Ab
Ab
Perencanaan usaha
Perncanaa usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi
usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya. Adapun fungsi
perncanaan usaha diantaranya:
1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilana menejemen usaha
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar
B. Pengelolaaan keuangan
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu:
1. Aspek sumber dana
Dilihat dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a. Pembelanjaan internal ialah dana yang berasal dari perusahaan. Penggunaan dana ini
merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan,
sebab tinggal ambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Dan dalam penggunaanya harus
diperhatikan biaya kesempatan.
Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, yaitu
1) Penggunaan dana perusahaan
2) Penggunaan cadangan
3) Penggunaan labayang tidak dibagi/ditahan
b. Pembelanjaan eksternal ialah dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber dana
eksternal mencakup:
1) Dana dari pemilik atau enyertaan
2) Pembelanjaan asing (utang)
3) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah
4) Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modsl
5) Dana venture atau dana dari perusahaan lain yang ingin menginvestasikan
2. Aspek rencana dan penggunaan dana.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunan biaya, yaitu:
a. Biaya awal
b. Proyeksi/rancangan keuangan, yang mencakup:
1) Neraca harian (balance sheet)
2) Laporan laba rugi (income statements)
3) Laporan arus kas (cash flow statements)
c. Analisis pulang pokok (break even analysis)
3. Aspek pengawasan atau pengendalian keuangan
5. Produk
Perlu diingat bahwa produk selalu meiliki siklus hidup (product life cycle), yang terdiri atas
tahap pengembangan, pengenalan, pertumbuhan, penjualan, kematangan, kejenuhan dan
penurunan.[2]
6. Tahap pengembangan
Mengembangkan produk baru adalah bagian terpenting dalam pemasaran. Akan tetapi
biasanya produk baru lebih berisiko gagal 80% Zimmerer, 1996: 124) tentunya ada alasan
kenapa produk baru bisa gagal diantaranya adalah:
a. Produk baru tak ubahnya hampir sama dengan yang lainya.
b. Kurangnya pengetahuan tentang pasar bagi usahawan baru.
c. Miskinya perencanaan dan kurang promosi dalam memperkenalkan produknya.
d. Gagalnya wirausaha dalam menyusun strategi produk ketika ada perubahan.
e. Kurangnya dana dan komitmen terhadap produk barupun juga kurang.
Untuk meminimalkan resiko yang timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa baru
Zimmerer menganjurkan sebagai berikut:
a) Sederhana dalam artian mudah digunakan, mudah dikenal oleh konsumen
b) Integritas atau produk harus baik dari awal samapi akhir.
c) Fokuskan pada orangnya umumnya keberhasilan produk adalah memperhatikan
pemakaiaanya secara ekonomis.
d) Berdaya juang tinggi, produk yang baik dihasilkan dari pemikiran orang – orang yang
telah profesioanl dalam bidangnya.
e) Kreatifitas. Produk yang berhasil tergantung dari kreatifitas banyak orang maka dari itu
manajer harus mendorong lingkunanya berlaku kreatif.
f) Resiko. Produk yang baik adalah produk yang dikenal sampai batas akhir.
Ada beberapa cara yang dapat merekayasa produk agar diminati oleh pelanggan, diantaranya
adalah:
a. Bentuk – bentuknya diperbarui
b. Kualitasnya disortir berdasarkan kualitas dan ditingkatkan.
c. Desain dan modelnya bervariasi kemudian dibedakan.
d. Mulai dari merek, kemasan, standar dan yang lainya dibuat lebih menarik agar diminati.
7. Tempat
Tempat yang paling diminati oleh konsumen adalah tempat yang strategis dan menarik,
menyenangkan dan efisien. Untuk mencapai tempat yang baik maka ada beberapa usaha yang
bisa digunakan diantaranya adalah:
a. Saluran distribusi yang banyak, Seperti ke konsumen atau agen.
b. Memperbesar cakupanya seperti tingkat regional, nasional dan internasional
c. Menata tempat usaha misalnya seperti tata letak produk maupun etalase.
d. Mensosialisasikan barang dengan cara yang efektif.
e. Mengacak tempat penyimpana barang dari gudang satu ke yang lain agar bisa
mengendalikan persediaan dan penawaran.
8. Harga
Harga yang tepat adalah harga yang mampu membuat pelangganya terjangkau dalam
membeli dan efektif bagi konsumen. Semua itu berdasarkan hasil kreatifitasnya dan
inovasinya. Menentukan harga harus melakukan pertimbangan seperti, fakta, data informasi
dan beberapa analisa dilapangan. Seperti berikut:
a. Biaya produk dan jasa
b. Persiapan volume produk dan jasa
c. Harga pesaing
d. Kondisi ekonomi
e. Tempa usaha
f. Fluktuasi musiman
g. Factor psikologis pelanggan
h. Bungan kredit dan bentuk kredit
i. Sensitivitas harga bagi pelanggan
1. Memberikan pendidik kepada wirausaha tentang beberapa hal seperti, kenapa mereka
membeli barang dan jasa, masalah yang dihadapi pelanggan dan tentang apa yang spesifik
dibutuhkan oleh pelanggan.
2. Memberi nilai – nilai usaha bagi wirausaha tentang kebaikan produk dan pemasaranya
tentang proses distribusi dan perbaikan teknik barangnya agar dapat bersaing.
3. Membuat suasana kerja yang positif dan mendorong menciptakan ide – ide baru