Agama Acak 1
Agama Acak 1
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Sistematika Pembuatan
BAB II: PEMBAHASAN
I A. Definisi Aborsi
B. Statistik Aborsi
C. Alasan Aborsi
D. Pelaku Aborsi
E. Tindakan Aborsi
F. Contoh Aborsi
G. Resiko Aborsi
II A. Agama dan Aborsi
1. Aborsi Menurut Islam
2. Aborsi Menurut Kristiani
B. Hukum dan Aborsi
C. Solusi
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai manusia kita sangat membutuhkan AGAMA dalam kehidupan kita,
baik sebagai aturan maupUn pandangan hidup.karna itu MAKALAH ini kami buat selain
untuk memenuhi tugas AGAMA, juga untuk menambah wawasan kita mengenai
AGAMA dan nilai-nilai di dalam nya.
Dan salah satunya yaitu pandangan AGAMA mengenai ABORSI.yang akan di
bahas dalam MAKALAH ini. Semoga MAKALAH ini dapat menjadi pertimbangan
tingkah laku dan pemikiran kita tentang apa itu ABORSI?.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah tentang Aborsi ini, khususnya adalah untuk
Menambah wawasan kami yang menulis dan umumnya bagi semua orang yang
membaca makalah tentang aborsi ini bisa mengetahui apa akibat dari aborsi itu sendiri.
C. Ruang Lingkup
Ruang Limgkup pembuatan karya tulis tentang Aborsi ini, adalah hanya seputar
tentang Aborsi, yaitu definisi, hukum, pandangan agama dan segala hal yang menyangkut
aborsi.
BAB II
PEMBAHASAN
B. STATISTIK ABORSI
Statistik aborsi di Indonesia.
Frekuensi terjadinya aborsi sangat sulit dihitung secara akurat, karena aborsi buatan
sangat sering terjadi tanpa dilaporkan – kecuali jika terjadi komplikasi, sehingga perlu
perawatan di Rumah Sakit. Akan tetapi, berdasarkan perkiraan dari BKBN, ada sekitar
2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada 2.000.000
nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa banyak yang tahu.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi kematian perang manapun
Data statistik mengenai kasus aborsi di luar negeri – khususnya di Amerika –
dikumpulkan oleh dua badan utama, yaitu Federal Centers for Disease Control (CDC)
dan Alan Guttmacher Institute (AGI). Hasil pendataan mereka menunjukkan bahwa
jumlah nyawa yang dibunuh dalam kasus aborsi di Amerika – yaitu hampir 2 juta jiwa –
lebih banyak dari jumlah nyawa manusia yang dibunuh dalam perang manapun dalam
sejarah negara itu.
Sebagai gambaran, jumlah kematian orang Amerika dari tiap-tiap perang adalah:
1. Perang Vietnam – 58.151 jiwa
2. Perang Korea – 54.246 jiwa
3. Perang Dunia II – 407.316 jiwa
4. Perang Dunia I – 116.708 jiwa
5. Civil War (Perang Sipil) – 498.332 jiwa
Secara total, dalam sejarah dunia, jumlah kematian karena aborsi jauh melebihi
jumlah orang yang meninggal dalam semua perang jika digabungkan sekaligus.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi semua kecelakaan
Menurut James K. Glassman dari The Washington Post pada tahun 1996, jumlah
kematian akibat aborsi 10 kali lebih banyak daripada semua kecelakaan yang masih
ditambah kasus bunuh diri maupun pembunuhan.
Data kecelakaan di Amerika menunjukkan:
1. Kecelakaan karena jatuh – 12.000
2. Kecelakaan karena tenggelam – 4.000
3. Kecelakaan karena keracunan – 6.000
4. Kecelakaan mobil – 40.000
5. Bunuh diri – 30.000
6. Pembunuhan – 25.000
Jumlah kematian karena aborsi selalu melebihi kematian karena kecelakaan, bunuh
diri ataupun pembunuhan – di seluruh dunia.
Jumlah kematian karena aborsi melebihi segala penyakit
Daniel S. Green dari Washington Post mengatakan bahwa pada tahun 1996, di
Amerika setiap tahun ada 550.000 orang yang meninggal karena kanker dan 700.000
meninggal karena penyakit jantung. Jumlah ini tidak seberapa dibandingkan jumlah
kematian karena aborsi yang mencapai hampir 2 juta jiwa di negara itu.
Secara keseluruhan, di seluruh dunia, aborsi adalah penyebab kematian yang paling
utama dibandingkan kanker maupun penyakit jantung.
C. Alasan Aborsi
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil - baik yang telah menikah maupun
yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama
adalah alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)
Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka
yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang
yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka
tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan
gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang
mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya
adalah boleh dan benar . Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Data ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest
(1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest
(hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena
janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.
Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk
kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan,
malu atau gengsi.
D. Pelaku Aborsi
Profil pelaku aborsi di Indonesia tidak sama persis dengan di Amerika. Akan tetapi
gambaran dibawah ini memberikan kita bahan untuk dipertimbangkan. Seperti tertulis
dalam buku “Facts of Life” oleh Brian Clowes, Phd:
Para wanita pelaku aborsi adalah:
Wanita Muda
Lebih dari separuh atau 57% wanita pelaku aborsi, adalah mereka yang berusia
dibawah 25 tahun. Bahkan 24% dari mereka adalah wanita remaja berusia dibawah 19
tahun.
Usia Jumlah %
Dibawah 15 tahun 14.200 0.9%
15-17 tahun 154.500 9.9%
18-19 tahun 224.000 14.4%
20-24 tahun 527.700 33.9%
25-29 tahun 334.900 21.5%
30-34 tahun 188.500 12.1%
35-39 tahun 90.400 5.8%
40 tahun keatas 23.800 1.5%
Belum Menikah
Jika terjadi kehamilan diluar nikah, 82% wanita di Amerika akan melakukan aborsi.
Jadi, para wanita muda yang hamil diluar nikah, cenderung dengan mudah akan memilih
membunuh anaknya sendiri.
Untuk di Indonesia, jumlah ini tentunya lebih besar, karena didalam adat Timur,
kehamilan diluar nikah adalah merupakan aib, dan merupakan suatu tragedi yang sangat
tidak bisa diterima masyarakat maupun lingkungan keluarga.
Waktu Aborsi
Proses aborsi dilakukan pada berbagai tahap kehamilan. Menurut data statistik yang
ada di Amerika, aborsi dilakukan dengan frekuensi yang tinggi pada berbagai usia janin.
Usia Janin Kasus Aborsi
13-15 minggu 90.000 kasus
16-20 minggu 60.000 kasus
21-26 minggu 15.000 kasus
Setelah 26 minggu 600 kasus
E. Tindakan Aborsi
Ada 2 macam tindakan aborsi, yaitu:
1. Aborsi dilakukan sendiri
2. Aborsi dilakukan orang lain
Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara memakan obat-obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja
ingin menggugurkan janin.
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayi dikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah / sungai, dikubur di
tanah kosong, atau dibakar di tungku
G. Resiko Aborsi
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia
“tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”. Ini adalah informasi yang sangat
menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak
menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:
1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2. Resiko gangguan psikologis
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan
bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian
merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang
turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.
Pasal 346
Kesimpulan
Aborsi merupakan hal yang harus dihindari.Seseorang boleh melakukan aborsi jika
memang alasanyya jelas menurut agama dan kesehatan.Tidak diperbolehkan seorang ibu
hamil membuang janinnya sendiri,karena Tuhan telah memberikan kepercayaan kepada
kita untuk bisa memperoleh seorang keturunan.Bersyukurlah suatu saat nanti bila kita di
beri kesempatan untuk menjadi seoarang ibu berarti kita telah menjadi manusia yang
beruntung,karena tidak semua wanita bisa hamil.Banyak sekali wanita yang tidak bisa
memeberikan keturunan kepada suaminya karena faktor kesehatan.