Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

NILAI-NILAI BUDAYA TERHADAP INDIVIDU, KELUARGA DAN


MASYARAKAT

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya
Dosen pengampu : Sinta Ika Shandi S.Si.T,M.Kes

Di Susun Oleh:
Efa Fitri Nurlailiyah (201F109002)
Nurlita Riza (201FI09004)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA KENDAL
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Dzat yang Maha segalanya, sholawat dan
salam senantiasa tersanjung kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
pencerah alam, pembimbing umat manusia. Atas rahmat dan karunia Allah SWT
kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini.
Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca terutama bagi
keluarga besar Universitas Bhakti Kencana Kendal. Makalah ini bertujuan untuk
mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan menjelaskan tentang Penyakit
Infeksi yang sering terjadi
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya. Makalah ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk
kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Sinta Ika Shandi S.Si.T,M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Sosial dan Budaya
2. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan dan semangat
3. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu baik moral mapun materi
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembaca umumnya.

Kendal, 29 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia, Nilai, Moral Dan Hukum………………………………………....4
B. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni………………………………………...10
C. Manusia dan Lingkungannya……….……………………………………….18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................24
B. Saran ............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebudayaan sebagai suatu sistem berisi komponen-komponen budaya. Komponen-
komponen tersebut dapat dibedakan menjadi unsur-unsur cultural universal,
culture activities, trait komplexes, traits.  Merupakan komponen yang abstrak dari
kebudayaan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema
berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari
kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia lebih lazim disebut Adat-Istiadat.
Adat – istiadat : ada sistem nilai budayanya, sistem normanya, yang secara lebih
khusus lagi dapat diperinci ke dalam berbagai macam norma menurut pranata-pranata
yang ada dalam masyarakat. ( Pranata : sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai
suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan
atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu).
Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak
yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu
menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu suatu sistem nilai
budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan arah serta dorongan pada
perilaku manusia. Sistem tersebut merupakan konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan
dengan tegas. Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan saja, tidak
dirumuskan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itu lah juga
sebabnya mengapa konsep tersebut sering sangat mendarah daging, sulit diubah apalagi
diganti oleh konsep yang baru.
Perkembangan Nilai Budaya terhadap Individu
Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai yang berasal dari
era global yang sangat luas. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan
pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar.
Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada
masyarakat. Sebagai contoh makin maraknya sinetron di televise yang menampilkan
artis-artis dengan pakaian yang agak terbuka maka akan mempengaruhi nilai-nilai
budaya yang ada pada individu.

1
Perkembangan Nilai Budaya terhadap Keluarga
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat yang juga merupakan
suatu system. Sebagai system keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan anak
atau semua individu yang tiunggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga
saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama.
Keluarga merupakan system yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra
sistemnya yaitu linkungan dan masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari
lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (suprasistem). Oleh
karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam membentuk manusia
sebagai anggota masyarakat yang bernilai budaya positif.
Perkembangan Nilai Budaya terhadap Masyarakat
Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari
masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu masyrakat sangat dipengaruhi oleh
warga masyarakat atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri.
Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan
kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah apabila
sesuai atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu
masyarakat. Misalnya suatu masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, maka
bila terdapat anggota masyarakat yang selalu berbuat jujur dalam berperilaku sehari-hari
di masyarakat maka ia akan di hormati oleh warga masyarakat itu sendiri. Namun
sebaliknya, bila ia suka berbuat curang, tidak berkata sebenarnya maka warga
masyarakat akan menjadikan ia sebagai bahan pergunjingan.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif maka tidak
berdampak buruk bagi integritas masyarakat namun bila di masyarakat yang berkembang
adalah nilai-nilai yang negative maka dapat mengancam kesinambungan masyarakat itu
sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan fungsi manusia, nilai, moral dan hukum ?
2.  Apa permasalahan nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara?
3. Apa pengertian Sains, Teknologi dan Seni, dan bagaimana peranannya bagi
kehidupan manusia?

2
4. Bagaimana perkembangan Sains, Teknologi, dan Seni dan apa saja dampak positif
dan negatifnya?
5. Apa pengertian Lingkungan
6. Bagaimana pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
7. Apa saja Interaksi Yang Terjadi Antara Manusia Dan Lingkungannya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi manusia, nilai, moral dan hukum
2. Untuk mengetahui permasalahan nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara
dan mengetahui cara menyelesaikan suatu kasus dalam permasalahan nilai, moral dan
hukum
3. Untuk mengetahui pengertian Sains, Teknologi dan Seni, dan bagaimana peranannya
bagi kehidupan manusia
4. Untuk mengetahui perkembangan sains, teknologi dan seni. Dan mengetahui dampak
posif dan negatifnya bagi kehidupan social dan budaya
5. Untuk mengetahui pengertian Lingkungan
6. Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya
7. Untuk mengetahui macam-macam interaksi yang terjadi antara manusia dan
lingkungannya

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM


1. Pengertian Manusia, Nialai, moral dan Hukum
1) Pengertian Manusia
Manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya pada dasarnya dipengaruhi
oleh nilai-nilai kemanusiaan. Nilai tersebut berupa etika yang erat hubunganya
dengan moralitas, maupun estetika yang erat hubungannya dengan keindahan.
Terdapat pengertian manusia dari segi fisiologi yang mengatakan bahwa,
manusia adalah makhluk yang mempunyai fisik hampir sama dengan hewan, hewan
mempunyai kepala, telinga, dan juga kaki, maka manusia pun juga memilikinya,
namun yang membedakan dari kedua makhluk tersebut adalah akal. Maka dari itu
ada yang berpendapat bahwa manusia adalah hewan yang berakal.
Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia ini yang dapat berpikir, tetapi
apabila pikiran-pikirannya itu berjalan demikian saja karena asosiasi tanpa
pengarahan dan pengontrolan yang sadar, pikiran-pikiran semacam itu hanyalah
perbuatan manusia, bukanya perbuatan manusiawi, meskipun perbuatan-perbuatan
ini perbuatan-perbuatan dari tata susunan rasional.
Manusia dalam pandangan agama adalah makhluk yang memiliki potensi
untuk berakhlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi buruk akan senantiasa eksis
dalam diri manusia karena terkait dengan aspek instink, naluriah, atau hawaa nafsu,
seperti naluri makan/minum, seks, berkuasa dan rasa aman.

2) Pengertian Nilai
Dalam kehidupan sehari, manusia selalu berkaitan dengan nilai, misalnya kita
mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah, berarti kita melakukan
penilaian terhadap suatu objek. Manusia memberikan nilai pada sesuatu yang bisa
dikatakan adil, baik, indah, cantik, anggun, dan sebagainya.
Nilai merupakan sesuatu yang diharapkan (das solen) oleh manusia dan
sesuatu yang baik yang diciptakan oleh manusia. Nilai menjadikan dorongan
manusia untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam kehidupannya.
Selain itu, nilai juga merupakan sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek

4
astraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku
yang ketat.

3) Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa Latin yaitu “mores” yang berarti adat kebiasaan.
Kata mores ini mempunyai sinonim mos, moris, manner mores atau manners,
morals. Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti “akhlak” (Bahasa Arab) atau
kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani
yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup.
Moral atau Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan
itu kita berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas
mencakup pengertian tentang baik-buruknya perbuatan manusia.
Moralitas dapat dibagi menjadi objektif atau subjektif. Moralitas objektif
memandang perbuatan semata sebagai suatu perbuatan yang telah sukarela pihak
pelaku. Dan moralitas subjektif adalah moralitas yang memandang perbuatan
sebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai
individu.
Moral adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Moral diartikan juga sebagai
sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, suara hati, serta nasihat dan lain-lain.
Moral sama dengan etika, etik, akhlak, kesusilaan dan budi pekerti.

4) Pengertian Hukum
Hukum adalah suatu aturan atau ukuran perbuatan-perbuatan dan
menjuruskan perbuatan-perbuatan tersebut ke arah tujuan masing-masing yang
sebenarnya. Dalam keharusan hukum terbagi menjadi dua bagian, antara lain:
a. Hukum fisik adalah dapat membedakan keharusan suatu fisik dan
mengarahkan makhluk yang tidak merdeka dengan gerakan seragam ke arah
tujuan mereka melalui keniscayaan batin kodrat mereka..
b. Hukum moral adalah dapat membedakan keharusan suatu moral dan
mengarahkan makhluk-makhluk yang merdeka dengan perbuatan yang

5
mengarahkan tujuan akhir mereka dengan cara membebankan kewajiban pada
kehendak merdeka mereka.
Terdapat pengertian Hukum yang mengatakan bahwa, “Law is nothing else
than an ordinance of reason for the common good, promulgated by him who has
the care of community”. Dalam difinisi ini dapat membedakan hukum dari nasihat
atau saran membuat suatu hal lebih mudah, tetapi tanpa kekuatan pengikat suatu
pun. Suatu hukum mesti dibebankan atas kehendak pembesar, tetapi dirumuskan
oleh inteleknya kemampuan yang merencanakan dan mengarahkan.

2. Fungsi Nilai, Moral dan Hukum


1. Fungsi Nilai
Sesuatu yang dianggap bernilai apabila memiliki nilai, menyenangkan, berguna,
memuaskan, menguntungkan, menarik dan keyakinan. Artinya, sesuatu dapat dikatakan
bernilai bila menyenangkan bagi manusia, berguna bagi manusia, dapat memuaskan
manusia, menarik bagi manusia dan menimbulkan keyakinan bagi manusia terhadap
nilai dari sesuatu.
 Menurut Rokeach (1973) dalam Budi Juliardi (2014), nilai itu sendiri berfungsi
antaralain sebagai berikut :
a. Fungsi nilai sebagai standar, meliputi 1). Membimbing individu dalam mengambil
posisi tertentu dalam isu sosial tertentu dan mengevaluasinya. Jadi, apa pendapat
seseorang tentang suatu topik tertentu dan bagaimana ia mengevaluasi topik tersebut,
dapat menggambarkan nilai-nilainya, 2). Memengaruhi individu untuk lebih
menyukai ideologi politik tertentu dibanding ideologi politik yang lain, 3).
Mengarahkan cara menampilkan diri pada orang lain, 4). Melakukan evaluasi dan
membuat keputusan, 5). Mengarahkan tampilan tingkah laku membujuk dan
memengaruhi orang lain, memberitahu individu akan keyakinan, sikap, nilai dan
tingkah laku individu lain yang berbeda, yang bisa diprotes dan dibantah, serta bisa
dipengaruhi dan diubah.
b. Fungsi nilai sebagai rencana umum dalam memecahkan konflik dan pengambilan
keputusan. Situasi tertentu secara tipikal akan mengaktivasi beberapa nilai dalam
sistem nilai individu. Pada umumnya, nilai-nilai yang teraktivasi adalah nilai-nilai
yang dominan pada individu yang bersangkutan.

6
c. Kunci Motivasi. Fungsi langsung dari nilai adalah mengarahkan tingkah laku
individu dalam situasi sehari-hari, sedangkan fungsi tidak langsungnya adalah untuk
mengekspresikan kebutuhan dasar sehingga nilai dikatakan memiliki fungsi motivasi.
Nilai dapet memotivasi individu untuk melakukan suatu tindakan tertentu,
memberi arah dan intensitas emosional tertentu terhadap tingkah laku (Schwartz,
1994). Hal ini didasari oleh teori yang menyatakan bahwa nilai juga
merepresentasikan kebutuhan (termasuk secara biologis) dan keinginan selain
tuntutan sosial (Grube, dkk., 1994).
   
2. Fungsi Moral
Moral berfungsi sebagai landasan dan patokan bertindak bagi setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan maupun dalam
lingkungan keluarga. Suatu hal yang paling penting adalah bahwa moral berada pada
batin atau pikiran setiap insan sebagai fungsi kontrol penyeimbang bagi pikiran negatif
yang akan direalisasikan.
Moral merupakan nilai-nilai yang diperlukan dalam proses interaksi sebagai
petunjuk arah, cara berpikir, berperasaan dan bertindak serta panduan menentukan
pilihan dan juga sebagai sarana untuk menimbang penilaian masyarakat terhadap sebuah
tindakan yang akan diambil, dan nilai-nilai moralitas juga penting untuk menjaga rasa
solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat serta dapat menjadi banteng
perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat tertentu.  

3. Fungsi Hukum
Hukum sangat penting dan memang harus ada dalam sebuah masyarakat (negara),
karena hukum dalam kehidupan bermasyarakat memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat. Hukum berfungsi untuk
menunjukan manusia mana yang baik dan yang buruk sehingga segala sesuatu dapat
berjalan tertib dan teratur.
b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin. Hukum dapat
memberi keadilan untuk menentukan siapa yang salah, siapa yang benar, dan dapat
memaksa agar peraturan dapat ditaati dengan ancaman saksi bagi pelanggarnya.
c. Sebagai sarana penggerak pembangunan. Daya mengikat dan memaksa dari hukum
dapat digunakan atau didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Disini
hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju.
7
d. Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci, antara lain siapa yang boleh
melakukan pelaksanaan (penegak) hukum, sikap yang harus menaatinya, siapa yang
memilih sanksi yang tepat dan adil dan, lain-lain.
e. Sebagai alat penyelesaian sengketa. Contohnya, persengketaan harta waris dapat
segera selesai dengan ketetapan hukum waris yang sudah diatur dalam hukum
perdata.
f. Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
kehidupan yang berubah, yaitu dengan cara merumuskan kembali hubungan-
hubungan esensial di antara anggota masyarakat.

3. Permasalahan Nilai, Moral dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara


Moral adalah salah satu bagian dari nilai, yaitu nilai moral. Moral yang berkaitan
dengan nilai baik-buruk perbuatan manusia. Manusia yang bermoral tindakannya
didasari oleh nilai-nilai moral. Tindakan yang bermoral adalah tindakan yang dilakukan
secara sadar, mau dan tahu serta tindakan itu berkenaan dengan nilai-nilai moral yang
menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat dan martabat bangsa.
Hukum adalah norma yang merupakan perwujudan dari nilai, termasuk nilai moral.
Antara hukum dan moral berkaitan. Hukum harus merupakan perwujudan dari moralitas.
Hukum sebagai norma harus berdasarkan pada nilai moral. Dengan demikian, maka
ketiganya memilikki keterkaitan tersendiri dalam terwujudnya suatu kehidupan yang
damai, tertib, aman dan sejahtera. Namun dalam kenyataannya, suatu pelanggaran tetap
terjadi, sehingga menimbulkan suatu permasalahan didalam masyarakat dan negara.        
1)  Permasalahan Nilai Berupa Pelanggaran Nilai
Nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah laku di dalam kehidupan kelompok, tentunya tidak akan terlepas dari
tindakan-tindakan pelanggaran atas nilai itu sendiri. Jika  seorang individu atau
kelompok sudah tidak mengindahkan lagi nilai toleransi dan bersikap meremehkan
penganut agama yang berlainan dengan agama yang dianutnya, tentu saja hal ini
akan menimbulkan permasalahan. Kerukunan diantara umat beragama akan hilang,
bahkan akan menjurus ke arah disintegrasi/perpecahan dan konflik antarumat
beragama.
Bagi masyarakat profesi, nilai diwujudkan dengan membuat kode etik profesi
yang berisi nilai-nilai yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan berkaitan
dengan profesi yang diembannya. Kode etik biasannya dibuat secara tertulis dan
8
sistematis berdasarkan sistem moral yang ada, seperti kode etik guru untuk profesi
guru, kode etik jurnalis bagi profesi dalam bidang jurnalis dan sebagainnya. Akan
tetapi, walaupun kode etik sudah ada, tetep saja pelanggaran etik terjadi. Contohnya,
guru memukul siswa. Hal ini tentu bertentangan dengan nilai-nilai yang seharusnya
melekat dalam diri seorang guru, yaitu guru sebagai panutan dan teladan bagi murid-
muridnya.

2)  Permasalahan Moral Berupa Pelanggaran Moral


Moral yang dimiliki seorang individu akan memicu “transfer” Moral kepada
temannya, terutama dalam dunia remaja. Pengaruh pertemanan akan berdampak
positif jika moral yang dimiliki teman itu positif. Sebaliknya, akan berpengaruh
negatif jika moral yang ditampilkan emang buruk, seperti merokok, menghisap ganja,
minum-minuman keras dan perilaku amoral lainnya.
Pelanggaran moral dapat pula dilakukan oleh seorang individu karena adanya
pengaruh “figur otoritas”. Anak-anak cenderung memilih figur orangtua sebagai
panutan moral. Jika moral orangtua baik maka moral anak juga ikut baik, demikian
juga sebaliknya. Orangtua harus bisa menempatkan diri menjadi figur yang benar-
benar dicontoh oleh anak-anak untuk membentuk moral yang baik. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa figur otoritas sangat berpengaruh dalam perkembangan nilai
moral orang lain.

3) Permasalahan Hukum Berupa Pelanggaran Hukum


Hukum diciptakan untuk ditaati demi terwujudnya ketertiban dan ketentraman
dalam masyarakat. Akan tetapi, pelanggaran hukum dapat terjadi akibat lemahnya
kesadaran hukum masyarakat. Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa
tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku.
Akibat lemahnya kesadaran hukum masyarakat berbagai pelanggaran hukum sering
terjadi, seperti membawa kendaraan tanpa SIM, menghargai sepeda motor tanpa helm
dan pelanggaran lainnya.
Permasalahan hukum selanjutnya adalah hukum selalu digunakan oleh penguasa
sebagai alat legitimasi untuk berbuat semaunya. Hukum diciptakan bukan untuk
kebaikan bersama, tetapi lebih untuk menguntungkan satu pihak atau kelompok
sajadan menyengsarakan masyarakat banyak. Hal ini tidak boleh terjadi, karena

9
hukum adalah yang tertinggi dalam sebuah negara (supremasi hukum). Hukum
mengatur pemerintah, bukan pemerintah yang mengatur hukum.
Permasalahan nilai, moral dan hukum dalam masyarakat dan negara yang
berupa pelanggaran terhadap nilai, moral dan hukum diatas memiliki  perbedaan
masing-masing. Misalnya, negara berhak memberi sanksi bila warga negara
melakukan pelanggaran hukum, tetapi tidak berwenang menjatuhkan sanksi bagi
pelanggaran moral dan etik/nilai, kecuali jika pelanggaran etik itu sudah menjurus
pada pelanggaran hukum.

B. MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI


1. Pengertian Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
1) Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena
manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi
yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan
berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan
manusia.
2) Sains
Menurut P. Medawar sains dalam istilah Inggris berarti science, berasal dari
bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ilmu pengetahuan. Pengertian pengetahuan
adalah sebagai istilah filsafat yang tidak sederhana dan mudah dipahami secara umum
karena memilikibermacam-macam pandangan serta teori yang melingkupi makna
pengetahuan tersebut. Diantaranya pandangan Aristoteles yang berpandangan bahwa
pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat ditangkap melalui indera. Sedangkan
menurut Bacon dan David Home, pengetahuan diartikan sebagai pengalaman indera
dan batin. Tetapi tidak semua ilmu boleh dikatakan sains. Ilmu pengetahuan (sains)
yang sesungguhnya adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan dikembangkan
secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan
yang ada, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut bisa dipercayai melalui
percobaan secara teori.
Permasalahan yang timbul dalam bidang ilmu pengetahuan meliputi arti sumber,
kebenaran pengetahuan, serta sikap ilmuwan sebagai dasar langkah berkelanjutan.
10
Ilmu pengetahuan mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan
kemanusiaan. Sains memberikan penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia
dalam menguasai ilmu pengetahuan itu. Proses mencari kebenaran serta mencari
jawaban atas persoalan-persoalan secara sistematik dinamakan pendekatan saintifik
dan itu menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur
terpenting dalam peradaban manusia.
3) Teknologi
Teknologi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari kata techne, kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti
orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan perkembangan keterampilan tersebut
menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang
pasti. Sehingga keterampilan tersebut menjadi teknik. Diungkapkan Jacques
Ellul dalam tulisannya berjudul The Technological Society tidak mengatakan
teknologi tetapi teknik, meski arti dan maksudnya sama. Teknologi memperlihatkan
fenomena dalam masyarakat sebagai hal inpersonal dan memiliki otonomi mengubah
setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Batasan ini bukan dalam
bentuk teoritis, melainkan  perolehan aktivitas masing-masing dan observasi fakta dari
apa yang disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik
menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode, dan cara untuk memperoleh hasil yang
sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
Dalam kepustakaan, teknologi memiliki berbagai ragam pendapat yang
menyatakan teknologi adalah transformasi kebutuhan (perubaan bentuk dari alam).
Teknologi adalah kenyataan yang diperoleh dari dunia ide. Secara konvensional
mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga mencakup
teknologi sosial terutama teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi itu
menjadi metode sistematis untuk mencapai tujuan insani. Sedangkan teknologi dalam
makna subyektif adalah keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan. Jadi
secara umum, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
4) Seni
Menurut Janet Woll seni adalah produk sosial. Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seni dapat berupa seni rupa, seni musik
dll. Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan
11
suatu manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir
dari dalam diri seseorang untuk menghasilkan suatu aktiviti.
Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah hasil dari ide-ide para seniman
yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan dan inspirasi serta tenaga
seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk garis, warna, gerak,
bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan imajinatif dari suatu
kemahiran.
Seni juga merupakan segi batin masyarakat yang juga berfungsi sebagai
jembatan penghubung antar kebudayaan yang beraneka ragam. Karya seni selalu
bersifat sosial karena kehadirannya menggambarkan masyarakat yang berjiwa kreatif,
dinamis dan agung. Memahami seni suatu masyarakat berarti memahami aktivitas
penting masyarakat yang bersangkutan dalam momen yang paling dalam dan kreatif.

2. Peranan Sains, Teknologi, dan Seni bagi Kehidupan Manusia


1. Peran Terhadap Kebutuhan Pokok
a. Sandang : Salah satu contoh adalah manusia menemukan cara untuk memintal
benang sehingga dihasilkan sehelai kain dan pada saat ini telah ditemukan mesin
pintal modern yang dapat memproduksi kain dalam jumlah besar dalam waktu
yang relativ singkat dengan berbagai variasi warna dan corak.
b. Pangan : Dibidang pangan saat ini, manusia mampu mendapatkan pangan yang
lebih cepat dengan mempersingkat waktu panen. Ditemukan pula pestisida
sebagai  pembasmi hama penyerang tanaman. Sedangkan pada bidang kelautan
terdapat alat bernama up welling untuk mendeteksi ikan yang akan ditangkap.
c. Papan : Untuk memenuhi kebutuhan pemukiman, saat ini dijumpai gedung-gedung
bertingkat yang membutuhkan pondasi kuat dari beton untuk dapat menopang dan
menahan berat.
2. Peran Terhadap Peningkatan Kesehatan
Saat ini ketika ada orang yang organ tubuhnya sudah tidak dapat berfungsi lagi,
maka upaya cangkok mata, cangkok hati, cangkok ginjal bukan lagi menjadi hal yang
aneh. Bahkan tak jarang pula dilakukan pembuatan organ buatan yaitu alat buatan
manusia yang ditanam di dalam tubuh untuk menggantian bagian-bagian yang sudah
tidak dapat berfungsi lagi.
3. Peran Terhadap Penyediaan Energi

12
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dengan kemajuan teknologi,
proses pengilangan minyak dan pengolahannya dapat dilakukan lebih efisien.
Disamping itu, ditemukannya alat-alat untuk mengolah potensi alam untuk diubah
menjadi energi juga semakin banyak. Seperti pemanfaatan air, gelombang laut, angin
untuk menggerakkan generator yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi.
Disamping itu telah dimanfaatkan pula tenaga matahari sebagai sel surya yang juga
menghasilkan energi. Jadi berbagai upaya manusia untuk penyediaan energi meliputi
pemanfaatan energi matahari, energi panas bumi, energi angin, energi pasang surut,
energi biologis (pemanfaatan sampah) dan energi biomassa.
4. Peran Terhadap Komunikasi dan Transportasi
Sains dan teknologi telah membawa perubahan yaitu kemdahan, kemakmuran,
dan kenyamanan dalam kehidupan. Hal ini meliputi terpenuhinya kebutuhan manusia
yang semakin baik yaitu penemuan teknik modern bidang penerbangan, teknik kimia,
teknik sipil, teknik listrik, dan teknik mekanik yang menghasilkan bahan-bahan dasar
untuk industri, mesin-mesin yang sangat komplek, pesawat terbang yang canggih dan
lain sebagainya.

3. Manusia sebagai Subyek dan Obyek bagi Sains, Teknologi dan Seni
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan
kehidupannya tersedia bebagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat
melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah
berbagai industri yang hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat pemotong,
dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama. Dengan alat-
alat tersebut diharapkan manusia dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif
dan efisien.
a. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga
dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih
berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
b. Tenik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik
pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul jenis padi VUTW

13
(Variates Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi
perah dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.
c. Teknik mutasi buatan dapt menghasilkan buah-buahan dan besar tidak berbiji.
d. Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-buahan, daging,
dan teknik pengolahan lainnya.
e. Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia.
2. Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televise, radio, telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat memperoleh
informasi dari dari daerah yang sangat jauh, sehingga pengguanaan waktu sangat
efisien.
3. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-
macam obat, penggunaan benda radio aktif untuk pengobatan dan mendiagnosis
berbagai penyakit, sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera disembuhkan. Dan
dapat menurunkan angka kematian dan moralitas. Contoh obat yang mengandung
unsur radioaktif adalah isoniazid yang mengandung c radioaktif, sangat efektif dan
menyembuhkan penyakit TBC.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih,
sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik.

4. Perkembangan Sains, Teknologi dan Seni


Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam
berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita
capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan
dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah

14
merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan
yang ada.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat
yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

5. Dampak Positif dan Negative Teknologi


1. Bidang Informasi dan komunikasi.
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat
pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
dengan melalui handphone
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dll.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara
lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas). Penggunaan
informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah
gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
b. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh
informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes
psikologi secara langsung dari internet.
c. Kecemasan teknologi Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file
penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi.
Rusaknya modem internet karena disambar petir.

15
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan
teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
b. Terjadinya industrialisasi
c.  Produktifitas dunia industri semakin meningkat Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi
d. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah
skill dan pengetahuan yang dimiliki.
e. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk
kedokteran menjadi komoditi.

Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain :


a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga
melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros
dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

3. Bidang Pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain :
a. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran.Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-
metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak,
karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa
juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:

16
a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi
yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya
dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem
perbangkan dan lain-lain.

4. Bidang politik
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan
ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan
serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di
negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi
pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih
besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

6. Dampak Penyalahgunaan Sains, Teknologi dan Seni pada Kehidupan Sosial Budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini
semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam
dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah
perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang
17
tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis
oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita
dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki
bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai
jabatan penting lainnya.
2. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan
fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan
rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh.
Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3. Tekanan kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan. Sebagai konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Meskipun
demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negative pada aspek budaya :
a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja
dan pelajar.
b. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan
berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat
menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
c. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat,
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja
dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian,
corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.Pola interaksi antar
manusia yang berubah.

C. MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA


1. Pengertian Lingkungan dan Lingkungan Hidup Manusia
1) Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

18
2) Lingkungan Hidup Manusia
Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan social-
budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem
yakni suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang
memengaruhi makhluk-makhluk hidup dfi antaranya:
a. Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, di mana
tumbuhan memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk
bernapas, gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Termasuk juga nisaln ya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan
oleh makhluk yang hidp di dalam air.
c. Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam
air, maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari
udara, yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di
darat.
d. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-
makhluk hidup.
e. Suhu atau temeperatur, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar
pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk
hidup mampunyai batas-batas pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.
Sedangkan komponen biotik di antaranya adalah:
a. Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat
menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-
makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok
ini adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
b. Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau
makan zat-zat organic atau makanan yang dibuat oleh produsen. Temasuk ke
dalam kelompok ini yaitu hewan-hewan dan manusia.
c. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau
makhluk hidup yang sudah mati. Oleh pekerjaan pengurai ini zat-zat organic
yang terdapat dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai
19
kembali menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat
di gunakan kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organik atau
makanan. Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-
jamur.
Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:
a. Rantai makanan yakni siklus makanan antara produsen konsumen, dan pengurai
baik di darat, laut, maupun udara.
b. Habitat di mana setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu,
dengan keadaan-keadaaan tertentu.
c. Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh
individu dari jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu
dalam suatu waktu tertentu.
d. Komunitas, semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling
berinteraksi di suatu daerah disebut komunitas.
e. Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya
membentuk ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan
bumi baik di darat, laut, dan udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu
sama lain dengan tidak ada batas tegas antara satu ekosistem dengan ekosistem
lainnya. Seluruh ekosistem di permukaan bumi inilah yang disebut dengan
biosfer.

2. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya


Jika kita menelusuri kembali sejarah peradaban manusia di bumi ini, kita akan
melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada saat manusia
hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari buah-buahan serta
umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Mereka belum mengenal perihal
bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam kelompok-kelompok
kecil dan tinggal di gua-gua. Bila binatang buruan mulai berkurang, mereka
berpindah mencari tempat yang masih terdapat cukup binatang-binatang buruan
sebagai bahan makanan.
Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, cara
hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian mereka
mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan
20
membuka hutan untuk dibuat lading yang ditanami dengan umbi-umbian atau
tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan. Rumah-rumah mereka
pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan. Bilamana kesuburan tanah
tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang mencukupi kebutuhan,
mereka berpindah mencari tempat baru yang masih memungkinkan untuk bercocok
tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk di jadikan tempat tinggal serta
ladangnya. Dan dalam mencari tempat mereka selalu memperhatikan sumber air, di
mana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata air, di tepi sungai, atau
danau. Selain bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang.
Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya, mereka mulai dapat
bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan ditemukannya system bersawah,
dan lain-lain. Di sini manusia mulai mengetahui sifat-sifat alam lingkungan
hidupnya.

3. Macam-Macam Interaksi Yang Terjadi Antara Manusia Dan Lingkungan Alam


Interaksi manusia dengan alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam,
produksi limbah, dan perlindungan alam. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Dilansir
dari The Open University, pemanfaatan sumber daya alam adalah interaksi manusia
dalam menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumber daya ini dapat berupa sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah
penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, penggunaan sinar Matahari, energi
angin, dan uap panas bumi untuk pembangkit listrik. Manusia juga bernafas dari
oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis tumbuhan. Selain pemanfaatan sumber
daya abiotik, manusia juga memanfaatkan sumber daya biotik dari alam. Contohnya
adalah manusia mendapatkan makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain
berupa tumbuhan dan hewan.
Manusia juga memanfaatkan kayu untuk membuat rumah dan perabotan,
menggunakan tanaman herbal untuk membuat obat, melakukan pertanian,
perkebunan, dan peternakan. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan pada alam. Contohnya adalah pembukaan lahan perkebunan
yang berlebihan sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan hutan gundul, dan juga
penangkapan ikan yang berlebihan. Dilansir dari National Geographic, pada tahun
21
2003 terjadi penangkapan ikan berlebihan yang membuat pengurangan populasi ikan
sebanyak 10% di Dunia. Eksploitasi berlebihan seperti ini dapat menganggu rantai
makanan dan menyebabkan kepunahan.
Kegiatan manusia dapat menghasilkan berbagai macam polutan yang dalam
berbagai bentuk seperti asam hitam, limbah kimia, sampah plastik, sampah organik,
bahkan zat radioaktif yang dibuang ke lingkungan. Limbah tersebut memberikan
dampak buruk pada lingkungan alam membuatnya tercemar dan melukai makhluk
hidup di dalamnya. Perlindungan Alam Perlindungan alam adalah interaksi antara
manusia dan alam yang menguntungkan. Produksi limbah menyebabkan rusaknya
alam, sehingga perlindungan alam dilakukan untuk memperbaiki lingkungan yang
tercemar.
Contoh dari interaksi perlindungan alam adalah daur ulang sampah,
penghijauan hutan, pencegahan erosi pantai, dan penggunaan energi ramah
lingkungan. Baca juga: Mengelola Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan  
Jika manusia terus menggunakan alam tanpa memeliharanya, alam akan rusak dan
tidak bisa lagi menyediakan kebutuhan manusia. Sehingga kita harus mulai
melindungi alam, dimulai dengan menanam tumbuhan di halaman rumah, tidak
membuang sampah sembarangan, dan mengurangi penggunaan plastik.

4. Manusia Dengan Lingkungan Sosial Budaya


Alam semesta yang dikenal manusia baik melalui pengamatan indrawi
langsung maupun dengan menggunakan media teknologi dan kemampuan
prediksinya adalah ciptaan Tuhan Al-Khaliq, bahkan semesta alam (selain alam
semesta yang sudah dikenal manusia) termasuk alam yang belum dikenal manusia
serta alam yang sedang dalam proses kejadiannya, ini semuanya adalah ciptaan Al-
Khaliq pula, semua yang ada adalah ciptaan-Nya. Dalam jagat raya (alam semesta
yang kita kenal) terdapat galaksi (gugusan-gugusan bintang) yang jumlahnya
miliaran, dan di setiap galaksi terdapat miliaran bintang, salah satu dari gugus
bintang itu adalah galaksi Bima Sakti atau milky way. Dalam galaksi Bima Sakti ini
ada satu bintang yang namanya Matahari yang di kelilingi oleh planet-planet, dan
salah satu planetnya adalah planet Bumi tempat tinggal manusia.
Evolusi kecerdasan, evolusi teknologi serta tahap peradaban berkembang terus
sejalan dengan daya jelajah manusia, baik daalam bentuk fisikal terlebih lagi dalam
daya cipta dan imajinasinya, namun tampaknya ruang gerak manusia tetap ada
22
batasnya, sebab sebagai makhluk alam dia tetap tunduk pada hukum alam tersebut.
Oleh karena itu, dalam kemajuan teknologi yang dicapai saat ini, masih tetap
beragam antispaso dan respons manusia terhadap lingungan. Beberapa paham tentang
hubungan manusia dengan lingungan ini muncul, seperti:
a. Paham kosmogini, yaitu paham yang menyatakan bahwa manusia harus
menyesuaikan diri dengan alam karena alam sendiri yang mengetahui paling baik.
b. Paham Determinisme, yaitu paham yang menyatakan bahwa perkembangan
manusia sangat ditentukan oleh alam lingkungannya. Beberapa tokoh terkenalnya
adalah Charles Darwin (1809-1882) dengan teori evolusinya.
c. Paham Posibilisme yang menyatakan bahwa alam bukan merupakan factor yang
menentukan melainkan menjadi factor pengontrol, peluang atau kemungkinan
terjadinya kegiatan dan kebudayaan manusia.
d. Paham Optimisme Teknologi. Paham ini berasal dari pemikiran “man ecological
dominant concept” yang berarti manusia merupakan factor dominan terhadap
lingkungan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi
yang dilakukan manusia, maka manusia dapat mengendalikannya, mengatur,
mengolah, dan mengarahkan lingkungannya.
e. Paham Ketuhanan, sesuai dengan keyakinan agama, bahwa manusia dan alam
semesta diciptakan oleh Tuhan, manusia bukan penguasa alam, akan tetapi hanya
sekedar khalifah, pembawa amatan di muka bumi. Hubungan manusia dengan
alam merupakan hubungan antar makhluk yang tunduk pada hukum alam

23
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak
yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu
menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Nilai budaya yang dianut individu
merupakan masukan nilai-nilai yang berasal dari era global yang sangat luas. . Nilai pada
individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada masyarakat.
Keluarga merupakan system yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra
sistemnya yaitu linkungan dan masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari
lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (suprasistem). Nilai
merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan kebudayaan.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif maka tidak
berdampak buruk bagi integritas masyarakat namun bila di masyarakat yang berkembang
adalah nilai-nilai yang negative maka dapat mengancam kesinambungan masyarakat itu
sendiri.
Manusia adalah makhluk yang mempunyai fisik hampir sama dengan hewan,
hewan mempunyai kepala, telinga, dan juga kaki, maka manusia pun juga memilikinya,
namun yang membedakan dari kedua makhluk tersebut adalah akal. Nilai menjadikan
dorongan manusia untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam
kehidupannya.
Moral atau Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu
kita berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup
pengertian tentang baik-buruknya perbuatan manusia. Fungsi moral adalah sebagai
landasan dan patokan bertindak bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari di tengah
kehidupan sosial kemasyarakatan maupun dalam lingkungan keluarga.
Hukum adalah suatu aturan atau ukuran perbuatan-perbuatan dan menjuruskan
perbuatan-perbuatan tersebut ke arah tujuan masing-masing yang sebenarnya. Fungsi
hukum adalah untuk menunjukan manusia mana yang baik dan yang buruk sehingga
segala sesuatu dapat berjalan tertib dan teratur.

24
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa
menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif
bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan
teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui
suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

B. SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
kami selaku pembuat makalah ini. Serta dengan dibuatnya makalah ini kami meminta
saran kepada para pembaca untuk mengoreksi makalah ini apabila ada kesalahan dalam
sistematika penulisan makalah dan isi makalah ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Tumanggor, Rusmin, dkk, 2008, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta, Kencana Prenada
Media Group.

Tasmuji, dkk, 2011, Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar, Surabaya,
IAIN Sunan Ampel Press

26

Anda mungkin juga menyukai