Makalah Logika IInformatika
Makalah Logika IInformatika
Npm : 1957201038
Prodi : Sistem Informasi
Kelas :B
Mata Kuliah : Logika Informatika
Dosen Pengampu : Rukin Sudarwanto S.Pd., M.Ti
Aljabar Boolean
Aljabar Boolean merupakan salah satu aljabar yang berkaitan dengan variabel-variabel
biner dan operasi-operasi logika. Variabel-variabel dalam aljabar boole dinyatakan dengan
huruf-huruf seperti : A, B, C, …, X, Y, Z. Sedangkan dalam aljabar Boolean terdapat 3
operasi logika dasar yaitu : AND, OR dan NOT (Komplemen).
Sebuah fungsi Boolean adalah sebuah ekspresi aljabar yang dibentuk dengan variabel-
variabel biner, simbol-simbol operasi logika, tanda kurung dan tanda “=”. Untuk sebuah
nilai yang diberikan pada variabel , fungsi Boolean dapat bernilai 1 atau 0.
Contoh fungsi Boolean :
f = X+Y’.Z
Fungsi f sama dengan 1 jika X = 1 atau jika kedua nilai Y ‘ dan Z = 1. Sedangkan f = 0
memiliki fungsi dalam hal lain. Tetapi kita juga dapat menyatakan bahwa jika Y ‘ = 1, maka
Y = 0, karena Y ‘ adalah komplemen dari Y. Secara ekuivalen dapat dinyatakan bahwa :
f = 1
jika X = 1 atau Y.Z = 0.1
Hubungan antar sebuah fungsi dengan variabel-variabel binernya dapat disajikan dalam
bentuk sebuah Tabel Kebenaran (Truth Table). Untuk menyajikan sebuah fungsi dalam
sebuah tabel kebenaran, kita membutuhkan sebuah daftar 2n kombinasi 1 dan 0 dari n buah
variabel biner.
Contoh :
f = X+Y’.Z
∑ variabel = 3 (X, Y’ dan Z)
2n = 23 = 8 kombinasi 0 dan 1.
Maka tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :
Sebuah fungsi Boolean dapat diubah menjadi sebuah diagram logika yang terdiri dari
gerbang-gerbang logika.
Contoh :
f = X+Y’.Z
Diagram logikanya :
Kegunaan dari aljabar Boolean adalah memberikan fasilitas penulisan dalam perancangan
rangkaian digital. Aljabar Boole menyediakan alat untuk dibuat :
Keterangan :
Relasi (1), (2), (3) dan (4) disebut dengan Hukum penjalinan dengan konstanta.
Relasi (5) dan (6) disebut Hukum perluasan.
Relasi (7) dan (8) disebut Hukum komplementasi
Relasi (9) dan (10) disebut Hukum komutatif.
Relasi (11) dan (12) disebut Hukum asosiatif.
Relasi (13) dan (14) disebut Hukum distributif.
Relasi (14) tidak dapat digunakan dalam aljabar biasa, tetapi relasi ini sangat berguna
dalam memanipulasi ekspresi-ekspresi aljabar boole.
Relasi (15) dan (16) disebut Dalil de Morgan.
Relasi (17) menyatakan jika suatu variabel dikomplemenkan sebanyak dua kali maka
akan didapat nilai asli dari variabel tersebut.
Relasi (18) dan (19) disebut Hukum absorpsi.
Aljabar adalah sistem aljabar pada suatu himpunan S dengan dua operasi yaitu penjumlahan (
+ ) dan perkalian ( . ) yang didefinisikan pada himpunan tersebut.
Misalkan terdapat :
Clue :
(B, +, ⋅, ’)
1. Closure:
(i) a + b ∈ B
(ii) a ⋅ b ∈ B
2. Identitas:
(i) a + 0 = a
(ii) a ⋅ 1 = a
3. Idempoten:
(i) a + a = a
(ii) a ⋅ a = a
4. Komplemen:
(i) a + a’ = 1
(ii) aa’ = 0
5. Dominansi:
(i) a ⋅ 0 = 0
(ii) a + 1 = 1
6. Involusi:
(i) (a’)’ = a
7. Penyerapan:
(i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a
8. Komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) ab = ba
9. Asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a (b c) = (a b) c
10 Distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c
11. De Morgan:
(i) 0’ = 1
(ii) 1’ = 0
Contoh:
Buktikan (i) a + a’b = a + b dan (ii) a(a’ + b) = ab
Penyelesaian:
PRINSIP DUALITAS
Jika suatu kesamaan aljabar boolean B benar maka dual dari B ,diperoleh dengan cara
mengganti setiap + dengan . atau sebaliknya dan mengganti 1 dengan 0 atau juga sebaliknya,
juga bernilai benar.
Aplikasi Aljabar Boolean
a. Jaringan Pensaklaran (Switching Network)
Saklar, yaitu objek yang mempunyai dua buah keadaan; buka dan tutup. Tiga bentuk gerbang
paling sederhana :