Anda di halaman 1dari 40

TUGAS PERKERASAN KAKU

MUHAMMAD IRVAN
180102104

DOSEN :

MUKHLIS, ST. ,MT.


19760623200212 1 003

D3-TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI PADANG
T.A 2019 / 2020
PERKERASAN KAKU |2020
Soal
Kota Padang akan merencanakan membangun jalan arteri ( dalam kota) 2 lajur 1 arah dari
perkerasan kaku. Beton (fc’) digunakan beton pada umur 28 hari dg kekuatan tekan 308
2
kg/cm . Umur rencana 38 tahun dengan kenaikan lalu lintas
(i) 8 %. Jalan akan dibangun di atas tanah dasar dengan CBR = 4 %. Jalan akan mengunakan
bahu dari beton dengan ruji. Jenis kendaraan yang lewat sebagai berikut ;

Mobil Penumpang : 500 Kend/hari


Bus 8 ton : 100 kend/hari
Truck 2 As 13 ton : 50 knd/hr
Truck 3 As 20 ton : 50 knd/hr
Truck 5 As 30 ton : 20 knd/hr

Ditanya :

Rencanakan perkerasan beton meliputi :


 Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
 Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
 Perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)
PENYELESAIANPERKERASAN BETON BERSAMBUNG TANPA TULANGAN (BBTT)

A. Perhitungan Tebal Pelat


a) Analisa lalu – lintas

Tabel 4 Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya

konfigurasi beban jumlah


STRT STRG STdRG
sumbu (ton) jumlah sumbu
Jenis Jumlah
kend. per
Kendaraan sumbu BS JS BS JS BS JS
RD RB RGD RGB (bh) kend
(ton) (bh) (ton) (bh) (ton) (bh)
(bh)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
MP 1 1 - - 500 - - - - - - -
2 200 3 100
Bus 3 5 - - 100 5 100 - - - -
Truk 2 as
5 8 - - 50 2 100 5 50 8 50 - -
l
Truk 3 as
6 14 - - 50 3 150 6 75 - - 14 75

6 25 14 25

5 25 - -
Truk 5 as 6 14 5 5 20 5 100 5 25 - -

Total 550 400 50 100

Penjelasan tabel :

Kolom (1) : jenis kendaraan

Kolom (2) : konfigurasi beban sumbu (ton)

Kolom (3) : jumlah kendaraan (unit)

Kolom (4) : jumlah sumbu per kendaraan (buah)

3
Kolom (5) : jumlah sumbu (bh) = kolom (3) x kolom (4)

Kolom (6) : beban sumbu (ton) – STRT

Kolom (7) : jumlah sumbu (bh) – STRT

Kolom (8) : jumlah sumbu (ton) – STRG

Kolom (9) : jumlah sumbu (bh) – STRG

Kolom (10) : jumlah sumbu (ton) – STdRG

Kolom (11) : jumlah sumbu (bh) – STdRG

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKNH) selama umur rencana 38 tahun


adalah 550

Faktor pertumbuhan lalulintas ( R )

R = ( 1 + 0,08 )ᵔ38 -1 / 0,08


= 220,03
Tabel 6 jumlah lajur bedasarkan lebar perkerasan
dan koefisien distibusi (C) kendaraan niaga pada
jalur rencana
Koefisien
Jumlah
Lebar perkerasan (Lp) distribusi
lajur (nI)
1 Arah 2 Arah
Lp < 5,50 m 1 lajur 1 1
5,50 m ≤ Lp < 8,25 m 2 lajur 0,70 0,50
8,25 m ≤ Lp < 11,25 3 lajur 0,50 0,475
11,25≤ Lp <15,00 m 4 lajur - 0,45
15,00 m ≤ Lp < 18,75
5 lajur - 0,425
m
18,75 m ≤ Lp < 22,00 6 lajur - 0,40
Diketahui : tipe jalan (2 jalur ; 1 arah)
Maka : lihat kolom jumlah lajur (2 lajur) dan kolom
koefisien ditribusi yang 1 arah, lalu tarik garis tegak lurus
dan akan bertemu di nominal 0,70
JSKN = JSKNHx365 xRxC
= 550 x 365 x 220,03 x 0,70
= 30919715,75
b) Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi

Tabel Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu-lintas Repetisi


Sumbu Sumbu (ton) Sumbu Beban Sumbu Rencana yang terjadi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
STRT 6 100 0,25 0,73 30919715,75 5642848,124
5 200 0,5 0,73 30919715,75 11285696,25
3 100 0,25 0,73 30919715,75 5642848,124

Total 400 1

STRG 8 50 1 0,09 30919715,75 2782774,418

Total 50 1
30919715,75
STdRG 14 100 1 0,18 5565548,835

Total 100 1
30919715,75
Komulatif
Penjelasan Tabel :

Kolom (1) : jenis Sumbu ( STRT, total; STRG, total; STdRG, total; komulatif)

Kolom (2) : beban sumbu (ton); berdasarkan tabel 2 ‘beban sumbu (BS) (kolom
6, 8, 10) urutkan dari besar ke kecil di setiap jenis sumbu.

Kolom (3) : jumlah sumbu; berdasarkan tabel 2 (kolom 7,9,10) masukkan


sesui jenis sumbu dan beban sumbu. Dijumlah masing – masing
STRT, STRG, dan STdRG.

Kolom (4) : proposi beban = ex.100 / 400 = 0,25

Kolom (5) : proposi sumbu = ex.4000/550 = 0,73

Kolom (6) : lalu – lintas rencana = JSkN rencana

Kolom (7) : repetisi yang terjadi = JSkN x proposi sumbu x proposi


c) Perhitungan tebal pelat beton
 Sumber data beban : hasil survei
 Jenis jalan : arteri
 Jenis perkerasan : perkerasan beton bersambung tanpa
tulangan (BBTT) dengan Ruji
 Jenis bahan : beton
 Umur rencana : 38 tahun
 JSK : 30919715,75 = 3,1 . 10^7
 Faktor keamana beban : 1,1 (tabel 6)

Diketahui : type jalan = arteri

Tabel faktor keamanan beban (FKB)

No. Penggunaan Nilai FKB


1 Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan berlajur 1,2
banyak, yang aliran lalu lintasnya tidak terhambat serta volume
kendaraan niaga yang tinggi.
Bila menggunakan data lalu – lintas dari survei beban (weight-in-
motion) dan adanya kemungkinan route alternatif, makan nilai
faktor keamanan beban dapat dikurangi menjadi 1,15
2 Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan volume 1,1
kencaraan niaga menengah.
3 Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah 1,0
Penjelasan :

Kolom (1) : nomor

Kolom (2) : penggunaan (dalam menggunakan tabel di atas harus


menyesuaikan dengan yang direncanakan / diketahui)

Kolom (3) : nilai FKB (faktor keamanan beban) yang akan di gunakan dalam
perhitungan.

 Kuat tarik lentur beton(f’cf) umur 28 hari :

2
Diketahui : kuat tekan beton (f’c) = 308 kg/cm =
30,8MPa Angregat batu pecah
f’cf = K x (f’c)0,50 ...... MPa
= 0,50
0,75 x (30,8 MPa)
=
4,2 Mpa
 CBR tanah dasar :4 %

Jumlah repetisi sumbu : 30919715,75 = 3,1 . 10^7

Gambar 2 grafik tebal pondasi bawah minimum untuk


perkerasan beton semen

Cara membaca grafik :

o Lihat bagian bawah grafik (jumlah repetisi sumbu) mencari


letak 3,1 x 10^7. Tarik garis ke atas.

o Lihat bagian kiri grafik (CBR tanah dasar rencana) Tarik


garis ke kanan sampai menemui tegak lurus dengan garis
sebelumnya.
o Jadi tebal pondasi bawah minimum = 130 cm
Gambar 3 grafik CBR tanah dasar efektif dan tetal pondasi
bawah

Cara membaca grafik :

o Lihat bagian bawah grafik (CBR tanah dasar rencana). Tarik


garis ke atas sampai bertemu garis Campuran Beton
o Menarik garis tegak lurus ke kiri, lalu baca CBR tanah efektif.
mempunyai nilai CBR tanahdasar efektif 20
%
 Tebal taksiran pelat beton : 180 mm = 18 cm
Misal diket : fcf : 4,2 Mpa
Arteri : lalu – lintas dalam kota
Bahu jalan : beton
Pekerasan : dengan Tulangan (Ruji)
FKB : 1,1
CBR eff : 20 %
Jumlah repetisi sumbu : 3,1 x 10^7

Gambar 4 grafik taksiran pelat beton

Cara membaca grafik :

o Lihat bagian bawah grafik (kelompok sumbu kendaraan


niaga) mencari letak 3,1 x 10^7 . Tarik garis ke atas sampai
bertemu garis .............
o Menarik garis tegak lurus ke kiri, lalu baca tebal slab beton
(mm)
o Jadi tebal slab beton = 180 mm
Tabel Analisa Fatik dak Erosi

Beban Beban Analisa fatik Analisa Erosi


faktor
Jenis Sumbu Rencana Repetisi Persen Persen
tegangan Repetisi Repetisi
Sumbu ton Per roda yang terjadi Rusak Rusak
dan erosi Ijin Ijin
(kN) (kN) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
STRT 6(60) 33,0 5642848,124 TE = 1,01 TT 0 TT 0
5(50) 27,5 11285696,25 FRT = 0,24 TT 0 TT 0
3(30) 16,5 5642848,124 FE = 1,88 TT 0 TT 0

STRG 8(80) 22 2782774,418 TE = 1,53


FRT = 0,36 TT 0 1x 10^8 2,78
FE = 2,49
STdRG 14(140) 19,75 5565548,835 TE = 1,28 TT 0 TT 0
FRT = 0,3
FE = 2,51
total 0 <100% 2,78 <100%
Tebal plat dipakai adalah 180 mm

Penjelasan tabel :
Kolom (1) : jenis sumbu (STRT, STRG, STdRG)
Kolom (2) : beban sumbu ton di ubah ke Kn
BEBAN SUMBU X FAKTOR AMAN = 60*1,1= 33
Kolom (3) : beban rencana per roda (kN) =
JUMLAH SUMBU KENDARAAN 2

Kolom (4): repetisi yang terjadi (di ambil pada tabel kolom 7)
Kolom (5): fator tegangan dan erosi ( diambil pada tabel 8)
TE = tegangan ekivalen
FRT = faktor rasio tegangan = TE / Fcf = 1.01 / 4,2 = 0,24
FE = faktor erosi
Kolom (6): analisa fatik repitisi ijin (ada pada gambar
TT = tidak terbatas

Kolom (7) : persentasi ijin (%) =


4
100%
6

Kolom (8) : analisa erosi repetisi ijin (ada pada gambar

Kolom (9) : persentasi ijin (%) =


4
100% = 0,36
8

TT = tidak terbatas

10
Tabel 8 Tegangan Ekivalen dan Faktor Erosi untuk
Perkerasan Dengan Bahu Beton
Diketahui : tebal slab = 180 mm
CBR eff tanah dasar
20 %
Dengan ruji

Tebal CBR Eff Tegangan Setara Faktor Erosi


Slab Tanah Tanpa Ruji Dengan Ruji/Beton Bertulang
(mm) Dasar (%) STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG
150 5 1,42 2,16 1,81 1,45 2,34 2,94 2,99 3 2,14 2,74 2,78 2,81
150 10 1,36 2,04 1,7 1,39 2,32 2,92 2,94 2,94 2,13 2,72 2,73 2,75
150 15 1,33 1,98 1,65 1,36 2,32 2,92 2,91 2,91 2,12 2,72 2,7 2,72
150 20 1,32 1,94 1,62 1,35 2,31 2,91 2,9 2,9 2,11 2,71 2,69 2,7
150 25 1,3 1,9 1,59 1,33 2,3 2,9 2,88 2,88 2,1 2,7 2,67 2,67
150 35 1,27 1,82 1,53 1,3 2,29 2,89 2,85 2,84 2,08 2,69 2,64 2,63
150 50 1,23 1,74 1,49 0,1 2,27 2,87 2,82 2,81 2,06 2,67 2,6 2,59
150 75 1,2 1,65 1,43 1,26 2,25 2,85 2,79 2,77 2,04 2,65 2,57 2,56

160 5 1,29 1,98 1,67 1,33 2,26 2,87 2,93 2,95 2,06 2,66 2,72 2,77
160 10 1,24 1,87 1,56 1,26 2,24 2,85 2,88 2,89 2,04 2,64 2,67 2,69
160 15 1,21 1,82 1,51 1,23 2,24 2,84 2,85 2,86 2,04 2,64 2,64 2,66
160 20 1,2 1,79 1,49 1,21 2,23 2,83 2,84 2,84 2,03 2,63 2,62 2,64
160 25 1,18 1,75 1,46 1,2 2,23 2,83 2,82 2,82 2,02 2,62 2,6 2,62
160 35 1,15 1,67 1,41 1,17 2,22 2,82 2,79 2,78 2 2,61 2,56 2,57
160 50 1,12 1,6 1,36 1,15 2,2 2,8 2,75 2,75 1,98 2,59 2,53 2,53
160 75 1,1 1,52 1,3 1,13 2,18 2,78 2,72 2,69 1,97 2,57 2,5 2,49

170 5 1,17 1,83 1,55 1,22 2,19 2,8 2,88 2,9 1,99 2,59 2,66 2,72
170 10 1,13 1,73 1,45 1,16 2,17 2,78 2,83 2,84 1,97 2,57 2,61 2,64
170 15 1,11 1,68 1,4 1,13 2,17 2,77 2,8 2,81 1,96 2,57 2,58 2,61
170 20 1,1 1,65 1,38 1,12 2,16 2,76 2,79 2,79 1,95 2,56 2,57 2,59
170 25 1,08 1,62 1,35 1,1 2,16 2,76 2,77 2,77 1,95 2,55 2,55 2,57
170 35 1,05 1,55 1,3 1,07 2,15 2,75 2,73 2,73 1,94 2,53 2,51 2,53
170 50 1,03 1,49 1,25 1,04 2,13 2,73 2,7 2,7 1,91 2,51 2,47 2,48
170 75 1,02 1,41 1,19 1,03 2,11 2,71 2,66 2,64 1,89 2,49 2,43 2,43

180 5 1,07 1,7 1,44 1,13 2,13 2,73 2,83 2,86 1,92 2,52 2,61 2,68
180 10 1,03 1,6 1,35 1,07 2,11 2,71 2,78 2,79 1,9 2,5 2,56 2,6
180 15 1,01 1,55 1,3 1,04 2,1 2,71 2,75 2,76 1,89 2,5 2,53 2,57
180 20 1,01 1,53 1,28 1,03 2,09 2,7 2,73 2,74 1,88 2,49 2,51 2,54
180 25 1 1,5 1,25 1,01 2,09 2,69 2,71 2,72 1,88 2,48 2,49 2,52
180 35 0,98 1,44 1,2 0,98 2,08 2,68 2,67 2,68 1,87 2,46 2,45 2,47
180 50 0,95 1,38 1,16 0,96 2,06 2,66 2,64 2,64 1,84 2,44 2,42 2,42
180 75 0,94 1,31 1,1 0,94 2,04 2,64 2,61 2,6 1,82 2,42 2,36 2,37

190 5 0,99 1,58 1,35 1,05 2,07 2,67 2,78 2,82 1,86 2,46 2,57 2,64
190 10 0,96 1,49 1,26 0,99 2,05 2,65 2,72 2,75 1,84 2,44 2,51 2,56
190 15 0,94 1,44 1,21 0,97 2,04 2,64 2,7 2,72 1,83 2,43 2,48 2,53
190 20 0,93 1,42 1,19 0,96 2,03 2,63 2,69 2,7 1,82 2,42 2,46 2,5
190 25 0,92 1,4 1,17 0,94 2,03 2,63 2,67 2,68 1,81 2,41 2,44 2,48
190 35 0,9 1,35 1,12 0,91 2,02 2,62 2,63 2,64 1,79 2,4 2,4 2,43
190 50 0,88 1,29 1,08 0,88 2 2,6 2,6 2,6 1,77 2,38 2,36 2,38
190 75 0,87 1,22 1,02 0,86 1,98 2,58 2,55 2,55 1,76 2,36 2,32 2,31

200 5 0,91 1,47 1,27 0,99 2,01 2,61 2,74 2,78 1,8 2,4 2,52 2,6
200 10 0,89 1,39 1,18 0,93 1,99 2,59 2,69 2,71 1,78 2,38 2,46 2,52
200 15 0,87 1,35 1,15 0,9 1,98 2,59 2,66 2,68 1,77 2,37 2,43 2,49
200 20 0,86 1,33 1,12 0,89 1,97 2,58 2,64 2,66 1,76 2,36 2,42 2,48
200 25 0,85 1,3 1,1 0,87 1,97 2,57 2,62 2,64 1,75 2,35 2,4 2,44
200 35 0,83 1,25 1,05 0,84 1,96 2,56 2,58 2,6 1,73 2,33 2,36 2,39
200 50 0,82 1,2 1,01 0,82 1,94 2,54 2,54 2,55 1,71 2,31 2,32 2,33
200 75 0,81 1,14 0,95 0,8 1,92 2,52 2,51 2,5 1,69 2,3 2,27 2,28

210 5 0,85 1,38 1,2 0,93 1,96 2,56 2,7 2,75 1,74 2,34 2,48 2,57
210 10 0,82 1,3 1,11 0,87 1,94 2,54 2,65 2,67 1,72 2,32 2,42 2,49
210 15 0,8 1,27 1,08 0,84 1,93 2,53 2,62 2,64 1,71 2,31 2,39 2,45
210 20 0,8 1,24 1,05 0,83 1,92 2,52 2,6 2,62 1,7 2,3 2,37 2,43
210 25 0,79 1,22 1,03 0,81 1,91 2,51 2,58 2,6 1,69 2,29 2,35 2,4
210 35 0,77 1,17 0,98 0,78 1,9 2,49 2,54 2,56 1,67 2,28 2,31 2,34
210 50 0,76 1,13 0,94 0,76 1,88 2,48 2,51 2,51 1,65 2,26 2,27 2,29
210 75 0,75 1,07 0,9 0,74 1,86 2,47 2,45 2,46 1,64 2,24 2,22 2,22

Penjelasan :

 Melihat pada kolom (1) cari tebal slab 180 mm.


 Melihat pada kolom (2) cari CBR eff tanah 20 % pada baris tebal slab
180 mm.
 Tarik garis ke kanan (gunakan kolom tegangan setara dan faktor erosi
yang dengan ruji)
Gambar 1 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan Gambar 2 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 33; FRT = 0,24 Diketahui : STRT; beban per roda = 33; FE = 1,88

Cara membaca grafik :


Cara membaca grafik :
 Tarik garis yang mempertemukan nilai
 Tarik garis yang mempertemukan nilai
beban per roda pada kelompok sumbu (kN)
beban per roda pada kelompok sumbu (kN)
dengan faktor rasio tegangan.
dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis
itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak
itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak
terbatas)
terbatas)
Gambar 3 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan Gambar 4 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 27,5; FRT = 0,24 Diketahui : STRT; beban per roda = 27,5 ; FE = 1,88

Cara membaca grafik : Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai  Tarik garis yang mempertemukan nilai
beban per roda pada kelompok sumbu (kN) beban per roda pada kelompok sumbu (kN)
dengan faktor rasio tegangan. dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis  Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis
itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak
terbatas) terbatas)

13
Gambar 5 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan Gambar 6 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 16,5 ; FRT = 0,24 Diketahui : STRT; beban per roda = 16,5 ; FE = 1,88

Cara membaca grafik : Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai  Tarik garis yang mempertemukan nilai
beban per roda pada kelompok sumbu (kN) beban per roda pada kelompok sumbu (kN)
dengan faktor rasio tegangan. dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis  Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis
itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak
terbatas) terbatas)

14
Gambar 7 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan Gambar 8 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton
Diketahui : STRG; beban per roda = 22; FRT = 0,36 Diketahui : STRG ; beban per roda = 44; FE = 2,49

Cara membaca grafik : Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai  Tarik garis yang mempertemukan nilai
beban per roda pada kelompok sumbu (kN) beban per roda pada kelompok sumbu (kN)
dengan faktor rasio tegangan. dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis  Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis
itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak itu menyentuh. Jika tidak jadi pakai TT (tidak
terbatas) terbatas)
Gambar 9 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STdRG; beban per roda = 19,75 ; FRT = 0,3

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 10 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STdRG; beban per roda =19,75; FE = 2,51

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)

Kesimpulan

A. Tebal minimum plat beton 180 mm,


B. Tebal minimum pondasi bawah 13 cm ,

Dan hasil terbaik untuk menentukan tebal rencana plat tersebut nilai analitis fatik dan analisi s erosi harus
mendekati kecil mendekati 100%.
Asumsi tebal plat 175 mm

Beban Beban Analisa fatik Analisa Erosi


faktor
Jenis Sumbu Rencana Repetisi Persen Persen
tegangan Repetisi Repetisi
Sumbu ton Per roda yang terjadi Rusak Rusak
dan erosi Ijin Ijin
(kN) (kN) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
STRT 6(60) 33,0 5642848,124 TE = 1,05 TT 0 TT 0
5(50) 27,5 11285696,25 FRT = 0,25 TT 0 TT 0
3(30) 16,5 5642848,124 FE = 1,91 TT 0 TT 0

STRG 8(80) 22 2782774,418 TE = 1,59


FRT = 0,38 TT 0 1x 10^8 2,78
FE = 2,52
STdRG 14(140) 19,75 5565548,835 TE = 1, 33 TT 0 TT 0
FRT = 0,32
FE = 2,54
total 0 <100% 2,78 <100%

Nilai factor tegagan dan erosi diambil karna asumsi tebal plat 175 mm adalah antara nilai
rata2 tebal plat 170 mm dan 180 mm
Tebal CBR Eff Tegangan Setara Faktor Erosi
Slab Tanah Tanpa Ruji Dengan Ruji/Beton Bertulang
(mm) Dasar (%) STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG
150 5 1,42 2,16 1,81 1,45 2,34 2,94 2,99 3 2,14 2,74 2,78 2,81
150 10 1,36 2,04 1,7 1,39 2,32 2,92 2,94 2,94 2,13 2,72 2,73 2,75
150 15 1,33 1,98 1,65 1,36 2,32 2,92 2,91 2,91 2,12 2,72 2,7 2,72
150 20 1,32 1,94 1,62 1,35 2,31 2,91 2,9 2,9 2,11 2,71 2,69 2,7
150 25 1,3 1,9 1,59 1,33 2,3 2,9 2,88 2,88 2,1 2,7 2,67 2,67
150 35 1,27 1,82 1,53 1,3 2,29 2,89 2,85 2,84 2,08 2,69 2,64 2,63
150 50 1,23 1,74 1,49 0,1 2,27 2,87 2,82 2,81 2,06 2,67 2,6 2,59
150 75 1,2 1,65 1,43 1,26 2,25 2,85 2,79 2,77 2,04 2,65 2,57 2,56

160 5 1,29 1,98 1,67 1,33 2,26 2,87 2,93 2,95 2,06 2,66 2,72 2,77
160 10 1,24 1,87 1,56 1,26 2,24 2,85 2,88 2,89 2,04 2,64 2,67 2,69
160 15 1,21 1,82 1,51 1,23 2,24 2,84 2,85 2,86 2,04 2,64 2,64 2,66
160 20 1,2 1,79 1,49 1,21 2,23 2,83 2,84 2,84 2,03 2,63 2,62 2,64
160 25 1,18 1,75 1,46 1,2 2,23 2,83 2,82 2,82 2,02 2,62 2,6 2,62
160 35 1,15 1,67 1,41 1,17 2,22 2,82 2,79 2,78 2 2,61 2,56 2,57
160 50 1,12 1,6 1,36 1,15 2,2 2,8 2,75 2,75 1,98 2,59 2,53 2,53
160 75 1,1 1,52 1,3 1,13 2,18 2,78 2,72 2,69 1,97 2,57 2,5 2,49

170 5 1,17 1,83 1,55 1,22 2,19 2,8 2,88 2,9 1,99 2,59 2,66 2,72
170 10 1,13 1,73 1,45 1,16 2,17 2,78 2,83 2,84 1,97 2,57 2,61 2,64
170 15 1,11 1,68 1,4 1,13 2,17 2,77 2,8 2,81 1,96 2,57 2,58 2,61
170 20 1,1 1,65 1,38 1,12 2,16 2,76 2,79 2,79 1,95 2,56 2,57 2,59
170 25 1,08 1,62 1,35 1,1 2,16 2,76 2,77 2,77 1,95 2,55 2,55 2,57
170 35 1,05 1,55 1,3 1,07 2,15 2,75 2,73 2,73 1,94 2,53 2,51 2,53
170 50 1,03 1,49 1,25 1,04 2,13 2,73 2,7 2,7 1,91 2,51 2,47 2,48
170 75 1,02 1,41 1,19 1,03 2,11 2,71 2,66 2,64 1,89 2,49 2,43 2,43

180 5 1,07 1,7 1,44 1,13 2,13 2,73 2,83 2,86 1,92 2,52 2,61 2,68
180 10 1,03 1,6 1,35 1,07 2,11 2,71 2,78 2,79 1,9 2,5 2,56 2,6
180 15 1,01 1,55 1,3 1,04 2,1 2,71 2,75 2,76 1,89 2,5 2,53 2,57
180 20 1,01 1,53 1,28 1,03 2,09 2,7 2,73 2,74 1,88 2,49 2,51 2,54
180 25 1 1,5 1,25 1,01 2,09 2,69 2,71 2,72 1,88 2,48 2,49 2,52
180 35 0,98 1,44 1,2 0,98 2,08 2,68 2,67 2,68 1,87 2,46 2,45 2,47
180 50 0,95 1,38 1,16 0,96 2,06 2,66 2,64 2,64 1,84 2,44 2,42 2,42
180 75 0,94 1,31 1,1 0,94 2,04 2,64 2,61 2,6 1,82 2,42 2,36 2,37

190 5 0,99 1,58 1,35 1,05 2,07 2,67 2,78 2,82 1,86 2,46 2,57 2,64
190 10 0,96 1,49 1,26 0,99 2,05 2,65 2,72 2,75 1,84 2,44 2,51 2,56
190 15 0,94 1,44 1,21 0,97 2,04 2,64 2,7 2,72 1,83 2,43 2,48 2,53
190 20 0,93 1,42 1,19 0,96 2,03 2,63 2,69 2,7 1,82 2,42 2,46 2,5
190 25 0,92 1,4 1,17 0,94 2,03 2,63 2,67 2,68 1,81 2,41 2,44 2,48
190 35 0,9 1,35 1,12 0,91 2,02 2,62 2,63 2,64 1,79 2,4 2,4 2,43
190 50 0,88 1,29 1,08 0,88 2 2,6 2,6 2,6 1,77 2,38 2,36 2,38
190 75 0,87 1,22 1,02 0,86 1,98 2,58 2,55 2,55 1,76 2,36 2,32 2,31

200 5 0,91 1,47 1,27 0,99 2,01 2,61 2,74 2,78 1,8 2,4 2,52 2,6
200 10 0,89 1,39 1,18 0,93 1,99 2,59 2,69 2,71 1,78 2,38 2,46 2,52
200 15 0,87 1,35 1,15 0,9 1,98 2,59 2,66 2,68 1,77 2,37 2,43 2,49
200 20 0,86 1,33 1,12 0,89 1,97 2,58 2,64 2,66 1,76 2,36 2,42 2,48
200 25 0,85 1,3 1,1 0,87 1,97 2,57 2,62 2,64 1,75 2,35 2,4 2,44
200 35 0,83 1,25 1,05 0,84 1,96 2,56 2,58 2,6 1,73 2,33 2,36 2,39
200 50 0,82 1,2 1,01 0,82 1,94 2,54 2,54 2,55 1,71 2,31 2,32 2,33
200 75 0,81 1,14 0,95 0,8 1,92 2,52 2,51 2,5 1,69 2,3 2,27 2,28

210 5 0,85 1,38 1,2 0,93 1,96 2,56 2,7 2,75 1,74 2,34 2,48 2,57
210 10 0,82 1,3 1,11 0,87 1,94 2,54 2,65 2,67 1,72 2,32 2,42 2,49
210 15 0,8 1,27 1,08 0,84 1,93 2,53 2,62 2,64 1,71 2,31 2,39 2,45
210 20 0,8 1,24 1,05 0,83 1,92 2,52 2,6 2,62 1,7 2,3 2,37 2,43
210 25 0,79 1,22 1,03 0,81 1,91 2,51 2,58 2,6 1,69 2,29 2,35 2,4
210 35 0,77 1,17 0,98 0,78 1,9 2,49 2,54 2,56 1,67 2,28 2,31 2,34
210 50 0,76 1,13 0,94 0,76 1,88 2,48 2,51 2,51 1,65 2,26 2,27 2,29
210 75 0,75 1,07 0,9 0,74 1,86 2,47 2,45 2,46 1,64 2,24 2,22 2,22
Gambar 1 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 33; FRT = 0,25

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 2 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda =33; FE = 1,91

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 3 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 27,5; FRT = 0,25

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 4 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda = 27,5; FE = 1,91

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 5 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 16,5; FRT = 0,25

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 6 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda = 16,5; FE = 1,91

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar7 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRG; beban per roda = 22; FRT = 0,38

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 8Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRG ; beban per roda = 22; FE = 2,52

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 9 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STdRG; beban per roda = 19,75; FRT =0,32

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar10 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STdRG ; beban per roda = 19,75; FE = 2,54

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas).
Asumsi tebal plat 160 mm

Beban Beban Analisa fatik Analisa Erosi


faktor
Jenis Sumbu Rencana Repetisi Persen Persen
tegangan Repetisi Repetisi
Sumbu ton Per roda yang terjadi Rusak Rusak
dan erosi Ijin Ijin
(kN) (kN) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
STRT 6(60) 33,0 5642848,124 TE = 1,2 TT 0 TT 0
5(50) 27,5 11285696,25 FRT = 0,28 TT 0 TT 0
3(30) 16,5 5642848,124 FE = 2,03 TT 0 TT 0

STRG 8(80) 22 2782774,418 TE = 1,79


FRT = 0,43 4000.000 69,57 9 X 10^6 30,92
FE = 2,63
STdRG 14(140) 19,75 5565548,835 TE = 1,49 TT 0 7 X 10^7 7,95
FRT = 0,35
FE = 2,62
total 69,57 <100% 38,87 <100%

KESIMPULAN : Plat dengan tebal 160 mm merupakan tebal lapisan plat beton yang hampir
mendekati nilai 100 % dengan rincian : Analisa fatik Nilai kerusakanya 69,57 %
Analisa erosi Nilai kerusakanya 38,87 %
Dengan demikian perancangan tebal plat beton yang dipakai dalam perencanaan
pembangunan jalan arteri 2 lajur 1 arah kota padang adalah 160 mm atau 16 cm (BBTT)
Tebal CBR Eff Tegangan Setara Faktor Erosi
Slab Tanah Tanpa Ruji Dengan Ruji/Beton Bertulang
(mm) Dasar (%) STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG
150 5 1,42 2,16 1,81 1,45 2,34 2,94 2,99 3 2,14 2,74 2,78 2,81
150 10 1,36 2,04 1,7 1,39 2,32 2,92 2,94 2,94 2,13 2,72 2,73 2,75
150 15 1,33 1,98 1,65 1,36 2,32 2,92 2,91 2,91 2,12 2,72 2,7 2,72
150 20 1,32 1,94 1,62 1,35 2,31 2,91 2,9 2,9 2,11 2,71 2,69 2,7
150 25 1,3 1,9 1,59 1,33 2,3 2,9 2,88 2,88 2,1 2,7 2,67 2,67
150 35 1,27 1,82 1,53 1,3 2,29 2,89 2,85 2,84 2,08 2,69 2,64 2,63
150 50 1,23 1,74 1,49 0,1 2,27 2,87 2,82 2,81 2,06 2,67 2,6 2,59
150 75 1,2 1,65 1,43 1,26 2,25 2,85 2,79 2,77 2,04 2,65 2,57 2,56

Gambar 1 160
160
5
10
1,29
1,24
1,98
1,87
1,67
1,56
1,33
1,26
2,26
2,24
2,87
2,85
2,93
2,88
2,95
2,89
2,06
2,04
2,66
2,64
2,72
2,67
2,77
2,69
Analisa fatik
dan beban 160
160
15
20
1,21
1,2
1,82
1,79
1,51
1,49
1,23
1,21
2,24
2,23
2,84
2,83
2,85
2,84
2,86
2,84
2,04
2,03
2,64
2,63
2,64
2,62
2,66
2,64
repitisi ijin
bersarkan 160
160
25
35
1,18
1,15
1,75
1,67
1,46
1,41
1,2
1,17
2,23
2,22
2,83
2,82
2,82
2,79
2,82
2,78
2,02
2
2,62
2,61
2,6
2,56
2,62
2,57
160 50 1,12 1,6 1,36 1,15 2,2 2,8 2,75 2,75 1,98 2,59 2,53 2,53

rasio 160

170
75

5
1,1

1,17
1,52

1,83
1,3

1,55
1,13

1,22
2,18

2,19
2,78

2,8
2,72

2,88
2,69

2,9
1,97

1,99
2,57

2,59
2,5

2,66
2,49

2,72
tegangan,
170
170
10
15
1,13
1,11
1,73
1,68
1,45
1,4
1,16
1,13
2,17
2,17
2,78
2,77
2,83
2,8
2,84
2,81
1,97
1,96
2,57
2,57
2,61
2,58
2,64
2,61
dengan /
170
170
20
25
1,1
1,08
1,65
1,62
1,38
1,35
1,12
1,1
2,16
2,16
2,76
2,76
2,79
2,77
2,79
2,77
1,95
1,95
2,56
2,55
2,57
2,55
2,59
2,57 tanpa bahu
170
170
35
50
1,05
1,03
1,55
1,49
1,3
1,25
1,07
1,04
2,15
2,13
2,75
2,73
2,73
2,7
2,73
2,7
1,94
1,91
2,53
2,51
2,51
2,47
2,53
2,48 beton
170 75 1,02 1,41 1,19 1,03 2,11 2,71 2,66 2,64 1,89 2,49 2,43 2,43

180
180
5
10
1,07
1,03
1,7
1,6
1,44
1,35
1,13
1,07
2,13
2,11
2,73
2,71
2,83
2,78
2,86
2,79
1,92
1,9
2,52
2,5
2,61
2,56
2,68
2,6
Diketahui :
180
180
15
20
1,01
1,01
1,55
1,53
1,3
1,28
1,04
1,03
2,1
2,09
2,71
2,7
2,75
2,73
2,76
2,74
1,89
1,88
2,5
2,49
2,53
2,51
2,57
2,54 STRT; beban
per roda = 33; FRT
180 25 1 1,5 1,25 1,01 2,09 2,69 2,71 2,72 1,88 2,48 2,49 2,52
180 35 0,98 1,44 1,2 0,98 2,08 2,68 2,67 2,68 1,87 2,46 2,45 2,47
180 50 0,95 1,38 1,16 0,96 2,06 2,66 2,64 2,64 1,84 2,44 2,42 2,42
= 180 75 0,94 1,31 1,1 0,94 2,04 2,64 2,61 2,6 1,82 2,42 2,36 2,37 0,28
190 5 0,99 1,58 1,35 1,05 2,07 2,67 2,78 2,82 1,86 2,46 2,57 2,64
190 10 0,96 1,49 1,26 0,99 2,05 2,65 2,72 2,75 1,84 2,44 2,51 2,56
190 15 0,94 1,44 1,21 0,97 2,04 2,64 2,7 2,72 1,83 2,43 2,48 2,53
190 20 0,93 1,42 1,19 0,96 2,03 2,63 2,69 2,7 1,82 2,42 2,46 2,5
190 25 0,92 1,4 1,17 0,94 2,03 2,63 2,67 2,68 1,81 2,41 2,44 2,48
190 35 0,9 1,35 1,12 0,91 2,02 2,62 2,63 2,64 1,79 2,4 2,4 2,43
190 50 0,88 1,29 1,08 0,88 2 2,6 2,6 2,6 1,77 2,38 2,36 2,38
190 75 0,87 1,22 1,02 0,86 1,98 2,58 2,55 2,55 1,76 2,36 2,32 2,31

200 5 0,91 1,47 1,27 0,99 2,01 2,61 2,74 2,78 1,8 2,4 2,52 2,6
200 10 0,89 1,39 1,18 0,93 1,99 2,59 2,69 2,71 1,78 2,38 2,46 2,52
200 15 0,87 1,35 1,15 0,9 1,98 2,59 2,66 2,68 1,77 2,37 2,43 2,49
200 20 0,86 1,33 1,12 0,89 1,97 2,58 2,64 2,66 1,76 2,36 2,42 2,48
200 25 0,85 1,3 1,1 0,87 1,97 2,57 2,62 2,64 1,75 2,35 2,4 2,44
200 35 0,83 1,25 1,05 0,84 1,96 2,56 2,58 2,6 1,73 2,33 2,36 2,39
200 50 0,82 1,2 1,01 0,82 1,94 2,54 2,54 2,55 1,71 2,31 2,32 2,33
200 75 0,81 1,14 0,95 0,8 1,92 2,52 2,51 2,5 1,69 2,3 2,27 2,28

210 5 0,85 1,38 1,2 0,93 1,96 2,56 2,7 2,75 1,74 2,34 2,48 2,57
210 10 0,82 1,3 1,11 0,87 1,94 2,54 2,65 2,67 1,72 2,32 2,42 2,49
210 15 0,8 1,27 1,08 0,84 1,93 2,53 2,62 2,64 1,71 2,31 2,39 2,45
210 20 0,8 1,24 1,05 0,83 1,92 2,52 2,6 2,62 1,7 2,3 2,37 2,43
210 25 0,79 1,22 1,03 0,81 1,91 2,51 2,58 2,6 1,69 2,29 2,35 2,4
210 35 0,77 1,17 0,98 0,78 1,9 2,49 2,54 2,56 1,67 2,28 2,31 2,34
210 50 0,76 1,13 0,94 0,76 1,88 2,48 2,51 2,51 1,65 2,26 2,27 2,29
210 75 0,75 1,07 0,9 0,74 1,86 2,47 2,45 2,46 1,64 2,24 2,22 2,22
Cara membaca grafik :
 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 2 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda =33; FE = 2,03

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 3 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 27,5; FRT = 0,28

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 4 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda = 27,5; FE = 2.03

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 5 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRT; beban per roda = 16,5; FRT = 0,28

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 6 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRT ; beban per roda = 16,5; FE = 2,03

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar7 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STRG; beban per roda = 22; FRT = 0,43

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 8Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STRG ; beban per roda = 22; FE = 2,63

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas)
Gambar 9 Analisa fatik dan beban repitisi ijin bersarkan
rasio tegangan, dengan / tanpa bahu beton
Diketahui : STdRG; beban per roda = 19,75; FRT =0,35

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada
kelompok sumbu (kN) dengan faktor rasio tegangan.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika
tidak jadi pakai TT (tidak terbatas)
Gambar10 Analisa erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi,
dengan bahu beton Diketahui : STdRG ; beban per roda = 19,75; FE = 2,62

Cara membaca grafik :


 Tarik garis yang mempertemukan nilai beban per roda pada kelompok
sumbu (kN) dengan faktor erosi.
 Baca nilai pada repetisi sumbu ijin jika garis itu menyentuh. Jika tidak jadi
pakai TT (tidak terbatas).

Anda mungkin juga menyukai