GIZI MASYARAKAT
OLEH
KELAS C
KELOMPOK 5
1. YUSRIL MALIK MAMONTO (811418181)
2. NIKEN ALNI WIYANDA TUNGKAGI (811418030)
3. SRY INDRI YANI YASIN (811418104)
4. FITRIA NUR (811418113)
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Gizi Kesehatan Masyarakat......................................................................................................3
2.2 Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat...........................................................................................4
2.3 Ruang Lingkup Ilmu Gizi........................................................................................................4
2.4 Status Gizi................................................................................................................................5
2.5 Klasifikasi Status Gizi..............................................................................................................7
2.6 Metode Penentuan Status Gizi................................................................................................10
2.7 Pengelompokan Zat Gizi........................................................................................................13
2.8 Faktor – factor yang Mempengaruhi Status Gizi....................................................................17
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak
faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun
pelayanan kesehatan saja (Supariasa dkk, 2012). Menurut Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2013), prevalensi gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun
2010 (4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan target Millenium Development Goals
(MDGs) tahun 2014 sebesar 3,6%. Jadi prevalensi gizi buruk di indonesia masih di bawah
target. Periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, terjadinya
gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun
kebutuhan gizi di masa selanjutnya terpenuhi (Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan,
2013). Secara nasional, prevalensi gizi buruk dan kurang pada anak balita sebesar 19,6%,
yang berarti 212 masalah gizi berat dan kurang di Indonesia masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan mendekati prevalensi tinggi, sedangkan sasaran Sustainable
Development Goals (SDGs) tahun 2019 yaitu 17%. Oleh karena itu, prevalensi gizi buruk
dan kurang secara nasional harus diturunkan sebesar 2,6% dalam periode 2015 sampai
2019.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Gizi Kesehatan Masyarakat ?
2. Bagaimana Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Ilmu Gizi ?
4. Apa itu Status Gizi ?
5. Bagaiamana Mengklasifikasi Status Gizi ?
6. Bagaimana Metode Menentukan Status Gizi ?
7. Bagaimana Mengelompokan Zat Gizi ?
8. Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Apa Itu Gizi Kesehatan Masyarakat
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Ruang Lingkup Ilmu Gizi
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Apa Itu Status Gizi
5. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaiamana Mengklasifikasi Status Gizi
6. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Metode Menentukan Status Gizi
7. Mahasiswa Dapat Mengetahui Bagaimana Mengelompokan Zat Gizi
8. Mahasiswa Dapat Mengetahui Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mengidentifikasi
permasalahan penting yang
berkaitan dengan gizi
7. Mengimplementasikan
4. Mendefinisikan tujuan khusus
program
(Objektif) untuk tujuan umum
Pada langkah siklus tersebut kita tidak boleh kehilangan pandangan tentang tujuan
melaksanakan upaya dan akivitas. Individu atau kelompok masyarakat tidak boleh
diminta untuk berubah sebelum terbukti bahwa perubahan tersebut akan membawa
manfaat.
2.3 Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman, 2001) dinagi kedalam empat kelompok yaitu Gizi Seluler, Pangan, Gizi
Masyarakat dan Gizi Organ Sistem, atas dasar pemahaman tersebut, WHO
menyatakan bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan
sepanjang siklus kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang lingkup
Ilmu Gizi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok gizi biologi dan metabolic
2. Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup
3. Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global
2.4 Status Gizi
1. Definisi Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia
dan kualitas hidup. Untuk itu program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan
mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi masyarakat (Deddy
Muchtadi, 2002:95). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat (Almatsier, 2001:3).
Sedangkan menurut Suhardjo, dkk (2003:256) status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Deswarni
Idrus dan Gatot Kusnanto (1990:19-24), mengungkapkan bahwa ada beberapa
istilah yang berhubungan dengan status gizi. Istilah-istilah tersebut adalah :
a. Gizi, adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan unruk
mempertahankan kehdupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi
b. Keadaan gizi, adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik
akibat dari tersdianya zat gizi dalam seluler tubuh.
c. Malnutrition (Gizi salah), adalah keadaan patofisiologis akibat dari kekurangan
atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi, ada empat
bentuk malnutrisi diantaranya adalah : (1) Under nutrition, kekurangan konsumsi
pangan secara relatif atau absolut untuk periode tertentu, (2) Specific deficiency,
kekurangan zat gizi tertentu, (3) Over nutrition, kelebihan konsumsi pangan
untuk periode tertentu, (4) Imbalance, karena disproporsi zat gizi, misalnya
kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein),
HDL (High Density Lipoprotein), dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein),
(5) Kurang energi protein (KEP), adalah seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari
atau gangguan penyakit tertentu. Anak dikatakan KEP bila berat badan kurang
dari 80% berat badan menurut umur (BB/U) baku WHO-NHCS.
Status gizi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, Bachyar Bakri,
dkk (2002:1) mengatakan bahwa meskipun sering berkaitan dengan masalah
kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan
pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana
alam, perang, kekacauan sosial, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat
masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah
tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Karenanya, peningkatan
status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota
masyarakat untuk memproleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya, dalam
konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tapi juga
masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja.
Konsep terjadinya keadaan gizi mempunyai dimensi yang sangat kompleks.
Daly Davis dan Robertson (1979) dalam buku Supriasa (2002:14) membuat
model faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu, konsumsi makanan
dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan,
makanan, dan tersedianya bahan makanan. Faktor yang mempengaruhi keadaan
gizi model Daly dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
4. Gizi Buruk
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu
lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB) dan atau
hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik
kwashiorkor. Berikut contoh gambar gizi buruk :
5. Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru
nampak saat anak berusia 2 tahun. Normalnya untuk usia 5 tahun tinggi badannya
mencapai 110 cm. Berikut contoh gambar stunting :
b. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan
perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang
baik (Suliha, 2001).
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita
waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga (Markum, 1991).
d. Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan
kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
2. Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
a. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua
dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b. Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia,
semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang
buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena
pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat
(Suhardjo, et, all, 1986).
c. Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et, all, 1986).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
2. Definisi Gizi kesehatan masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk
gizi kesehatan masyarakat yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan
internasional dilapangan.
3. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-
buruknya penyediaan makanan sehari-hari
4. Indikator status gizi yaitu tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang
keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh
5. Beberapa faktor yang memengaruhi status gizi seseorang yaitu faktor lingkungan,
faktor ekonomi, faktor sosial-budaya, faktor biologis/keturunan, dan faktor religi.
3.2 Saran
Seperti yang telah kita ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara
kita. Dengan demikian diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi
masyarakat Indonesia. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan yaitu upaya
pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi
beraneka ragam pangan; Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) yng
diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan
tingkat rumah tangga; Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan
dimulai dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga Puskesmas dan
Rumah Sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Atmarita TS. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. jakarta: rineka cipta:2004
Budiyanto AK. 2002. Gizi dan Kesehatan. Malang: Bayu Media dan UMM press
DepKes RI. Pedoman Gizi Seimbang http://www.depkes.go.id/article/view/16051300002/tidak-
hanya-orang-tua-guru-juga-perlu-paham-gizi-seimbang-.html (Diakses 15 Oktober 2018)
H.R, Hasdianah dkk. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika
http://dunia-kesmas.blogspot.com/2016/04/gizi-kesehatan-masyarakat_13.html?m=1 (Diakses
15 Oktober 2018)
Kartasapoetra G. 2010. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. Jakarta:
Rineka Cipta
Kemenkes.Pengertian Gizi Kesehatan Masyarakat http://gizi.depkes.go.id/gizi-dan-nutrisi
(Diakses 15 Oktober 2018)
Proverawati A. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Supariasa., Bakri B., Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Erlangga.
Santoso Sugeng.2004.Kesehatan dan Gizi.PT.Rineka Cipta:Jakarta
Siagian Albiner.2010.Epideomologi Gizi.Erlangga:Jakarta