
yang telah ditentukan, sehingga dalam penelitian ini, peneliti dapat membandingkan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan teori dan literatur yang telah ada.
Apakah hasil penelitian tersebut dapat membenarkan atau justru dapat menyangkal
terhadap teori dan literatur tersebut, atau bisa juga berkemungkinan dengan
2. PenyajianSebagai
Data kumpulan dari informasi sistematik yang dapat menjadi landasan dalam mela
Skema 3.2
Skema Analisis Data Peneliti
penelitian yang telah dicapai, apakah penelitian tersebut tersebut sudah sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018:
185) yang menyatakan bahwa “Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
keabsahan data bagi suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2018: 185) yang
menyatakan bahwa “Uji kredibilitas data atau keperecayaan terhadap data hasil
117
yang hasilnya sesuai dengan kenyataan yang ada atau tidak ada rekayasa.
Pada proses ini, peneliti akan menggunakan berbagai cara, antara lain
dalam menganalisis kasus negatif dan member cheking yaitu menanyakan kembali
b. Kepastian (Comfirmability)
informan sampel melalui diskusi guna klarifikasi keakuratan data yang telah ada.
Seperti teori yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 195) yang menyatakan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
konfirmability”.
118
pengumpulan data yang peneliti ambil di lapangan dan apakah data-data yang
telah diambil tersebut ada yang menyimpang atau tidak, serta apakah kesimpulan
yang peneliti ambil dapat diterima secara logis dan dapat diterima dengan baik,
atau dengan kata lain hasil yang didapat dari penelitian tersebut sudah absah
c. Keteralihan (transferability)
pada proses pemeriksaan keabsahan data dan tergantung pada kesamaan konteks
antara pengirim maupun penerima. Untuk melakukan hal tersebut, peneliti dapat
mencari serta mengumpulkan semua kejadian yang bersifat empiris dalam konteks
yang sama juga. Dengan demikian, peneliti juga bertanggung jawab untuk dapat
dengan sejumlah pertanyaan, yang sejauh mana hasil dari penelitian ini dapat
sangat bergantung pada si pemakai itu sendiri, dengan kata lain dapat dilihat dari
sejauh mana peneliti ini dapat mempergunakan hasil penelitian tersebut dalam
konteks dan situasi lainnya, karena seorang peneliti itu sendiri tidak dapat
menjamin sejauh mana penelitian tersebut dapat digunakan secara umum. Oleh
119
sebab itu keteralihan hanya dapat dipandang sebagai suatu kemungkinan yang
akan terjadi. Bila si pemakai melihat ada sesuatu yang lebih cocok dalam situasi
yang ada, maka dapat dimungkinkan adanya sebuah keteralihan. Meskipun sudah
dapat kita duga, bahwa tidak ada situasi yang bisa sama, sehingga diharapkan
277) yang menyatakan bahwa “Peneliti kualitatif lebih berusaha untuk mencari
di Desa Kebur Kecamatan Merapi barat ini, peneliti akan mencari kesamaan
konteks dengan informan sampel yang telah dipilih, dengan cara mengumpulkan
sejumlah data empirik yang sama melalui data yang telah ada, tanpa
d. Kebergantungan (depenability)
dengan menggunakan alat yang reliabel maka akan dapat diperoleh data yang
lebih akurat. Alat utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan bisa
120
dipastikan bila peneliti memadukan kriteria tersebut dengan baik, maka akan
semakin baik pula hasil yang akan didapatkan. Maka sebagai instrumen utama
dari penelitian ini, peneliti harus mengidentifikasi nilai-nilai dari sebuah asumsi
dan menghindari bias personal. Seperti teori yang dikemukakan oleh Faisal dalam
bahwa pendekatan yang digunakan peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti
triangulasi, sehingga data yang diolah dapat disajikan dalam bentuk laporan di