PERUNDANG-UNDANGAN
Disusun Oleh :
E071201056
Kelompok 3
Universitas Hasanuddin
I. PENDAHULUAN
Dalam konteks negara hukum, terdapat berbagai jenis dan jenjang kebijakan publik
yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Perundang-Undangan. Berdasarkan, Undang-
Undang No. 12 Tahun 2021, peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang mengikat secara umum. Peraturan perundang-undangan di
bentuk dan ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang memulai prosedur
yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-Undangan.
1.2 Tujuan
Tata urutan perundang-undangan yaitu sebuah tatanan atau petunjuk yang dibuat
untuk mengatur, sedangkan perundang-undangan adalah segela bentuk hal yang bertalian
dengan ketentuan dan peraturan sebuah negara yang dibuat oleh pemerintah. Indonesia
merupakan negara besar yang memiliki banyak penduduk, maka dibentuklah suatu
perundang-undangan. Tata peraturan perundang-undangan dalam masyarakat diatur
berdasarkan asa ‘lex superiori derogat legi inferiori’ yang atrinya hukum yang ada di atas
bisa mengabaikan maupun mengesampingkan hukum dimana kedudukannya berada di
bawahnya.
UUD 1945 merupakan dasar hukum atau konstitusi dalam dunia hukum di Indonesia
dan juga merupakan peraturan tertinggi dalam tata urutan Peraturan Perundang-Undangan
Nasional. Pancasila dengan UUD 1945 memiliki hubungan karena UUD 1945, karena UUD
1945 merupakan perwujudan dari Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara. Maka
peraturan perundang-undangan dimana berada di bawah UUD 1945 tidak boleh bertentangan
dengannya.
Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR yang
meliputi Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang masih berlaku. Berdasarkan
sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam yaitu ketetapan dan keputusan. Ketetapan
merupakan putusan MPR yang mengikat baik ke dalam keluar majelis. Sedangkan, keputusan
merupakan putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
Saat ini, terdapat 139 ketetapan dari MPR dan MPRS yang dikelompokkan ke dalam
6 pasal atau kategori yang sesuai dengan status hukum dan materinya. Ketetapan MPR bisa di
justifikasi sebagai sebuah beschikking dikarenakan adanya penggunaan istilah “ketetapan”
dalam penamaan produk hukum tersebut.
4. Peraturan Pemerintahan
5. Peraturan Presiden
3.1 Kesimpulan
Sati, N. I. 2019. Ketetapan MPR dalam Tata Urutan Peraturan Peraturan Perundang-
Undangan di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 49(4).