RESUME KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. N DENGAN GANGGUAN PROSES
PIKIR: WAHAM . DIRUANG PERAWATAN PSIKIATRI LANTAI 3 GEDUNG A
RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO
A. Masalah Utama
Gangguan Proses Pikir: Waham
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan terhadap suatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
normal. (Keliat, 2014).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI, 2012).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal melalui
proses interaksi atau informasi secara akurat (Fitria, 2012).
4. Rentang Respon
6. Faktor Presipitasi
a. Faktor Sosial Budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau
diasingkan dari kelompok.
b. Faktor Biokimia
Dopamine, neropineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang.
c. Faktor Psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemapuan untuk mengatasi masalah
sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang
menyenangkan.
7. Macam-macam Waham
a. Waham Agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan secara
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
“kalau saya masuk surge saya harus menggunakan pakaian putih setiap hari,” atau
klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan yang dapat mengendalikan
makhluknya.
b. Waham Kebesaran
Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau
kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
“ saya ini pejabat di Dapartemen Kesehatan lho..”
“ saya punya tambang emas!”
c. Waham Curiga
Keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
Contoh:
“saya tahu…semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka
semua iri dengan kesusksesan yang dialami saya.”
d. Waham Somatik
Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
Klien selalu mengatakan bahwa dirinya sakit kanker, namun setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya sel kanker pada tubuhnya.
e. Waham Nihilistik
Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh:
“ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.”
8. Status Mental
Berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat eksentrik dan
aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadaporang lain. Klien
biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data.
Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham.
9. Sensori dan Kognisi
Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap
orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat.
Pengendalian implus pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya rencana
untuk bunuh diri, membunuh, atau melakukan kekerasan pada orang lain.
Gangguan proses pikir: waham biasanya diawali dengan adanya riwayat
penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbik otak. Bisa dikarenakan
terjatuh atau di dapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahan emosional
seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah
diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan. Waham kebesaran
akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhannya. Bila respons lingkungan kurang mendukung terhadap perilakunya di
mungkinkan akan timbul resiko perilaku kekerasan pada orang lain.
C. Pohon Masalah
F. Diagnosis Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham kebesaran.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
RESUME KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. N DENGAN GANGGUAN
PROSES PIKIR: WAHAM , DIRUANG PERAWATAN PSIKIATRI LANTAI 3
GEDUNG A RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengkajian
Identitas Klien :
Inisial : Ny N
Tanggal pengkajian : 25 Maret 2021
Umur : 32 tahun
MR No. : 4520788
Informan : Suami Pasien
Diagnosa Medik : Skizoprenia paranoid dd Skizoafektif
Pasien dibawa keluarga ke igd karena gelisah, ingin keluar dari rumah, setiap pasien
melihat suaminya. Sejak 1 hari sebelum masuk Rs, pasien baru pulang dari bandung,
sendirian, keluarga tidak mengerti apa yang dilakukan pasien ke bandung, 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit pasien membawa kedua anaknya kepuncak, dihotel pasien
tidak mau berinteraksi dengan pelayan hotel yang lelaki, pasien berbicara sendiri dan
hannya makan 1 kali. Sejak 2 tahun yang lalu pasien menuduh suami pasien selingkuh
dan pasien mengatakan bahwa dia dipelet oleh suami, sehingga pasien minta cerai.
Saat ini masalah yang ditemukan adalah: pasien mengatakan saat ini merasa dapat wahyu,
kemarin ada dapat 2 kali petunjuk.pasien mengatakan harus fokus dalam mendapatkan
wahyu Allah tersebut dan mengatakan bahwa dirinya akan menjadi orang paling hebat
dalam agama dan kelak akan menjadi pendakwa agama islam yang sukses. Pasien saat ini
mengatakan bahwa 2 hari lalu pasien harus melakukan petunjuk ilahi untuk selalu berbuat
kebaikan dan harus menjadi orang hebat dan memiliki kehebatan agama karena saya sudah
mendapatkan wahyu ilahi langsung dari Allah.
Kondisi klien:
Pasien seorang ibu rumah tangga dan memiliki 2 orang anak, Penampilan pasien rapi, sesuai
dengan perempuan seusianya.Pasien saat ini menggunakan pakaian syaari,dan menggunakan
cadar Pasien selama dirawat malas untuk mandi berhias dan gosok gigi harus dibantu dengan
motivasi dulu.bicara spontan, volume cukup,artikulasi jelas Aktivitas motoric tampak tenang,
pasien mengatakan putus asa karena kondisi rumah tangga yang saat ini tidak harmonis.Afek
Luas, serasi selama wawancara pasien cukup kooperatif ,koheren dan fokus saat dilakukan
wawancara Pasien sadar menderita gangguan jiwa, klien tahu gejala yang dirasakan adalah
konsentrasi mudah buyar dan bingung. Pasien dapat menerima penyakit yang dialami adalah
takdir dari tuhan. Pasien mengatakan bahwa saat ini dia baik baik saja dan disembuhkan oleh
pertolongan dan petunjuk Allah serta bertemu orang-rang baik (Masalah Keperawatan :
Waham Agama)
Terapi Medik :
Depakote 1x250 mg (malam)
Lorazepam 2x0,5 mg ( pagi dan malam)
Risperidone 1x 2 mg (malam)
Risperidone 1 x 3 mg (pagi)
ANALISIS DATA
Data Masalah
Subjektif: Gangguan proses piker : waham
Pasien rajin melakukan kegiatan ibadah Karena pasien
yakini dia sudah mendapatkan wahyu dari ilahi dan
harus selalu rutin melakukannya dan terus berbuat
kebaikan.
Pasien saat ini mengatakan bahwa 2 hari lalu pasien
harus melakukan petunjuk ilahi untuk selalu berbuat
kebaikan dan harus menjadi orang hebat dan memiliki
kehebatan agama karena saya sudah mendapatkan
wahyu ilahi langsung dari Allah.
Pasien mengatakan bahwa dia baik baik saja kalau dia
tidak sehat tidak mungkin saya bisa dapat wahyu dari
Allah
Objektif:
Klien terus bebicara tentang kemampuan yang
dimilikinya.
Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang.
Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA DI GED A LANTAI 3 PSIKIATRI
A : Waham (+)
P : Pasien melakukan kemampuan posit
if yang dimiliki : Menulis