Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN ANAK DENGAN PENYAKIT

KRONIS ATAU TERMINAL

Oleh

Nama : DIRA BETIA VELLA


Kelas : Program Khusus

JURUSAN KEPARAWATAN
S1 KEPERAWATAN
STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua. Syukur Alhamdulillah kami dapat mengerjakan tugas
Makalah dari mata kuliah Keperawatan Anak
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan
didalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami umumnya dan khususnya kepada pembaca.

Lubuk basung, 14 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang………………………………………………………………………………1
B.Tujuan……………………………………………………………………………………….2
C.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...2
Bab II Tinjauan Teoritis
A.Pengertian Penyakit Kronis ……………………………………….……………………….3
B. Penyebab Penyakit Kronis …………………………………………………….…………..3
C.Pengertian Penyakit Terminal ………………………………………………………………3
D.Jenis Penyakit Terminal …………………………………………………………………...5
E.Manifestasi Klinis…………………………………………………………………………...5
F.Tahap Berduka …………………………………………………………………………..…6
G.Tipe-Tipe Menjelang Kematian………………………………………………………...…..6
H.Asuhan Keparawatan ……………………………………………………………………….8

BAB III Penutup


1.Kesimpulan…………………………………………………….…………………………….9
2.Saran…………………………………………………………………………………………9
Daftar Pustaka

BAB 1
PENDHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga,


dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan
kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Bagaimana peran perawat dalam menangani pasien yang sedang menghadapi
proses penyakit kronis dan terminal?
Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani pasien karena peran
perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari
bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-
sosiologis-spritual (APA, 1992), karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat
kebutuhan dasar spiritual (Basic spiritual needs, Dadang Hawari, 1999).
Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan
WHO yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur
dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984).
Oleh karena itu dibutuhkan dokter dan terutama perawat untuk memenuhi
kebutuhan spritual pasien. Karena peran perawat yang komprehensif tersebut pasien
senantiasa mendudukan perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasien diakhir
hayatnya sesuai dengan Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa amalan yang
terakhir sangat menentukan, sehingga perawat dapat bertindak sebagai fasilisator
(memfasilitasi) agar pasien tetap melakukan yang terbaik seoptimal mungkin sesuai
dengan kondisinya. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat.
Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang
didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut.
Menurut Dadang Hawari (1977,53) “ orang yang mengalami penyakit terminal
dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit kejiwaan, krisis
spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan kerohanian saat klien menjelang
ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”. Pasien terminal biasanya mengalami rasa
depresi yang berat, perasaan marah akibat ketidakberdayaan dan keputusasaan. Dalam
fase akhir kehidupannya ini, pasien tersebut selalu berada di samping perawat. Oleh
karena itu, pemenuhan kebutuhan spiritual dapat meningkatkan semangat hidup klien
yang didiagnosa harapan sembuhnya tipis dan dapat mempersiapkan diri pasien untuk
menghadapi alam yang kekal.
Oleh karena itu penulis membuat makalah asuhan keperawatan asuhan klien
dengan penyakit kronis dan terminal, agar nantinya perawat juga memberikan
perhatian khusus untuk masalah ini, dan permasalahan tidak memjadi suatu aspek
yang terabaikan seperti saat ini.

B. Tujuan
1.Mendifinisikan Bagaimana Kondisi Pasien Kronis Atau Terminal
2.Mengetahui Konsep Teori Dari Kebutuhan Terminal
3.Mengkaji Dan Memaparkan Diagnose Dari Kebutuhan Terminal

C. Rumusan Masalah
1.Latar Belakang Masalah Terminal
2.Konsep Materi Tentang Kebutuhan Pasien Terminal
3. Etiologi
3.Manifestasi Klinis
4.Perilaku Pasien Terhadap Penyakit Terminal
3.Mengkaji Pada Pasien Terminal
4.Diagnosa Keperwatan Dengan Pasien Terminal
BAB II
TINJAUAN TERORI

A. Pengertian
Penyakit Kronis

Penyakit kronis di definisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan


yang berkaitan dengan gejala gejala atau kecacatan yang membutuhkan
penatalaksanaan jangka panjang, sebagian dari penatalaksanaan ini mencakup belajar
untuk hidup dengan gejala kecacatan, sementara itu pula ada yang menghadapi segala
bentuk perubahan identitas yang di akibatkan oleh penyakit.

B. Penyebab Penyakit Kronis


Penyakit kronis dapat di derita oleh semua kalangan maupun kelompok usia,
tingkat sosial,ekonomi dan budaya. Kemajuan dalm teknologi perawatan dan
farmakologi telah memperpanjang rentan kehidupan tanpa harus menyembuhkan
penyebab penyakit kronis yang mendasari. Peningkatan dalam metode skrining dan
diagnosa memungkinkan deteksi dini penyakit, sementara kondisi tersebut masih
dapat di obati, dengan demikian juga meningkatkan umur panjang. Meskipun
merupakan penyakit infeksi AIDS merupakan penyakit kronis karna perkembangan
dan penggunaan medikasi baru untuk mengobati infeksi opotunistik.

Meskipun teknologi dapat menyelamatkan hidup, teknologi juga dapat


mengakibatkan masalah masalah kronis yang hampir sama melemahkannya seperti
yang di rancang untuk menyembuhkannnya. Sebagai contoh teknologi sangat
meningkatkan angka bertahan hidup bayi bayi yang sangat premature namun pada
saat yang sama teknologi tersebut juga membuat mereka rentan terhadap komplikasi
seperti ketergantungan terhadap ventilator dan kebutaan

C. Pengertian Penyakit Terminal


Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak
ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh
suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses yang
progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu (Kubler-Rosa, 1969).
Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu
(Carpenito, 1999).

D. Jenis Penyakit Terminal


Beberapa jenis penyakit terminal pada anak
1) Infeksi Saluran Nafas Bawah, Pneumonia dan BronkhitiS
2) Malaria
3) Diare
4) Campak
5) Tetanus
6) Infeksi Selaput Otak (Meningitis)
7) Difteri
8) Penyakit Kanker
9) Akibat KecelakaanFatal

E. Manifestasi Klinik Fisik


1) Gerakan pengindaran menghilang secara berangsur-angsur dimulai dari ujung kaki
dan ujung jari.
2) Aktivitas dari GI berkurang.
3) Reflek mulai menghilang.
4) Suhu klien biasanya tinggi tapi merasa dingin dan lembab terutama pada kaki dan
tangan dan ujung-ujung ekstremitas.
5) Kulit kelihatan kebiruan dan pucat.
6) Denyut nadi tidak teratur dan lemah.
7) Nafas berbunyi, keras dan cepat ngorok.
8) Penglihatan mulai kabur.
9) Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri.

10) Klien dapat tidak sadarkan diri.

F. Tahap Berduka
Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang
dapat terjadi pada pasien dengan penyakit terminal:
1) Denial (pengingkaran)
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat
menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya.
2) Anger (Marah)
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan
meninggal.
3) Bergaining ( tawar-menawar )
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu
untuk hidup.
4) Depetion (depresi)
Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera
mati.ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersama
keluarga dan teman-teman.
5) Acceptance (penerimaan)

Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia


akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang
belum terselesaikan.

G. Tipe-tipe Perjalanan Menjelang Kematian


Ada 4 type dari perjalanan proses kematian, yaitu:
1) Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan yang
cepat dari fase akut ke kronik.
2) Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya terjadi pada
kondisi penyakit yang kronik.
3) Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya terjadi
pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker.

4) Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. Terjadi pada pasien dengan
sakit kronik dan telah berjalan lama.

H. Tanda-tanda Meninggal secara klinis Secara tradisional.


Tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan-perubahan nadi,
respirasi dan tekanan darah. Pada tahun 1968, World Medical Assembly, menetapkan
beberapa petunjuk tentang indikasi kematian, yaitu:
1) Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total.
2) Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.
3) Tidak ada reflek.

4) Gambaran mendatar pada EKG.


I. Bantuan yang Dapat Diberikan Saat Tahap Berduka
Bantuan terpenting berupa emosional.
a. Pada Fase Denial

Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cara
mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya dan pasien dapat
mengekspresikan perasaan-perasaannya.

b. Pada Fase Marah

Biasansya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan perasaannya yang


marah. Perawat perlu membantunya agar mengerti bahwa masih me rupakan hal
yang normal dalam merespon perasaan kehilangan menjelang kamatian. Akan
lebih baik bila kemarahan ditujukan kepada perawat sebagai orang yang dapat
dipercaya, memberikan ras aman dan akan menerima kemarahan tersebut, serta
meneruskan asuhan sehingga membantu pasien dalam menumbuhkan rasa aman.

c. Pada Fase Menawar

Pada fase ini perawat perlu mendengarkan segala keluhannya dan mendorong
pasien untuk dapat berbicara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut
yang tidak masuk akal.

d. Pada Fase Depresi

Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang
dikeluhkan oleh pasien. Akan lebih baik jika berkomunikasi secara non verbal
yaitu duduk dengan tenang disampingnya dan mengamati reaksi-reaksi non verbal
dari pasien sehingga menumbuhkan rasa aman bagi pasien.

e. Pada Fase Penerimaan

Fase ini ditandai pasien dengan perasaan tenang, damai. Kepada keluarga dan
teman-temannya dibutuhkan pengertian bahwa pasien telah menerima keadaanya
dan perlu dilibatkan seoptimal mungkin dalam program pengobatan dan mampu
untuk menolong dirinya sendiri sebatas kemampuannya.
J. Asuhan Keperawatan pada Pasien Terminal
A. PengkajianRiwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang penyakit yang diderita klien pada saat sekarang
2) Riwayat kesehatan dahulu
Berisi tentang keadaan klien apakah klien pernah masuk rumah sakit dengan
penyakit yang sama
3) Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan klien
4) Head To Toe
Perubahan fisik saat kematian mendekat:
a. Pasien kurang rensponsif
b. Fungsi tubuh melamban
c. Pasien berkemih dan defekasi secara tidak sengaja
d. Rahang cendrung jatuh
e. Pernafasan tidak teratur dan dangkal
f. Sirkulasi melambat dan ektremitas dingin, nadi cepat dan melemah.
g. Kulit pucat

h. Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya

B. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas/ ketakutan individu , keluarga ) yang berhubungan diperkirakan
dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup
2) Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang
lain
3) Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan
stres ( tempat perawatan )
4) Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari
system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri
dalam menghadapi ancaman kematian

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah
kematian. Contohnya seperti penyakit kanker,diare pada anak atau penyakit terminal ini dapat
dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up
(menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah
kematian.
Maka adanya saling keterkaitan antara penyakit kronik dan terminal. Singkatnya yaitu
penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit kronik.
Kita sebagai perawat pediatric harus tahu perbedaan anak dengan kondisi kronik atau
terminal. Penanganan untuk keduanya ada keterkaitan misalnya untuk asuhan keperawatan
anak dengan penyakit kronik dan Terminal yaitu dengan palliative care dimana perawatan
paliatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian minimal
mendekati normal, diupayakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju
pada kematian.

2. Saran
Setelah membuat kesimpulan dari seluruh pembahasan kami hendak menyampaikan beberapa
saran, yaitu :
1. Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan penyakit kronik dan kondisi
terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien.
2. Ketika merawat klien menjelang ajal atau terminal, tanggung jawab perawat harus
mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan social yang unik.
3. Perawat harus lebih toleran dan rela meluangkan waktu lebih banyak dengan klien
menjelang ajal, untuk mendengarkan klien mengekspresikan duka citanya dan untuk
mempertahankan kualitas hidup pasien.
4. Asuhan perawatan klien terminal tidaklah mudah. Perawat membantu klien untuk meraih
kembali martabatnya. Perawat dapat berbagi penderitaan klien menjelang ajal dan melakukan
intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Dian Al Mira.2012.Makalah Penyakit Kronis.http://dianalmira.blogspot.ca/2012/12/makalah-


penyakit-kronis.html.

Tekek Ngambang. 2013. Askep Klien Penyakit Terminal.


http://thinkgoodone.blogspot.ca/2012/09/askep-klien-penyakit-terminal.html.

Anita Tjie, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Kusumawati, Farida dan Hartono, Yudi. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai