Anda di halaman 1dari 1

DENIANUS HINGMADIPROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIAK DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS PGRI NTT KUPANG

Ubi kayu memiliki habitus perdu, tinggi 1-4 m, tipe tanaman tumbuh tegak dengan atau tanpa
percabangan pada ujung batangnya (Backer dan Bakhuizen 1963; CIAT 1983) (Gambar 1).
Percabangan batang ubi kayu adalah simpodial dengan sistem percabangan dichotom, trichotom,
dan tetrachotom. Tipe percabangan ini berbeda antar varietas. Sistem percabangan pada tanaman
ubi kayu menimbulkan adanya keragaman pada sudut yang terbentuk pada sistem percabangannya
mulai dari erect (25o ) hingga decumbent (90o ) (CIAT 1983)
Organ daun memiliki ciri daun tunggal menjari (Backer dan Bakhuizen 1963), secara umum tiap
helaian daun terdiri atas 3-9 lobus, bentuk lobus berkeragaman dari linier, lanset, lanset obovate,
arched, dan pendurate. Keragaman warna daun yang terbentuk setelah berkembang sempurna
memiliki perbedaan bergantung pada jenis varietasnya, yaitu ungu, hijau gelap, dan hijau terang.
Bagian permukaan atas daun terlindungi oleh epidermis mengandung lilin, sedangkan bagian
bawahnya terdapat banyak stomata. Warna tulang daun berkeragaman dari hijau hingga ungu,
warna tulang daun dapat sama atau berbeda pada bagian atas dan bagian bawah daun. Tangkai
daun ubi kayu memiliki panjang antara 9-20 cm. Tangkai daun ubi kayu memiliki perbedaan
pigmentasi dari hijau (tidak mengandung pigmentasi) hingga ungu (mengandung pigmentasi). Warna
pada tangkai daun tidak selalu sama dengan warna tulang daunnya (CIAT 1983). Batang dewasa ubi
kayu berbentuk silinder dengan diameter 2–6 cm. Warna pada batang beragam bergantung pada
umur dan varietas (Backer dan Bakhuizen 4 1963).

Backer CA, Bakhuizen van den BRC. 1963. Flora of Java Vol I. Groningen (NL): NVP. Noordhoff.
[CIAT] Centro Internacional de Agricultura Tropical. 1983. Morphology of the Cassava Plant. Cali
(CO): CIAT.

Anda mungkin juga menyukai