Anda di halaman 1dari 10

148 Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No.

2, Agustus 2014

PERAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT DAN REPUTASI AUDITOR


DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Mengganti Auditornya
Secara Sukarela Tahun 2008-2011)

Luh Komang Merawati


Universitas Mahasaraswati Denpasar
e-mail: mettamera@gmail.com

Abstract: The Role of Audit Committee Characteristic and Auditor Reputation in Audit Quality
Improving. The purpose of this paper is to investigate the relationship between characteristic of audit
committee (independence, financial and accounting expertise, governance expertise and activity) and
auditor reputation with audit quality. The audit quality is measured based on current accrual. Population
consists of Indonesian Stock Exchange listed companies from manufacturing industry in 2008 until 2011.
Sample was collected based on purposive sampling and resulted in 25 companies who voluntarily switch
their auditors within four years observation. Data was collected from the annual report and was analyzed
with factor analysis. Hypotesis tested with multiple regression analysis. The research results found that
audit committee characterictics and auditor reputation have significant effect on current accrual but in
positive direction. This finding indicates that both auditor reputation and committee audit was unable to
reduce current accrual and improve audit quality.

Keywords: committee audit, audit quality, corporate governance

Abstrak: Peran Karakteristik Komite Audit Dan Reputasi Auditor Dalam Meningkatkan Kualitas
Audit. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara karakteristik komite audit
(karakteristik independensi, keahlian akuntansi dan keuangan, keahlian tata kelola dan aktivitas komite
audit) dan reputasi auditor dengan kualitas audit. Kualitas audit diukur dengan menggunakan proksi
akrual lancar. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa
Efek Indonesia tahun 2008-2011. Penentuan sampel berdasarkan purposive sampling dan memperoleh 25
perusahaan yang mengganti auditornya secara sukarela selama empat tahun amatan. Data dikumpulkan
dari annual report dan dianalisa menggunakan analisis faktor. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik komite audit dan reputasi
auditor memiliki pengaruh yang signifikan pada akrual lancar dengan arah positif. Temuan ini
mengindikasikan bahwa karakteristik komite audit dan reputasi auditor tidak mampu mengurangi tingkat
akrual lancar dan meningkatkan kualitas audit

Kata kunci: komite audit, kualitas audit, tata kelola

PENDAHULUAN Sikap independensi merupakan sikap mental


yang bebas dari pengaruh maupun tekanan pihak lain,
Sudah lebih dari satu dekade kasus Enron dan jujur serta mempertimbangkan fakta sesuai
WorldCom masih menyisakan pekerjaan rumah bagi kenyataannya. Sikap ini merupakan kunci utama bagi
regulator dan perusahaan publik dalam menyikapi isu- profesi akuntan publik dan sangatlah penting untuk
isu terkait mengenai independensi auditor eksternal kualitas audit (Merawati, 2013). Upaya peningkatan
dan implementasi good corporate governance. Hal kualitas audit dilakukan untuk mengantisipasi
tersebut tidak bisa lepas dari adanya tuntutan para manipulasi akuntansi melalui peningkatan kompetensi
stakeholder untuk memperoleh kualitas informasi auditor dengan mensyaratkan pendidikan minimum
terpercaya atas laporan keuangan yang pertahun dan membatasi masa perikatan auditor
dipublikasikan oleh manajemen. Salah satu upaya dengan klien (rotasi wajib/mandatory auditor.
untuk meningkatkan kualitas informasi keuangan Di Indonesia, rotasi wajib auditor diatur melalui
adalah melalui proses audit yang berkualitas, yaitu Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
audit yang dilakukan oleh auditor yang berkompeten No. 423/KMK. 06/ 2002 dan Keputusan Menteri
dan bersifat independen. Keuangan No. 359/ KMK. 06/ 2003 tentang “Jasa
Luh Komang Merawati, Peran Karakteristik Komite Audit dan ... 149

Akuntan Publik”, kemudian disempurnakan dengan anggota komite audit harus independen dan memiliki
dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan keahlian yang berkompeten dalam bidang akuntansi
Republik Indonesia No. 17/ PMK. 01/ 2008 Pasal dan keuangan, serta memiliki pengalaman dalam
3 mengenai pemberian jasa audit atas laporan implementasi good corporate governance. Selain
keuangan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor karakteristik kompetensi, kinerja komite audit juga
Akuntan Publik paling lama 6 (enam) tahun buku tidak bisa terlepas dari aktivitas yang dilakukan yaitu
berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik 3 jumlah rapat yang dilaksanakan oleh anggota komite
(tiga) tahun buku berturut-turut (Pasal 3 ayat 1). dalam setiap tahunnya.
Penerapan ketentuan rotasi wajib ini dilandasi Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh
alasan teoritis bahwa penerapan rotasi wajib bagi karakteristik komite audit yang terdiri atas
auditor dan KAP diharapkan akan meningkatkan karakteristik independensi, keahlian akuntansi dan
independensi auditor baik secara tampilan maupun keuangan, keahlian dan pengalaman governance
secara fakta sehingga menghasilkan kualitas audit serta aktivitas komite audit pada kualitas audit.
yang tingi pula (Giri, 2010). Penelitian ini juga menguji pengaruh reputasi auditor
Di sisi lain, kemampuan auditor untuk bersikap yang diproksikan dengan KAP yang berafiliasi
independen dan profesional dalam melaksanakan dengan KAP Internasional (Big 4) pada kualitas
proses audit seringkali ditunjukkan melalui ukuran audit. Kualitas audit yang digunakan dalam
Kantor Akuntan Publik (KAP), karena KAP besar penelitian ini diproksikan dengan akrual lancar.
tidak akan tergantung secara ekonomi pada klien. Penggunaan akrual sebagai proksi dari kualitas
KAP yang berafiliasi dengan KAP Internasional (Big audit juga digunakan oleh beberapa peneliti
4) dipakai sebagai proksi reputasi auditor. Reynold sebelumnya yaitu Myers et al. (2003), Manry et
dan Francis (2000) menemukan bahwa tindakan al. (2008) dan Giri (2010).
manajemen laba akan lebih mudah dideteksi oleh Penelitian ini berbeda dengan penelitian
auditor yang berkualitas tinggi (KAP internasional) sebelumnya karena sampel yang digunakan adalah
karena mereka memiliki pengetahuan yang cukup perusahaan-perusahaan manufaktur yang
untuk mencegah tindakan manajemen laba yang melakukan pergantian auditor secara sukarela selama
oportunis oleh klien. tahun 2008-2011. Adanya pergantian auditor secara
Namun meskipun perusahaan tersebut telah sukarela seringkali diindikasikan dengan penurunan
diaudit oleh KAP berkualitas ternyata belum dapat kualitas audit sebab auditor yang baru akan
menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki memerlukan waktu yang cukup lama untuk
kualitas audit yang baik. Berkaca dari kasus Enron menghimpun pemahaman mengenai bisnis klien.
menunjukkan bahwa nama besar suatu kantor Dugaan ini muncul juga dilandasi oleh alasan logis
akuntan publik tidak cukup untuk menjamin kualitas bahwa hubungan perikatan yang cukup lama antara
audit yang dilakukan. Oleh karena itu diperlukan auditor dengan klien akan mendorong terciptanya
komite yang dapat menjaga sistem pengendalian pengetahuan bisnis bagi seorang auditor. Pengetahuan
internal yang memadai serta melakukan monitoring ini dapat digunakan untuk merancang program audit
kinerja auditor eksternal untuk mewujudkan tata yang efektif dan menciptakan laporan keuangan
kelola perusahaan yang baik (Rustiarini, 2012). yang berkualitas tinggi. Sehingga muncul satu
Komite audit adalah mekanisme corporate proposisi yang menyatakan bahwa kualitas audit akan
governance internal yang diharapkan dapat semakin tinggi ketika tenur auditor semakin lama.
melakukan supervisi atau pengawasan atas proses Hasil penelitian Giri (2010) membuktikan bahwa KAP
pelaporan keuangan dan proses audit. Komite audit dengan tenur lebih dari tiga tahun berpengaruh negatif
berperan untuk membantu dewan komisaris dalam terhadap kualitas audit yang diukur dengan akrual
memberikan pandangan mengenai masalah-masalah lancar.
yang berhubungan dengan kebijakan akuntansi dan Berdasarkan latar belakang tersebut,
keuangan,melakukan pengawasan atas fungsi penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya
pengendalian intern dan eksternal perusahaan, serta pengaruh karakteristik komite audit dan reputasi
merekomendasikan penunjukkan dan penggantian auditor pada kualitas audit. Hasil penelitian ini
auditor eksternal. diharapkan memberikan pemahaman mengenai peran
Berbagai karakteristik komite audit akan sangat dan keterkaitan karakteristik yang dimiliki oleh
menentukan keberhasilan komite audit dalam anggota komite audit serta pemilihan auditor yang
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Task bereputasi terhadap kualitas audit pada perusahaan
Force Komite Audit (2002) telah mengatur bahwa manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang melakukan
150 Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 2, Agustus 2014

pergantian auditor secara sukarela selama tahun independen, memiliki kompetensi dalam bidang
2008-2011. Adanya pemahaman terhadap akuntansi dan keuangan serta berpengalaman dalam
karakteristik komite audit ini diharapkan dapat implementasi good corporate governance. Selain
menjadi pertimbangan bagi manajemen perusahaan karakteristik kompetensi, kinerja komite audit juga
dalam mewujudkan good corporate governance tidak bisa terlepas dari aktivitas yang dilakukan yaitu
(tata kelola perusahaan) yang baik. jumlah rapat yang dilaksanakan oleh anggota komite
dalam setiap tahunnya.
KAJIAN PUSTAKA Komite audit dibentuk untuk melakukan
pengawasan independen atas tata kelola perusahaan,
Teori Keagenan (Agency Theory) proses pelaporan keuangan, proses penilaian risiko
Teori keagenan menjelaskan hubungan dan pengawasan atas auditor eksternal. Peran ini
kontraktual antara dua pihak yakni prinsipal (pemilik/ diharapkan dapat meningkatkan efektivitas,
pemegang saham) dan agen (manajemen), dimana tanggung-jawab, keterbukaan dan obyektifitas
pihak prinsipal memberikan tugas dan kewenangan sehingga meningkatkan kepercayaan publik akan
tertentu kepada agen untuk memaksimalkan utilitas laporan keuangan serta kontrol internal yang lebih
prinsipal. Namun kemudian timbul masalah keagenan baik. Komite audit yang lebih independen dan
(agency problems) karena pihak manajemen yang menguasai keahlian akuntansi dan keuangan akan
seharusnya melakukan tindakan yang selaras dengan lebih efektif dalam mengurangi implikasi terhadap
kepentingan pemegang saham, dalam hal tertentu terjadinya pergantian auditor setelah penerbitan opini
dapat bertindak untuk kepentingan sendiri. Adanya audit going concern (Merawati, 2013). Komite audit
asimetri informasi dimana prinsipal menugaskan yang aktif dan independen juga diyakini akan
manajemen untuk memaksimalkan utilitas prinsipal menuntut kualitas audit yang tinggi untuk
sementara agen memaksimalkan utilitasnya sendiri menghindarkan perusahaan dari timbulnya kerugian.
yang berujung pada terjadinya konflik keagenan Rustiarini (2012) berhasil menemukan bahwa
(agency conflicts). gender, kebangsaan, usia, tingkat pendidikan, jumlah
Dalam teori agensi konflik yang timbul pertemuan komite audit dapat mengurangi tingkat
diharapkan dapat diatasi dengan adanya pihak ketiga akrual, yang berarti meningkatkan kualitas audit.
yaitu auditor, sebagai pihak yang dianggap mampu Komite audit juga dapat mengurangi sifat oportunistik
menjembatani kepentingan prinsipal dengan pihak manajemen yang melakukan manajemen laba dengan
agen dalam mengelola keuangan perusahaan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan
(Setiawan, 2006). Asimetri informasi ini juga pengawasan pada audit eksternal (Hamonangan dan
menyebabkan agen dapat menyajikan informasi yang Mas’ud, 2006). Oleh karena itu dirumuskan hipotesis
tidak sebenarnya pada pemegang saham. Oleh bahwa karakteristik komite audit berpengaruh negatif
karena itu, keberadaan komite audit memiliki peran pada akrual lancar
yang sangat penting dalam melakukan pengawasan
atas kinerja manajemen termasuk menjaga Reputasi Auditor dan Kualitas Audit
kredibilitas penyusunan laporan keuangan. Reputasi auditor identik dengan Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berafiliasi dengan Big 4,
Karakteristik Komite Audit dan Kualitas Audit pendidikan auditor, pengalaman auditor, spesialisasi
Pembentukan komite audit memegang peranan industri KAP dan kualitas audit. Dalam penelitian
yang sangat penting dalam implementasi corporate ini, reputasi auditor diproksikan dengan afiliasi KAP
governance. Tugas utama komite audit adalah Big 4. KAP yang berafiliasi dengan KAP
melakukan pemeriksaan dan pengawasan dalam Internasional dipakai sebagai proksi reputasi auditor
proses pelaporan keuangan serta kontrol internal karena hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran
sehingga diharapkan dapat menjawab kekhawatiran KAP akan mempengaruhi kualitas audit (Rossieta
akan pengawasan dan tata kelola yang baik bagi dan Wibowo, 2009; Giri, 2010; Nuratama, 2011). KAP
perusahaan di Indonesia. Karakteristik komite audit Big 4 dianggap cenderung memberikan kualitas audit
dalam penelitian ini diasosiasikan berdasarkan yang baik karena memiliki kelebihan dalam skala
karakteristik independensi, keahlian akuntansi dan auditor baik dari jumlah klien, jumlah staf audit dan
keuangan, keahlian dan pengalaman tata kelola ragam jasa yang ditawarkan. Ukuran KAP
(governance) serta aktivitas komite audit merujuk menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap
pada aturan yang dikeluarkan oleh TFKA (2002) yang independen dan melaksanakan audit secara
mengatur bahwa anggota komite audit harus profesional. KAP besar juga cenderung memberikan
Luh Komang Merawati, Peran Karakteristik Komite Audit dan ... 151

opini kebangkrutan perusahaan klien (Lenox, 1999). menggunakan persentase jumlah anggota komite
Semakin besar ukuran KAP maka akan semakin baik audit yang independen. Keahlian akuntansi dan
kualitas audit yang dihasilkan (Rossieta dan Wibowo, keuangan (FINEXPERT) yang diukur
2009). Auditor yang berafiliasi dengan KAP internasional berdasarkan persentase jumlah anggota komite
akan berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang audit yang memiliki keahlian akuntansi dan
diukur dengan akrual lancar (Becker et al.,1998). Giri keuangan. Keahlian dan pengalaman
(2010) menyatakan KAP besar identik dengan KAP governance (GOVEXPERT) yang diukur
bereputasi tinggi. Dibandingkan dengan KAP kecil, KAP berdasarkan rata-rata jumlah posisi governance
besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam yang sedang atau yang pernah dipegang anggota
melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan kualitas komite audit. Posisi governance yaitu jabatan
audit yang lebih tinggi. Hal tersebut karena KAP besar sebagai pihak independen yang mengawasi
mempunyai kelebihan yaitu (i) besarnya jumlah dan laporan keuangan seperti dewan komisaris,
ragam klien yang ditangani KAP; (ii) banyaknya ragam komite audit, dan sekretaris perusahaan
jasa yang ditawarkan; (iii) luasnya cakupan geografis, (Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A). Posisi
termasuk adanya afiliasi international; dan (iv) banyaknya sebagai auditor internal dan auditor eksternal juga
jumlah staf audit dalam suatu KAP. Dengan demikian termasuk ke dalam pengalaman governance.
dirumuskan hipotesis bahwa reputasi auditor berpengaruh Aktivitas komite audit (ACT) yang diukur dengan
negatif pada akrual lancer jumlah pertemuan yang dilakukan minimal empat
kali atau lebih tiap tahun (TFKA, 2002),
METODE PENELITIAN menggunakan variabel dummy dengan jumlah
pertemuan yang dilakukan minimal empat kali atau
Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data lebih tiap tahun diberikan nilai 1 dan jika tidak
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan diberikan nilai 0.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang Reputasi auditor menggunakan proksi reputasi
telah mempublikasikan laporan tahunan (annual report) KAP. Reputasi KAP merupakan variabel
tahun 2008-2011. Penentuan sampel menggunakan kategorial/ non metrik/ dummy yang diproksikan
metode purposive sampling yang akan ditunjukkan pada dengan afiliasi dengan The Big Four Auditors.
Tabel 3.1. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, Jika KAP termasuk dalam kategori The Big Four
maka diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan. Auditors maka diberi nilai 1, jika tidak maka diberi
nilai 0.
Definisi Operasional Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Data
kualitas audit yang diproksikan dengan akrual lancar dan Teknik analisis yang digunakan untuk
telah digunakan beberapa peneliti sebelumnya (Myers menguji hipotesis pada penelitian ini adalah
et al., 2003; Manry et al., 2008; dan Giri, 2010). Myers analisis regresi linear berganda. Analisis faktor
et al. (2003) menyatakan bahwa tingginya tingkat akrual digunakan untuk mereduksi variabel independen
berhubungan positif dengan kegagalan audit serta yaitu karakteristik independensi, keahlian
kurangnya konservatisme auditor. Tingkat akrual yang akuntansi dan keuangan, keahlian dan
rendah diasosiasikan dengan tingginya tingkat konservatisme pengalaman governance serta aktivitas komite
yang dimiliki seorang auditor sehingga dipandang dapat audit menjadi satu faktor yang diberi nama
meningkatkan kualitas audit. Adapun akrual lancar dapat karakteristik komite audit (KKOMAUD) serta
dirumuskan sebagai berikut: menghitung skor faktor yang akan digunakan
Akrual Lancar = (ΔAL–ΔKAS– (ΔLL-ΔLJP) ......(1) dalam analisis regresi. Sebelum dilakukan analisis
Keterangan:
regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
ΔAL = Perubahan aset lancar
yaitu normalitas, multikolinearitas,
ΔKas = Perubahan kas dan ekuivalen kas
heteroskedastisitas, dan autokorelasi (Ghozali,
ΔLL = Perubahan liabilitas lancar
2006). Model regresi yang digunakan dalam
ΔLJP = Perubahan dalam utang wesel jangka pendek
dan utang jangka panjang yang akan jatuh penelitian ini adalah:
tempo
Variabel independen penelitian ini adalah sebagai AL =á + â1 KKOM + â2 REP + ε………. (2)
karakteristik komite audit dan reputasi auditor. Keterangan:
Karakteristik independensi (IND) yang diukur AL = Akrual lancar
152 Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 2, Agustus 2014

á = Konstanta heteroskedastisitas menunjukkan nilai signifikansi


â1-â2 = Koefisien regresi diatas 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
KKOMAUD= Karakteristik Komite audit heteroskedastisitas dalam model regresi ini. Hasil uji
REP = Reputasi Auditor autokorelasi dengan uji Durbin Watson menunjukkan
ε = Error nilai sebesar 2,094. Dengan nilai du sebesar 1,72
maka 1,72 < 2,094 < 4-1,72 sehingga tidak bisa
HASIL DAN PEMBAHASAN menolak H0. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada masalah autokorelasi pada model
Analisis Faktor penelitian ini.
Hasil pengujian melalui analisis faktor yang
tercantum pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa Analisis Regresi
penelitian ini melalui dua tahap analisis sebagai. Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien
Analisis 1, Tabel KMO and Bartlett’s Test korelasi sebesar 34,6 %. Hal ini berarti variabel
menunjukkan nilai KMO MSA sebesar 0,532>0,5 karakteristik komite audit dan reputasi auditor
berarti analisis faktor tepat digunakan. Tabel Anti- mempunyai tingkat korelasi lemah dengan kualitas
image Matrices pada Anti-image Correlation audit yang diproksikan dengan akrual lancar karena
menunjukkan bahwa variabel ACT harus dibuang memiliki nilai kurang dari 0,5. Nilai Adjusted R2
karena memiliki nilai korelasi < 0,5 yaitu sebesar sebesar 0,102 menunjukkan bahwa hanya 10,2% dari
0,421. Dengan demikian, variabel ACT dikeluarkan variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel
dan melakukan analisis selanjutnya dengan variabel karakteristik komite audit dan reputasi auditor,
IND, FINEXPERT dan GOVEXPERT. Analisis 2, sedangkan 89,8% dijelaskan oleh variabel lain yang
Tabel KMO and Bartlett’s Test menunjukkan nilai tidak digunakan dalam model. Tabel ANOVA
KMO MSA sebesar 0,576 > 0,5. Tabel Anti-image menunjukkan nilai F sebesar 6,598 dengan tingkat
Matrices pada Anti-image Correlation signifikansi 0,002. Hasil ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa nilai korelasi untuk variabel IND variabel karakteristik komite audit dan reputasi
sebesar 0,580; variabel FINEXPERT sebesar 0,571; auditor secara simultan berpengaruh pada variabel
dan variabel GOVEXPERT sebesar 0,576. Oleh kualitas audit yang diproksikan dengan akrual lancar.
karena variabel IND, FINEXPERT dan Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan
GOVEXPERT memiliki nilai korelasi >0,5 maka bahwa karakteristik komite audit berpengaruh pada
ketiga variabel tersebut diekstrasi untuk membentuk akrual lancar dengan signifikansi 0,048 namun dengan
satu faktor baru yang diberi nama karakteristik komite arah yang positif. Hal ini berarti hipotesis pertama
audit (KKOMAUD). Setelah faktor KKOMAUD ditolak dan menunjukkan bahwa variabel karakteristik
terbentuk, maka dilakukan pembuatan skor faktor. komite audit yang mewakili karakteristik
independensi, keahlian akuntansi dan keuangan serta
Statistik Deskriptif keahlian dan pengalaman governance tidak dapat
Hasil statistik deksriptif pada Tabel 4.1 mengurangi tingkat akrual. Hasil penelitian ini
menunjukkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, mendukung Wardhani dan Joseph (2010) yang
dan standar deviasi variabel yang digunakan dalam menunjukkan bahwa independensi tidak dapat
penelitian ini. Nilai rata-rata untuk reputasi auditor mengurangi praktik manajemen laba yang terjadi di
(REP) sebesar 0,2800 menunjukkan perusahaan perusahaan. Hal ini mungkin disebabkan karena
amatan lebih banyak menggunakan auditor non Big pembentukan anggota komite audit yang independen
4, standar deviasi sebesar 0,45126. Nilai rata-rata hanya bertujuan untuk memenuhi regulasi yang
untuk kualitas audit sebesar 0,4638 menunjukkan dikeluarkan oleh Bapepam sehingga tidak dapat
rata-rata akrual lancar perusahaan amatan sebesar mempengaruhi kinerja komite audit dalam menjaga
0,4638 jutaan rupiah dan standar deviasi sebesar kualitas audit laporan keuangan.
7,41054 jutaan rupiah. Keahlian anggota komite audit dalam bidang
Hasil uji asumsi klasik yaitu uji normalitas akuntansi dan keuangan juga tidak dapat mengurangi
menunjukkan angka signifikansi sebesar 0,251 atau tingkat akrual karena komite audit tidak menjalankan
diatas 0,05 yang berarti bahwa variabel-variabel fungsi dan peranannya secara efektif. Hal ini mungkin
dalam penelitian ini telah berdistribusi secara normal. disebabkan karena posisi governance yang pernah
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai toleransi dan sedang dipegang oleh anggota komite audit
lebih dari 10% dan nilai VIF kurang dari 10 sehingga sekitar dua posisi governance sehingga kinerja
dikatakan tidak ada multikolinearitas. Hasil uji komite audit menurun karena sangat terbatasnya
Luh Komang Merawati, Peran Karakteristik Komite Audit dan ... 153

waktu yang dimiliki untuk melaksanakan proses SIMPULAN DAN SARAN


pengawasan. Pengalaman bekerja pada perusahaan
lain awalnya dapat meningkatkan efektivitas Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa
anggota komite audit, namun keadaan tersebut variabel karakteristik komite audit yang diasosiasikan
secara cepat berbalik ketika anggota komite audit dengan karakteristik independensi, keahlian akuntansi
bekerja di banyak perusahaan lain. Hasil penelitian dan keuangan, keahlian dan pengalaman tata kelola
ini sejalan dengan temuan penelitian Kusumastuti (governance) dan reputasi auditor belum dapat
dan Sastra (2007) dan Pamudji dan Trihartati (2009) mengurangi tingkat akrual yang merupakan proksi
yang menemukan bahwa dewan yang memiliki latar dari kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa
belakang bisnis dan ekonomi tidak berpengaruh pada komite audit belum dapat berperan efektif dalam
nilai perusahaan. menjaga kualitas audit dan auditor yang bereputasi
Dalam hal ini variabel pengalaman juga belum tentu pula dapat menjamin terjadinya kualitas
berarti tidak dapat meningkatkan kualitas audit audit yang tinggi.
dan mendukung penelitian Wardhani dan Joseph Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
(2010) yang membuktikan bahwa pengalaman kontribusi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
ketua komite audit sebagai partner pada suatu seperti perusahaan dan Otoritas Jasa Keuangan
kantor akuntan publik tidak dapat mengurangi (OJK) dan IAI dalam merumuskan kebijakan,
tingkat manajemen laba. Fenomena ini peraturan, dan standar dalam upaya untuk
disebabkan karena dengan berbagai keahlian dan menyempurnakan pedoman pelaksanaan kerja
pengalaman yang dimiliki anggota komite audit, komite audit yang dapat mempengaruhi kinerja
maka komite audit tersebut telah memahami anggota komite audit dalam upaya menjaga kualitas
segala sesuatu mengenai manajemen laba untuk audit. Khusus bagi profesi akuntansi juga dapat
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Hal berperan aktif dalam perumusan regulasi dan
tersebut bisa saja menjadi motif dipraktekkannya berinisiatif memperbaiki diri dalam upaya menjaga
manajemen laba dalam perusahaan tersebut terjadinya peningkatan kualitas audit.
(Rustiarini, 2012). Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Hasil pengujian atas hipotesis kedua Pertama, penelitian ini menggunakan data profil
menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh komite audit pada laporan tahunan (annual report)
pada akrual lancar dengan tingkat signifikansi 0,002 yang belum mencerminkan kondisi dan kualitas
namun dengan arah yang positif. Hal ini berarti komite audit yang sebenarnya karena masih banyak
hipotesis kedua juga ditolak dan variabel reputasi perusahaan yang belum mengungkapkan profil
auditor tidak dapat mengurangi tingkat akrual. Hasil komite auditnya secara lengkap. Oleh karena itu
penelitian ini mendukung penelitian Giri (2010) dan penelitian selanjutnya dapat menggunakan sumber-
Nuratama (2011) yang menunjukkan bahwa KAP sumber informasi lain untuk memperoleh informasi
yang berafiliasi dengan KAP internasional lebih profil anggota komite audit yang lengkap. Kedua,
bertujuan pemasaran untuk menarik klien. Hal ini pengukuran atas kualitas audit pada penelitian ini
disebabkan karena klien lebih memilih menggunakan memakai proksi akrual lancar yang merupakan
KAP yang berafiliasi dengan KAP internasional kualitas audit persepsian sehingga bukan merupakan
hanya berdasarkan atas alasan reputasi tinggi yang ukuran yang akurat. Penelitian selanjutnya dapat
dimiliki KAP internasional. Pamudji dan Trihartati mengukur kualitas audit dengan proksi yang berbeda
(2009) menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa dengan mempertimbangkan ukuran kualitas audit
kualitas laporan keuangan auditan secara tidak yang lebih aktual. Selain itu, penelitian ini juga
langsung dipengaruhi oleh integritas auditor secara menggunakan subjek penelitian KAP sehingga
individual. Kemungkinan terjadinya manajemen laba penelitian berikutnya dapat dilakukan dengan
semakin besar jika auditor secara individual memiliki mengambil subjek auditor. Memperluas sampel
integritas rendah sekalipun auditor tersebut berasal amatan pada industri yang berbeda juga dapat
dari KAP Big 4. Giri (2010) juga menjelaskan dalam dilakukan untuk memperoleh hasil generalisasi yang
temuannya bahwa ketika tenur audit singkat maka lebih baik.
KAP berafiliasi kurang menaikkan kualitas audit, hal
ini bisa saja terjadi pada perusahaan yang sering REFERENSI
mengganti auditornya sehingga auditor kurang
memiliki waktu untuk mengembangkan pemahaman Becker, C. L.; M. L. DeFond, J. Jiambalvo, and
bisnis klien dan malah menurunkan kualitas audit. K.R.Subramanyam. 1998. The effect of audit
154 Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 2, Agustus 2014

quality on earnings management. Reynolds J. K. and J. R. Francis. 2000. Does size


Contemporary Accounting Research 15 (Spring): matter? The influence of large clients on office
1–24. level auditor reporting decisions. Journal of
Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2004. Accounting and Economics 30 (December):
Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: 375-500.
Lampiran Kep- 29/PM/2004 Peraturan Nomor Rustiarini. Ni Wayan. 2012. Komite Audit dan
IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kualitas Audit: Kajian Berdasarkan
Kerja Komite Audit. Karakteristik, Kompetensi dan Efektivitas
Giri, Efraim Ferdinan. 2010. Pengaruh Tenur Komite Audit. SNA XV. Banjarmasin
Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP Setiawan, Santy. 2006. Opini Going Concern dan
terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. Jurnal
Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Ilmiah Akuntansi, Vol V No. 1 Mei
Akuntansi XIII, Purwokerto. Task Force Komite Audit. 2002. Pedoman
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Pembentukan Komite Audit yang Efektif –
Dengan Program SPSS. Semarang:Universitas Disusun untuk Komite Nasional Good Corporate
Diponogoro Governance
Hamonangan Siallagan., Mas’ud Machfoedz. 2006. Manry, D. L., T.J. Mock, dan J.L. Turner. 2008. Does
Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Increased Audit Partner Tenure Reduce Audit
Laba Dan Nilai Perusahaan. SNA IX. Quality? Journal of Accounting, Auditing &
Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Finance: pp. 553-572.
Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman- Merawati, Luh Komang. 2013. Pengaruh
pengalaman. Yogyakarta:BPFE. Karakteristik Komite Audit Pada Hubungan
Kusumastuti, S., Supatmi, dan Sastra, P. 2007. Opini Audit Going Concern Dengan Pergantian
Pengaruh Board Diversity terhadap Nilai Auditor. SNA XVI. Manado
Perusahaan dalam Perspektif Corporate Myers, James N., Myers, Linda A., dan Omer,
Governance. Jurnal Akuntansi dan Thomas C. 2003. Exploring the Term of The
Keuangan. Vol. 9 No. 2, pp. 88-98. Auditor-Client Relationship and the Quality of
Lenox, C. S. 1999. Auditor quality and auditor size: Earnings: A Case for Mandatory Auditor
an evaluation of reputation and deep pockets Rotation? The Accounting Review 78(3): 779–
hypotheses. Journal of Business Finance & 799.
Accounting 26 (Sept): 779-805. Nuratama, I Putu. 2011. Pengaruh Tenur dan
Pamudji, Sugeng dan Aprillya Trihartati. 2007. Reputasi KAP Pada Kualitas Audit Dengan
Pengaruh Independensi dan Efektivitas Komite Audit Sebagai Variabel Moderasi. Tesis.
Komite Audit terhadap Manajemen Laba. Program Magister Akuntansi Universitas
Jurnal Akuntansi dan Auditing. Jurnal Udayana
UNDIP Vol 6, No 1 Wardhani, Ratna dan Herunata Joseph. 2010.
PT. Bursa Efek Indonesia. 2003-2010. Indonesian Karakteristik Pribadi Komite Audit dan Praktik
Capital Market Directory 2003-2010. Manajemen Laba. Symposium Nasional
Jakarta:PT Bursa Efek Indonesia. Akuntansi XIII. Purwokerto.
Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. Faktor-
Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 Tentang Faktor Determinasi Kualitas Audit–Suatu Studi
Jasa Akuntan Publik. Dengan Pendekatan Earnings Surprise
_______. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Benchmark. SNA XII
Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa
Akuntan Publik.
Luh Komang Merawati, Peran Karakteristik Komite Audit dan ... 155

LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1

Gambar 2.1
Model Penelitian

Tabel 3.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Metode Purposive

Sumber : data diolah (2014)

Lampiran 2
Analisis Faktor Tahap 1
156 Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 2, Agustus 2014

Analisis Faktor Tahap 2

Lampiran 3
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif

Sumber : data diolah (2014)


Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas

Sumber : data diolah (2014)

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : data diolah (2014)


Luh Komang Merawati, Peran Karakteristik Komite Audit dan ... 157

Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : data diolah (2014)

Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : data diolah (2014)

Tabel 4.6
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : data diolah (2014)

Anda mungkin juga menyukai

  • Penawaran
    Penawaran
    Dokumen23 halaman
    Penawaran
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Purbasari 2014 PDF
    Purbasari 2014 PDF
    Dokumen12 halaman
    Purbasari 2014 PDF
    Dina
    Belum ada peringkat
  • Purbasari 2014 PDF
    Purbasari 2014 PDF
    Dokumen12 halaman
    Purbasari 2014 PDF
    Dina
    Belum ada peringkat
  • Purbasari 2014 PDF
    Purbasari 2014 PDF
    Dokumen12 halaman
    Purbasari 2014 PDF
    Dina
    Belum ada peringkat
  • Sumur Bor Sambas
    Sumur Bor Sambas
    Dokumen2 halaman
    Sumur Bor Sambas
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Sumur Bor Sambas
    Sumur Bor Sambas
    Dokumen2 halaman
    Sumur Bor Sambas
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen14 halaman
    4
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Undangan PDF
    Undangan PDF
    Dokumen1 halaman
    Undangan PDF
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 7
    7
    Dokumen14 halaman
    7
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Laporan Batimetri
    Laporan Batimetri
    Dokumen17 halaman
    Laporan Batimetri
    Ridho Anzari
    100% (1)
  • Undangan
    Undangan
    Dokumen1 halaman
    Undangan
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Purbasari 2014 PDF
    Purbasari 2014 PDF
    Dokumen12 halaman
    Purbasari 2014 PDF
    Dina
    Belum ada peringkat
  • Sumur Bor Sambas
    Sumur Bor Sambas
    Dokumen2 halaman
    Sumur Bor Sambas
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Rab Taman PLN
    Rab Taman PLN
    Dokumen81 halaman
    Rab Taman PLN
    Jalu Risqiyono
    100% (1)
  • Rab Pipa
    Rab Pipa
    Dokumen440 halaman
    Rab Pipa
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Kebutuhan Besi Dan Beton
    Kebutuhan Besi Dan Beton
    Dokumen3 halaman
    Kebutuhan Besi Dan Beton
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Material Lainnya
    Material Lainnya
    Dokumen1 halaman
    Material Lainnya
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 2 Kata Pengantar
    2 Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    2 Kata Pengantar
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen1 halaman
    1 Cover
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover 3
    1 Cover 3
    Dokumen1 halaman
    1 Cover 3
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Dokumen4 halaman
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Furqon RAB
    Furqon RAB
    Dokumen11 halaman
    Furqon RAB
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover 3
    1 Cover 3
    Dokumen1 halaman
    1 Cover 3
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Dokumen4 halaman
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Per Model An
    Per Model An
    Dokumen1 halaman
    Per Model An
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Per Model An
    Per Model An
    Dokumen1 halaman
    Per Model An
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat
  • Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Dokumen4 halaman
    Penawaran Ruko Ayani 2 Jalu
    Jalu Risqiyono
    Belum ada peringkat