Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DIPUSKESMAS

(PAGUYAMAN)

DISUSUN OLEH:

NAMA: DEWI MUSTAPA

NIM: C01419031

KELAS: A KEPERAWATAN 2019

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat-Nya Sehingga

Makalah Ini Dapat Dibuat. Adapun Judul Makalah Ini Adalah Mengenai “Sistem

Informasi Kesehatan Puskesmas”. Pada Zaman Sekarang Puskesmas Berfungsi

Sebagai Usaha Preventif (Pencegahan) Dan Operatif (Penanggulangan) Terhadap

Upaya-Upaya Kesehatan Masyarakat. Semakin Banyak Puskesmas Yang Dibangun

Maka Sangatlah Penting Jika Pihak Puskesmas Berfikiran Untuk Meningkatkan

Mutu dari Puskesmas Tersebut. Dalam Makalah Ini Terdapat Beberapa Indikator-

Indikator Yang Menjadi Bahan Acuan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan

Puskesmas. Sebagai Sampel Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan .

Kritik Dan Saran Merupakan Suatu Cara Yang Tepat Dan Benar Dalam

Membantu Peningkatan Kualitas Suatu Karya, Penyusun Mengharapkan Kritik Dan

Saran Dari Pembaca. Kiranya Makalah Ini Dapat Bermanfaat Dan Memberi

Wawasan Baru Kepada Pembaca. Selamat Membaca !

Gorontalo, 9 januari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................5

PEMBAHASAN............................................................................................................7

2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas..................................7

2.1.1 Sistem Informasi Kesehatan di puskesmas Paguyaman..............................8

2.2 Sejarah Puskesmas..........................................................................................9

2.2.1 Definisi Puskesmas..................................................................................9

2.2.2 Visi dan Misi Puskesmas.......................................................................10

2.2.3 Sejarah Perkembangan Puskesmas........................................................10

2.2.4. Fungsi Puskesmas..................................................................................12

2.2.5. Wilayah Kerja Puskesmas..........................................................................14

2.2.6 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.....................................16

2.2.7. Sistem Rujukan..........................................................................................18

2.3 Tujuan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas.......20

2.4 Manfaat Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas (SIK) Puskesmas....21

2.4.1.Gambaran Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas SIK..................21

2
2.5 Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas..............22

2.6  Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas...................................................23

2.7  Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas...............................24

PENUTUP...................................................................................................................25

3.1 Kesimpulan...................................................................................................25

3.2 Saran.............................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................27

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas merupakan institusi dimana fungsi utamaya adalah memberikan

pelayanan kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitasi.Maka dengan itu Puskesmas merupakan peran

yang paling strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan

masyarakat Indonesia.Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih dikenal dengan

sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi

di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis

operasional dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

satu atau sebagian wilayah kecamatan.

Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang

cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang

semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang

terkomputerisasi. Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi

diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan kepada masyarakat. SIK yang selama ini telah dikembangkan, (meskipun

masih terfragmentasi) secara Nasional tidak berfungsi, alur laporan dari pelayanan

kesehatan ke jenjang administrasi kabupaten/kota hingga ke pusat banyak yang

terhambat. SIK membantu dalam proses pengambilan keputusan untuk (a)

4
pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari, (b) intervensi cepat dalam

penanggulangan masalah kesehatan, dan (c) untuk mendukung manajemen kesehatan

di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat terutama dalam penyusunan rencana

jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. SIK yang baik adalah sistem

informasi yang mampu menghasilkan data/informasi yang akurat dan tepat waktuSIK

telah digunakan untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan sehari-hari yang

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit,

terutama dalam penanganan pasien dan intervensi penanggulangan masalah

kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas dan bagaiamana

sistem informasi kesehatan di puskesmas Paguyaman ?

2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Puskesmas ?

3. Apa Tujuan Pengembangan Sistem Infomasi Kesehatan Di Puskesmas ?

4. Apa Manfaat Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas ?

5. Bagaimana Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas?

6. Bagaimana Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas?

7. Bagaimana Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas Paguyaman

2. Untuk Mengetahui Sejarah Perkembangan Puskesmas

5
3. Untuk Mengetahui Apa Tujuan Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas

4. Untuk Mengetahui Apa Manfaat Sistem Informasi Di Puskesmas

5. Untuk Mengetahui  Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi

Puskesmas

6. Untuk Mengetahui  Bagaimana Sumber Data Sistem Informasi Di Puskesmas

7. Untuk Mengetahui Pengembangan Indicator Sistem Informasi Di Puskesmas

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas

Proses pengolahan data kesehatan menjadi informasi yang nantinya akan

digunakan untuk penyusunan program dan kegiatan.  Dalam upaya mengembangkan

Sistem Informasi Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi mengembangkan

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas yang berbasis Teknologi Informasi.

Prototipe SIK yang dikembangkan mengacu kepada kebutuhan informasi untuk

pengelolaan klien dan unit pelayanan di tingkat puskesmas, SP2TP, Indikator SPM

dan Indikator Indonesia Sehat 2010. Dengan dikembangkannya Sistem Informasi

Kesehatan Puskesmas yang dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat

dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk

pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis

manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan

sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.

Dengan demikian maka pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih fokus dan

spesifik untuk suatu daerah. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari

kerja puskesmas. Untuk itu perlu ditingkatkan kevalidan data yang terdapat pada

masukan input dimana hasil yang diinginkan nantinya dapat terjamin kevalidannya

sehingga keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada

sasaran.

7
2.1.1 Sistem Informasi Kesehatan di puskesmas Paguyaman

Program-program unggulan yang dijalankan oleh Puskes Paguyaman adalah :

1. Kesehatan ibu dan anak

2. Keluarga berencana

3. Peningkatan gizi

4. Kesehatan lingkungan

5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Penyuluhan kesehatan

7. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Paguyaman

mengacu pada strategi pengembangan atau indikator-indikator pelaksanaan pelayaan

Puskesmas yang secara luas memberikan wadah untuk mengembangkan diri sesuai

potensi masing-masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara

komprehensif di bidang promotif, preventif, kuratif. Alur pelayanan kesehatan yang

di terapkan Puskesmas Paguyaman yaitu mulai dari pelayanan utama di loket

pendaftaran, kemudian pasien diarahakan sesuai dengan keluhan mereka masing-

masing terhadap penyakit kemudian menuju ke bagian-bagian pelayanan kesehatan

yang telah disediakan Puskesmas. Baik itu pelayanan kesehatan ibu dan anak,

pelayanan masalah kesehatan gizi, pelayanan keluarga berencana dan sebagainya.

Dengan pembagian pelayanan kesehatan ini, akan mempermudah para pelaksana

layanan kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kasus

8
penyakit-penyakit yang sering di dapati oleh puskesmas Paguyaman ialah sebagai

berikut:

1. Influenza

2. Batuk

3. Hypertension atau tekanan darah tinggi.

Sistem pelaporan Puskesmas Paguyaman masih menggunakan system manual

yaitu masih menggunakan pencatatan di buku terhadap berbagai kegiatan puskesmas

dan penyakit-penyakit yang di dapati kemudian melaporkan hasil Informasi

Kesehatan ke Dinas Kesehatan setiap bulan.

2.2 Sejarah Puskesmas

2.2.1 Definisi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta

aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang

optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

9
2.2.2 Visi dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat . Indikator

Kecamatan Sehat:

1) lingkungan sehat,

2) perilaku sehat,

3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Sementara misi puskesmas adalah sebagai berikut :

1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya

3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya

2.2.3 Sejarah Perkembangan Puskesmas

Sejarah dan perkembangan puskesmas di Indonesia mulai dari didirikannya

berbagai institusi kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan

anak, serta diselenggarakannya berbagai upaya-upaya kesehatan seperti usaha

hygiene dan sanitasi lingkungan yang masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Pada

10
pertemuan Bandung Plan (1951) dr.J.Leimena mencetuskan pemikiran

mengintegrasikan berbagai institusi dan upaya tersebut dibawah satu pimpinan agar

lebih efektif dan efisien.Konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Konsep pelayanan

yang terintegrasi lebih berkembang dengan pembentukan team work dan team

approach dalam pelayanan kesehatan (1956). Gagasan ini dirumuskan sebagai konsep

pengembangan sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-

unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di setiap kecamatan yang

mulai dikembangkan sejak tahun 1969/1970.Penggunaan istilah puskesmas pertama

kali dimuat pada Master Plan of Operation for Strenghtening National Health Service

in Indonesia Tahun 1969. Dalam dokumen tersebut disebutkan puskesmas terdiri atas

3 tipe puskemas (tipe A, tipe B, tipe C). Kemudian dalam Rapat Kerja Kesehatan

Nasional ke III tahun 1970 menetapkan hanya ada satu tipe puskesmas dengan 6

kegiatan pokok. Perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada penambahan

kegiatan pokok seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kemampuan pemerintah serta keinginan program ditingkat pusat, sehingga kegiatan

berkembang menjadi 18 kegiatan pokok,bahkan DKI Jakarta mengembangkan

menjadi 21 kegiatan pokok.Melalui rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk

menyatukan semua pelayanan kesehatan tingkat pertama kedalam suatu organiisasi

yang dipercaya dan diberi nama PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

( Puskesmas ) dan puskesmas waktu itu dibedakan menjadi 4 macam :

1. Puskesmas tingkat Desa

2. Puskesmas tingkat Kecamatan

11
3. Puskesmas tingkat Kawedanan

4. Puskesmas tingkat Kabupaten

Pada rakernas ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori

1. Puskesmas tipe A dipimpin oleh dokter secara penuh

2. Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak secara penuh

3. Puskesmas tipe C dipimpin oles paramedik

2.2.4. Fungsi Puskesmas

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai fasilits

pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai 3 (tiga) fungsi sebagai berikut :

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan.

Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu menggerakkan

(motivator, fasilitator) dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan

di tingkat kecamatn agar dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi

oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap pembangunan

yang dilaksanakan seyogyanya yang mendatangkan dampak positif terhadap

kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga.

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif

guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu

mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan

memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas

12
sektoral maupun LSM dan tokoh mayarakat.Pemberdayaan keluarga adalah segala

upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan

kemampuyan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan

mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya dengan benar, tanpa atau

dengan bantuan pihak.

3. Upaya Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan puskesmas bersifat

holistic, komprehensif/menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok

(basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta

mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan

masyarakat dan pelayanan medik.Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat

pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patient service). Sebagai

pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas merupakan sarana

pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan

pelayanan kesehatan secara bermutu,terjangkau, adil dan merata.Upaya pelayanan

yang diselenggarakan meliputi :

 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan

preventif, dengan pendekatan kelompok masyarakat, serta sebagian besar

13
diselenggarakan bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung

di wilayah kerja puskesmas.

 Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan, kuratif dan

rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya, melalui upaya

rawat jalan dan rujukan. Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat

dipertimbangkan puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap sebagai rujukan

antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.

2.2.5. Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah kerja adalah batasan wilayah kerja puskesmas dalam

melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan, yang ditetapkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan keadaan geografis, demografi,sarana

transportasi, masalah kesehatan setempat, keadaan sumberdaya, beban kerja

puskesmas dan lain-lain. Selain itu juga harus memperhatikan dalam upaya untuk

meningkatkan koordinasi, memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam wilayah

Kecamatan, meningkatkan sinergisme pembangunan dalam wilayah Kecamatan,

meningkatkan sinergisme kegiatan, dan meningkatkan kinerja. Apabila dalam satu

wilayah Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menunjuk salah satu Puskesmas sebagai

Koordinator pembangunan kesehatan di Kecamatan. Sesuai dengan luas wilayah,

keadaan geografis, sulitnya sarana transportasi dan kepadatan penduduk, dalam upaya

14
untuk memperluas jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, Puskesmas ditunjang

dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana dalam bentuk :

1. Puskesmas Pembantu adalah Unit Pelayanan Kesehatan yang sederhana dan

berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan

Puskesmas dalam masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan

kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang

tersedia. Tugas pokok adalah menyelenggarakan sebagian program kegiatan

puskesmas sesuai dengan kompetensi tenaga dan sumberdaya lain yang tersedia.

2. Puskesmas Keliling adalah merupakan tim pelayanan kesehatan

puskesmas keliling, terdiri dari : tenaga yang dilengkapi dengan kendaraan

bermotor/perahu bermotor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi yang berasal

dari Puskesmas. Puskesmas Keliling berfungsi menunjang dan membantu

melaksanakan program kegiatan puskesmas dalam wilayah kerja.yang belum

terjangkau atau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana kesehatan.

3. Disamping institusi tersebut di atas, ada Bidan di Desa yang mempunyai

peran spesifik.Bidan di Desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa dalam

rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas,

mempunyai wilayah kerja satu-dua desa dan bertanggung jawab kepada kepala

Puskesmas.Tugas pokok umum adalah memelihara dan melindungi kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya, sedangkan secara khusus bertanggung jawab

terhadap program kesehatan ibu dan anak termasuk Keluarga Berencana. Dalam

keadaan tertentu misalkan letak puskesmas jauh dari rumah sakit, sulitnya keadaan

15
medan puskesmas menuju rumah sakit, sulitnnya sarana transportasi menuju rumah

sakit, daerah rawan kecelakaan/rawan bencana lain- lain, maka puskesmas dapat

diberi tambahan ruangan untuk rawat inap sementara dan fasilitas tindakan operasi

terbatas. Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas dengan tambahan ruangan dan

fasilitas tempat perawatan untuk menolong penderita gawat darurat baik berupa

tindakan operatif terbatas atau perawatan sementara.Fungsinya sebagai “Pusat

Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke

rumah sakit.

2.2.6 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mempunyai tugas untuk menetapkan

struktur organisasi puskesmas dengan pertimbangan beban kerja dan potensi sumber

daya yang tersedia di Puskesmas. Pola organisasi puskesmas sebagai berikut :

1. Kepala

2. Wakil Kepala (disesuaikan beban kerja dan kebutuhan puskesmas dan

yang menetapkan ada atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan

Kota).

3. Unit tata usaha

Unit fungsional Alternatif lain yang dapat dipertimbangkan satuan organisasi

dalam unit tata usaha, sebagai berikut :

1. Unit Perencanaan

2. Unit Keuangan

16
3. Unit Perlengkapan

4. Unit Umum

2.2.6.1 Tugas Pokok

1. Kepala Puskesmas :

Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang

dapat dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.

2. Kepala urusan tata usaha

Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta

pencatatan dan pelaporan.

3. Unit I

Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan

perbaikan gizi.

4. Unit II

Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya

imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

5. Unit III

Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.

6. Unit IV

Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan

olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

7. Unit V

17
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan

penyuluhankesehatan masyarakat, kesehatan remaja

dan dana sehat.

8. Unit VI

Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap

9. Unit VII

Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

2.2.7. Sistem Rujukan

1.Pengertian

Seperti yang telah dirumuskan dalam SK Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 1972

tentang Sistem Rujukan adalah suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan

yang melaksanakan pelimpahan tanggungjawab timbal balik terhadap suatu kasus

penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang

berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam

arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.

2. Jenis Rujukan

Rujukan secara konseptual terdiri atas :

a) Rujukan Medik yang pada dasarnya menyangkut masalah

pelayanan medik perorangan yang antara lain meliputi :

a) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostic, pengobatan, tindakan operasi dan lain-

lain.

18
b) Rujukan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium klinik yang lengkap.

c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan atau mengirim tenaga yang

lebih kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan, memberi pelayanan, alih

pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

d) Rujukan Kesehatan Masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah kesehatan

masyarakat luas yang meliputi :

1) Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium kesehatan, teknologi

kesehatan.

2) Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan

sebab dan asal usul penularan penyakit serta penanggulangannnya pada bencana alam

dan gangguan kamtibmas.

3) Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin, pangan pada saat

terjadi bencana, pemeriksaan specimen jika terjadi keracunan masal, pemeriksaan air

minum penduduk.

3.Jalur Rujukan Kesehatan

a). Rujukan Pelayanan Medis

1) Antara masyarakat dengan puskesmas

2) Antara Puskesmas Pembantu/Bidan di Desa dengan Puskesmas

3) Intern antara petugas Puskesmas/Puskesmas Rawat Inap

4) Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, Labratorium atau fasilitas pelayanan

lainnya.

b). Rujukan Pelayanan Kesehatan

19
1) Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2) Dari Puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral maupun

lintas sektoral.

3) Jika rujukan di Kabupaten/Kota masih belum mampu menanggulangi, dapat

diteruskan ke Provinsi/Pusat.

2.3 Tujuan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas adalah

memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui sistem informasi yang terintegrasi

di semua unit pelayanan Puskesmas sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses

pada pelayanan, mempermudah akses data, pelaporan dan akurasi data sehingga

menjadi lebih baik.Tujuan umum proyek Pengembangan

Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas adalahmeningkatkan status kesehatan

khususnya bagi masyarakat kurang mampu, dengan carameningkatkan cakupan

pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan dan penggunaan fasilitaspelayanan.

Tujuan Khusus :

1) Membantu pemerintah dalam penyelenggaraan proses desentralisasi

2) Membantu pemerintah dalam pengelolaan dana tambahan bagi kesehatan

3) Membantu pemerintah dalam advocacy sector Kesehatan

4) Membantu provinsi dan kabupaten/kota untuk menyempurnakan sistem

informasikesehatan yang ada untuk mendukung desentralisasi. Sistem yang baru akan

20
terdiridari informasi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat

dandata survailans epidemologi.

2.4 Manfaat Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas (SIK) Puskesmas

Manfaatnya adalah dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada

Masyarakat melalui penerapan Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang

terintegrasi dari semua unit pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi

secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas

dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan

berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem

kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada

masyarakat.( Prayekti : 2008)

2.4.1.Gambaran Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas SIK


Puskesmas terdiri dari tujuh Sub Sistem yaitu :

1. Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data kependudukan

terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat dan mutasi pindah.

2. Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data

yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat

pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat

penghargaan serta data penugasan pegawai.

3. Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan

prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.

21
4. Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis

besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.

5. Sub Sistem Pelayanan Kesehatan, yang berfungsi mengelola data

pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat

jalan yang meliputi pelayanan dasar (BP,GIGI, KIA,Imunisasi, Laboratorium) dan

pelayanan puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis dan manajemen obat.

Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA dan GIZI, Kesling dan TTU,

Pemberantasan Penyakit Menular, PKM, PSM, dan PERKESMAS.

6. Sub Sistem Pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan- laporan,

meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.

7. Sub Sistem Penunjang, yang menyediakan layanan penunjang sistem seperti:

membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right assignment, user

shortcut, short message over network.

2.5 Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Sistem Informasi Puskesmas

           Kegiatan-kegiatan pokok Pusskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas

sejak berdirinya semakin berkembang. Usaha pokok kesehatan yang dapat

dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap

puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas biaya/ anggaran yang tersedia. Oleh karena

itu pemerintah dewasa ini menetapkan pokok-pokok usaha kesehatan puskesmas yang

terdiri dari : Upaya kesehatan ibu dan anak, upaya keluarga berencana, upaya

peningkatan gizi, upaya kesehatan lingkungaan, upaya pencegahan dan

22
pemberantasan penyakit menular, upaya penyuluhan kesehatan, upaya kesehatan

sekolah, upaya kesehatan olah raga, upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan

kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata,

upaya laboratorium kesehatan, upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem

informasi kesehatan.

2.6  Sumber Data Sistem Informasi Puskesmas

Sumber data adalah bukti nyata yang menggambarkan kondisi atau fakta yang

sebenarnya di lapangan atau di masyarakat. Informasi adalah hasil dari pengolahan

data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian sehingga akan berguna untuk pengambilan

keputusan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam cara, yaitu:  metode

rutin dan  metode non-rutin.

Pengumpulan data secara rutin dilakukan untuk data yang berasal dari fasilitas

kesehatan. Data ini dikumpulkan atas dasar catatan atau rekam medik pasien/klien

baik yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang dilayani di luar

gedung fasilitas pelayanan kesehatan. Pengumpulan data secara rutin umumnya

dilakukan oleh petugas kesehatan. Akan tetapi pengumpulan data secara rutin juga

dapat dilakukan oleh masyarakat (kader kesehatan). Bentuk lain dari pengumpulan

data secara rutin adalah registrasi vital. Adapun pengumpulan data secara non-rutin

umumnya dilakukan melalui survei, sensus, evaluasi cepat (kuantitatif atau kualitatif),

dan studi-studi khusus/penelitian.

23
2.7  Pengembangan Indikator Sistem Informasi Puskesmas

Strategi pengembangan Puskesmas yang dilaksanakan, dimaksudkan untuk

memberikan wadah bagi Puskesmas untuk mengembangkan diri sesuai potensi

masing-masing yang tujuannya adalah peningkatan mutu layanan secara

komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dengan tetap berpegang

pada prinsip-prinsip strategi pengembangan Puskesmas.

Indikator kinerja puskesmas

1.      Kondisi bangunan Puskesmas


2.      Ketersediaan listrik 24 jam
3.      Alat kesehatan sesuai standar
4.      Kecukupan sarana komunikasi
5.      Pelaksanaan perencanaan
6.      Pelaksanaan Upaya Kesehatan Pilihan
7.      Pertemuan berkala lintas sektor
8.      Persentase Penduduk miskin ditangani
9.      Cakupan Desa siaga aktif
10.  Ketersediaan dan kecukupan air bersih
11.  Kecukupan tenaga kesehatan
12.  Ketersediaan obat sesuai standar
13.  Ketersediaan sarana Transportasi
14.  Kecukupan dana operasional
15.  Pelaksanaan upaya kesehatan wajib
16.  Rujukan medis dan kesmas
17.  Pelaksaan diskusi kasus(audit kasus)
18.  Presentase penduduk ditangani
19.  Presentase kemandirian posyandu

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan yang digunakan di puskesmas Paguyaman masih

secara manual, belum komputerisasi. Sehingga lebih banyak memiliki kekurangan

atau kendala dari pada kelebihannya. Kekurangan system informasi kesehatan di

puskesmas Paguyaman:

1. Sistem informasi kesehatan di puskesmas masih bersifat manual sehingga

proses lambat dan rumit.

2. Resiko kehilangan data-data pasien cukup besar.

3. Pencatatan dan pelaporan informasi-informasi kesehatan yang dibutuhkan

cenderung tidak lengkap.

3.2 Saran

1. Menggunakan sistem informasi kesehatan yang berbasis komputer dan

teknologi sehingga pengumpulan data lebih cepat dan data tidak hilang.

2. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para petugas kesehatan di

Puskesmas Paguyamani tentang sistem informasi kesehatan melalui kegiatan

penyuluhan maupun pelatihan

3. Mengadakan pelatihan tentang penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi

berbasis komputerisasi

25
4. Hendaknya hal tersebut diiringi dengan membentuk staf khusus yang

bertanggung jawab dan mengelola system informasi kesehatan di

puskesmas ,diantaranya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

khusus dalam hal penanganan data dan komputerisasi

26
DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/sistem-informasi-manajemen-kesehatan-
puskesmas.html
http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-ibu-dan-anak
http://publichealthpromosion.blogspot.co.id/2016/05/makalah-sistem-informasi-
puskesmas.html

27

Anda mungkin juga menyukai