Anda di halaman 1dari 17

BAB VI MANAJEMEN PIUTANG

PERTEMUAN KE ENAM

Deskripsi materi
Materi ini membahas tentang manajemen piutang sehingga mahasiswa dapat
menjelaskan definisi piutang secara umum, dan memahami prinsip-prinsip
pemberian kredit serta memahami anggaran pengumpulan piutang dan cara
perhitungannya.

Capaian Pembelajaran
Setelah mahasiswa mempelajari materi ini, diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi piutang
2. Memahami prinsip-prinsip pemberian kredit
3. Memahami anggaran pengumpulan piutang

Pokok Bahasan
Manajemen Piutang

Sub Pokok Bahasan


1. Definisi piutang
2. Prinsip-prinsip pemberian kredit
3. Anggaran pengumpulan piutang

83
A. URAIAN MATERI

1. Pengertian Piutang

Piutang (receivable) adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain.


Piutang timbul akibat perusahaan menjual barangnya secara kredit. Kredit
perdagangan akan menimbulkan pos aktiva piutang dagang (account
receivable). Makin panjang jangka waktu pembayaran piutang atau lebih lama
dari periode normal akan menaikkan jangka waktu penagihan, dan akibatnya
adalah makin besarnya jumlah investasi dalam piutang dagang.

Melalui manipulasi jangka waktu kredit, potongan tunai (Cash discount),


pembelanjaan dalam pengumpulan piutang, Plafond kredit dan kriteria
pemilihan langganan yang layak membeli secara kredit menjadi sangat berguna
bagi manajer keuangan. Sebagai contoh, meningkatkan jangka waktu kredit
dapat lebih meningkatkan permintaan produk, tetapi sekaligus juga cenderung
meningkatkan risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada
langganan. Atau meningkatkan Cash discount akan cenderung menurunkan
risiko kredit.

Kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan dalam rangka


meningkatkan volume penjualan. Proyek penjualan secara kredit memerlukan
ketelitian dalam menaksir kebutuhan investasi pada piutang dagang dan
penentuan syarat pembayaran, penggunaan asuransi kredit dan prosedur
pengumpulan piutang.

Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya manajemen piutang dan


kebijaksanaan penagihannya. Jumlah piutang ditentukan oleh faktor (1) jumlah
penjualan kredit, (2) rata-rata waktu penagihan yang sangat tergantung pada
kondisi perekonomian dan (3) kebijaksanaan kredit. Kebijaksanaan kredit
menyangkut standar kredit, persyaratan kredit dan kebijaksanaan penagihan.
Standar kredit menyangkut resiko maksimum yang dapat ditolerir, persyaratan

84
kredit menyangkut tentang lamanya kredit diizinkan dan persentase pemberian
potongan pada pembayaran yang cepat.Untuk dapat menilai resiko kredit,
manajer keuangan atau manajer kredit mempertimbangkan berdasarkan prinsip
5C kredit, yaitu karakter (character), kemampuan (capacity), modal (capital),
jaminan (collateral), dan kondisi (conditions).

Persyaratan kredit mencantumkan jangka waktu kredit dan jumlah


potongan bila dibayar lebih awal, misalnya kepada pelanggan diberikan
persyaratan "2/30 net 30" artinya akan diberikan potongan 2% apabila
pelanggan dapat melunasi dalam waktu 10 hari, dan bila tidak memanfaatkan
potongan tersebut seluruh tagihan harus dilunasi dalam waktu 30 hari. Jika
dalam persyaratan dalam persyaratan hanya menyebutkan “net 60” berarti tidak
ada potongan dan piutang harus dibayar dalam waktu 60 hari.

Jangka waktu kredit, perubahan jangka waktu kredit dan menaikkan


penjualan tetapi investasi dalam piutang juga akan meningkat. Oleh karena itu
manajer kredit perlu menentukan jangka waktu kredit optimum, yaitu titik
dimana laba marginal karena kenaikan penjualan sama dengan biaya karena
menaiknya piutang. peranan manajer kredit adalah meningkatkan penjualan
yang menguntungkan agar nilai perusahaan naik dengan cara memberikan
kredit kepada pelanggan secara layak.

Mengapa perusahaan menjual barang secara kredit, biasanya disebabkan


karena : (1) keuntungan yang didapat lebih besar, (2) memenuhi target
penjualan, (3) menghadapi tingkat persaingan, dan (4) daya beli masyarakat
yang rendah. Besar kecilnya dana yang diinvestasikan dalam piutang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Besarnya volume penjualan

Volume penjualan kredit yang diberikan kepada pelanggan akan


menentukan besar kecilnya investasi dalam piutang, semakin besar volume
penjualan kredit akan semakin besar investasi pada piutang.

85
b. Syarat pembayaran
Semakin panjang jangka waktu kredit yang diberikan semakin
besar investasi pada piutang.

c. Plafond kredit
Semakin besar plafond kredit (batas maksimal kredit yang bisa
diberikan) yang diberikan untuk pelanggan semakin besar investasi dalam
piutang.

d. Kebiasaan pembayaran pelanggan


Kebiasaan pelanggan dalam pembayaran kredit, apabila kebiasaan
membayar memanfaatkan masa diskon, maka investasi pada piutang
semakin kecil, tetapi bila kebiasaan pelanggan membayar saat jatuh tempo
investasi pada piutang semakin besar.

e. Kebijakan dalam pengumpulan piutang


Kebijakan dalam pengumpulan piutang ketat dan ada yang longgar,
bila menggunakn kebijakan yang ketat maka investasi pada piutang kecil
sebaliknya bila longgar maka investasi pada piutang akan semakin besar.

Keputusan itu melibatkan standar kredit, syarat-syarat kredit, dan


penentuan siapa yang akan menerima kredit. Suatu kerangka untuk
mengevaluasi keputusan atas perubahan kebijakan kredit juga akan
disajikan. Selanjutnya manajemen kredit menyangkut bidang keputusan
sebagai berikut:
1) Analisis risiko kredit
2) Menetapkan standar untuk menerima atau menolak risiko kredit
3) Menspesifikasikan syarat kredit
4) Memutuskan bagaimana membiayai piutang usaha-kredit yang ada
5) Menetapkan siapa yang menanggung risiko kredit
6) Menetapkan kebijakan dan praktik penagihan
7) Menghindari optimisasi yang kurang dari masing-masing departemen.

86
2. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum memberkan kredit perlu diadakan evaluasi terhadap calon-calon


pelanggan/nasabah. Pertimbang yang biasa digunakan untuk mengevaluasi
calon pelanggan/nasabah yaitu prinsip 5 C atau the five C”s principles yaitu :
a. Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan/nasabah
seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan, cara hidup dan latar belakang
keluarga.

b. Capacity adalah kemampuan calon pelanggan/nasabah dalam mengelolah


usahanya yang dapat dilihat dari tingkat pendidikan, pengalaman
mengelolah usaha , sejara usaha yang perna dikelolah.

c. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dikelolah,


bisa dilihat dari neraca, laba rugi dan stuktur modal.

d. Collateral adalah jaminan yang mungkin disitabila calon pelanggan tidak


bisa memenuhi kewajibannya.

e. Condition adalah kondisi perekonomian yang dikaitkan dengan prospek


usaha calon pelanggan/nasabah.

Tingkat Perputaran Piutang

Perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang tergantung


kepada syarat pembayaran. Makin lama syarat pembayaran berarti makin lama
modal terikat pada piutang.

87
Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dihitung sebagai berikut :
Penjualan kredit bersih
Perputaran piutang = -----------------------------------
Rata-rata piutang

Periode terikatnya modal dalam piutang :


360
Rata2 Pengumpulan piutang = --------------------------------
perputaran piutang

Kebijakan Kredit

Kebijakan kredit adalah sekumpulan keputusan yang meliputi :


a. Masa kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada
pembeli untuk melunasi pembeliannya
b. Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk
persentase potongan harga dan seberapa cepat pembayaran dilakukan
untuk mendapatkan potongan
c. Standar kredit, yang memiliki arti kekuatan keuangan dan kelayakan kredit
yang disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit
d. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya
perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya.

Pengendalian Piutang

Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas pokok
bagian keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas.
Manajer keuangan pada umumnya mengharapkan penjualan dapat dilakukan
dengan tunai, atau kredit dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, agar supaya
arus kas masuk cepat. Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik,

88
manajer keuangan harus menyusun anggaran pengumpulan piutang yang akan
digunakan untuk mengendalikan piutang. Makin panjang umur piutangnya,
makin buruk kondisi perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi
uang tunai (kas).

Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur


piutang (aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat
diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih,
dan dapat diketahui pengutang atau debitur yang baik dan yang buruk.

Contoh skedul umur piutang dapat disajikan dalam tabel VI.1, yang
terdiri PT ABC dan PT ABK. Syarat kredit kedua perusahaan tersebut adalah
2/10/net 30.

PT ABC PT ABK
% Dari
Umur % Dari Total
Nilai Total Nilai
Piutang Nilai
Piutang Nilai Piutang
Piutang
Piutang
0-10 640 80% 400 50%
11-30 160 20% 160 20%
31-45 0 120 15%
46-60 0 80 10%
di atas 60 0 40 5%
Total 800 100% 800 100%

PT ABC lebih baik daripada PT ABK, karena semua pelanggan


membayar tepat waktu 80% pada hari ke 10, dan sisanya 20% membayar pada
hari ke 30. Sedangkan PT ABK pelanggannya tidak tepat membayar sesuai
dengan perjanjian kredit, 30% yaitu (15% + 10% + 5%) pelanggannya

89
membayar lewat 30 hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik seyogianya
mengikuti manajemen piutang PT ABC seperti ilustrasi di atas.

Manajer keuangan harus kontrol ketat jangka waktu penagihan dan


skedul umur piutang. Kedua unsur itu harus dihubungkan dengan syarat kredit
dan kedua unsur itu untuk mengetahui efektifitas bagian penagihan
menjalankan tugasnya. Jika jangka waktu penagihan makin panjang dan rasio
umur piutang yang melewati jatuh tempo makin besar, maka harus diadakan
peninjauan kembali kebijakan penjualan kredit.

3. Anggaran Pengumpulan Piutang

Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai disebut


anggaran penggumpulan piutang (Recaivable Collection Budget). Cara
menyusun Receivables Collection Budget dapat dilihat pada contoh berikut ini:

Contoh :
CV. Mandi Angin akan merencanakan penjualan sebagai berikut :
Bulan Penjualan Jumlah Penjualan
Oktober Rp. 70.000.000
Nopember Rp. 80.000.000
Desember Rp. 100.000.000

Keterangan lainnya :
1. 80% penjualan dilakukan secara kredit.
2. Syarat pembayaran (cash discount) ditetapkan sebesar 2/10 n/30
3. Berdasarkan pengalaman, cara konsumen membayar adalah sebagai berikut:
a. 60% membayar 10 hari dalam bulan penjualan.
b. 20% membayar 1 bulan setelah bulan penjualan.
c. 15% membayar 2 bulan setelah bulan penjualan.
d. 5% ditetapkan sebagai piutang tak tertagih.
4. Pendapatan lain-lain :
Oktober Rp. 13.000.000

90
Nopember Rp. 15.000.000
Desember Rp. 17.000.000

5. Biaya Promosi.
Oktober Rp. 12.000.000
Nopember Rp. 10.000.000
Desember Rp. 8.000.000

6. Biaya Penjualan.
Oktober Rp. 10.000.000
Nopember Rp. 12.000.000
Desember Rp. 18.000.000
Januari Rp. 14.000.000
Februari Rp. 7.000.000

Pertanyaan : Susunlah anggaran piutang (Receivable Collection Budget).

Jawab :
1. Penjualan Kredit
Oktober : Rp. 70.000.000 x 80% = Rp. 56.000.000
November : Rp. 80.000.000 x 80% = Rp. 64.000.000
Desember : Rp. 100.000.000 x 80% = Rp. 80.000.000

2. Penerimaan Piutang.
a. Penjualan Kredit Bulan Oktober.
1) Penerimaan Piutang Bulan Oktober
= Rp. 56.000.000 x 60% = Rp. 33.600.000
= cash discount (Rp. 33.600.000 x 2%) = Rp. 672.000
= Rp. 32.928.000

2) Penerimaan Piutang Bulan Nopember


= Rp. 56.000.000 x 20% = Rp. 11.200.000

91
3) Penerimaan Piutang Bulan Desember
= Rp. 56.000.000 x 15% = Rp. 8.400.000

b. Penjualan Kredit Bulan Nopember.


1) Penerimaan Piutang Bulan Nopember
= Rp. 64.000.000 x 60% = Rp. 38.400.000
= cash discount (Rp. 38.400.000 x 2%) = Rp. 768.000
= Rp. 37.632.000

2) Penerimaan Piutang Bulan Desember


= Rp. 64.000.000 x 20% = Rp. 12.800.000

3) Penerimaan Piutang Bulan Januari


= Rp. 64.000.000 x 15% = Rp. 9.600.000

c. Penjualan Kredit Bulan Desember.


1) Penerimaan Piutang Bulan Desember
= Rp. 80.000.000 x 60% = Rp. 48.000.000
= cash discount (Rp. 48.000.000 x 2%) = Rp. 960.000
= Rp. 47.040.000

2) Penerimaan Piutang Bulan Januari


= Rp. 80.000.000 x 20% = Rp. 16.000.000

3) Penerimaan Piutang Bulan Februari


= Rp. 80.000.000 x 15% = Rp. 12.000.000

Berdasarkan data tersebut di atas, kita dapat menyusun skedul atau


budget pengumpulan piutang (Receivable Collection Budget), seperti
pada Tabel VI.2.

92
Tabel VI.2
Receivable Collection Budget

93
B. LATIHAN ESSAY

1. Apa yang di maksud dengan piutang?

2. Besar kecil dana yang di investasikan dalam piutang dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Jelaskan?

3. Dalam prinsip-prinsip pemberian kredit beberapa diantaranya yaitu Capacity dan


Character jelaskan beda keduannya?

4. Sebutkan dan jelaskan Kebijakan Kredit?

5. PT. NAZRATI merencanakan anggaran penggumpulan piutang untuk 6 bulan


pertama tahun 2019 Penjualan kredit selama 6 bulan pertama sbb:

Januari Rp. 130.000.000 April Rp. 150.000.000

Februari Rp. 140.000.000 Mei Rp. 135.000.000

Maret Rp. 145.000.000 Juni Rp. 155..000.000

Syarat pembayaran 5/10 - n/60. Penjualan dianggap awal bulan, penjualan bulan
November dan Desember 2019

Masing-masing sebesar Rp. 125.000.000 dan Rp.145.000.000, menurut


pengalaman, pembayaran piutang sebagai berikut :

1. 35% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon

2. 15% dibayar pada bulan penjuan tanpa memanfaatkan diskon

3. 40% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan

4. 10% dibayar dua bulan setelah bulan penjualan

94
Diminta : Buatlah angggran pengumpulan piutang (receivable collection budget)
bulan Januari sampai Juni 2019?

C. RANGKUMAN

1. Piutang (receivable) adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain. Piutang


timbul akibat perusahaan menjual barangnya secara kredit. Kredit perdagangan
akan menimbulkan pos aktiva piutang dagang (account receivable). Mengapa
perusahaan menjual barang secara kredit, biasanya disebabkan. Besar kecilnya
dana yang diinvestasikan dalam piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Besarnya volume penjualan
b. Syarat pembayaran
c. Plafond kredit
d. Kebiasaan pembayaran pelanggan
e. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
2. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum memberkan kredit perlu diadakan evaluasi terhadap calon-calon
pelanggan/nasabah. Pertimbang yang biasa digunakan untuk mengevaluasi
calon pelanggan/nasabah yaitu prinsip 5 C atau the five C”s principles yaitu :
a. Character.
b. Capacity
c. Capital
d. Collateral
e. Condition
3. Tingkat Perputaran Piutang. Perputaran atau periode terikatnya modal dalam
piutang tergantung kepada syarat pembayaran. Makin lama syarat
pembayaran berarti makin lama modal terikat pada piutang.
4. Kebijakan Kredit.
a. Masa kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada
pembeli untuk melunasi pembeliannya

95
b. Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk
persentase potongan harga dan seberapa cepat pembayaran dilakukan
untuk mendapatkan potongan Standar kredit, yang memiliki arti
kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang disyaratkan atas pelanggan
yang menerima fasilitas kredit
c. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya
perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat
pembayarannya.
5. Pengendalian Piutang, Perputaran piutang harus dikendalikan dengan
menyusun tabel umur piutang (aging schedule of receivables), di mana
dalam tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat
ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui pengutang atau debitur
yang baik dan yang buruk.
6. Anggaran Pengumpulan Piutang merupakan kegiatan perencanaan
penerimaan piutang menjadi uang tunai disebut anggaran penggumpulan
piutang (Recaivable Collection Budget).
Contoh :

D. LATIHAN PILIHAN GANDA

1. Tagihan perusahaan terhadap pihak lain disebut....?


a. hutang
b. piutang
c. ekuitas
d. semua jawaban salah
2. Untuk dapat menilai resiko kredit, manajer keuangan atau manajer kredit
mempertimbangkan berdasarkan prinsip 5C kredit, yaitu....?
a. Karakter
b. Kemampuan
c. Modal
d. Semua jawaban benar

96
3. Jaminan yang mungkin disitabila calon pelanggan tidak bisa memenuhi
kewajibannya disebut….?
a. Collateral
b. Capital
c. Character
d. Capacity
4. Surat konfirmasi piutang yang didalamnya hanya menginformasikan kepada
pelanggan hanya saldo akhir bulan tertentu saja disebut surat konfirmasi….?
a. Saldo piutang dagang
b. Piutang akhir tahun
c. Faktur yang belum dibayar
d. Satuan piutang dagang
5. Pada neraca, rekening cadangan kerugian piutang disajikan sebagai ….?
a. Bagian dari modal
b. Utang
c. Aktiva
d. Pengurangan aktiva

E. REFERENSI
Brigham Eugene F and Joe F.Houston. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Alih bahasa Ali Akbar Yulianto. Buku satu. Edisi sepuluh. Jakarta: Selemba
Empat.
Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan
Kesebelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Revisi.
Yogyakarta : Penerbit BPFE UGM.
Safitri, Ervita dan Abdul Aziz. 2014. Manajemen Keuangan, Edisi Revisi. Palembang :
Penerbit Citrabook.
Sartono, Agus (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.

97
Sudana, I Made. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan, Teori dan Konsep Aplikasi, Edisi Ke-4.
Yogyakarta : Penerbit Ekonisia.

98

Anda mungkin juga menyukai