Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KAITAN PANDANGAN KEDOKTERAN DAN ISLAM TERHADAP

EFEKTIFITAS TERAPI MANITOL DIBANDINGKAN DENGAN

DEXAMETHASONE DENGAN KASUS PENINGKATAN TIK PADA PASIEN

DENGAN CEDERA KEPALA

Dari segi Kedokkteran, pada bab 2 dan 3 telah dijelaskan bahwa Manitol

dan Dexamethasone merupakan terapi yang digunakan untuk menurunkan tekanan

intrakranial pada pasien cedera kepala.

Manitol digunakan untuk mengendalikan peningkatan tekanan intrakranial,

dengan pemberian dosis tunggal dan sebagai terapi jangka panjang. Manitol

diperkirakan menurunkan TIK dengan cara mengurangi kadar air keseluruhan dan

volume cairan serebrospinal serta dengan mengurangi volume darah melalui

vasokonstriksi. Manitol juga meningkatkan perfusi otak dengan mengurangi

viskositas.

Sedangkan dexamethasone merupakan kortikosteroid yang memiliki efek

anti-inflamasi. Mekanisme terapi kortikosteroid dengan cara hipotalamus

mensekresikan faktor pelepasan kortikotropin, yang bekerja pada hipofisis

anterior, di mana ia merangsang sekresi adrenokortikootropin (ACTH). Kelenjar

adrenalin dirangsang oleh ACTH untuk melepaskan sekitar 20 mg kortisol per

hari, dengan peningkatan maksimal terjadi di pagi hari. Melalui mekanisme

umpan balik negatif, peningkatan sirkulasi kortisol menghasilkan penghambatan

siklus dan menekan aktivitas.

1
Jika dilakukan perbandingan dari segi mekanisme kerja obat, efek

samping, serta harga obat dan cara kemudahan mendapat obat, terapi manitol

lebih sering digunakan dalam terapi peningkatan tekanan intrkranial. Disebutkan

pada bab sebelumnya, bahwa pada pasien dengan cedera kepala berat,

penggunaan glukokortikoid tidak dianjurkan untuk mengurangi ICP. Beberapa uji

klinis acak secara konsisten menunjukkan bahwa kortikosteroid tidak memiliki

nilai dalam pengobatan stroke iskemik.

Menurut pandangan Islam, sakit dalam pandangan Islam merupakan ujian

dari Allah SWT kepada hambanya. Cedera kepala sebagaimana yang kita tahu

merupakan musibah yang tidak dapat dihindari. Menurut pandangan kedokteran

melalui penelitian, pemberian Manitol dan Dexamethasone bermanfaat sebagai

terapi peningkatan tekanan intrakranial pada pasien cedera kepala, sehingga

hukum pemberian obat Manitol dan Dexamethasone menjadi mubah.

Kandungan yang terdapat di dalam Manitol dan Dexamethason tidak

mengandung sesuatu unsur yang diharamkan oleh Islam. Manitol merupakan

poliol (alkohol gula) yang banyak digunakan dalam industri makanan dan farmasi.

Manitol adalah zat alami yang ditemukan dalam ganggang laut, jamur segar, dan

dalam eksudat dari pohon. Kandungan yang terdapat di dalam Manitol tidak

mengandung sesuatu unsur yang diharamkan oleh Islam.

Hukum pemberian kortikosteroid ( Dexamethasone) dalam Islam

tergantung dari manfaat dan penggunaannya. Misalkan seseorang diharuskan

mengkonsumsi obat guna kesehatannya, dan didalam obat tersebut mungkin

mengandung bahan yang dpt memutihkan kulit. Maka hal tersebut menjadi halal

hukumnya, karena tujuan utama dari penggunaan obat tersebut ialah untuk
2
kesehatan bukan untuk kecantikan ataupun memiliki niatan untuk merubah

ciptaan Allah SWT. Sehingga hal tersebut masih diperbolehkan didalam Islam.

Dari penjelasan di atas, maka pandangan Kedokteran dan Islam

sependapat bahwa terapi Manitol lebih efektif dalam menurunkan peningkatan

tekanan intrakranial pada pasien cedera kepala, baik sedang maupun berat.

Anda mungkin juga menyukai