2583 5246 1 SM
2583 5246 1 SM
ABSTRACT
Imperata grassland can be found in South Kalimantan in great amount and is known as
a nuisance weed plants. The research is conducted to find out reed’s chemical content and its
properties to know the description of the nature of the fiber as raw material for pulp and
paper. The result of the research shows the water content of Imperata grassland is 97.76%,
extractive content is 8.09%, the lignin content is 31.29%; 59.62% of holocellulose, 40.22%
of alphacellulose, and 18.40% of pentosan. The second phase of the study of Imperata
grassland fiber anatomy have been completed with the results of the fiber diameter is equal to
20 μm; 8.75 μm of lumen diameter, cell wall thickness is 5.65 μm and fiber length is 2.19
mm mm. Value of the derivative dimension of the Imperata grassland fiber obtained as
follows: runkel ratio is 1.29; 42.24 (%) of mulstep number, power loom is 109.37, the value
of flexibility is 0.44 and stiffness coefficient is 0.28.
dan kertas adalah yang sifat fisik tinggi jika diolah menjadi lembaran
maupun kimianya seseragam mungkin, pulp atau kertas yang bermanfaat.
serta dapat secara kontinyu tersedia METODE PENELITIAN
dalam jumlah yang cukup. Di Penelitian dilakukan dengan
Indonesia bahan baku pulp ini didapat metode eksperimen dan dilaksanakan
dari kayu (kayu daun lebar maupun di Laboratorium Kimia Kayu Fakultas
kayu daun jarum), bambu, bagasse, Kehutanan UNLAM.
alang-alang serta residu hasil pertanian
dan perkebunan seperti merang, jerami, 1. Persiapan Bahan Baku
batang semu pisang (Anonim, 1995). Alang-alang dibersihkan daunnya
Luas lahan alang-alang di dan dibuat serpih dengan ukuran
Kalimantan Selatan mencapai 525.000 panjang 3 cm untuk analisis sifat
ha yang sebagian besar berada di serat dan untuk analisis komponen
kabupaten Takisung, Tanah Bumbu kimia, serpih dibuat serbuk
dan Tanah Laut yang pada dasarnya berukuran lolos di saringan 40
merupakan lahan kritis dan tidak mesh dan tertahan di sarinagn 60
dimanfaatkan untuk kegiatan produksi mesh.
(Mulyani, 2005). Sampai saat ini, 2. Analisis Sifat Kimia Kayu
pemanfaatan alang-alang masih sangat a. Kadar Ekstraktif larut
terbatas, meskipun alang-alang bisa Etanol-Toluena
dimanfaatkan sebagai bahan baku pulp Analisis zat ekstraktif larut
dan kertas sebagai alternatif atau etanol-toluena dilakukan dengan
subtitusi bahan baku kayu. Dengan menggunakan standar ASTM D
memanfaatkan alang-alang sebagai 1107 – 96, dengan mengekstraksi
bahan baku pulp dan kertas maka serbuk kayu dengan etanol toluena
penggunaan kayu akan berkurang selama 4-6 jam. Kadar ekstraktif
sehingga kerusakan hutan pun dapat larut dalam etanol-toluena dihitung
ditekan. Selain itu alang-alang yang dengan rumus :
semula hanya dianggap sebagai gulma
bisa memberikan nilai ekonomis yang
9
BIOSCIENTIAE. 2012
10
BIOSCIENTIAE. 2012
S2 = n
NaOH 1% dihitung n 1
menggunakan rumus :
fixi 2
L= x 0,05
Kelarutan NaOH (%) = n
W1W 2
x100% Dimana :
W1
N = jumlah serat yang akan
Dimana : diukur
W1 = berat serbuk awal dalam n = jumlah 100 serat pengukuran
kondisi kering tanur (g) awal
W2 = berat serbuk kering tanur S = standar deviasi
(g) L = nilai rerata panjang serat
3. Pengukuran Dimensi Serat fi = frekwensi serat
xi = panjang serat
Struktur anatomi yang diukur
Pengukuran dimensi serat dan
dalam penelitian ini adalah dimensi
lebar lumen dilakukan langsung pada
serat yang meliputi panjang serat,
tiga tempat dalam arah panjang serat
diameter serat, diameter lumen, tebal
yaitu tengah dan kedua ujungnya.
dinding sel dan menghitung nilai
Untuk tebal dinding sel pengukuran
turunan dimensi seratnya yaitu
dilakukan dengan menghitung selisih
bilangan runkel, bilangan muhlstep,
rata-rata diameter serat dan diameter
daya tenun, nilai fleksibilitas dan
lumen dengan menggunakan rumus :
koefisien kekakuan.
a.Maserasi dan Pengukuran Dimensi d l
W=
2
Serat
Dimana :
Jumlah serat yang harus diukur
W = tebal dinding sel
pada masing-masing contoh uji d = diameter serat
ditentukan berdasarkan hasil l = lebar lumen
11
BIOSCIENTIAE. 2012
12
BIOSCIENTIAE. 2012
13
BIOSCIENTIAE. 2012
tinggi kadar ligninnya maka semakin kadar holoselulosa yang tinggi, karena
rendah kadar selulosanya. Dalam industri akan memberikan kekuatan yang baik.
pulp dan kertas, lignin adalah komponen Kadar holoselulosa alang-alang sebesar
yang harus dihilangkan agar sel-sel kayu 59,62%, sedikit lebih rendah
dapat terurai (Junaidi dan Yunus, 2009). dibandingkan dengan kayu dengan
Hasil yang diperoleh, penentuan analisis kisaran 60-80%. Akan tetapi jika
lignin alang-alang sebesar 31,29%. Nilai dilihat, alang-alang merupakan bahan
kandungan lignin didapatkan sebesar bukan kayu sehingga sangatlah wajar
31,29% termasuk kategori kelas sedang jika nilai kandungan holoselulosa
jika dibandingkan dengan kandungan dibawah kandungan holoselulosa kayu
kimia pada kayu jarum berkisar yaitu tetapi tidak jauh sehingga masih
berkisar 25-35% memungkinkan untuk digunakan
(Prawirohatmodjo,1997). Hal ini sebagai bahan baku pulp dan kertas.
menunjukkan bahwa ditinjau dari segi Alfa selulosa merupakan
kandungan ligninnya, alang-alang akan selulosa murni, sangat penting dalam
memerlukan bahan kimia pemasak yang industri pulp dan kertas karena derajat
sedang dalam industri pulp dan kertas. polimerisasinya yang panjang.
Kandungan lignin yang tinggi akan Kandungan selulosa di bawah 40%
menghasilkan mutu/kualitas pulp dan kurang baik untuk digunakan sebagai
kertas yang kurang baik. Karena lignin bahan baku pembuatan pulp dan kertas.
yang tinggi akan mempertinggi Kandungan selulosa di atas 40%
pemakaian bahan kimia sehingga tidak memberikan gambaran positif sebagai
efisien dan memberikan sifat kaku pada bahan baku untuk pulp dan kertas
produk pulp. dengan baik (Kasmudjo,1982). Dari
Kadar holoselulosa dalam kayu hasil yang diperoleh, penentuan
menyatakan jumlah senyawa analisis selulosa alang-alang sebesar
karbohidrat atau polisakarida terdiri 40,22% sehingga masih memenuhi
dari selulosa, hemiselulosa dan pektin syarat untuk digunakan sebagai bahan
(Prawirohatmodjo, 1997). Pada baku pulp dan kertas ditinjau dari kadar
pembuatan pulp dan kertas diperlukan selulosa. Kandungan selulosa dalam
14
BIOSCIENTIAE. 2012
15
BIOSCIENTIAE. 2012
Nilai turunan dimensi serat diperoleh berdasar dimensi seratnya dan diperoleh
nilai turunan dimensi serat yang ditampilkan pada Tabel.3
Tabel 3. Nilai turunan dimensi serat
Tabel 4. Persyaratan dan nilai serat kayu sebagai bahan baku pulp dan kertas (Vademenkum
Kehutanan)
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai Syarat Nilai
Panjang 2,2 100 1,6-2,2 75 0,9-1,6 50 <0,9 25
Serat(mm) <0,25 100 0,25-0,5 75 0,5-1 50 >1,00 25
Bil. Runkel <30 100 30-60 75 60-80 50 >80 25
Bil.Mulstep (%) >90 100 70-90 75 40-70 50 <40 25
Daya Tenun >0,80 100 0,6-0,8 75 0,4-0,6 50 <0,40 25
Fleksibilitas <0,1 100 0,1-0,15 75 0,15-0,2 50 >0,20 25
Kekakuan
16
BIOSCIENTIAE. 2012
kertas menjadi lebih kasar jika potensi ikatan antar serat yang tinggi.
dibandingkan dengan serat berdinding Semakin besar perbandingan tersebut
tipis untuk panjang serat yang sama. semakin tinggi kekuatan sobek dan
Hal ini akan berdampak pula pada semakin baik daya tenun serat. Daya
koefisien kekakuan. Kertas yang tenun serat alang-alang sebesar 109,37
terbentuk akan kaku, akan tetapi hal ini yang tergolong daam kelas 1. Hal ini
bisa diatasi dengan dilakukannya menunjukkan kertas alang-alang
penggilingan serat dengan pemipih memiliki ikatan yang kuat karena serat
serat (beater) hingga diperoleh derajat alang-alang tergolong serat yag
giling yang disarankan yaitu 200-300 panjang. Daya tenun yang tinggi akan
ml csf (Canadian Standard Freeness). memberikan pengaruh yang baik pada
Bilangan mulstep merupakan kekuatan lipat tarik dan jebolnya.
perbandingan antara luas penampang Bilangan fleksibilitas
dinding sel terhadap luas penampang merupakan perbandingan antara
lintang sel dalam persen diameter lumen dan diameter serat.
(Anonim,1976). Menurut Marsoem Bilangan fleksibilitas yang tinggi
(2002) bilangan mulstep yang semakin menunjukkan dinding sel yang semakin
rendah menunjukkan kualitas serat tipis. Menurut Marsoem (2002)
yang semakin baik karena dapat ketebalan dinding sel serat tersebut
menghasilkan lembaran kertas yang berhubungan dengan derajat pemipihan
halus, plastis dan kuat. dan kehalusan serat yang dialami pada
Bilangan mulstep untuk serat alang- proses penggilingan (beating). Hasil
alang sebesar 42,24% yang tergolong yang diperoleh dari bilangan
dalam kelas 2 hal ini menunjukkan fleksibilitas alang-alang sebesar 0,44
kertas alang-alang memiliki yang tergolong dalam kelas 3. Kertas
permukaankertas yang agak kasar. yang dihasilkan oleh serat alang-alang
Nilai daya tenun kurang fleksibel.
menunjukkan jumlah ikatan antar serat Koefisien kekakuan serat
yang mungkin terjadi. Semakin tinggi alang-alang memiliki nilai 0,28 yang
daya tenun berarti serat mempunyai tergolong dalam kelas 4. Serat alang-
17
BIOSCIENTIAE. 2012
alang akan menghasilkan kertas yang dengan program Hibah Bersaing 2010.
kaku. Secara keseluruhan nilai turunan Semoga penelitian ini memberikan
dimensi serat sebesar 350 yang banyak manfaat tidak hanya kepada
tergolong dalam kelas 2. Dari sifat- peneliti akan tetapi juga bagi
sifat yang terlihat maka serat dari masyarakat secara luas.
alang-alang memungkinkan untuk DAFTAR PUSTAKA
digunakan sebagai bahan baku pulp Achmadi, S.S. 1990. Kimia Kayu.
Bogor; Departemen
dan kertas.
Pendidikan dan Kebudayaan,
KESIMPULAN Direktorat Pendidikan Tinggi
Pusat Antar Universitas Ilmu
Berdasar nilai kandungan kimia
Hayat IPB. Bogor.
menunjukkan bahwa serat alang-alang Anonim, 1995. Seri Pengembangan
Sumber Daya Nabati Asia
memungkinkan untuk digunakan
Tenggara: Pohon Kehidupan.
sebagai bahan baku pulp dan kertas Badan Pengelola Gedung
Manggala Wanabhakti dan
dilihat dari kandungan selulosanya
Prosea Indonesia, Bogor.
akan tetapi memerlukan perlakuan- Anonim, 2007. Proses Pembititan
Untuk Tanaman. Direktorat
perlakuan khusus terutama dikarenakan
Perbenihan dan Sarana
kandungan lignin dan ekstraktif yang Produksi (
http//ditjenbun.deptan.go.id/w
tinggi. Serat selulosa merupakan serat
eb/benihbun/benih).
panjang dengan dinding sel yang agak ASTM. 2002. Annual Book of Standard
American Society for Testing
tebal sehingga akan menghasilkan
and Material. Race st.
kertas yang memiliki kekuatan yang Philadelphia.
Casey, J.P., 1980. Pulp and Paper,
tinggi. Nilai turunan dimensi serat
Chemistry and Chemical
menunjukkan alang-alang tergolong Technology. Vol I. Pulping
and Bleaching. Second
pada kualitas 2 yang sesuai digunakan
Edition. Intersciece Publiser.
untuk kertas seni dan pengemas Inc New York.
Haygreen, J.G and J.L.Bowyer. 1989.
misalnya untuk dibuat kertas karton
Hasil Hutan dan Ilmu Kayu,
UCAPAN TERIMAKASIH Suatu Pengantar. (Terjemahan
oleh Sutjipto A. Hadikusumo).
Terimakasih diucapkan kepada
Gadjahmada University
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Press).
Junaidi, A.B. dan R. Yunus., 2009.
yang telah mendanai penelitian ini
Kajian Potensi Tumbuhan
18
BIOSCIENTIAE. 2012
19