Anda di halaman 1dari 14

HASIL KINERJA PUSKESMAS KARANGANTAHUN 2014

A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan


1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 1 hasil pencapaian kinerja uskesmas karangan tahun 2014

No Komponen kegiatan upaya kesehatan wajib Hasil cakupan (%) Tingkat Keterangan
kinerja
1 Upaya promosi kesehatan 88% Baik>91%
2 Upaya kesehatan lingkungan 52,4% Cukup>81-90
3 Upaya kesehatan ibu dan anak/kb 98 % Baik Kurang<80%
4 Upaya perbaikan gizi masyarakat 83,7 Baik
5 Upaya pencegahan dan pemberantasan 98
penyakit menular
6 Upaya pengobatan 98 Baik
Rata-rata 86,5 Cukup

2. Upaya kesehatan pengembangan


Tabel 2.hasil pencapaian kinerja upaya kesehatan pegembangan puskesmas
karangan tahun 2014

No Komonen kegiatan upaya kesehatan Hasil cakupan (%) Tingkat kierja Keteranagan
pengembangan
1 Upaya kesehatan usia lanjut 95% Baik Baik>91%
2 Upaya kesehatan mata/pencegahan 75% Kurang Cukup>81-90
kebutaan
3 Upaya kesehatan telinga/pencegahan 75% Kurang Kurang<80
gangguan pendengaran
4 Kesehatan jiwa 92% Baik
5 UKGS 78% Kurang
6 Perawatan kesehatan masyarakat 48% Kurang
7 PTM 75% Kurang
8 UKS 78% Kurang
9 Prolanis 66% Kurang
10 Pusling (puskesmas keliling) 84% Baik
Rata-rata 76,6% Kurang
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah:rata-rata nilai upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan,atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya ksehatan wajib dan pengembangan
dibagi dua.
Jadi nilai kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Karangan adalah : Kurang

B. Hasil Kinerja Krgiatan Manajemen Puskesmas Karangan


Tabel.3 Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Karangan

No Komponen Manajemen Puskesmas Cakupan Kegiatan Tingkat Kinerja Keterangan


1 Manajemen Oprasional Puskesmas 9,5% Baik Baik >8,5
2 Manajemen Alat dan Obat 8,8% Sedang Cukup>5,5-8,4
3 Mnajemen Keuangan 9,5% Baik Kurang<5,5
4 Manajemen Ketengaan 6,2 Baik
Rata-rata 8,5 Cukup
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Karangan tahun 2014 adalah :8,5 (kinerja cukup)

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Karangan


Tabel 4.hasil pencapaian kinerja mutu pelayanan kesehatan puskesmas karangan

No Jenis Kegiatan Cakupan Nilai Tingkat Kinerja


1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 9,8 10 Baik
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 9,8 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri/resiko 9,9 10 Baik
tinggi
4 Kepatuahan terhadap standar ANC 9 10 Baik
5 Kepatuahan terhadap standar 9,8 10 Baik
pemeriksaan TB paru
6 Tingkat kepuasan pasien terhadap 8,4 10 Baik
pelayanan puskesmas
Rata-rata 9,45 10 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Karangan tahun 2014
adalah 10 (termasuk kinerja Baik)

2. Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Karangan tahun 2015


Tabel 5.Hasil total kinerja kegiatan puskesmas karangan tahun 2015

No Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Ketrangan


1 Pelayanan Kesehatan 81,55 Cukup
2 Manajemen 8,5 Cukup
3 Mutu 9,45 Baik
Rata-tara 8,6 Cukup
ANALISIS HASIL KINERJA

Perbandingan hasil kinerja tahun 2014 dengan 2015

Belum dapat dibandingakan karena pada tahun 2014 menggunankan penilaian


kinerja dengan CMI tool.
1. Hasil kinerja kegiatan (upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas Karangan
Dari data diatas semua kegiatan belum mencapai 100%yang termasuk kurang yaitu, upaya
promosi kesehatan 88% dan upaya kesehatan lingkungan( 52,4%)
Kemudian dapat kita jabarkan lain ke dalam pencapaian kinerja perkegiatan
Dari data diatas terlihat bahwa untuk kegiatan Upaya Kesehatan Usia Lanjut hanya
mencapai 95%,dan Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat 48%%
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100% .
Untuk kegiatan KIA dan ANC K1-K4 9,8%,Kepatuhan terhadap ANC 90%,Upaya Kesehatan
bayi dan Anak Praskolah 92%,Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 78%,Pusling
84%,Pelayanan Keluarga Berencana 98%,Untuk Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Presekolah
kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras sehingga belu dapat dinilai
Untuk program gizi, belum mencapai 100% adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 83,7%
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80%, dan ISPA 0% adalah dikarenakan
ABJ 60%, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia
Untuk upaya pengobatan 95% dikarenakan dari 25547 penduduk ,yang berkunjung dalam
tahun 2009 hanya 91%
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100% adalah
Uaya Kesehatan Usila 83%,Kesehatan Jiwa 40% dan pencegahan dan penanggulagan
Penyakit Gigi 83%. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompo usila yang dibina, dipantau
kesehatan oleh nakes 67%,Pembinanan sikat gigi masal SD/MI 31%. Dijabarkan pada grafik
dibawah ini.

2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


Kinerja manajemen dibagi menjadi 4 variabel,yaitu :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen Alat dan Obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen Ketengaan
Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPT Puskesmas Karangan
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik >8,5, tetapimasih ada yang sedang
yaitu manajemen alat dan obat 8,68 dikarenakan tidak semau ruangan terdapat daftar inventari s
barang, dan updating data alat tidak rutin dilaksanankan
Untuk kinerja manajemen oprasional puskesmas lokmin tribulan kurang terlaksana,
Untuk kinerja manjemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah inventarisasi
barang :tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang diruangan kemudian updating
data inventaris kurang rutin
Untuk kinerja manajemen keuangan semauanya baik,tidak ada masalah
Untuk kinerja manajemen ketenagaan, belum semua petugas memebuat rencana kerja bulanan
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semaua variabel bernilai baik
Tabel 6.Tren Pencapaian Kinerja Puskesmas Karangan

No Jenis Kegiatan Pencapaian Trend

Tahun 2014 Tahun 2015

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 81,55% 85,5%

2 Manajemen Puskesmas 8,5% 8,89%

3 Mutu Pelayanan Puskesmas 8,45% 10%

Trend belum bisa ditentukan karena baru Tahun 2014 pedoman penilaian kierja Puskesmas
digunakan.

3. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Dengan melihat gambaran diatas hasil kierja kegiatan Puskesmas Karangan tahun 2014 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan
1. Kategori Kinerja Baik
 Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
 Upaya Pengobatan
 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
 Upaya kesehatan lansia
 Upaya kesehatan jiwa
2. Kategori Kinerja Cukup
 Upaya Pusling

 Upaya perbaikan gizi


 Upaya promosi kesehatan
3. Kategori kinerja Kurang
 Upaya kesehatan mata dan pendengaran
 UKGS/UKS
 Perawatan kesehatan masyarakat
 PTM/Prolanis

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yang termasuk kategori kinerja cukup dan kurang
menentukan penyeybab dengan memnelusuri variabel dan sub variabel
1. Penilaian Kinerja Cukup
1) Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 95%
 Permaslahan :
a) Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII kebidanan, sehingga
kegiatan posyandu lansia kurang terpantau
b) Pendanaan khusus untuk kegiatan lansia tidak ada
c) Kegitan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore hari, sehingga petugas usila
tidak dapat rutin hadir untuk ikut pembinaan
d) Masyarakat yang berusia lanjut, bila tidak datang ke posyandu, sehingga seakan-akan
posyandu usila hanya untuk berobat saja.
 Pemecahan:
e) Kegiatan posyandu usila dilakaukan dipagi hari atau saat hari libur
f) Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada dipuskesmas maupun di
masyarakat . contoh: Jamkesmas,BPJS,ASKES,Kartu Indonesia Sehat
g) Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara mandiri melaksanakan
kegiatan posyandu usila
h) Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu usila, dan kegiatan apa
saja yang ada didalamnya
2) Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83%d disebabkan
oleh:pembinaan dan bimbingan sikat gigi masal pada SA/MI 31%

 Permasalhan
a) Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Karangan 25 Sekolah, sedangkan petugas UKS jug
bertugas di poli Gigi Puskesmas
b) Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI
c) Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing teman-temannya untuk
berPHBS
 Pemecahan
d) Perlu penjadwalan yang matang, sehinggan semua kegiatan dapat terlaksana
i) Membuat perencananan kegiatan melalui dana yang ada dipuskesmas maupun
dimasyarakat. Contoh :Jamkesmas,BPJS,ASKES,Kartu Indonesia Sehat
j) Mengadakan pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil

2. Penilaian Kinerja Kurang


1. Promosi Kesehatan dengan nilai 88 %. Disebabkan program bayi mendapatakan ASI
Eksklusif 20%
 Permasalhan
a) Perugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Eksklusif
b) Pemerintah kurang tegas menindak produsen susu yang memepromosikan penggunaan
susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan,maupun penyalur (petugas kesehatan) yang
memeberiakan susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
c) Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui , kebanyakan wanita adalah pekerja
sehingga kadang pemberian ASI ekslusif hanya sampai usia 3 bulan
 Pencegahan
d) Sosialisasikan kepetugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat menginformasikan
kepada masyarakat tentang pentingnya Asi ekskulsif.
e) Sosialisasikan ke masyarakat mengenai ASI ekskulsif
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasaan Penyakit Menular dengn nilai 80% Untuk program
ISPA masih 0%,ABJ 60%
 Permaslahan ISPA:
a) Petugas dan masyarakat kurang menegerti pnemonia
b) Kebanyakan pnemonia ditemukan di RS, karena biasanya sudah dalam kondisi buruk,tidak
dibawa lewat Puskesmas
c) Pendanaan program ISPA tidak ada
 Pemecahan ISPA
d) Perlunya sosialisai pnemonia pada petugas dan masyarakat
e) Dibuat protap disgnosis pnemonia
f) Adanya jejaring surveilans pnemonia tingkat kabupaten
g) Membuat perencanan kegiatan melaui dana yang ada dipuskesmas maupun dimasyarakat.
Contoh Jamkesmas,BPJS,ASKES,Kartu Indonesia Sehat
 Permaslah ABJ:
a) Gerakan PSN hanya terlaksana situasinonal bila ada kasus
b) Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
 Pemecahan ABJ
c) Menggalakkan kembali gerakan PSN
d) Sosialisasi PSN dimasyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai 92%
 Permasalahan:
a) Pemahaman masyarakat tentang ganggguan jiwa masih kurang
b) Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan jiwa
c) Pendanaan untuk kesehatan jiwa
 Pemecahaan:
d) Sosialisasikan kepetugas dan pemegang program terkait untuk lehih giat melakukan
penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat
e) Petugas lebih menigkatkan kinerja dalam hal perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi
f) Petugas melakukan kunjungan rumah dan motivasi masyarakat agar segera memeriksa
keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa
Untuk kinerja manjemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemenalat dan obat.
Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang diruangan belum ada, updating
barang masih kurang.
 Permaslahan:
a) Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata
b) Tenanga rangkap
 Pemecahan masalah:
c) Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
d) Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang

A. Kesimpulan
Puskesmas karangan telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2014 dengan hasil
sebagai berikut:
1. Kierja cakupan yankes dengan nilai 85,5% termasuk kategori kinerja Cukup
2. Kierja kegiatan manajemen puskesmas dengan nilai 8,89% termasuk kategori kierja Baik
3. Kinerja mutu yankes dengan nilai 10 termasuk kategori kinerja Baik
4. Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Karangan tahun 2014
dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut:
a) Kategori Kinerja Baik
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
 Upaya Pengobatan
 Upaya Kesehatan Mata/ pencegahan Kebutaan
 Upaya Kesehatan Usia Lanjut
 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Jiwa
 Upaya Pencegahan dan Pemerantasan Penyakit Menular
 Pusling
b) Kategori Kinerja Cukup
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Pencegahan Penanggulangan Gigi
c) Kategori Kinerja Kurang
 Upaya Kesehatan Mata
 Upaya Kesehatan Telinga
 UKGS
 Perawataan Kesehatan Masyarakat
 PTM
 UKS
 Prolanis
d) Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah manjemen alat
dan obat

B. Saran dan Usul


 Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan
 Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta
 Diharapkan untuk tahun-tahun kedepan,masing-masing program dapat mengikatkan
hasil kinerjanya,terutama untuk program-program yang hasil pencapaian
kegiatannya masih di bawah terget sasaran
 Untuk lebih mengikatakan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak
pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam meneggulangi dan menghadap
masalah –masalah yang timbul
 Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkakan baik kulaitas apapun
A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah d
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang
bertanggung jawab menyelengarakan pembagunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.

Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan ksehatan


2. Pusat pemberdayaan keluara dan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Untuk menujang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terjadi terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakrya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obar, keuangan
dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manjemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya pengikatan mutu pelayanan ( antara lain
melalui penerapan quality assurance ).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembngunan kesehatan, memepunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui
tingakat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA


Penilaian kierja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingakt Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena
setiap puskesmas melalukan penilaian kinerjanya secara mandiri, penilaian kinerja ini
menggunakan Change Managemen and Innovations (CMI) Tool dari Kemitraan Partnership,
adapun aspek penilaian meliputi data dasar pelayanan publik, transpransi,partisipasi,dan
akuntabilitas

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskemas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten kota.
2) Tujuan Khusus
a) Untuk melakukan evaluasi sendiri (secara mandiri) tentang kualitas
pelayanan yang diberikan
b) Hasil evaluasi menjadi dasar terhadap perbaikan pelayanan
c) Perbaikan pelayanan dapat dilakukan dengan jalan perbaikan kebijakan
tentang pelayanan atau intervensi program/kegiatan untuk menigkatakan
kualiatas pelayanan
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
1) Puskesmas mengetahui tingkat kinerja pelayanan yang telah dilakukan
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi hal-hal apa saja yang masih belum
sempurna, dan dapat digunakan sebagai dasar melakukan perbaikan pelayanan
3) Dinas kesehatan kabupaten /kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
puskesmas dalam hal penigkatan kinerja pelayanan

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi data dasar pelayanan publik,
trnsparansi, partisipasi, dan akuntabilitas
1. Transparansi
Indikator yang dipakai untuk menilai apakah pelayanan yang diberiakan secara
transparan, dalam arti prosedur layanan, pembiayaan, dan proses pemberian layanan
diketahui secara terbuka oleh pengguna layanan sebelum mereka memperoleh layanan
yang dibutuhkan
2. Partisipasi
Indikator yang dipakai untuk meniali apakah dalam memberikan pelayanan,penyedian
layanan telah melibatkan masyarakat,baik didalam perencanaan,implementasi dan
evaluasi kinerja layanan yang diberiakan
3. Akuntabilitas
Indikator yang dipakai untuk menialai apakah pelayanan publik yang diberikan oleh
penyedia layanan telah sesuai dengan standar norma dan nilai yang dianut oleh
masyarakat. Akuntabilitas dapat dilihat dai sisi adminstratif (keuangan),legal,profesional
dan moral.

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
1. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah data dasar pelayanan
pubiik,transparansi, patisipasi, dan akuntabilitas sedangkan dalam pelaksannya mulai
dari pengumpulan data,pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan
penyusunan laporan pedoman pada bahan Tranining CMI Dinas Kesehatan Kabupaten
Gunung kidul yang dilaksankan oleh Kemitraan Partnership Desember 2008.
2. TENIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksannaan penilaian kinerja puskesmas di Kabupaten Landak tahun
2014,sebagai berikut :
a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun
2014 ( jan s/d des 2014 ) dalam instrumen evaluasi internal kualitas pelayanan
bidang kesehatan (puskesmas)
b) Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selsai, dilanjutakan dengan input instrumen
data ke sofeware CMI Tool,sehingga didapatkan hasil penilaian kinerja
puskesmas.
BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS KARANGAN TAHUN 2014

Hasil kinerja UPT Karangan Tahun 2009 dapat kami sajikan sebagaimana berikut
ini :
1. TRANSPARANSI
Total Skor Transparansi : 21 Transparansi Bagus dalam memeberiakan
pelayanan,institusi ini telah menunjukan adanya kesungguhan praktek transparansi
pelayanan publik
Artinya masyarakat pengguna lanyanan mendapatkan informasi dalam hal-hal yang
menyangkut, pengetahuan mengetahui mengenai prosedur pelayanan, biaya layanan
atau identifikasi petugas pelayanan publik. Namun demikian praktek transparansi masih
bisa ditingkatkan kejenjang yang lebih tinggi.
2. PARTISIPASI
Total Skor Partisipasi :44,Partisipasi Sangat Bagus Dalam memberiakan pelayanan,
institusi ini telah menjalankan praktek keterlibatan masyarakat dalam pelayanan publik.
Artinya masyarakat pengguna layanan telah dilibatkan dalam hal-hal yang
menyangkut,perencanaan, proses atau evaluasi. Dengan kesadaran penuh dari para
karyawannya untuk menjalankan Good Governance.
3. AKUNTABILITASI
Total Skor Akuntabilitasi :61 Akuntabilitasi Sangat Bagus dalam memberikan
pelayanan, institusi ini telah menjalankan praktek akuntabilitas pelayanan publik.
Artinya masyarakat pengguna layanan telah merasa sesuai dengan standar norma dan
nilai yang dianut oleh masyarakat yang menyangkut,sisi adminstratif
(keuangan),legal,profesional dan moral. Dengan kesadaran penuh dari para
karyawannya untuk menjalankan Good Governance.

4.KUALITAS PELAYANAN

Total Skor Kualitas Pelayanan :126 Kualitas Pelayanan Sangat Bagus dalam
memberikan pelayanan, instiusi ini telah menjalankan pelayanan berkualitas dalam
pelayanan publik

Artinya,masyarakat pengguna layanan telah diberikan pelayanan berkualitas dalam hal-


hal yang menyangkut, transparansi,partisipasi atau akuntabilitasi. Dengan kesadaran
penuh dari para karyawannya untuk menjalakan Good Governance.

BAB IV

KESIMPULAN

1. Transparansi dari Puskesmas Karangan adalah bagus


2. Partisisasi dari Puskesmas Karangan adalah sangat bagus
3. Akuntabilitas dari Puskesmas Karangan adalah sangat bagus
4. Kualitas pelayanan dari Pusksmas Karangan adalah sangat bagus

Anda mungkin juga menyukai