Makalah Sistem Informasi Kesehatan
Makalah Sistem Informasi Kesehatan
(PAGUYAMAN)
DISUSUN OLEH:
NIM: C01419031
Puji Dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat-Nya Sehingga
Makalah Ini Dapat Dibuat. Adapun Judul Makalah Ini Adalah Mengenai “Sistem
Kritik Dan Saran Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Dan Benar Dalam
Saran Dari Pembaca. Kiranya Makalah Ini Dapat Bermanfaat Dan Memberi
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................7
2
2.5 Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas..............22
PENUTUP...................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...................................................................................................25
3.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................27
3
BAB I
PENDAHULUAN
pelayanan kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan
sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi
cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang
semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang
pelayanan kepada masyarakat. SIK yang selama ini telah dikembangkan, (meskipun
masih terfragmentasi) secara Nasional tidak berfungsi, alur laporan dari pelayanan
4
pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari, (b) intervensi cepat dalam
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. SIK yang baik adalah sistem
informasi yang mampu menghasilkan data/informasi yang akurat dan tepat waktuSIK
kesehatan.
5
3. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas
Puskesmas
6
BAB II
PEMBAHASAN
pengelolaan klien dan unit pelayanan di tingkat puskesmas, SP2TP, Indikator SPM
Kesehatan Puskesmas yang dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat
manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan
Dengan demikian maka pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih fokus dan
spesifik untuk suatu daerah. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
kerja puskesmas. Untuk itu perlu ditingkatkan kevalidan data yang terdapat pada
masukan input dimana hasil yang diinginkan nantinya dapat terjamin kevalidannya
sehingga keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada
sasaran.
7
2.1.1 Sistem Informasi Kesehatan di puskesmas Paguyaman
2. Keluarga berencana
3. Peningkatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
6. Penyuluhan kesehatan
yang telah disediakan Puskesmas. Baik itu pelayanan kesehatan ibu dan anak,
8
penyakit-penyakit yang sering di dapati oleh puskesmas Paguyaman ialah sebagai
berikut:
1. Influenza
2. Batuk
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
9
2.2.2 Visi dan Misi Puskesmas
Kecamatan Sehat:
1) lingkungan sehat,
2) perilaku sehat,
kerjanya
berbagai institusi kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan
10
pertemuan Bandung Plan (1951) dr.J.Leimena mencetuskan pemikiran
mengintegrasikan berbagai institusi dan upaya tersebut dibawah satu pimpinan agar
lebih efektif dan efisien.Konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Konsep pelayanan
yang terintegrasi lebih berkembang dengan pembentukan team work dan team
approach dalam pelayanan kesehatan (1956). Gagasan ini dirumuskan sebagai konsep
unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di setiap kecamatan yang
kali dimuat pada Master Plan of Operation for Strenghtening National Health Service
in Indonesia Tahun 1969. Dalam dokumen tersebut disebutkan puskesmas terdiri atas
3 tipe puskemas (tipe A, tipe B, tipe C). Kemudian dalam Rapat Kerja Kesehatan
Nasional ke III tahun 1970 menetapkan hanya ada satu tipe puskesmas dengan 6
11
3. Puskesmas tingkat Kawedanan
kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
12
sektoral maupun LSM dan tokoh mayarakat.Pemberdayaan keluarga adalah segala
upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
(basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patient service). Sebagai
13
diselenggarakan bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya, melalui upaya
rawat jalan dan rujukan. Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat
melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan, yang ditetapkan oleh Dinas
puskesmas dan lain-lain. Selain itu juga harus memperhatikan dalam upaya untuk
wilayah Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka Kepala Dinas
keadaan geografis, sulitnya sarana transportasi dan kepadatan penduduk, dalam upaya
14
untuk memperluas jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, Puskesmas ditunjang
Puskesmas dalam masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang
puskesmas sesuai dengan kompetensi tenaga dan sumberdaya lain yang tersedia.
peran spesifik.Bidan di Desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa dalam
mempunyai wilayah kerja satu-dua desa dan bertanggung jawab kepada kepala
terhadap program kesehatan ibu dan anak termasuk Keluarga Berencana. Dalam
keadaan tertentu misalkan letak puskesmas jauh dari rumah sakit, sulitnya keadaan
15
medan puskesmas menuju rumah sakit, sulitnnya sarana transportasi menuju rumah
sakit, daerah rawan kecelakaan/rawan bencana lain- lain, maka puskesmas dapat
diberi tambahan ruangan untuk rawat inap sementara dan fasilitas tindakan operasi
terbatas. Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas dengan tambahan ruangan dan
fasilitas tempat perawatan untuk menolong penderita gawat darurat baik berupa
Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke
rumah sakit.
struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan beban kerja dan potensi sumber
1. Kepala
yang menetapkan ada atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan
Kota).
1. Unit Perencanaan
2. Unit Keuangan
16
3. Unit Perlengkapan
4. Unit Umum
1. Kepala Puskesmas :
3. Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan
perbaikan gizi.
4. Unit II
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.
6. Unit IV
7. Unit V
17
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan
8. Unit VI
9. Unit VII
1.Pengertian
Seperti yang telah dirumuskan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 1972
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam
2. Jenis Rujukan
a) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan operasi dan lain-
lain.
18
b) Rujukan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lengkap.
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan atau mengirim tenaga yang
lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi pelayanan, alih
kesehatan.
2) Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan
sebab dan asal usul penularan penyakit serta penanggulangannnya pada bencana alam
3) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan pada saat
terjadi bencana, pemeriksaan specimen jika terjadi keracunan masal, pemeriksaan air
minum penduduk.
lainnya.
19
1) Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2) Dari Puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral maupun
lintas sektoral.
diteruskan ke Provinsi/Pusat.
pada pelayanan, mempermudah akses data, pelaporan dan akurasi data sehingga
Tujuan Khusus :
informasikesehatan yang ada untuk mendukung desentralisasi. Sistem yang baru akan
20
terdiridari informasi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat
terintegrasi dari semua unit pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi
secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas
dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan
berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem
terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat dan mutasi pindah.
2. Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data
yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat
3. Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.
21
4. Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis
besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.
pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat
pelayanan puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis dan manajemen obat.
Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA dan GIZI, Kesling dan TTU,
meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.
membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right assignment, user
dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap
puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/ anggaran yang tersedia. Oleh karena
terdiri dari : Upaya kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga berencana, upaya
22
pemberantasan penyakit menular, upaya penyuluhan kesehatan, upaya kesehatan
sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata,
upaya laboratorium kesehatan, upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatan.
Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang
data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
rutin dan metode non-rutin.
Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas
kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien
baik yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar
dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data secara rutin juga
dapat dilakukan oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan
data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan data secara non-rutin
umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat (kuantitatif atau kualitatif),
23
2.7 Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
puskesmas Paguyaman:
3.2 Saran
teknologi sehingga pengumpulan data lebih cepat dan data tidak hilang.
berbasis komputerisasi
25
4. Hendaknya hal tersebut diiringi dengan membentuk staf khusus yang
26
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/sistem-informasi-manajemen-kesehatan-
puskesmas.html
http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-ibu-dan-anak
http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sistem-informasi-
puskesmas.html
27