Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FATER SISTEM SARAF


PENYAKIT SISTEM SARAF

DOSEN PENGAPU :
(SRI RAHMAWATI, S.Farm.,M.Pd)

Di Susun Oleh :
1. Muhammad Rizal Januardi (1908060015)

Universitas Nahdlatul Ulama NTB


Fakultas kesehatan
Program S1 Farmasi
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya serta izinNya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Makalah ini disusun dengan judul ”PENYAKIT SISTEM
SARAF” untuk memenuhi tugas mata kuliah Fater Sistem Saraf .
Melalui makalah ini kami penulis berharap makalah ini dapat memberikan
informasi yang dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembacanya. Penulis
menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Mataram, 5 April  2021
           

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
 Latar Belakang......................................................................................1
 Rumusan masalah.................................................................................2
 Tujuan masalah.....................................................................................2
 Manfaat.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASA...................................................................................3
A. Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Saraf...........................................3
B. Tanda dan Gejala Penyakit Saraf..........................................................5
BAB III PENUTUP ........................................................................................6
 Kesimpulan ..........................................................................................6
 Saran ....................................................................................................6
Daftar Pustaka................................................................................................7

 
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Indera mengambil informasi dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal,
tetapi apa yang terjadi berikutnya adalah perjalanan luar biasa sepanjang bermil-
mil dari serat kecil ke otak dan kembali lagi. Perjalanan ini berlangsung dalam
sistem saraf, sistem utama tubuh manusia yang berperan dalam komunikasi dan
koordinasi. Sistem saraf juga mengontrol apa yang terjadi secara otomatis. Seperti
jantung terus berdenyut, makanan yang tercerna, udara yang lewat di dan keluar
dari paru-paru, dan menyembuhkan luka. Dalam kenyataannya, sistem saraf
mengontrol segala sesuatu yang tubuh lakukan. Sistem saraf adalah kumpulan dari
miliaran sel khusus dan jaringan ikat dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian
sentral terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan disebut sistem saraf
pusat (SSP). Bagian di luar disebut sistem saraf tepi (perifer) (SST).
Maka dari itu, jika masalah penyakit atau gangguan yang menyerang sistem
syaraf, imbasnya bukan hanya otak saja. Tapi hampir semua sistem tubuh akan
terpengaruhi. Banyak jenis penyakit yang menyerang sistem saraf. Misalnya
infeksi otak serta sumsum tulang belakang. Bukan hanya itu, beberapa
problematika lain yang juga mampu menyerang bagian syaraf pusat seperti tumor
yang biasanya di anggap serius. Ada pula masalah yang menyerang otak, namun
masih berada dalam rentang yang kurang serius, misalnya sakit kepala yang di
sebabkan karena tegang.
 Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah mengenai Penyakit Sistem Saraf adalah :
1. Apa Saja Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Saraf ?
2. Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Saraf?

 Tujuan Masalah
Tujuan disusunnya makalah mengenai Filosofi Toksikologi adalah :
1. Menjelaskan Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Saraf.
2. Menjelaskan Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Saraf.

 Manfaat
1. Mengetahui Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Saraf.
2. Untuk memberikan pengetahuan Apa Saja Tanda dan Gejala Penyakit Saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN PENYAKIT SARAF
Beberapa tahap tes yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis sakit
saraf adalah:
 Pemeriksaan neurologis. Pemeriksaan neurologis dilakukan untuk
memeriksa fungsi dan kondisi sistem saraf, termasuk kemampuan sensorik
dan motorik pasien, fungsi saraf kranial, kesehatan mental, dan perubahan
perilaku.
 Uji laboratorium, seperti tes darah dan tes urine, untuk membantu
diagnosis penyakit dan memahami lebih jauh tentang penyakit yang
diderita penderita. Uji laboratorium termasuk pemeriksaan awal sakit
saraf, dan dapat menggambarkan kondisi sistem saraf pasien secara umum.
 Pemindaian. Metode pemindaian dapat memberikan gambaran organ
dalam tubuh, termasuk organ sistem saraf yang mengalami kerusakan.
Hasil pemeriksaan pemindaian dapat berupa gambar dua atau tiga dimensi.
Contoh metode pemindaian yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis
sakit saraf adalah foto Rontgen, CT scan, MRI, dan fluoroskopi.
 Uji genetik, melalui sampel air ketuban (amniosentesis) atau ari-ari
(CVS), dan USG kehamilan, untuk mengetahui apakah anak mengalami
sakit saraf bawaan.
 Biopsi. Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan yang
akan diperiksa di laboratorium guna mendeteksi kelainan saraf. Sampel
yang paling sering digunakan adalah otot dan saraf, serta jaringan tumor
pada otak. Prosedur biopsi untuk mengambil jaringan tumor otak biasanya
lebih rumit, dan membutuhkan waktu pelaksanaan serta pemulihan yang
lebih lama dibanding biopsi jaringan otot dan saraf.
 Angiografi. Angiografi merupakan tes untuk mendeteksi apakah ada
pembuluh darah yang tersumbat. Tes ini dapat membantu diagnosis stroke,
pembengkakan pembuluh darah otak dan untuk menentukan tempat dan
ukuran tumor otak. Angiografi melibatkan pemindaian menggunakan sinar
X untuk menghasilkan gambar pembuluh darah yang tersumbat.
 Analisis cairan serebrospinal. Tes ini dilakukan dengan mengambil dan
memeriksa cairan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Cairan
yang diperiksa bisa memberikan informasi ada tidaknya perdarahan,
infeksi, dan gangguan saraf lain. Pengambilan cairan serebrospinal
dilakukan melalui metode pungsi lumbal dan dilakukan di rumah sakit.
 Elektroensefalografi (EEG). Tes ini dilakukan untuk memonitor aktivitas
otak dengan menempelkan sensor di kepala. EEG dapat mendeteksi
penyakit saraf yang disebabkan kelainan kejang, kerusakan otak akibat
cedera, inflamasi pada otak atau saraf tulang belakang, kelainan psikiatrik,
dan kelainan metabolik atau degeneratif pada otak.
 Elektromiografi (EMG). Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis kelainan
saraf dan otot, serta penyakit saraf tulang belakang. Pemeriksaan
dilakukan dengan menempelkan sensor di sekitar otot, dan dilaksanakan di
rumah sakit atau laboratorium khusus. Tes EMG dapat dilaksanakan
bersama dengan tes kecepatan konduksi saraf atau nerve conduction
velocity (NCV).
 Electronystagmography (ENG). Tes ini terdiri dari beberapa rangkaian
metode pengujian yang digunakan untuk mendiagnosis pergerakan
abnormal mata, vertigo, dan gangguan Pemeriksaan dilakukan dengan
menempelkan sensor di sekitar mata.
 Diskografi. Tes ini merupakan tes pemindaian untuk mengevaluasi nyeri
punggung. Tes ini dapat melibatkan pemindaian foto Rontgen atau CT
scan untuk menghasilkan gambar kondisi punggung dan saraf tulang
belakang secara visual.
 Evoked potentials. Tes ini dilakukan untuk mengukur sinyal elektrik ke
otak yang dihasilkan indera pendengaran, sentuhan, atau penglihatan.
 Thermography. Tes ini dilakukan dengan menggunakan inframerah untuk
mengukur perubahan temperatur kecil antara dua sisi tubuh atau pada
salah satu organ.
Pengobatan Sakit Saraf
Pada banyak kasus, kerusakan saraf tidak bisa disembuhkan secara total. Tapi
ada beberapa penanganan untuk mengurangi gejalanya. Tujuan pertama
pengobatan sakit saraf adalah untuk menangani kondisi medis yang menjadi
penyebabnya serta mencegah kerusakan saraf lebih lanjut. Beberapa di antaranya
adalah:
 Pengobatan untuk mengatasi kondisi autoimun.
 Membatasi kadar gula darah pada penderita diabetes.
 Memperbaiki gizi.
 Mengganti obat, jika obat menyebabkan kerusakan saraf.
 Memberikan pereda rasa sakit, antidepresan trisiklik, atau beberapa obat
antikejang untuk mengurangi nyeri saraf.
 Fisioterapi, misalnya terapi listrik.
 Pembedahan untuk mengatasi tekanan atau trauma pada saraf.
 Transplantasi saraf
B. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT SARAF
Jenis penyakit saraf ada banyak dan gejalanya dapat dibedakan dari jenis saraf
yang mengalami gangguan atau kerusakan, yaitu:
 Sakit saraf otonom, umumnya berupa berkeringat terlalu banyak, mata
dan mulut kering, sulit buang air besar, disfungsi kandung kemih, dan
disfungsi seksual.
 Sakit saraf motorik, umumnya berupa kelemahan otot, atrofi otot (ukuran
otot mengecil), otot berkedut, dan kelumpuhan.
 Sakit saraf sensorik, umumnya berupa nyeri, sensitif, kebas atau mati
rasa, kesemutan, perih, dan gangguan kesadaran posisi.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam mendiagnosis penyakit sistem saraf dokter biasa nya melakukan
beberapa pemeriksaan atau uji untuk mengetahui system saraf mana yang
memiliki gangguan diantaranya: Pemeriksaan neurologis, uji laboratorium,
pemindaian, uji genetic, biopsy, angiografi, analisis cairan serebrospinal,
elektroensefalografi (EEG), elektromiografi (EMG),
electronystagmography (ENG), diskografi, evoked potentials, thermography yang
tujuannya agar dapat memberikan terapi dan obat yang tepat kepada pasien selain
mendiagnosis, dokter juga memperhatikan tanda tanda dan gejala yang muncul
pada penderita.

2. SARAN
Penulis menyadari makalah ini sangat banyak kekurangan sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Rodney Rhoades, David R Bell, 2013, Medical physiology principles for clinical
medicine.
Sue Longenbaker, 2010,Understanding Human Anatomy and Physiology Ed. Ke-
7.
Gerard Tortora, 2014, Principles of Anatomy and Physiology,.
Chalik Raimundus, 2016, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Jakarta selatan,
KEMENKES.

Anda mungkin juga menyukai