Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi bentuk negara dan perbedaannya masing-masing.

KLASIFIKASI NEGARA

Macam / jenis / klasifikasi negara dapat dibedakan atas :

1.          Berdasarkan jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan

Jumlah orang yang berkuasa / memerintah dalam suatu negara dapat berjumlah satu
orang, sekelompok orang dan banyak orang. Orientasi kekuasaan terbagi menjadi dua
yaitu berorientasi untuk kepentingan orang banyak (rakyat) dan berorientasi untuk
kepentingan penguasa.

Berikut jenis negara berdasarkan jumlah orang dan orientasi kekuasaannya :

a.         Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang untuk
kepentingan seluruh rakyat (bentuk positif).

Ada beberapa macam kerjaan (Monarki)


Monarki Mutlak, yaitu seluruh kekuasan negara berada di tangan rajam yang
mempunyai kekuasaan dan wewenang yang tidak terbatas, yang mutlak. Perintah raja
merupakan undang-undang yang harus dilaksanakan. Kehendak negara adalah
Kehendak Raja (I’etat c’est moi).

Monarki Konstitusional yaitu suatu monarki, dimana kekuasaan raja itu


dibatasi oleh suatu konstitusi (undang-undang dasar) raja tidak boleh berbuat sesuatu
yang bertentangan dengan Konstitusi dan segala perbuatannya harus berdasarkan dan
harus sesuai dengan kontitusi 

Monarki palementer yaitu suatu monarki, dimana terdapat perlemen terhadap


badan mana paramentri bai perseorangan maupun secara keseluruhan bertanggung
ajawab sepenuhnya dalam system parlemen, raja , kepala Negara itu merupakan
lambing kesatuan Negara yang tidak dapat diganggu gugat (the king can do no wrong)
yang bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah menteri baik bersama-sama untuk
keseluruhan maupun seorangan untuk porto polionya sendiri(system tanggung jawab
(menteri).

b.         Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin satu orang untuk kepentingan
satu orang atau penguasa saja (bentuk negatif).
c.         Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompok orang
untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif).

d.        Oligarki adalah bentuk pemerintahan sekelompok orang untuk kepentingan


sekelompok orang tersebut (bentuk negatif).

e.         Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang yang
berorientasi untuk keseluruhan rakyatnya (bentuk positif).

f.          Mobokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin banyak orang yang
berorientasi untuk para penguasa saja.

g.         Polity adalah merupakan bentuk pemerintahan yang seluruh warga negaranya
terlibat dalam pengaturan negara guna mewujudkan kesejahteraan umum.

2.          Berdasarkan konsep dan teori modern

a.       Negara Kesatuan

Negara Kesatuan dapat pula disebut Negara Unitaris. Negara ini ditinjau dari
segi susunannya, memang susunannya bersifat tunggal, maksudnya Negara Kesatuan
itu adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, melainkan terdiri atas satu
negara, sehingga tidak ada negara di dalamnegara. Dengan demikian dalam Negara
Kesatuan hanya ada satu pemerintahan, yaitu Pemerintahan Pusat yang memiliki
kekuasan serta wewenang tertinggi dalam pemerintahan negara, menetapkan
kebijakan pemerintahan dan melaksanakan pemerintahan negara baik pusat maupun
di daerah-daerah.( Soehino :1998 : 224 )

Ditinjau dari segi sejarah ketatanegaraan serta Ilmu Negara, pada permulaan
perkembangannya, yaitu pada jaman purba, jaman kuma, jaman abad pertengahan,
jaman renaissance, kemudian memesukijaman hukum alam baik abad XVII maupun
XVIII, kekuasaan para penguasa itu pada umumnya bersifat absolut, dan masih
dilaksanakannya asas sentralisasi dan asas kosentrasi.

Kedua asas itu secara singkat pengertiannya dapatlah dikemukakan sebagai berikut:

1.      Asas sentralisasi, adalah asas yang menghendaki bahwa segala kekuasaan serta
urusan pemerintah itu milik Pemerintah Pusat.
2.      Asas kosentrasi, adalah asas yang menghendaki bahwa segala kekuasaan dan urusan
pemerintahan itu dilaksanakan sendiri dalam Pemerintahan Pusat, baik yang ada
dipusat pemerintahan maupun yangada didaerah-daerah.

Memang sesungguhnyalah setelah memasuki abad perkembangan hukum alam,


abad XVII dan XVIII, lahir dan berkembanglah usaha-usaha untuk membatasi
kekuasaan parapenguasa negara, yang antara lain dilakukan oleh:

1.      John Locke dengan ajarannya hak asasi manusia.

2.      Montesquie dengan ajrannya trias politika.

3.      J.J.Rousseau dengan ajarannya kedaulatan rakyat.

4.      Immanuel Kant dengan ajarannya negara hukun; dan

5.      Maurice Duverge dengan ajarannya pemilihan dan pengankatan para penguasa
negara yang akan memegang dan melaksanakan kekuasaan negara.

Hal-hal yang dilakukan oleh penguasa besar tentang negara dan hukum dalam
rangka usahanya untuk dapat membatasi kekuasaan para penguasa tersebut, ternyata
baru sekedar menciptakan teori atau ajaran yang diharapkan dapat menbatasi
kekuasaan para penguasa, karrena dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan
negara kekuasaan para penguasa itu masih bersifat absolute.

Sementara itu negara-negara didunia ini mengalami perkembangan yang begitu


pesat, wilayah negara menjadi semakin luas, urusan pemerintahannya menjadi
semakin komplek, serta warga negaranya menjadi semakin banyakdan hiterogin,
maka dibeberapa negara telah dilaksanakan asas dekonsentrasi dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah di daerah, yaitu pelimpahan wewenang dari
Pemerintahan Pusat kepada Pejabat-pejabatnya di daerah, untuk melaksanakan
urusan-urusan pemerintahan Pemerintah Pusat yang ada didaerah-daerah.

Dalam pekembangannya sampai dewasa ini pelaksanaan asas deskonsentrasi


tersebut melahirkan pembagian wilayah negara dalam wilayah-wilayah administratif
beserta pemerintahan wilayahnya.

Dalam perkembangannya lebih lanjut dibeberapa negara di samping telah


dilaksanakanasa deskonsentrasi juga telah dilaksanakan asas desentralisasi, yaitu
penyerahan urusan pemerintahan dari Pemerintahan Pusat atau Dearah Otonom
tingkat atasnya kepada Daerah Otonom menjadi urusan rumah tangganya.

Pelaksanaan asas desentralisasi inilah yang melahirkan atau dibentuknya Daerah-


daerah Otonom, yaitu suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas
wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri. Dengan demikian Daerah Otonom itu memilki Otonomi
Daerah, yaitu hak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Ciri pokok Daerah Otonom ialah dibentuknya Badan Perwakilan Rakyat yang
representatif, yang dapat pula disebut parlemen, atau Dewan Perwakilan Rakyat, atau
Bundesrat.

Dalam pelaksanaanya, dapat pula dibuat kombinasi :

1.      Kosentrasi dan sentralisasi.

2.      Dekosentrasi dan sentralisasi.

3.      Dekonsentrasi dan desentralisasi; bahkan kombinasi ini masih dapat ditambah
dengan asas tugas pembantu, sehingga kombinasinya menjadi:

4.      Dekonsentralisasi, desentralisasi dan tugas pembantu.

Tugas pembantu adalah tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusa n
pemerintahan yang di tugaskan kepada Pemerintah Daerah Otonom oleh Pemerintah
Pusat atau Daerah Otonom tingkat atasnya dengan kewajiban mempertangung-
jawabkan kepada yang menugaskannya.

Asas dekonsentrasi, asas desentralisasi dan asas tugas pembantu, dewan ini
pada umumnya dilaksanakan di negar-negara kesatuan, yang mendapatkan Negara
Kesatuan yang didekonsentralisasi, didesentralisasi dan dilengkapi dengan tugas
pembantuan.

b.      Negara Federasi


Negara Federasi adalah negara yang bersusunan jamak, maksudnya negara ini
tersusun dari beberapa negara yang semula talah berdiri sendiri sebagai negara yang
merdeka dan berdaulat, mempunyai Undang-Undang dasar sendiri, serta
pemerintahan sendiri. Tetapi kemudian karena sesuatu kepentingan, entah
kepentingan politik, ekonomi, atau kepentingan lainnya, negara-negara tersebut saling
menggabungkan diri untuk membentuk suatu ikatan kerjasama yang efektif. Namun
disamping itu, negara-negara saling menggabungkan diri tersebut yang kemudian
disebut negara bagian, masih ingin mempunyai urusan-urusan pemerintahan yang
wenang dan dapat diatur dan diurus sendiri, disanping urusan-urusan pemerintahan
yang akan diatur dan diurus bersama-sama oleh ikatan kerjasamanya tersebut.

Ikatan kerjasama negara-negara tersebut, yang kemudian disebut negara federasi


memiliki Undang-Undang dasar dan pemerintahan pusat yang disebut pemerintahan
gebungan atau pemerintahan federasi. Dengan demikian dalam negara federasi ini ada
:

a.       2 macam negara, yaitu negara federasi atau negara gabungan dan negara-negara
bagian.

b.      2 macam pemerintahan yaitu pemerintah negara federasi dan pemerintah negara-
negara bagian.

c.       2 macam Undang-Undang dasar yaitu Undang-Undang dasar negara federasi dan
Undang-Undang dasar masing-masing negara bagian.

d.      Negara didalam negara yaitu bahwa negara-negara bagian itu beradanya didalam
negara federasi.

e.       2 macam urusan pemerintahan, yaitu urusan pemerintahan yang pokok-pokok dan
yang berkaitan dengan kepentingan bersama negara-negara bagian.

Jadi yang diatur dan diurus bersama oleh pemerintah federasi itu pada prinsipnya
adalah urusan-urusan pokok yang menentukan hidup matinya negara federasi tersebut.
Diatur dan diurus oleh pemerintah federasi dengan maksud agar ada kesatuan, baik
dalam hal pengaturannya maupun dalam hal pelaksanaanya serta
pennyelenggaraannya.
Sebagaimana telah dikemukakan diatas, bahwa negara federasi itupada hakikatnya
adalah suatu ikatan kerjasama, dengan maksud untuk mengadakan kerjasama antara
negara-negara yang saling menggabungkan diri tersebut, denghan tujuan agar
kepentingan bersama mereka dapat tercapai, disamping itu negara-negara bagian
masih tetap memilikihak-hak kenegaraannya, bahkan kedaulatannya.

Berdasarkan sifat hubungan ikatan kerjasama antra pemerintah negara federasi


dengan pemeritah negara-negara bagian tersebut, maka negara federasi itu dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1.      Negara serikat

2.      Perserikatan negara

Negera Serikat adalah bentuk negara yang merupakan gabungan dari


beberapa negara bagian. Negara federasi hanya bertugas untuk menjalankan hubungan
luar negeri, pertahanan dan keamanan negara, keuangan dan urusan pos.

4.          Berdasarkan azas penyelenggaraan kekuasaan

a.           Bidang ekonomi

Negara agraris, negara industri, negara berkembang, negara maju.

b.           Bidang politik

Negara demokratis, negara otoriter, negara totaliter.

c.           Bidang sistem pemerintahan

Sistem pemerintahan presidensiil, parlementer, junta militer.

d.          Menurut ideologi bangsa

Negara liberal, negara sosialis, negara fasis, negara komunis, negara agama

Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan yang lain
adalah:

1. cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara


bagian;
2. badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul antara
pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian.
Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat, antara lain:
1. Negara Serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah
federal, dan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada pemerintah
negara bagian. Contoh negara serikat semacam itu antara lain: Amerika
Serikat, Australia, RIS (1949);
2. Negara Serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah
negara bagian, sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal.
Contoh: Kanada dan India;
3. Negara Serikat yang memberikan  wewenang kepada mahkamah agung
federal dalam menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal dengan
pemerintah negara bagian. Contoh: Amerika Serikat dan Australia;
4. Negara Serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal dalam
menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah
negara bagian. Contoh: Swiss.

Anda mungkin juga menyukai