Bab 3. Nurul
Bab 3. Nurul
terletak pada ketinggian ±700 meter di atas permukaan laut. Waktu percobaan dari
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah bibit buncis tegak
Varietas Logawa cap panah merah yang diproduksi oleh PT. East West Seed
Indonesia , pupuk kandang ayam dan pupuk SP-36 serta Insektisida Decis 25 EC
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu cangkul, lanjaran / turus
timbangan digital, alat hitung dan alat tulis, serta alat lainnya yang mendukung
penelitian.
faktor dan setiap faktor terdiri dari tiga taraf. Jumlah kombinasi perlakuan
sebanyak 9, dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 27
tanaman. Dari setiap satuan percobaan diambil 8 tanaman secara acak untuk
acak/random
Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam (k) yang terdiri dari 3
Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk sp-36 (p) yang dibagi menjadi 3
Tabel 4. Kombinasi Perlakuan Pemberian Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Dosis
Pupuk Kalium
Dimana :
taraf ke-i pada dosis pupuk kandang ayam dan taraf ke-j pada dosis
(αβ) ij = Pengaruh interaksi ke-i dan dosis pupuk kalium dan ke-j dan dosis
Σijk = Pengaruh galat penelitian, pengaruh dosis pupuk kandang ayam taraf
ke-i dan dosis pupuk kalium taraf ke-j dan ulangan ke-k
Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok
Sumber
DB JK KT Fh F05
Ragam
¿ ∑ X .i 2 ( X …)2 ¿ JK Ulangan ¿ KT Ulangan
Ulangan (r-1) − DB Ulangan KT Galat 3,63
t r .t
(3-1) = 2
¿ ∑ X . ab2 ( X …)2 ¿ JK Perlakuan¿ KT Perlakuan
Perlakuan (t-1) − DB Perlakuan KT Galat 2,59
r r.t
(9-1) = 8
¿ ∑ X . b2 (X …)2 ¿ JK A ¿ KT A
Pupuk (A-1) − DB A KT Galat
r.K r.t 3,63
Kandang (3-1) = 2
Ayam (A)
¿ ∑ X . a2 (X …)2 ¿ JK K ¿ KT K
Pupuk (K- 1) − DB K KT Galat
r.A r.t 3,63
Kalium (K) (3-1) = 2
¿ JK AK ¿ KT AK
Interaksi AK (A-1) (K-1) JK Perlakuan – JK A DB AK KT Galat 3,01
(3-1) (3-1) = 4 −¿JK K
¿ JK Galat
Galat (r-1) (t-1) JK Total – JK Ulangan DB Galat - -
(3-1) (9-1) = 16
– JK Perlakuan
( X …)2
Total (r.t) -1 ∑ X ab − 2
r .t - - -
(3-9) -1 = 26
Sumber : Toto Warsa dan Cucu S. Ahyar, 1982
nyata 5% apabila terdapat keragaman yang nyata maka dilanjutkan dengan Uji
KT Galat
S x́ =
√ r
Jika tidak terjadi interaksi maka uji dilanjutkan dengan Uji Main Effect
KT Galat
S x́ A=
√ r .K
KT Galat
S x́ K=
√ r.A
Keterangan :
r = Ulangan
α = Taraf nyata 5%
Hipotesis :
dari gulma dengan menggunakan sabit, lalu cangkul tanah sedalam ±30 cm hingga
dibuat plot dengan ukuran 200 cm x 300 cm sebanyak 27 plot dengan jarak antar
ulangan 50 cm dan jarak antar plot 30 cm, pembuatan parit juga berfungsi sebagai
membuang yang rusak atau sakit secara visual atau terlihat oleh mata telanjang
sehingga akan diperoleh bibit yang berkualitas baik dan dapat berproduksi tinggi
serta memberikan keuntungan yang besar. Benih buncis yang digunakan adalah
benih yang memiliki daya kecambah kurang lebih ±85 dari varietas logawa panah
merah. Ukuran besarnya relatif seragam dan ketika direndam benih akan
yang tergolong kualitasnya kurang baik adalah ketika benih direndam kondisi
perlakuan, dan diberikan 7 Hari Sebelum Tanam. Pupuk kandang ayam diberikan
dengan cara ditabur pada permukaan petak, kemudian ditutup kembali dengan
tanah pada setiap petak sesuai dengan perlakuan. Gunakan pupuk kandang yang
sudah jadi karena pupuk kandang yang belum jadi justru akan menghambat
pelapukan yang menghasilkan energi panas sampai 75°C. Dalam kondisi ini, akar
tanaman tidak kuat menahan panas sehingga dapat mengalami kematian. Ciri
pupuk kandang yang telah jadi adalah berbau mirip tanah. Setelah kering dan
3.4.4. Penanaman
Penanaman dilakukan pada pagi hari .Lubang tanaman dibuat dengan cara
kedalam tidak lebih dari 2-3 cm pembuatan lubang tanam dilakukan bersamaan
per lobang tanam dan di tutup dengan tanah untuk masing masing jarak tanam 50
pupuk ditugal sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari batang tanaman dan ditutup
dengan tanah. Pemupukan dilakukan 2 kali pada saat tanaman berumur 10 HST,
30 HST, dengan dosis perlakuan (k1 = 1,5 g/tanaman) (k2 = 3 g/tanaman) (k3 = 4,5
dari bambu. Ajir tersebut berfungsi sebagai tempat membelit, seperti halnya
3.4.6.2.Penyiraman
tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air
pada parit-parit diantara tanaman buncis. Penyiraman dilakukan pada pagi dan
3.4.6.3. Penyulaman
Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam atau pada umur 7 HST dan
3.4.6.4. Penyiangan
karena gulma dapat mengganggu tanaman utama, terutama pada fase kritis
tanaman. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma adalah terjadi kompetisi antara
tanaman buncis dengan gulma dalam hal memperoleh sinar matahari, unsur hara,
air, dan udara, serta ada kalanya menjadi inang bagi hama dan penyakit sehingga
dapat menjalar ke tanaman buncis yang dapat mengurangi produksi. Cara
menyiangi adalah mencabuti atau membersihkan gulma dengan alat bantu tangan
atau parang. Penyiangan dilakukan secara berhati-hati agar tidak merusak perakaran
tanaman.
3.4.6.5. Pembumbunan
memperkokoh posisi batang, agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar
keberhasilan terhadap hasil panen apabila tidak dikendalikan, hama dan penyakit
3.4.7. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 48-50 hari dan
polong memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: a) Warna polong agak muda dan
suram. b) Permukaan kulitnya agak kasar. c) Biji dalam polong belum menonjol.
Cara panen dalam menentukan saat panen harus setepat mungkin sebab
bila sampai terlambat memetiknya beberapa hari saja maka polong buncis dapat
terserang penyakit bercak Cercospora. Cara panen yang dilakukan dengan cara
Hal ini dimaksudkan agar diperoleh polong yang seragam dalam tingkat
kemasakkannya.
3.5. Pengamatan
pertumbuhan tanaman, gangguan hama, penyakit dan gulma, serta analisis tanah
dengan mengukur panjang sulur dari pangkal batang sampai pucuk tertinggi.
Pengamatan atau perhitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang telah
dan 42 HST
menggunakan Leaf Area Meter pada tanaman sempel tanaman, diukur pada daun
pertumbuhan vegetatif.
panen, dengan menghitung semua polong yang berisi pada setiap tanaman sempel,
serta lakukan juga sortasi untuk mendapatkan polong yang berkualitas baik.
Berat polong perplot ditimbang pada saat panen dengan tujuan mengetahui